cafe

Di sudut kota yang mulai sunyi, yang bersembunyi di sudut gedung tinggi menjulang, ada sebuah cafe kecil namun nyaman untuk mengakhiri kesibukan hari ni

dengan menyeduh segelas gilingan kopi hangat dengan ditemani sebuah roti mekar yang renyah.

kehadiran Anala sore itu tidak sendiri namun ditemani oleh sang princess yang begitu anggun dilengkapi kuncir kuda yang menggantung di rambut hitamnya. maryam adalah anak yang sangat mengerti Anala dalam situasi dan keadaan apapun.

Dentingan gelas dan piring cukup menjadi penyejuk untuk pendengaran walaupun sebagian orang benci dengan itu.

Namun Maryam sangat suka melihat aktivitas sore di cafe tersebut sambil meminta makanan dan minuman kesukaan kepada sang ibundanya.

“Maryam mau apa?” tanya Anala yang mulai melihat Maryam gelisah ingin mengatakan sesuatu.

”hehehe” cengar cengir Maryam sambil menyebutkan permintaanya.

“mau susu coklat dan roti renyah umma” sambil menyambung jawabannya dengan ekspresi yang begitu penuh pengharapan.

Seorang yang berjalan dari belakang cafe, yang kedatangannya sangat ditunggu akhirnya datang dengan membawa pesanan Maryam dengan umma.

“yes”, Maryam sangat gembira dengan kedatangan makanannya tersebut.

Maryam mulai merasakan suapan dan segelas susu coklat pertama dan gigitan roti mekarnya.

“alhamdulillah umma, ini enak sekali” ungkapan hati Maryam yang begitu menghargai makanan yang ada di depannya.

“alhamdulillah ya, nikmat kan makanan ini nak” Anala menambah ketegasan ucapan anaknya dengan tersenyum.

Setelah menyudahi makanannya maryam mengucapkan hamdallah dan mengelus perutnya yang tampak sangat berisi dari sebelumnya.

Ketika maryam melihat orang sekeliling, ada seorang perawakan tinggi, kulit putih sambil melihat putaran bundar yang terikat di pergelangan tangannya. sepertinya dia sangat menghargai waktu dan tentunya dia sangat sibuk, ketika kertas putih jatuh dari genggamannya. Sontak semua orang yang ada di sana ingin menghampirinya namun mereka semua terlambat, karena ada anak kecil yang lebih cepat dari mereka menghampiri pria tampan yang belum diketahui identitasnya itu.

Maryam sempat beberapa detik memperhatikan pria tersebut dan menyapanya.

“hai om, ini ada barang om yang terjatuh” Maryam sambil menjulurkan tangannya dengan kertas putih yang ada dalam genggamannya.

Sontak mata kedua manusia tersebut bertemu dan saling tersenyum.

“Terima kasih”, ucap pria tersebut sambil tersenyum lebar dan mengelus kepala Maryam dengan lembut.

Ketika Maryam telah memberikan kertas putih tersebut dia langsung berlari mendekati ibunya, dan pria tersebut mendekati maryam dari belakang, tanpa sepengatahuan Maryam dan Anala ternyata pria tersebut sudah berada di depan meja mereka.

“makasih ya, anak ibu baik banget”, mulai pria tersebut dengan sambil tersenyum.

“ya om, lain kali barang om di jaga ya, nanti kalau yang lain jatuh dan hilang bagaimana” sontak Maryam menjawab dengan kepolosan yang dia punya.

“mungkin om lagi sibuk dan tidak tahu barangnya jatuh nak”, timpal Anala kepada anaknya tersebut.

Anala hanya bisa tersenyum kecut mendengar ucapan anaknya itu, begitupun dengan pria yang ada di depan meja mereka tersebut. Tanpa waktu panjang pria tersebut minta izin untuk mengakhiri pertemuan hari itu.

“makasih ya sekali lagi, om pergi dulu, banyak pasien yang nunggu” ucapnya sambil tersenyum dan melihat panggilan telepon yang masuk entah beberapa orang yang melakukan pemanggilan ke handphonenya.

Penasaran yang dari tadi menjadi bahan pertanyaan. Pria yang sopan dan juga ganteng itu sudah menyandang kategori pria tertampan sedunia merupakan seorang dokter, dengan pengakuannya yang tidak disengaja.

