Fiveteen (15)

Raja Shavir mengambil langkah lebar menuju kamarnya. Sesampainya di sana, dia segera mengganti pakaiannya, kemudian merebahkan tubuhnya di sofa panjang yang berada di kamarnya. Pergelangan tangan kirinya digunakan menutup kedua matanya yang terpejam, berusaha tertidur. Namun, dia tidak bisa tertidur lantaran wajah dingin anak perempuannya terlintas di pikirannya.

"Apa yang harus kulakukan?" tanyanya pada dirinya sendiri. "Semua musuhku pasti sudah mendengar kabar tentang kekuatan dan aura anak itu, tapi aku tidak tahu harus melakukan apa untuk melindunginya."

Saat ini, pikiran Raja Shavir tertuju pada aura legendaris "Dewi Kematian" yang dimiliki Stella. Sebenarnya, dia bisa saja mengutus prajurit khusus yang dilatih olehnya untuk dikerahkan menjamin keselamatan putrinya, tetapi nantinya akan terlihat mencolok dan membuat semua pelayan bertanya-tanya tentang tindakannya.

Mana ada seseorang yang tidak menganggap anak perempuannya sendiri sebagai putrinya memberi perlindungan sangat ketat pada anak itu?

Ya, itulah masalahnya. Semua orang tentu mengetahui bahwa Raja Shavir tidak menyukai Putri Stella dan menganggapnya sebagai orang asing, sebaliknya semua orang tahu bahwa Raja Shavir sangat mencintai Xylia. Namun, tak ada yang tahu bahwa semua perlakuan Raja Shavir pada Xylia hanyalah sandiwara.

"Aku benci situasi saat ini," gumam Raja Shavir. "Aku harap aku bisa melindunginya," lanjutnya dengan lirihan, sebelum akhirnya berusaha tertidur walaupun membutuhkan waktu beberapa menit.

...―――...

"Hukum mati Putri Stella!"

"Ya! Hukum mati gadis jahat itu!"

"Dia tidak pantas hidup!"

"Orang yang menyakiti Nona Xylia harus dihukum!"

"Ya! Hukuman yang cocok untuknya adalah mati!"

Pada suatu pagi hari yang cerah, rakyat Kerajaan Evergard berbondong-bondong mengajukan hukuman mati untuk seorang gadis malang yang tidak bersalah. Tuduhan mengenai Putri Stella yang meracuni Xylia ketika acara perjamuan malam lalu telah menyebar di kalangan rakyat bawah. Demi menegakkan keadilan untuk Xylia, semua rakyat memaksa Putri Stella dihukum mati tanpa mengetahui dalang di balik peristiwa mengenaskan itu.

Di depan semua orang, kondisi Putri Stella tampak menyayat hati. Tubuhnya sangat kurus lantaran tidak mendapat makanan dengan teratur selama berada di penjara bawah tanah. Di wajahnya tidak memiliki ekspresi apa pun, kini dia tampak seperti boneka perempuan hidup yang berjalan tanpa tujuan. Sepasang mata ungunya berganti warna dengan cepat, semula ungu, lalu menjadi merah, kemudian kembali berwarna ungu seperti sebelumnya. Dia tidak melirik ke arah siapa pun, hanya menatap lurus ke depan dengan pandangan kebencian yang mendalam.

Dia sangat benci kepada semua orang yang menyaksikan hari kematiannya. Dia sangat benci pada keluarganya. Dia juga membenci orang yang telah merancang skema ini dengan sangat rapi. Dan dia juga membenci hidupnya, yang dari dulu sampai di ambang kematiannya, dia belum merebut hak-hak miliknya yang berada di tangan Xylia. Dia membenci dunia ini!

Sekarang, yang ada di dalam hati Stella hanya rasa benci, dan akan terus seperti itu hingga ajal menjemputnya.

"Putri Stella Al-Teona Evergard, berdirilah di sini," ucap seorang prajurit kerajaan dengan nada dingin sembari menunjuk tempat di mana Stella akan menghadapi hukuman mati.

Stella menatap tempat yang ditunjuk, kemudian melangkahkan kakinya ke sana. Semua mata memandang ke arahnya, seolah-olah dia adalah penjahat paling keji di dunia ini.

