Setelah mengatur ulang rencana nya untuk mengenalkan Arumi pada ayahnya. Meskipun dengan cara sedikit memaksa. Karena ayah Dion berulang kali menolak tanpa alasan yang jelas. Disinilah mereka sekarang, dirumah besar tempat tinggal Bimo dulu sebelum memilih hidup mandiri diapartemen nya.
Arumi yang tadinya sangat semangat mengetahui akan bertemu dengan calon mertuanya, kini nyalinya kian menciut mendapati sikap dingin yang ditunjukkan oleh ayah Bimo. entah apa yang salah hingga membuat nya berubah sikap seperti itu.
Bimo yang tahu akan kegelisahan wanitanya, menggenggam tangan Arumi , meyakinkan bahwa semua akan baik baik saja. Arumi sendiri lebih memilih Diam dan menundukkan kepalanya karna ia sangat tak nyaman dengan tatapan dingin yang diberikan oleh ayah Bimo,
"Ya Tuhan, apa yang salah? kenapa seperti ini? " gumam Arumi namun hanya dalam hati.
"Aku rasa hubungan kalian cukup sampai disini" ucap ayah Bimo setelah cukup lama terdiam menatap datar lagi Arumi
deg
perkataan ayahnya tentu saja membuat Bimo terkejut, ia tak menyangka ayahnya menyuruh nya untuk menyudahi hubungan nya dengan Arumi, padahal selama ini ayahnya selalu menuntut nya untuk segera menikah. entah apa yang salah dengan Arumi hingga membuat ayah nya tak mau menerimanya.
Bahkan sebelumnya ayahnya pernah memperingati nya untuk menjauhi Arumi. namun tidak diindahkan perintah ayahnya itu. hingga Bimo nekat mempertemukan Arumi dengan ayah Dion berharap setelah bertemu langsung dengan Arumi, ayahnya akan berubah pikiran.Tapi yang terjadi malah sebaliknya. ayahnya terang terangan menyuruh mereka menyudahi hubungannya.
Arumi sendiri langsung lemas mendapat dirinya tak meraih restu dari ayah Bimo. ia semakin menundukkan kepalanya.
"Apa ayah tak salah berbicara?" ucap Bimo datar
"Apa perlu ku ulangi lagi perkataan ku tadi?" tanya balik sang ayah membuat Bimo kehilangan harapan nya.
"tapi kenapa yah?" tanya Bimo lirih, ia menatap Arumi yang kini berusaha melepaskan genggaman tangannya.
"Jangan banyak bertanya, lebih baik sekarang kau antar dia pulang, dan selesaikan hubungan kalian dengan baik baik, Maaf nak saya tidak bisa memberi restu pada mu" ucap ayah Bimo sembari pergi meninggalkan Bimo dan Arumi yang masih duduk di ruang tamu.
tes
air mata Arumi luruh sesaat setelah ayah dari kekasih hati nya itu pergi. entah lah, ia sendiri tak tahu apa kesalahannya. hingga tak bisa mendapatkan restu dari beliau. Melihat Arumi yang terlihat sangat putus asa Bimo mencoba menenangkan wanitanya itu.
ia menghapus air mata yang mengalir semakin deras dikedua pipi wanitanya. hatinya sakit melihat Arumi bersedih karna penolakan ayahnya.
"Ayo keluar, kita cari udara segar dulu" ucap Bimo membawa Arumi pergi dari rumahnya.
..
dan kini mereka berada disebuah taman yang terletak di tengah kota itu.
"Bimo , aku harus bagaimana agar bisa meluluhkan hati ayahmu" ucap Arumi tanpa mengalihkan tatapannya pada danau buatan yang ada didepannya, pikiran kacau pandangan nya kosong. Baru kali ini Arumi dibawa seseorang untuk dikenalkan pada orang tua lelaki nya, namun yang ia dapatkan adalah penolakan bukan restu yang ia harapkan.
" kau tak perlu memikirkan itu, jika seandainya ayahku tetap tak memberi restu padaku, aku bisa menikahi mu tanpa restunya. yang penting adalah restu dari ayah mu"
ujar Bimo menjelaskan, mencoba membuat Arumi bangkit lagi.
" tapi aku ingin menjalani hubungan dengan tenang, jika menikah tanpa restu ayahmu, aku tidak akan tenang Bimo" sahut Arumi kembali meneteskan air mata.
"Apa lebih baik , hubungan kita sampai disini?" sambung Arumi dengan putus asa menatap Bimo yang juga tengah menatapnya.
" kau itu bicara apa? aku akan membicarakan hal ini lagi dengan ayahku. jika kau tetap ingin mendapatkan restu dari ayahku , aku akan mengusahakan nya untuk mu" jawab Bimo mengecup bibir Arumi.
