Bab 9

Sekarang Gleen paham mengapa Felicia ingin melaporkannya pada polisi, karena mungkin saja Felicia tahu dia telah mencuri sebuah file data di kantor utama Gerrard Group.

Gleen sama sekali tidak menyangka sekarang ini dia telah berurusan dengan seorang CEO muda di perusahaan raksasa itu.

Gleen harus menjelaskan kepada Felicia bahwa dia tidak mencuri data penting, tapi dia hanya mencuri data tentang salah satu karyawan tertinggi di perusahaan itu.

"Aku rasa kamu cukup mengenal wakil direktur di Gerrad Group?"

Felicia mengerutkan keningnya, untuk apa Gleen bertanya tentang Robert kepadanya.

Namun, Gleen mendengar suara langkah orang-orang yang sedang berlarian menuju kamar, tidak salah lagi pasti mereka polisi yang telah di hubungi oleh Felicia waktu di balkon tadi.

Gleen harus melarikan diri, kebetulan letak kamar hotel yang mereka sewa berada di lantai dua, sehingga Gleen memiliki kesempatan untuk melarikan diri.

Gleen segera melompat dari lantai dua, menggunakan kedua telapak kakinya untuk mendarat dan menggulingkan badannya, Gleen pun segera berlari dari sana.

Tapi sayangnya ketika dia berdiri, dia baru menyadari kalau ternyata dia telah di kepung oleh sepuluh orang polisi. Dan semua polisi yang ada disana telah mengarahkan pistol padanya, membuat Gleen tak bisa berkutik.

"Ah sial!" Gleen mengumpat, kemudian dia menengadah ke arah balkon.

Gleen melihat Felicia menyeringai licik dan mengacungkan jempol ke bawah, sebuah pertanda dia sedang meledek pada pria itu, bahwa Gleen telah kalah, dan dibelakangnya ada empat orang polisi yang mungkin baru masuk ke dalam kamar, rupanya polisi sudah mengepung area hotel sana.

...****************...

"Cepat masuk kamu!" suruh seorang sipir kepada Gleen, mungkin karena merasa bosan, Gleen sudah lima kali keluar masuk penjara atas kasus penipuan.

Karena Gleen sudah terbiasa dengan suasana di dalam penjara, dia pun masuk dengan santai ke dalam sel tahanan sambil bersiul. Biasanya dia paling lama hanya satu tahun di penjara.

Dulu dia di penjara karena para wanita yang dia tolak tidak terima ditolak cintanya oleh Gleen, padahal mereka sudah memberikan banyak uang untuk Gleen. Sehingga mereka melaporkan Gleen ke kantor polisi atas tuduhan penipuan ataupun pemerasan.

Cinta ditolak, polisi bertindak. Begitulah kata yang pantas antara Gleen dan para wanita yang ditolak cintanya.

Bukannya Gleen punya banyak uang? Mengapa dia hidup miskin? Gleen menggunakan uang tersebut untuk biayai kuliah, karena biaya kuliah di ibu kota tentunya tidaklah murah.

Ternyata di jeruji yang sama, telah ada dua orang pria yang sudah ditahan lebih awal darinya. Yang satu sedang duduk dengan mukanya ditekuk, sepertinya pria itu sedikit patah hati. Dan yang satu lagi sedang sibuk menulis sesuatu di dinding, seperti sebuah rumus, entah rumus apa itu.

"Mas, lagi buat rumus apa itu?" Gleen berusaha mengakrabkan diri dengan salah satu narapidana yang ada disana.

"Ini rumus bahan-bahan untuk membuat bom." jawab pria itu dengan santai.

Hal tersebut membuat Gleen terkejut, "Mas ter-oris ya?"

"Panggil aku Danu, aku bukan ter-oris. Hanya saja aku dulu pernah bergabung dengan sekelompok mafia dan aku juga seorang hacker." bisik Danu, karena takut polisi tahu bahwa dia memiliki kejahatan yang lain selain dari membobol keuangan perusahaan.

"Wah, hebat!" Gleen mengacungkan jempolnya pada Danu.

Kemudian Gleen memperhatikan narapidana yang satu lagi, pria itu bernama Alvaro. "Terus kenapa pria itu kelihatannya sedih sekali?"

"Gak tau, mungkin dia lagi patah hati. Selama ini dia sulit untuk diajak bicara." jawab Danu. Kemudian Danu meneruskan perkataannya. "Tapi kayanya dia cocok jadi seorang detektif, soalnya dulu pernah ada kasus penculikan anak, dia bisa menebak siapa orang yang menculik anak itu."

Walaupun polisi tidak mendengarkan pendapat dari detektif gadungan itu, tapi ternyata tebakannya memang benar, yang menculik sang anak adalah ibunya sendiri yang bersekongkol dengan selingkuhannya, untuk memeras uang sang suami. (Kasus ini tidak ada di cerita Detektif Al, kasus ini terjadi sebelumnya kasus potongan satu tangan.)

Gleen terperangah mendengarkan, dia rasa akan sempurna jika dia bisa membuat sebuah tim yang solid, tapi dia tidak yakin apa mereka mau menerima keahliannya itu, yaitu sebagai penipu ulung. Sementara mereka seorang hacker dan detektif.

...****************...

Terlihat Felicia yang sedang duduk di samping brankar tempat Arsen terbaring koma, dia menatap dengan sendu wajah yang ayah.

"Papa harus bangun. Aku mohon!" lirih Felicia.

Bagi Felicia, Arsen adalah sosok seorang ayah yang sangat baik. Walaupun dia terlihat sangat keras dan tegas, tapi dia begitu perhatian dan selalu menjadi garda terdepan dalam melindungi Felicia.

Sebenarnya Felicia masih sangat terpukul atas kehilangan sang ibu, tapi dia tidak boleh terlihat lemah, banyak sekali orang-orang yang ingin menjatuhkannya dan mengincar perusahaannya, walaupun dia belum tahu siapa saja musuh sang ayah. Sehingga Felicia harus menjadi wanita yang kuat di depan semua orang.

Felicia pun berdiri, dia berjalan ke arah sudut kamar, membuka jendela kamar tersebut. Felicia menghirup dalam-dalam udara segar di pagi hari itu.

Entah mengapa tiba-tiba saja dia menjadi kepikiran dengan seorang penipu bernama Gleen itu, mengapa kemarin Gleen bertanya tentang sang calon mertua kepadanya?

"Mengapa pria itu bertanya tentang Om Robert kepadaku?"

Terpopuler

Comments

white lily

white lily

oalah ini glen dan danu yg di detektif Al

2024-05-18

0

Novia Nur Rohmah

Novia Nur Rohmah

coba cari tau felicia

2024-05-18

0

Prabu Priadana

Prabu Priadana

wah jadi penulis novel detektif all ini yah wkwk

2024-03-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!