Ketika bertemu dengan pria yang barusan mereka temui, anala akui memang merasa kehangatan dari sikap seorang laki-laki tersebut kepada putrinya yang begitu lembut dan juga penyayang.

Anala menatap beberapa detik kepergian sang dokter dari hadapan mereka, dengan ada harapan kecil akan ada pertemuan selanjutnya dengan orang yang baru mereka temui itu.eaaaa.hustt

Anakku, itulah kata yang hanya ada di dalam kepala Anala saat itu.

Sejak kepergian mantan suaminya Anala memang belum mempunyai dambaan hati yang mengobati kesunyian sekaligus teman dunia akhiratnya, tapi Anala tidak mau egois dengan keinginannya, karena Maryam adalah prioritas utama yang harus menjadi fokusnya sekarang.

“umma kenapa”, tanya maryam yang melihat Anala termenung cukup lama tersebut.

“oh, nggak papa kok nak”, respon Anala dengan ekspresi seperti orang terkejut.

“om itu sepertinya orang baik ya umma”, kata-kata Maryam yang tidak di duga sama sekali oleh Anala.

“yah nak, semua orang itu baik kok kadang karena lingkungannya aja dia berubah menjadi jahat”, timpal Anala dengan penuh kelembutan kepada Maryam.

“Umma mau es krim dong”, mulut anak kecil imut tersebut memohon sambil merapatkan kedua tangannya.

“sepertinya disini nggak ada es krm yah nak, kita cari di tempat lain yah”, jawab Anala.

Ketika keluar dari cafe tersebut Anala dan maryam memasuki mobil mereka, dengan penuh kehati-hatian Anala mengemudikan mobilnya ke arah pulag ke rumah dan sambil menoleh kiri dan kanan Anala memperhatikan para penjual es krim, akhirnya mereka tiba juga di depan pedagang es krim khas negara turki tersebut.

“disini ya kita beli es krimnya yah nak”, tanya Anala yang langsung dijawab Maryam dengan riang dan juga gembira.

“mau Uma, mau mau mau”, sambil memegang tenggorokannya.

Seketika Anala menepikan mobilnya di pinggir jalan dan keluar sambil memegang tangan gembul maryam yang tidak sabar dengan rasa es krim yang akan dia rasakan.

”umma kok pembelinya jahat sih” tanya Maryam yang membuat Anala bingung.

“jahat bagaimana nak?”, tanya Anala, “tuh liat umma, anak itu nggak jadi merasakan es krimnya, kok digituin sih”, tanya Maryam kesal sekaligus sedih.

”itu namanya es krim turki nak, pedagang es krim turki tersebut mempunyai gaya khas ketika berjualan dan itu membuat banyak orang yang berdatangan, jadi kamu mau beli es krim nggak?”, jawab Anala dengan pengetahuan baru untuk Maryam dan akhirnya Maryam mau.

“mau umma, tuh akhirnya anak itu dapat juga”, jawab Maryam ketika melihat anak yang tadi membeli es krim akhirnya dapat juga merasakan es krimnya tersebut.

“mas, es krim satu mas” pinta Anala kepada akang-akang yang jual es krim, dan posisi maryam sudah berada di depan penjual es krim tersebut, dengan sigap penjual tersebut mengambilkan es krim untuk maryam tersebut.

“hai anak manis ini es krimnya”, sambil menjulurkan tongkat es krimnya ke arah Maryam lengkap dengan es krim yang ada di ujungnya, dengan senang hati maryam ingin mengambil es krim tersebut, ternyata yang dia genggam hanya tangannya sendiri. Yah tau kan penjual es krim yang paling usil itu penjual es krim turki.

“yah nggak jadi dapat” kata Maryam yang membuat ekspresinya memelas dan menyilangkan kedua tangan di dadanya sambil melihat penjual es krim dengan setengah matanya terbuka.

“ayok coba lagi” semangat Anala kepada anaknya yang menjadi korban keusilan pedagang es krim turki tersebut sambil tersenyum kecut dan tidak lupa pula Anala mendokumentasikan kegiatan anaknya pada saat itu. Waktu pedagang es krim tersebut memberikan es krim dengan tongkat kepada Maryam, Maryam seperti tidak menghiraukan penjual tersebut sambil berdiri dan diam tak bersuara.

