Six (6)

Hari ini, Raja Shavir pergi menuju Istana Berlian―tempat di mana semua harta Kerajaan Evergard terkumpul. Alasan dia pergi ke sana karena ingin mengecek apakah harta-harta itu berkurang atau tidak.

Sejak kecil, Raja Shavir adalah orang yang sangat teliti, bahkan dia bisa menemukan penyusup yang masuk secara diam-diam ke istananya tanpa perlu menyuruh penjaganya mencari informasi tentang orang itu.

Namun, dia tidak menyangka jika rencananya pergi ke Istana Berlian membawanya bertemu dengan putri bungsunya yang dilihatnya sedang berjalan mengendap-endap di sekitar wilayahnya bersama seorang pelayan.

Raja Shavir memberhentikan langkahnya dan menatap kedua orang itu yang masih belum menyadari keberadaannya, dan tak sengaja ia mendengar pembicaraan mereka.

"Putri, ini adalah tempat terkumpulnya harta Kerajaan Evergard," kata pelayan wanita itu.

Raja Shavir pun memandang wajah putrinya yang menunjukkan ekspresi terkejut. Dia melihat putrinya tampak gelisah sebelum akhirnya ia mendengar putrinya bertanya.

"Di mana ... di mana kita berada saat ini?"

Pelayan yang bersama putrinya lantas menjawab dengan ringan seakan tak ada beban, "Menjawab, Putri, saat ini kita berada di wilayah istana Yang Mulia Raja."

Setelah mendengar awal pembicaraan hingga akhir, barulah Raja Shavir mengerti maksud dari kedatangan dua orang itu.

'Heh, ingin mencuri?' pikirnya.

Sesaat setelahnya, Raja Shavir mengeluarkan suaranya.

"Putri Stella, apa yang kau lakukan di sini?"

Setelah dia berkata demikian, terlihatlah ekspresi gugup putrinya yang menggerakkan kepalanya patah-patah guna menatapnya.

Tatapan mereka bertemu. Raja Shavir memandang putrinya tajam sedangkan yang ditatap tidak bisa tidak menyembunyikan keterkejutannya.

...―――...

Suasana di dalam istana Raja Shavir sangat hening. Tidak ada yang berbicara walau hanya sepatah atau dua patah kata. Raja Shavir sibuk dengan pemikirannya, sedangkan Stella sibuk mengutuk Suzy di dalam hatinya.

Setelah kejadian di mana Suzy dan Stella tertangkap basah memasuki wilayah Istana Berlian dengan mengendap-endap, Raja Shavir mengajak Stella meminum teh bersama. Saat itu Stella hendak menolak, tetapi Raja Shavir telah terlebih dahulu menarik tangannya dan memberi perintah pada Suzy untuk menunggu di luar saja.

Alhasil, di dalam istana Raja Shavir, hanya ada Stella dan sang pemimpin.

Di atas meja, ada beberapa kudapan manis yang disajikan khusus untuk Stella. Namun, Stella tidak memakannya karena sedari dulu dia tidak terlalu menyukai kudapan manis.

Selain kudapan manis, Stella juga disuguhkan secangkir teh hijau, yang mana membuat Stella tidak bisa menahan hasratnya untuk meminum teh kesukaannya itu. Namun Stella tidak meminumnya, ia bertekad harus tetap bersikap tenang, dan juga siapa yang tahu jika sekiranya di dalam teh itu ada racun? Dia tidak ingin mengambil risiko jika di dalam teh itu memang benar-benar ada racun.

"Kenapa kau tidak memakannya?"

Stella menatap Raja Shavir penuh selidik. Sebenarnya, apa yang membuat manusia es itu berbaik hati mengajaknya ke istananya? Jika dipikirkan kembali, adegan seperti ini juga tidak ada di dalam dongeng aslinya, bukan?

Menyadari putrinya tidak menjawab pertanyaannya, Raja Shavir memutuskan mengalihkan pembicaraan.

"Ada hal apa yang membuatmu ke Istana Berlian?" tanyanya.

Stella terdiam.

'Jadi, nama tempat itu adalah "Istana Berlian"? Apakah di sana ada berlian sungguhan?' pikirnya.

Saat ini pikirannya hanya terfokus pada harta yang berada di dalam Istana Berlian.

Raja Shavir yang mendapati bahwa putrinya tidak menjawab pertanyaannya pun geram. Dia langsung memancarkan hawa membunuh yang sangat kental.

'Dia mengacuhkanku?'

Di tempatnya, Stella yang merasakan hawa membunuh yang sangat kental segera menatap sang pelaku.

"Raja, Anda tidak perlu mengurusi saya," ucap Stella akhirnya.

Raja Shavir menaikkan sebelah alisnya. Ada kilat ketidaksukaan di matanya kala mendengar perkataan Stella. Di sini dia adalah seorang raja, tetapi mengapa putrinya berani memberi perintah padanya?

