Setelah tiba di kamar hotel, Gleen nampak tegang, sampai badannya terasa panas dingin, apakah mungkin kliennya ini benar-benar ingin tidur dengannya?
Gleen nampak bingung, kira-kira dia harus menggunakan gaya apa agar terlihat sudah berpengalaman, sampai dia searching sebentar di Mr google untuk mencari tahu tentang gaya bercinta.
Gleen sedang duduk di pinggiran ranjang, sementara Felicia nampak sibuk sedang menghubungi seseorang di balkon kamar hotel sana.
"Tapi apa dia benar-benar ingin tidur denganku?" hati Gleen bertanya-tanya, biasanya dia selalu menolak jika ada klien yang meminta tidur dengannya, jangankan untuk tidur bersama, memberikan ciuman pun dia tak sudi.
Namun, klien kali ini benar-benar menarik, dari ujung kaki ke ujung kepalanya semuanya begitu terlihat indah tanpa cela. Pria mana yang akan menolak jika diajak tidur oleh wanita cantik seperti itu?
Jantung Gleen berdebar-debar ketika mendengar suara langkah Felicia masuk ke dalam kamar.
Felicia pura-pura tersenyum manis kepada Gleen, padahal di dalam hatinya berkata. 'Dasar pria murahan, dari tampangnya saja dia sudah meyakinkan kalau dia adalah seorang casanova. Pasti banyak sekali wanita yang dia tiduri.'
"Emm... Malika, seperti aku tidak bisa." Walaupun sempat tergoda, tapi Gleen sebagai seorang pria harus tetap mempertahankan harga dirinya, karena pekerjaannya bukanlah gigolo. Walaupun sebenarnya keputusannya terasa berat.
"Maksudmu?" Felicia mengerutkan keningnya.
"Pekerjaanku hanyalah pacar sewaan, bukan gigolo. Jadi aku rasa kamu salah mengajak ke kesini."
Felicia tertawa mendengar perkataan Gleen, dia sudah tahu Gleen adalah seorang penipu, karena melihat di rekaman CCTV saat Gleen masuk ke kantor dengan menggunakan kaos biasa, tiba-tiba dia keluar dari kantor menggunakan seragam OB.
Kemudian Felicia berjalan mendekati Gleen, membuat Gleen reflek mundur, benar saja dugaannya, pasti wanita ini sangat ganas di ranjang.
"Kamu yakin tidak ingin melakukannya?" tantang Felicia, wajah mereka begitu dekat sekali.
Dan Gleen tidak akan bisa mundur lagi, karena badannya mentok di dinding. Pria itu menelan saliva dengan susah payah, sampai rahangnya terasa mengeras. Bagaimana bisa dia tahan dengan situasi seperti ini, apalagi ketika dia mencium wangi aroma tubuh wanita dihadapannya itu.
Namun, tiba-tiba saja Felicia menginjak kaki Gleen dengan sangat keras, hal tersebut membuat Gleen meringis.
"Arrrgghh!" Gleen meringis, dia mengangkat satu kakinya, lalu dia meniupi kakinya tersebut. "Kenapa kamu me..."
Gleen tak meneruskan perkataannya ketika melihat Felicia tiba-tiba mengeluarkan pistol dari gaunnya dan menodongkan pistol tersebut ke arah Gleen.
Hal tersebut membuat Gleen reflek mengangkat kedua tangannya, rupanya wanita dihadapannya itu bukanlah wanita sembarangan. "Hei, Nona. Itu bukan mainan. Kita bisa bicara baik-baik, oke."
"Tapi sayangnya aku tidak akan melepaskan kamu, kamu telah berurusan dengan orang yang salah, Gleen Fernando. Sebentar lagi polisi akan datang untuk menjemputmu!"
Sebenarnya Gleen tidak paham mengapa Felicia ingin menembaknya dan melaporkannya ke polisi, padahal dia tak pernah sekalipun berurusan dengannya.
"Sebenarnya apa salahku?" Gleen meminta penjelasan pada Felicia.
"Kamu pikirkan saja sendiri!"
Gleen rasa Felicia adalah tipe wanita yang arogan, dia tak akan mau diajak bicara oleh Gleen. Gleen pun menoleh ke arah balkon dengan ekspresi terkejut, membuat Felicia refleks melihat ke arah balkon juga karena penasaran apa yang membuat Gleen terkejut.
Jangan katakan dia seorang penipu ulung, jika dia tak memiliki ide dalam mengelabui lawan, dengan cepat Gleen merebut pistol dari tangan Felicia.
Sehingga terjadi perkelahian diantara mereka berdua, walaupun sebenarnya Gleen sama sekali tidak melawan, dia hanya menahan setiap serangan yang Felicia lakukan.
Sebagai seorang pewaris dari Gerrard Group, Felicia memang dilatih keras oleh Ansel, setidaknya dia bisa melindungi dirinya sendiri jika tiba-tiba berhadapan dengan musuh, sehingga dia belajar cara menembak dan ilmu bela diri.
Tapi tetap saja Felicia kalah kuat, saat dia ingin melayangkan tangannya ke arah Gleen, Gleen dengan cepat menghindar, dia malah menangkap tubuh Felicia dan melemparnya ke ranjang.
Kemudian Gleen memutar-mutar tubuh Felicia dengan selimut, membuatnya seperti lemper, sehingga Felicia merasakan kesulitan sekali untuk bergerak.
"Brengsek! Cepat lepaskan aku!" teriak Felicia. Dia berusaha untuk bisa melepaskan diri dari selimut yang membuatnya sepertinya bayi yang sedang di bedong itu.
Tapi Gleen tak mendengarkan protes dari Felicia, lebih baik dia mencari tahu sendiri siapa Felicia sebenarnya.
Gleen sedang berdiri di samping ranjang, dia mengeluarkan semua isi yang ada di dalam tas Felicia, disana terdapat dompet dan kunci mobil.
Gleen membuka dompet Felicia, disana terdapat kartu indentitas wanita cantik tersebut. Rupanya Felicia telah menipu dirinya. Nama gadis cantik itu bukan Malika, tapi Felicia.
"Jadi namamu Felicia Gerard?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Syifa' Salsabila
sayangnya ortu asli gerald lg gx sadarkan diri. kl sadar gimana ya perasaan ortu kandung ketemu anak kandungnya. apakah kayak di filem² yg tiba² ngrasa deket?🤣
2024-12-13
1
Taryumi 2003
dari lahir sampe dewasa, tau nya Felicia adalah calon pewaris, tp mudah2an setelah tau pewaris sebenarnya, dia mau melepas semuanya..
2024-12-23
0
Taryumi 2003
tahan Glenn.. tenang aja .. ntar juga author jodohin Lo Ama Felicia kok.. jadi ntar aja ngelakuin nya setelah kalian nikah.. ok..!
2024-12-23
0