bab 17 Membawamu meminta restu

Sedangkan Arumi yang kini tengah berendam dengan air hangat dalam bathtub, kembali mencoba mengingat kejadian semalam, dan tak lama kemudian wajahnya berubah panik.

"oh my God!!!! Arumi apa yang kau lakukan!!!" gumam Arumi saat dirinya berhasil mengingat ingat kejadian kemarin yang berujung dengan pergulatan panas Antara dirinya dengan Bimo.

"Ya ampun , bagaimana ini. Akhhhh . aku malu sekali. " ucap Arumi dengan panik.

Arumi kini merasa sangat malu atas tindakan nya semalam. menjadi wanita penggoda demi mendapatkan belaian. "Akhhh, siallll! Tama awas kau! akan aku Pastikan kau akan menyesal!" geram Arumi mengingat betapa bejatnya seorang Tama yang hendak berbuat kotor pada dirinya.

lagi lagi Arumi merasa bersyukur, karna yang menolong nya adalah Bimo, Arumi menyesal telah membohongi Bimo dengan mengatakan ia pulang sendiri, padahal Arumi pulang bersama Tama yang berakhir dengan kejadian dirinya yang hendak di jebak oleh seorang Tama.

Selesai menyelesaikan ritual mandinya, Arumi melongokkan kepalanya keluar, melihat keadaan kamar yang seperti Bimo sudah keluar, atau bahkan pergi Arumi tak ambil pusing, justru ia merasa senang jika Bimo pergi karna dirinya tak perlu merasa malu atas apa yang sudah ia lakukan tadi malam.

Arumi pun keluar, dan berganti pakaian. ia yang merasa tubuhnya lelah, memilih untuk tidak berangkat ke kantor karena ingin menghabiskan waktu didalam apartemen nya, atau lebih tepatnya ingin menghindar Bimo takut Bimo akan datang lagi menemui nya

saat Arumi keluar dari kamar karna merasa lapar yang tidak bisa ditahan lagi, terlebih semalam ia melewatkan jam makan malam nya. Arumi terkejut melihat Bimo tengah duduk santai diruang tv, sembari membaca koran dengan secangkir kopi yang menemani nya.

"Akhirnya kau keluar dari kamar, aku pikir kau akan seharian berada di kamar karna kelelahan bertempur denganku semalam" ucap Bimo datar tanpa perduli wajah Arumi yang bersemu merah merasa malu saat mengingat kembali pertempuran nya semalam dengan Bimo yang mana dirinya sangat agresif dan liar.

"A,,aku lapar" ucap Arumi gugup dan terlihat salah tingkah membuat Bimo tersenyum kecil, apalagi saat melihat Arumi terburu buru menuju ke dapur, meninggalkan dirinya yang sedang menahan rasa ingin tertawa melihat Arumi yang salah tingkah.

"Aku sudah memasakkan makanan untuk mu, makanlah itu masakan spesial yang aku buatkan dengan penuh cinta untukmu " gombal Bimo

Arumi pun mengambil makanan yang sudah dimasakkan oleh Bimo dengan hati yang berbunga bunga, baru kali ini ia mendapat perlakuan seperti itu.

"Emm, enak juga masakanmu" puji Arumi dengan jujur karna memang masakan Bimo terasa pas di lidahnya.

ia pun melanjutkan sarapannya dengan lahap, tanpa memperdulikan Bimo yang tengah menatap nya dengan intens.

" kau pasti kelaparan dan kehabisan tenaga karna kegiatan semalam" ucap Bimo terkekeh geli

uhukkkk uhukkk,,

Arumi yang mendengar celoteh Bimo seketika tersedak makanan yang hendak melewati kerongkong nya.

ia lantas mengambil minum guna mengurangi rasa sesak karna tersedak itu.

"Pelan pelan, jangan buru buru, Kita masih punya banyak waktu untuk mengulangi lagi jika kau mau" lagi lagi Bimo kembali berceloteh tanpa sadar ucapan nya kembali membuat Arumi tersedak air minum hingga air itu tersembur ke wajah Bimo , membuat Arumi langsung tertawa sembari berusaha meredakan batuk yang membuat nya sesak.

"Arumiiiii....!" geram Bimo

"Emang enak, siapa suruh terus mengganggu ku" sahut Arumi kembali melahap makanan nya. Bimo pun hanya bisa menghela napas sembari kembali menatap wanitanya yang tengah menikmati sarapan pagi nya dengan sangat lahap.

setelah menyelesaikan sarapan nya, Arumi bergabung dengan Bimo yang lebih dulu kembali ke ruang tv,

" Mau Sampai kapan kau disini?" ujar Arumi sewot, melihat Bimo yang terlihat seperti sedang berada dirumahnya sendiri.