Di salah satu tempat, seorang pria dengan rambut hitam serta mata ungu yang tampak dingin memandang ke arah gadis berusia 15 tahun yang sebentar lagi akan dieksekusi dengan pandangan dingin. Di sampingnya, ada anak remaja laki-laki berusia 17 tahun dan seorang gadis yang juga berusia 15 tahun. Tak diragukan lagi, mereka adalah Raja Shavir, Dhemiel, dan Xylia.

Dhemiel memandang Stella dengan pandangan antara sedih dan marah, dia sedih karena adik kandungnya harus mati dengan mengenaskan, tetapi di satu sisi dia juga marah karena telah termakan tuduhan orang-orang tentang Stella yang meracuni Xylia.

Sementara itu, Xylia memandang Stella dengan pandangan puas, dia puas karena akhirnya posisi "putri kerajaan" sebentar lagi akan diberikan padanya. Bagi Xylia, Stella adalah batu hambatan yang menghalanginya menuju posisi putri kerajaan.

"Putri Stella Al-Teona Evergard telah melakukan dosa besar dengan meracuni putri dari Duke Fictin, Nona Xylia Chareeze Fictin. Dengan itu, Yang Mulia Raja Shavir memberi hukuman mati kepada Putri Stella Al-Teona Evergard."

Deg!

Bagaimanapun Stella menghadapi kenyataan, jantungnya tetap berdegup dengan kencang, dan hatinya tetap teriris walau ia telah mencoba mengobati luka yang tumbuh di hatinya. Seiring dengan degup jantungnya yang semakin cepat, matanya yang berwarna ungu segera berganti dengan warna merah.

"Tidak, aku tidak boleh mati di sini," gumam Stella seraya menundukkan kepalanya. "Jika aku mati, maka Ibu akan kecewa padaku .... Kalau begitu ... kalau begitu, aku, aku tidak boleh mati di sini―"

Jleb!

Sebilah pedang tajam telah dilayangkan ke lehernya tanpa diketahui Stella. Akibatnya, kepalanya terpisah dari tubuhnya. Kepala yang menggelinding dengan mata terbuka yang terbelalak itu disaksikan oleh semua orang tanpa perasaan mengasihani sedikit pun.

...―――...

"Stella!!"

Jeritan pilu yang keluar dari bibir Raja Shavir membuatnya terbangun dari tidurnya dengan napas tersengal-sengal. Dia mengubah posisi tidurnya menjadi duduk, lantas memegang keningnya dengan perasaan campur aduk. Mimpi buruk yang dialaminya tadi membuatnya merasakan perasaan merinding yang amat dalam.

Setelah itu, Raja Shavir mengatur pernapasannya dan kembali memikirkan adegan tiap adegan yang terjadi di mimpinya. Adegan yang tak bisa dipercaya olehnya adalah ketika putrinya sendiri akan dieksekusi dan dirinya―di mimpi itu―malah duduk dengan tenang sambil memerhatikan peristiwa itu dengan pandangan dingin, seakan apa yang dilihatnya bukanlah hari kematian seseorang, melainkan sebuah pertunjukan.

Setelah mengingat kembali peristiwa apa yang terjadi di mimpinya, Raja Shavir memiliki banyak pertanyaan.

Mengapa peristiwa itu bisa terjadi? Apa penyebabnya? Lalu, mengapa tidak ada yang mencoba menyelamatkan Stella?

Namun, sekeras apa pun pria itu mencoba mencari tahu jawaban atas pertanyaannya, dia tidak bisa memiliki jawaban yang sesuai.

"Tidak, aku tidak boleh membiarkan hal itu terjadi," ucap Raja Shavir dengan pandangan tegas.

Dia tidak akan membiarkan anak-anaknya berada dalam bahaya!

Berdiri dari posisi duduknya, Raja Shavir melangkahkan kakinya menuju Istana Everstell―tempat di mana anak perempuan yang tak pernah diberi kasih sayang olehnya tinggal.

Sesampainya di Istana Everstell, semua pelayan dan pengawal memandang Raja Shavir dengan pandangan bertanya-tanya sekaligus mengherankan.

