pertemuan kali kedua

Dua hari setelah kepulangannya dari puncak, Anala sempat disibukkan oleh beberapa tugas kuliah dan juga laporan magangnya yang di desak dosen pembimbingnya. Kini akhirnya Anala bisa membawa Maryam untuk pergi jalan-jalan bersamanya dan hanya berdua menghabiskan dan mengganti waktu yang kemaren, karena Anala pergi bersama teman-temannya, Maryam tidak mau kalah ingin pergi dengan ibunya jalan-jalan seharian.

“Hari ini kita jalan-jalan ya umma”, tanya mulut kecil lincah Maryam yang sedang mengunyah kerupuk udang sisa pemberian omanya kemaren?

“ya, kita mau kemana?”, tanya Anala kepada putrinya.

“kebun binatang asyik ya umma”, jawabnya.

“ok deh”, jawab Anala sambil mengacungkan ibu jarinya kepada Maryam.

“umma, hari ini pakai baju ini yah”, Maryam menunjukkan baju bermotif macan tutul yang baru dikeluarkan dari tasnya itu kepada Anala.

“wow lucu banget sih baju kamu nak, siapa yang beli ini?”, tanya Anala penasaran,.

“oma yang kasih, ini cocok kan dipakai mau ketemu harimau”, jawabnya sambil tertawa manis lengkap dengan lesung kecil di sudut bibirnya.

“nanti kalau dikejar harimau umma nggak ikutan yah”, ledek Anala.

“kan harimaunya di kunci dalam kandangnya umma”, jawaban kocak dari Maryam membuat Anala tertawa.

“oh iya ya, dia di kurung ya, nggak mungkin makan orang kan”, jelas Anala memperkuat pernyataan Maryam.

ketika mobil Anala meluncur dari gerbang rumahnya bersama Maryam, tampak suasana di dalam mobil itu sangat seru dan menyenangkan lengkap dengan musik anak-anak yang disetel Anala, dengan semangat Maryam juga bergoyang mengikuti irama musik yang di dengarnya.

'naik naik ke puncak gunung indah indah sekali, kiri kanan kulihat saja banyak pohon cemara’, seperti itulah bunyi lirik lagu yang khas dengan anak-anak tersebut dan juga nggak lupa Anala menyetel lantunan ayat suci Al-Quran, Maryam yang hapal dengan surah di dengarnya juga mengikuti ayat demi ayat surah tersebut, sesekali Anala juga melantunkan ayat suci Al-Quran dengan suara merdunya dan Maryam mendengarkan ibunya dengan sangat fokus, Anala selalu mengajarkan anaknya tentang ilmu agama setiap hari, walaupun hanya dia sendiri yang mencari metode pembelajaran bagi Maryam, Anala begitu semangat karena pesan Kamil kepadanya agar dia mendidik anak mereka dengan ilmu agama, adab dan akhlak yang lebih utama.

“Umma mau beli es krim”, pinta Maryam dengan menunjuk ke salah satu gerobak es krim yang ada di tepi jalan.

“nggak boleh banyak-banyak ya satu aja yah”, jawab Anala,”iya okey”, jawab Maryam sambil mengacungkan jempolnya.

“mas beli es krim satu mas”, pinta Anala setelah menepikan mobil sedannya itu dan membimbing Maryam menuju penjual es krim itu.

“wow enak sekali umma”, Maryam setelah mendapatkan es krim kesukaan dan mencicipinya sampai tak bersisa, di dalam mobil sebelum mereka berangkat Anala membersihkan sisa es krim yang ada di mulut Maryam.

“aduh anak gadis umma makan es krim selalu belepotan sih nak”, omel Anala sambil membersihkan mulut Maryam dengan tissue.

”es nya enak umma jadi nggak tau es krimnya tumpah-tumpah”, jawab polos Maryam yang membuat geram Anala dan menggigit pipi merah tomat Maryam tersebut berubah menjadi lebih merah dari sebelumnya.