"Kau mengusirku? " tanya Bimo

" ya aku mengusirmu, " sahut Arumi dengan jengkel

"Aku bahkan berharap kau masih butuh bantuan ku" ucap Bimo sembari mengalihkan pandangannya pada koran yang di pegang nya.

"Bantuan apa? aku merasa tidak butuh bantuan apapun" sela Arumi

"Bantuan melayani mu, apa kau sudah mendapatkan kembali ingatan mu tentang semalam?" tanya Bimo menatap Arumi yang terlihat salah tingkah, membuat Bimo harus menahan rasa ingin tertawa nya .

"A,, aku, aku tidak mengingat apapun" jawab Arumi bohong.

"Ah, sayang sekali. jika begitu mari kubantu kamu untuk kembali mengingat nya." ujar Bimo yang langsung mendekati Arumi. mengikis jarak diantara mereka berdua.

"Akhhh,, cukup" teriak Arumi yang tak bisa lagi menahan pikiran liar nya yang semakin menjadi.

"Apanya yang cukup, aku bahkan belum melakukan apapun." ujar Bimo enteng.

"Bimoooo!,, " teriak Arumi kesal bergegas ingin masuk kedalam kamarnya. namun belum sempat ia meraih handle pintu, tangannya lebih dulu ditarik oleh Bimo membuat ia berbalik dan menabrak dada bidang Bimo.

"Mau kemana? kau bahkan masih berhutang penjelasan padaku!" ucap Bimo menatap intens pada Arumi

"Penjelasan apa?" tanya Arumi bingung.

"Penjelasan kenapa kau membohongi ku, dan membiarkan orang asing masuk ke apartemen mu ini"

" akuu..._" Arumi terdiam. dirinya bingung harus menjelaskan bagaimana. Arumi sendiri merutuki kebodohan nya yang telah membodohi Bimo dengan membohongi nya,

"Bimo , aku minta maaf" ucap Arumi terlihat tulus

"Aku tak berniat membodohi mu, hanya saja kemarin aku marah karna kamu benar benar menyelesaikan pekerjaan mu itu, padahal aku berharap kau masih bisa menemani ku beberapa hari lagi dikantor, tapi ..._" Arumi tak lagi melanjutkan ucapannya. ia kecewa dengan keputusan Bimo yang mempercepat kerjanya hingga mulai kemarin Bimo tak lagi berada dikantor nya.

"Aku menyelesaikan tugasku, karna ada tugas lain yang harus aku kerjakan" ujar Bimo

"Apa itu?" tanya Arumi penasaran

" membawa mu bertemu dengan ayahku, dan meminta restu kepadanya" ucap Bimo jujur membuat Arumi tak dapat lagi berkata kata.

"Bimo kau_" Arumi yang terlalu bahagia mendengar jawaban dari Bimo langsung memeluk pria itu,

"Aku ingin kau mengenal ayahku, sebelum aku menemui ayahmu untuk meminta mu menjadi istriku" ucap Bimo

membuat Arumi semakin berbunga bunga mendengar penjelasan dari Bimo.

"Jadi kapan kita kesana?" ucap Arumi bersemangat

" sebenarnya kemarin aku ingin membawamu kesana untuk makan malam bersama, tapi_ " Bimo tak melanjutkan ucapannya. ia mengangkat kedua bahunya. membuat Arumi sangat menyesal telah mengacaukan rencana Bimo yang ingin mengenalkannya pada calon mertuanya itu.

"Kalau nanti malam bagaimana?" tanya Arumi antusias

"Nanti akan aku jadwalkan lagi, ayahku sedikit sibuk, ia jarang ada dirumah " jawab Bimo tersenyum melihat wajah Arumi yang tertekuk mendengar jawabannya.

"Ingat Arumi aku tidak mau kejadian kemarin terulang lagi, jangan pernah membiarkan orang lain masuk kedalam apartemen terutama ia seorang laki laki." ucap Bimo memberi peringatan pada Arumi.

masih untung Bimo mengikuti mereka sampai apartemen, jika tidak ia tak tahu akan jadi seperti apa nantinya. Arumi yang mendengar ucapan Bimo pun semakin merasa bersalah, ia berjanji tidak akan bertindak ceroboh lagi.

*

*

*

terimakasih sudah mampir ❤️ jangan lupa tinggalkan like dan komentar kalian ya agar Author makin semangat update 🔥🥰🥰🥰

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!