"Oh? Memangnya kenapa?"

"Saya tidak membutuhkan perhatian Anda. Juga, bukankah sudah ada yang menggantikan saya?"

Makna perkataan Stella sangat jelas: sudah ada Xylia yang berada di sampingmu, jadi untuk apa kau memerhatikanku?

Raja Shavir terdiam sejenak, kemudian membalas, "Itu bagus jika kau mengetahui posisimu."

Hawa membunuhnya tadi sudah ditarik kembali. Dia menatap wajah Stella cukup lama sebelum akhirnya melanjutkan.

"Aku juga tidak pernah menganggapmu sebagai putriku."

Deg, deg, deg!

Jantung Stella berpacu dengan cepat. Ada rasa sesak dan sedih bercampur aduk menjadi satu. Ini ... ini adalah perasaan Putri Stella yang asli! Selama berada dunia ini, Stella memang tidak pernah bersedih atau menangis sebab di kehidupannya sebelumnya, dia adalah pribadi yang kuat dan tidak mudah merasa sedih. Namun, hanya satu kalimat dari raja yang notabene-nya merupakan ayahnya di dunia ini, entah mengapa Stella merasa sedih dan hendak menangis.

Tentu Stella tahu, bahwa kesedihan yang dia alami saat ini bukan berasal darinya, tetapi berasal dari pemilik tubuh ini!

Setelah selesai mengontrol perasaannya, Stella menatap Raja Shavir dengan tajam dan mengeluarkan aura mengintimidasi yang sangat pekat.

Raja Shavir yang ditatap seperti itu oleh putrinya tidak bisa tidak menyembunyikan ketakutannya. Ini adalah pertama kalinya dia merasa ketakutan. Dan itu karena putrinya sendiri.

'Sejak kapan putriku jadi iblis kecil seperti ini?'

Perlahan, Stella menggerakkan bibirnya dan berucap, "Saya juga tidak pernah menganggap Anda sebagai seorang "ayah". Jadi, kita impas."

Ucapan ringan yang dikeluarkan Stella mampu membuat dada Raja Shavir berdenyut kesakitan. Rasanya seperti ada panah yang menancap di sana kala Stella mengucapkan kalimat itu. Dia tidak menyangka jika putrinya sangat membencinya.

Di dalam hatinya, Raja Shavir tertawa getir.

'Ini semua kulakukan demi kebaikanmu. Maafkan aku.'

...―――...

Setelah selesai mengatakan kalimatnya, Stella beranjak dari tempatnya kemudian bergegas pergi dari sana. Urusan harta dan senjata nanti saja diurus, yang terpenting dia harus keluar dari neraka itu.

Berjalan, Stella akhirnya tiba di wilayah istananya. Dia dengan segera mempercepat langkahnya menuju kamarnya. Para pelayan yang melihat tuan mereka berjalan dengan tergesa-gesa langsung menghentikan aktivitas masing-masing guna mengetahui apa yang sedang terjadi. Namun, yang mereka dapatkan hanya balasan dingin.

"Jangan izinkan siapa pun masuk ke kamarku, ini perintah! Bahkan jika ada hal yang mendesak sekalipun!"

Para pelayan hanya mengangguk patuh, sebab mereka tidak bisa melawan tuan iblis kecil itu yang mungkin sedang dalam suasana hati yang tidak bagus.

――――――――――――――

TBC!

Terpopuler

Comments

Linda Samudin 88

Linda Samudin 88

demi kebaikan ??? lalu memenggal kepala stella itu demi kebaikan jg

2024-02-24

1

Ida Blado

Ida Blado

kebaikan ??? kebaikan dari mananya lampret! menelantarkan anak kok demi kebaikan,,,,kebaikan silitmu

2022-03-27

2

Banzai

Banzai

Pas gua baca kata kata"ini semua untuk kebaikanmu,maafkan aku" otomatis gua ngomong
"HE'S A BULLSHIT BITJH"