“aduh sakit umma, udah umma”, jawab Maryam sambil mendorong posisi ibunya menjauh darinya

“ayok kita berangkat yok”, ajak Anala.

“ayok nggak sabar nih mau ketemu harimaunya”, jawab Maryam sambil melihat corak bajunya yang unik itu.

“nggak mau lihat yang lain?”, tanya Anala dengan santai.

“mau umma, binatang yang lain juga lucu-lucu kok”, jawabnya sambil memainkan rubik yang ada di tangannya yang sejak awal dibeli belum pernah warna rubik tersebut sama berkelompok warnanya.

“Maryam tunggu umma dulu”, pekik Anala melihat Maryam yang berlari duluan menuju gerbang tiket kebun binatang tersebut. Dua tiket telah mereka beli dan akhirnya mereka masuk dengan hati riang gembira dan tak terkira.

“umma lihat itu ada kupu-kupu terbang, ada burung yang sangat cantik umma, tuh burung itu cantik sekali bulunya bisa menjadi tinggi banget dan cantik”, begitu cerewet Maryam yang hanya membuat Anala tersenyum karena, bahagia Maryam adalah bahagianya juga.

“fotoin umma, pasti cantik nih”,pinta Maryam.

”oke deh, sini umma fotoin”, jawab Anala sambil mengeluarkan handphone berwarna hitam itu dari tas kecil sandangnya.

“satu dua tiga, ganti gaya”, begitu Anala yang mengarahkan Maryam berfoto dengan berbagai pose menarik dan lucu.

“udah ya, adik-adik dan kakak-kakak itu juga mau foto disitu nak”, suruh Anala yang membuat Maryam berjalan mencari tempat lain untuk berfoto.

“ok umma, kita cari binatang lain yah”, mintanya dan membuat Anala menuruti semua permintaan anaknya itu.

“iya disini bagus juga nak”, Anala menunjuk ke kandang kaca harimau sumatra itu dan terdengar Kauman suara harimau yang menunjukkan sedang mencari pasangannya.

“fotoin disini umma”, minta Maryam yang mau berfoto di depan kandang harimau sambil memegang baju motif macan tutulnya itu.

“cheese, satu dua tiga”, Anala memotret Maryam ambil melihat pandangan ke belakang kandang harimau tersebut seperti mau menerkam Maryam dari belakang, dan syukurnya ada dinding kaca tebal yang menghalangi, hasil foto dari latar belakang kandang harimau tersebut terlihat sangat menakutkan dan juga lucu, karena foto itu diambil tepat ketika harimau sedang berdiri di balik kandangnya dan tepat berada di belakang Maryam.

Ketika berada di tempat atraksi lumba-lumba Maryam juga terlihat antusias dengan lumba-lumba lucu tersebut

”caca sini sini loncat”, suruh pawang lumba-lumba tersebut, dan lumba-lumba tersebut sangat patuh dengan instruksi dan mengikuti dengan ekspresi senangnya.

“wow lucu banget umma”, pekik Maryam diantara banyak orang tersebut.

“mau beli nggak?”, tanya kocak Anala kepada Maryam,”emang boleh umma?”, tanya Maryam penasaran yang tidak pernah melihat orang memelihara lumba-lumba dirumahnya.

“boleh sih nggak, karena lumba-lumba bukan ikan untuk dipelihara di rumah, kalau mau kita pelihara ikan ****** aja, kamu mau”, jelas Anala sedikit nyeleneh sambil melihat aquarium ikan ****** yang sedang berenang kegirangan.

“ya emang umma bolehin? aku suka umma”, tanya Maryam yang berharap ibunya membolehkan.

“boleh, tapi kamu harus jaga ikan tersebut jangan sampai mati karena nggak dikasih makan”, jelas Anala dengan persyaratan untuk Maryam.

“Yeay umma, nanti kita beli yah yang warna pink ada nggak umma?” dengan senang Maryam menjawab pernyataan setuju ibunya dan menanyakan hal konyol yang tak disangka Anala.