“ayo di ambil es krimnya” sahut Anala kepada anaknya.

“nggak mau umma, aku kesal” jawab maryam yang membuat orang di sekeliling tersebut tertawa secara serentak.

Ketika pedagang tersebut melihat orang yang ada di sekelilingnya, dengan sigap maryam langsung merebut es krim tersebut dari tongkatnya, seketika semua orang menyaksikan itu tertawa terbahak-bahak melihat tingkah lucu maryam.

“yee akhirnya aku dapat juga umma” teriak maryam sambil berjalan mendekati uma, “om besok-besok jangan nakal lagi yah” sahut Maryam untuk penjual es krim tersebut, dan diiringi oleh tertawa orang sekeliling.

Episodes
1 anala
2 maryam
3 kecelakaan
4 pindah
5 cafe
6 rumah sakit
7 masak sop
8 hotel
9 puncak
10 puncak2
11 pertemuan kali kedua
12 pertamua kali kedua 2
13 pengajian
14 perhatian
15 kasih sayang
16 ungkapan hati anala
17 kenapa tidak nyaman
18 kamu cemburu?
19 kamu cemburu?
20 cuek cuek suka kan?
21 di rumah sakit
22 yakin
23 om rangga
24 nikah?
25 pernikahan ipar
26 pernikahan ipar 2
27 ada apa dengan rangga
28 kecelakaan rangga
29 nemanin rangga
30 nemanin rangga2
31 masih sakit
32 akhirnya pulang
33 pulang
34 akhirnya tiba dirumah
35 lamaran?
36 bahagia dan juga sedih
37 diskusi
38 suara Anala
39 cari baju nikah
40 hari pernikahan
41 malam pertama
42 Hari-hari setelah menikah
43 surprise
44 berangkat
45 Tiba di Makkah
46 umroh selesai
47 pulang dari turki
48 persiapan wisuda
49 hari wisuda Anala
50 nomor yang tak dikenal
51 takut jujur
52 akhirnya anita mulai menampakkan diri
53 Anita datang lagi
54 jalan jalan
55 Anita datang?
56 siapa anita
57 kezell
58 hari pertama bekerja
59 nggak enak
60 mulai cerita
61 orang baru
62 kerja 1
63 perjumpaan
64 Anala jujur
65 Alvin berulah
66 akhirnya setuju keputusan alvin
67 makan vuy
68 kerja lagi
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
Episodes

Updated 124 Episodes

1
anala
2
maryam
3
kecelakaan
4
pindah
5
cafe
6
rumah sakit
7
masak sop
8
hotel
9
puncak
10
puncak2
11
pertemuan kali kedua
12
pertamua kali kedua 2
13
pengajian
14
perhatian
15
kasih sayang
16
ungkapan hati anala
17
kenapa tidak nyaman
18
kamu cemburu?
19
kamu cemburu?
20
cuek cuek suka kan?
21
di rumah sakit
22
yakin
23
om rangga
24
nikah?
25
pernikahan ipar
26
pernikahan ipar 2
27
ada apa dengan rangga
28
kecelakaan rangga
29
nemanin rangga
30
nemanin rangga2
31
masih sakit
32
akhirnya pulang
33
pulang
34
akhirnya tiba dirumah
35
lamaran?
36
bahagia dan juga sedih
37
diskusi
38
suara Anala
39
cari baju nikah
40
hari pernikahan
41
malam pertama
42
Hari-hari setelah menikah
43
surprise
44
berangkat
45
Tiba di Makkah
46
umroh selesai
47
pulang dari turki
48
persiapan wisuda
49
hari wisuda Anala
50
nomor yang tak dikenal
51
takut jujur
52
akhirnya anita mulai menampakkan diri
53
Anita datang lagi
54
jalan jalan
55
Anita datang?
56
siapa anita
57
kezell
58
hari pertama bekerja
59
nggak enak
60
mulai cerita
61
orang baru
62
kerja 1
63
perjumpaan
64
Anala jujur
65
Alvin berulah
66
akhirnya setuju keputusan alvin
67
makan vuy
68
kerja lagi
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!