Mendapati sang raja berkunjung ke istana tuannya, Suzy segera memberi penghormatan.

"Memberi hormat pada Yang Mulia Raja Shavir. Semoga Kerajaan Evergard selalu diberkati."

Setelah itu, ia menatap Raja Shavir dan bertanya, "Apakah Yang Mulia membutuhkan sesuatu?"

"Di mana Stella?" tanya Raja Shavir tanpa basa-basi.

"Maaf?"

Suzy mengerjapkan matanya, tidak percaya dengan pertanyaan yang baru saja didengarnya, kemudian dilihatnya sang raja memberikan pandangan tajam padanya.

Segera, Suzy menundukkan kepalanya seraya menjawab, "Menjawab Yang Mulia Raja, Tuan Putri belum kembali."

"Apa?"

"Mohon maaf Yang Mulia, Tuan Putri belum kembali."

Mendengar bahwa anak perempuannya belum kembali padahal dilihatnya kereta istana sudah terlebih dahulu pulang dari Mansion Ic, Raja Shavir segera mengeluarkan hawa membunuh yang sangat kental. Para pelayan dan pengawal segera dibuat menggigil, beberapa dari mereka ada yang gemetaran bahkan sampai berlutut.

Kilatan dingin melintas di mata ungu itu.

"Cepat, cari sang putri!"

Nada dinginnya yang tajam menembus pikiran semua orang kala pria itu memberi perintah.

Setelah itu, wilayah kerajaan digemparkan dengan pencarian sang putri yang katanya belum pulang sampai sekarang. Sementara itu, orang yang dicari malah berada di toko persenjataan bersama sang pelatih tanpa mengetahui bahwa ada peristiwa besar yang sedang terjadi di istananya.

―――――――――――――

ch. 14 dan 15 yg harusnya up minggu depan aku up skrng, soalnya minggu depan ada PTS, ditunggu lanjutannya, ya!

TBC!