2021-07-11

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 One (1)
3 Two (2)
4 Three (3)
5 Four (4)
6 Five (5)
7 Six (6)
8 Seven (7)
9 Eight (8)
10 Nine (9)
11 Ten (10)
12 Eleven (11)
13 Twelve (12)
14 Thirteen (13)
15 Fourteen (14)
16 Fiveteen (15)
17 Sixteen (16)
18 Seventeen (17)
19 Eighteen (18)
20 Nineteen (19)
21 Twenty (20)
22 Twenty One (21)
23 Twenty Two (22)
24 Twenty Three (23)
25 Twenty Four (24)
26 Twenty Five (25)
27 Twenty Six (26)
28 Twenty Seven (27)
29 Twenty Eight (28)
30 Twenty Nine (29)
31 Thirty (30)
32 Thirty One (31)
33 Thirty Two (32)
34 Thirty Three (33)
35 Thirty Four (34)
36 Thirty Five (35)
37 Thirty Six (36)
38 Thirty Seven (37)
39 Thirty Eight (38)
40 Thirty Nine (39)
41 Fourty (40)
42 Fourty One (41)
43 Fourty Two (42)
44 Fourty Three (43)
45 Fourty Four (44)
46 Fourty Five (45)
47 Fourty Six (46)
48 Fourty Seven (47)
49 Fourty Eight (48)
50 Fourty Nine (49)
51 Fifty (50)
52 Fifty One (51)
53 Fifty Two (52)
54 Fifty Three (53)
55 Fifty Four (54)
56 Visual Karakter ROTPP
57 Fifty Five (55)
58 Fifty Six (56)
59 Fifty Seven (57)
60 Fifty Eight (58)
61 Fifty Nine (59)
62 Sixty (60)
63 Sixty One (61)
64 Sixty Two (62)
65 Sixty Three (63)
66 Sixty Four (64)
67 Sixty Five (65)
68 Sixty Six (66)
69 Sixty Seven (67)
70 Sixty Eight (68)
71 Sixty Nine (69)
72 Seventy (70)
73 Seventy One (71)
74 Seventy Two (72)
75 Seventy Three (73)
76 Seventy Four (74)
77 Seventy Five (75)
78 Seventy Six (76)
79 Seventy Seven (77)
80 Seventy Eight (78)
81 Seventy Nine (79)
82 Eighty (80)
83 Eighty One (81)
84 Eighty Two (82)
85 Eighty Three (83)
86 Eighty Four (84)
87 Eighty Five (85)
88 Eighty Six (86)
89 Eighty Seven (87)
90 Eighty Eight (88)
91 Eighty Nine (89)
92 Ninety (90)
93 Ninety One (91)
94 Ninety Two (92)
95 Ninety Three (93)
96 Ninety Four (94)
97 Ninety Five (95)
98 Ninety Six (96)
99 Ninety Seven (97)
100 Ninety Eight (98)
101 Ninety Nine (99)
102 One Hundred (100)
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Prolog
2
One (1)
3
Two (2)
4
Three (3)
5
Four (4)
6
Five (5)
7
Six (6)
8
Seven (7)
9
Eight (8)
10
Nine (9)
11
Ten (10)
12
Eleven (11)
13
Twelve (12)
14
Thirteen (13)
15
Fourteen (14)
16
Fiveteen (15)
17
Sixteen (16)
18
Seventeen (17)
19
Eighteen (18)
20
Nineteen (19)
21
Twenty (20)
22
Twenty One (21)
23
Twenty Two (22)
24
Twenty Three (23)
25
Twenty Four (24)
26
Twenty Five (25)
27
Twenty Six (26)
28
Twenty Seven (27)
29
Twenty Eight (28)
30
Twenty Nine (29)
31
Thirty (30)
32
Thirty One (31)
33
Thirty Two (32)
34
Thirty Three (33)
35
Thirty Four (34)
36
Thirty Five (35)
37
Thirty Six (36)
38
Thirty Seven (37)
39
Thirty Eight (38)
40
Thirty Nine (39)
41
Fourty (40)
42
Fourty One (41)
43
Fourty Two (42)
44
Fourty Three (43)
45
Fourty Four (44)
46
Fourty Five (45)
47
Fourty Six (46)
48
Fourty Seven (47)
49
Fourty Eight (48)
50
Fourty Nine (49)
51
Fifty (50)
52
Fifty One (51)
53
Fifty Two (52)
54
Fifty Three (53)
55
Fifty Four (54)
56
Visual Karakter ROTPP
57
Fifty Five (55)
58
Fifty Six (56)
59
Fifty Seven (57)
60
Fifty Eight (58)
61
Fifty Nine (59)
62
Sixty (60)
63
Sixty One (61)
64
Sixty Two (62)
65
Sixty Three (63)
66
Sixty Four (64)
67
Sixty Five (65)
68
Sixty Six (66)
69
Sixty Seven (67)
70
Sixty Eight (68)
71
Sixty Nine (69)
72
Seventy (70)
73
Seventy One (71)
74
Seventy Two (72)
75
Seventy Three (73)
76
Seventy Four (74)
77
Seventy Five (75)
78
Seventy Six (76)
79
Seventy Seven (77)
80
Seventy Eight (78)
81
Seventy Nine (79)
82
Eighty (80)
83
Eighty One (81)
84
Eighty Two (82)
85
Eighty Three (83)
86
Eighty Four (84)
87
Eighty Five (85)
88
Eighty Six (86)
89
Eighty Seven (87)
90
Eighty Eight (88)
91
Eighty Nine (89)
92
Ninety (90)
93
Ninety One (91)
94
Ninety Two (92)
95
Ninety Three (93)
96
Ninety Four (94)
97
Ninety Five (95)
98
Ninety Six (96)
99
Ninety Seven (97)
100
Ninety Eight (98)
101
Ninety Nine (99)
102
One Hundred (100)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!