"Sudah jangan menangis, lebih baik pikirkan kapan aku bisa menemui ayahmu" ujar Bimo.
Bimo bertekad akan mencari cara agar ayahnya mau memberikan restu pada nya juga Arumi. Bimo sendiri tak mengerti apa yang membuat ayahnya menentang hubungan mereka. karna setahu Bimo, ayahnya tidak pernah pilih pilih pada wanita yang akan mendampingi nya kelak, asal wanita itu adalah wanita yang baik untuk nya.
"Sekarang aku antar kamu ke apartemen, dan kabari aku kalau kau sudah menemukan tanggal untuk mempertemukan ku dengan ayahmu" ucap Bimo yang dibalas anggukan kecil oleh Arumi yang masih menatap kosong danau didepannya.
.....
Setelah mengantar Arumi sampai diapartemen dan memastikan wanitanya itu masuk ke dalam, Bimo kembali melajukan mobilnya ke rumah besar untuk meminta penjelasan dari ayahnya itu.
....
tap.. tap.. tap ..
suara langkah kaki terdengar cepat di ruangan luas yang kosong seperti tak berpenghuni.
"Bi, dimana ayah?" tanya Bimo pada salah satu pelayan dirumahnya.
"Tuan besar ada di ruang kerjanya den" jawab pelayan dengan sopan.
setelah mendapati keberadaan ayahnya, Bimo bergegas masuk ke ruang kerja sang ayah yang berada dilantai dua .
"Kenapa ayah melakukan ini?" tanya Bimo tanpa basa basi, bahkan tanpa mengetuk pintu ia masuk kedalam ruang kerja sang ayah, membuat ayahnya yang pandangan nya sedang menerawang jauh sedikit terkejut.
"Apa kau tidak bisa mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk keruangan ayah?" tanya ayah Bimo sembari mengisyaratkan agar putranya itu duduk .
"Ayah, aku tak suka basa basi seperti ini. katakan kenapa kau melakukan ini?" tanya Bimo lagi
" dia bukan wanita yang pantas untukmu" ujar ayah mengalihkan pandangannya. Seandainya saja Arumi bukan bagian dari seseorang yang sangat dibencinya, mungkin dirinya dengan senang hati memberi restu pada mereka.
"Ayah, sejak kapan kau memilah milah wanita untukku, Arumi wanita yang baik." sahut Bimo tak mengerti
"Aku katakan dia bukan wanita yang baik, lebih baik kau pergi, dan cepat temukan pengganti Arumi sekarang." ucap ayah enteng.
"Lagi pula kenapa kamu nekat membawa dia kemari setelah aku memperingati mu untuk menjauhi nya" tegas ayah.
"ayah dengar baik baik, meskipun ayah tak merestui kami, aku dan Arumi akan tetap menikah." ucap Bimo membuat ayahnya menatap serius pada putranya itu.
"Apa kau sudah bertemu dengan ayah nya dan meminta restu padanya?" tanya ayah dengan wajah penuh keseriusan.
" aku belum bertemu, tapi akan bertemu. " ucap Bimo mantap. membuat sang ayah menghela nafas panjang mendengar ucapan putranya.
"Kalau begitu, temuilah! kau akan tau kenapa ayah tak merestui hubungan kalian." ujar sang ayah sembari membalikkan kursi kerjanya mencoba mengakhiri perbincangan dengan putranya itu.
sedangkan Bimo sendiri menatap sang ayah yang terlihat menyandarkan kepalanya dikursi kerja nya , semakin bingung dengan jawaban sang ayah. tak mau ambil pusing Bimo memilih pergi dan kembali ke apartemen nya sendiri.
sedangkan diruang kerja , sang ayah yang mengetahui Bimo telah berlalu dari ruang kerjanya, kini membalikkan kursinya, tatapan nya terlihat rapuh, dan berkaca kaca mendapati kenyataan seperti sekarang.
"Andai kau tau siapa orang tua kekasihmu itu, apa kau tetap menikah tanpa restuku? apa kau tetap akan menikah dengan anak dari seorang yang sudah menghancurkan kebahagiaan kita? " gumam ayah lirih, tak terasa air matanya luruh saat itu juga.
ia kemudian meraih sebuah bingkai foto yang selalu berada di meja kerjanya.
"Sayang, aku merindukan mu" ucap ayah, dengan bahu bergetar karna tangis yang memilukan.
*
*
*
terimakasih sudah mampir ❤️ jangan lupa tinggalkan like dan komentar kalian ya agar Author makin semangat update 🔥🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Yuli a
ciinta terhalang resstuu 😭
2024-03-18
0