Terpopuler

Comments

Wanda Wanda i

Wanda Wanda i

Halah basi nih c raja kmna aja atuh

2023-03-07

2

Ida Blado

Ida Blado

gk logis bgt,demi melin(ungi putrinya tpi membuat hidupnya menderita

2022-03-27

1

LAVENDER🙄🙄

LAVENDER🙄🙄

kok novelnya aneh masa diulang ulang terus si muter muter lagi

2021-04-18

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 One (1)
3 Two (2)
4 Three (3)
5 Four (4)
6 Five (5)
7 Six (6)
8 Seven (7)
9 Eight (8)
10 Nine (9)
11 Ten (10)
12 Eleven (11)
13 Twelve (12)
14 Thirteen (13)
15 Fourteen (14)
16 Fiveteen (15)
17 Sixteen (16)
18 Seventeen (17)
19 Eighteen (18)
20 Nineteen (19)
21 Twenty (20)
22 Twenty One (21)
23 Twenty Two (22)
24 Twenty Three (23)
25 Twenty Four (24)
26 Twenty Five (25)
27 Twenty Six (26)
28 Twenty Seven (27)
29 Twenty Eight (28)
30 Twenty Nine (29)
31 Thirty (30)
32 Thirty One (31)
33 Thirty Two (32)
34 Thirty Three (33)
35 Thirty Four (34)
36 Thirty Five (35)
37 Thirty Six (36)
38 Thirty Seven (37)
39 Thirty Eight (38)
40 Thirty Nine (39)
41 Fourty (40)
42 Fourty One (41)
43 Fourty Two (42)
44 Fourty Three (43)
45 Fourty Four (44)
46 Fourty Five (45)
47 Fourty Six (46)
48 Fourty Seven (47)
49 Fourty Eight (48)
50 Fourty Nine (49)
51 Fifty (50)
52 Fifty One (51)
53 Fifty Two (52)
54 Fifty Three (53)
55 Fifty Four (54)
56 Visual Karakter ROTPP
57 Fifty Five (55)
58 Fifty Six (56)
59 Fifty Seven (57)
60 Fifty Eight (58)
61 Fifty Nine (59)
62 Sixty (60)
63 Sixty One (61)
64 Sixty Two (62)
65 Sixty Three (63)
66 Sixty Four (64)
67 Sixty Five (65)
68 Sixty Six (66)
69 Sixty Seven (67)
70 Sixty Eight (68)
71 Sixty Nine (69)
72 Seventy (70)
73 Seventy One (71)
74 Seventy Two (72)
75 Seventy Three (73)
76 Seventy Four (74)
77 Seventy Five (75)
78 Seventy Six (76)
79 Seventy Seven (77)
80 Seventy Eight (78)
81 Seventy Nine (79)
82 Eighty (80)
83 Eighty One (81)
84 Eighty Two (82)
85 Eighty Three (83)
86 Eighty Four (84)
87 Eighty Five (85)
88 Eighty Six (86)
89 Eighty Seven (87)
90 Eighty Eight (88)
91 Eighty Nine (89)
92 Ninety (90)
93 Ninety One (91)
94 Ninety Two (92)
95 Ninety Three (93)
96 Ninety Four (94)
97 Ninety Five (95)
98 Ninety Six (96)
99 Ninety Seven (97)
100 Ninety Eight (98)
101 Ninety Nine (99)
102 One Hundred (100)
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Prolog
2
One (1)
3
Two (2)
4
Three (3)
5
Four (4)
6
Five (5)
7
Six (6)
8
Seven (7)
9
Eight (8)
10
Nine (9)
11
Ten (10)
12
Eleven (11)
13
Twelve (12)
14
Thirteen (13)
15
Fourteen (14)
16
Fiveteen (15)
17
Sixteen (16)
18
Seventeen (17)
19
Eighteen (18)
20
Nineteen (19)
21
Twenty (20)
22
Twenty One (21)
23
Twenty Two (22)
24
Twenty Three (23)
25
Twenty Four (24)
26
Twenty Five (25)
27
Twenty Six (26)
28
Twenty Seven (27)
29
Twenty Eight (28)
30
Twenty Nine (29)
31
Thirty (30)
32
Thirty One (31)
33
Thirty Two (32)
34
Thirty Three (33)
35
Thirty Four (34)
36
Thirty Five (35)
37
Thirty Six (36)
38
Thirty Seven (37)
39
Thirty Eight (38)
40
Thirty Nine (39)
41
Fourty (40)
42
Fourty One (41)
43
Fourty Two (42)
44
Fourty Three (43)
45
Fourty Four (44)
46
Fourty Five (45)
47
Fourty Six (46)
48
Fourty Seven (47)
49
Fourty Eight (48)
50
Fourty Nine (49)
51
Fifty (50)
52
Fifty One (51)
53
Fifty Two (52)
54
Fifty Three (53)
55
Fifty Four (54)
56
Visual Karakter ROTPP
57
Fifty Five (55)
58
Fifty Six (56)
59
Fifty Seven (57)
60
Fifty Eight (58)
61
Fifty Nine (59)
62
Sixty (60)
63
Sixty One (61)
64
Sixty Two (62)
65
Sixty Three (63)
66
Sixty Four (64)
67
Sixty Five (65)
68
Sixty Six (66)
69
Sixty Seven (67)
70
Sixty Eight (68)
71
Sixty Nine (69)
72
Seventy (70)
73
Seventy One (71)
74
Seventy Two (72)
75
Seventy Three (73)
76
Seventy Four (74)
77
Seventy Five (75)
78
Seventy Six (76)
79
Seventy Seven (77)
80
Seventy Eight (78)
81
Seventy Nine (79)
82
Eighty (80)
83
Eighty One (81)
84
Eighty Two (82)
85
Eighty Three (83)
86
Eighty Four (84)
87
Eighty Five (85)
88
Eighty Six (86)
89
Eighty Seven (87)
90
Eighty Eight (88)
91
Eighty Nine (89)
92
Ninety (90)
93
Ninety One (91)
94
Ninety Two (92)
95
Ninety Three (93)
96
Ninety Four (94)
97
Ninety Five (95)
98
Ninety Six (96)
99
Ninety Seven (97)
100
Ninety Eight (98)
101
Ninety Nine (99)
102
One Hundred (100)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!