“nanti kita lihat yah”, jawab Anala sambil tersenyum mendengar ocehan-ocehan Maryam yang tidak habis akal dengan ide dan imajinasinya.

Akhirnya setelah jalan-jalan seharian di kebun binatang, Maryam merasa lelah dan mengantuk.

“umma kau ngantuk, pulang yuk”, ajaknya.

“ayok pulang yah, mau

jajan nggak”, tanya Anala.

“jagung bakar satu ya umma”, jawabnya

sambil nyengir.

Episodes
1 anala
2 maryam
3 kecelakaan
4 pindah
5 cafe
6 rumah sakit
7 masak sop
8 hotel
9 puncak
10 puncak2
11 pertemuan kali kedua
12 pertamua kali kedua 2
13 pengajian
14 perhatian
15 kasih sayang
16 ungkapan hati anala
17 kenapa tidak nyaman
18 kamu cemburu?
19 kamu cemburu?
20 cuek cuek suka kan?
21 di rumah sakit
22 yakin
23 om rangga
24 nikah?
25 pernikahan ipar
26 pernikahan ipar 2
27 ada apa dengan rangga
28 kecelakaan rangga
29 nemanin rangga
30 nemanin rangga2
31 masih sakit
32 akhirnya pulang
33 pulang
34 akhirnya tiba dirumah
35 lamaran?
36 bahagia dan juga sedih
37 diskusi
38 suara Anala
39 cari baju nikah
40 hari pernikahan
41 malam pertama
42 Hari-hari setelah menikah
43 surprise
44 berangkat
45 Tiba di Makkah
46 umroh selesai
47 pulang dari turki
48 persiapan wisuda
49 hari wisuda Anala
50 nomor yang tak dikenal
51 takut jujur
52 akhirnya anita mulai menampakkan diri
53 Anita datang lagi
54 jalan jalan
55 Anita datang?
56 siapa anita
57 kezell
58 hari pertama bekerja
59 nggak enak
60 mulai cerita
61 orang baru
62 kerja 1
63 perjumpaan
64 Anala jujur
65 Alvin berulah
66 akhirnya setuju keputusan alvin
67 makan vuy
68 kerja lagi
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
Episodes

Updated 124 Episodes

1
anala
2
maryam
3
kecelakaan
4
pindah
5
cafe
6
rumah sakit
7
masak sop
8
hotel
9
puncak
10
puncak2
11
pertemuan kali kedua
12
pertamua kali kedua 2
13
pengajian
14
perhatian
15
kasih sayang
16
ungkapan hati anala
17
kenapa tidak nyaman
18
kamu cemburu?
19
kamu cemburu?
20
cuek cuek suka kan?
21
di rumah sakit
22
yakin
23
om rangga
24
nikah?
25
pernikahan ipar
26
pernikahan ipar 2
27
ada apa dengan rangga
28
kecelakaan rangga
29
nemanin rangga
30
nemanin rangga2
31
masih sakit
32
akhirnya pulang
33
pulang
34
akhirnya tiba dirumah
35
lamaran?
36
bahagia dan juga sedih
37
diskusi
38
suara Anala
39
cari baju nikah
40
hari pernikahan
41
malam pertama
42
Hari-hari setelah menikah
43
surprise
44
berangkat
45
Tiba di Makkah
46
umroh selesai
47
pulang dari turki
48
persiapan wisuda
49
hari wisuda Anala
50
nomor yang tak dikenal
51
takut jujur
52
akhirnya anita mulai menampakkan diri
53
Anita datang lagi
54
jalan jalan
55
Anita datang?
56
siapa anita
57
kezell
58
hari pertama bekerja
59
nggak enak
60
mulai cerita
61
orang baru
62
kerja 1
63
perjumpaan
64
Anala jujur
65
Alvin berulah
66
akhirnya setuju keputusan alvin
67
makan vuy
68
kerja lagi
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!