Arumi yang sudah bersiap memastikan kembali penampilannya, ia lalu bergegas menuju ke parkiran, melajukan mobilnya menuju ke apartemen Bimo.
Arumi yang kini hendak masuk ke lobby tak sengaja melihat mobil Bimo mengarah keluar, dengan segera ia berbalik mengikuti mobil yang Bimo kendarai.
...
tok tok tok..
ceklek
"Hai Bim, kita langsung atau gimana nih?" tanya Lia
"langsung aja li" sahut Bimo cepat.
ia dan Lia kemudian masuk kedalam mobil yang tak lama melaju ke jalan raya,
sedangkan dimobil lain , Arumi yang melihat perempuan yang masuk kedalam mobil Bimo adalah Lia,
entah mengapa merasa marah, ia kemudian memutuskan untuk melanjutkan misinya, mengikuti mobil Bimo.
"Sial, aku ini kenapa? bisa bisa nya jadi penguntit seperti ini" gerutu Arumi menyadari tindakan yang konyol.
setalah berapa menit perjalanan, mobil Bimo berhenti di sebuah restoran terkenal di kota itu.
Arumi yang masih memperhatikan itu, tersenyum lebar saat ia menemukan ide yang sangat cemerlang.
sementara didalam Restoran Lia dan Bimo yang sedang memilih menu makan malamnya dikagetkan oleh suara seseorang.
"Hai, lia, Bimo kalian disini juga?"
mereka menoleh pada sang pemilik suara, Lia terlihat sedikit terkejut berbeda dengan Bimo yang cuek dan kembali memilih menu.
"Ah, Nona Arumi, anda disini? sendiri an? tanya Lia basa basi. sebenarnya ia merasa sangat kesal karna makan malamnya dengan Bimo justru harus bertemu dengan Arumi.
"Aku sendiri, jadi bolehkan bareng sama kalian," sahut Arumi langsung duduk disamping Bimo,
sedangkan Lia harus menahan kekesalan dihatinya melihat Arumi dekat dekat dengan Bimo.
" Kak, pesanan saya samakan sama ini ya" ucap Arumi pada pelayan restoran dengan melirik ke arah Bimo.
"Baik nona" sahut pelayan tersebut.
Tak lama pesanan mereka pun datang, mereka makan dalam diam. Hanya terlihat Lia yang sesekali mengajak Bimo berbicara.
setelah selesai makan malam.
" nona kesini naik taksi? " tanya Lia
"Ah, iya. Tapi berhubung ada kalian aku nebeng ya, boleh kan Bim?" tanya Arumi menatap Bimo yang sejak tadi diam saja.
"Boleh nona, silahkan" ucap Bimo seadanya.
Arumi dengan cepat masuk ke dalam mobil bagian depan, berdampingan dengan Bimo.
sedangkan Lia lagi lagi harus bersabar karna harus duduk dibelakang.
"Bim, kita antar Lia dulu ya" ucap Arumi
"hmm" Bimo menjawab dengan deheman membuat Arumi menatap jengkel pada sekretaris nya itu
setelah mengantar Lia sampai didepan rumahnya. kini tersisa Bimo dan Arumi.
mereka sama sama terdiam , tenggelam dalam pikirannya masing masing. Arumi yang awalnya ingin menyatakan perasaannya pada Bimo mendadak bisu tak bisa mengucapkan sepatah kata pun.
hingga tak terasa mobil yang mereka tumpangi sampai diapartemen Arumi, Bimo mematikan mesin mobilnya karna melihat gerak gerik Arumi yang terlihat ingin menyampaikan sesuatu.
"Apa ada yang ingin kamu sampaikan?" tanya Bimo tanpa menatap wajah Arumi
"Bimo, aku... aku tak bisa melupakan apa yang terjadi diantara kita" jawab Arumi menundukkan kepalanya
"tapi arumi, kita harus melupakan nya agar tak ada lagi kecanggungan antara kita." ujar Bimo
" Bimo daripada aku melupakan nya, kenapa kita tidak menjadikan sepasang kekasih saja?, apa kau tidak tertarik padaku? "
Bimo mengerut kan keningnya. tak menyangka Arumi akan segampang itu mengajak nya menjalin hubungan.
"Aku mencintaimu Bimo, " cicit Arumi
deg
" aku marah ketika kamu meminta ku melupakan kejadian kemarin, aku mencintaimu, aku tak tau sejak kapan perasaan itu ada. tapi yang aku tau aku sudah jatuh cinta pada mu, aku...." ucapan Arumi tercekat ketika sesuatu yang kenyal menyambar bibirnya.
deg,,deg,,deg,,deg...
Debaran jantung Arumi terdengar begitu keras,
ia tak menyangka Bimo mencium nya, mengulangi kejadian yang sempat dia minta untuk dilupakan.
beberapa saat ciuman itu berakhir. kini keduanya saling menatap intens
dan tanpa dikomando keduanya kini bercumbu ria didalam mobil, Bimo yang sudah tidak bisa menahannya
langsung membawa Arumi keatas, menuju apartemen nya. Arumi yang mengerti pun mengikuti Bimo, dengan segera mereka masuk kedalam apartemen
Bimo semakin tersulut gairah yang bergejolak.
Arumi yang terhanyut dalam cumbuan Bimo pun pasrah, menyerahkan diri kepada pria yang di cintainya.
"Apa kau tak akan menyesal dengan keputusan ini?" tanya Bimo dengan suara yang serak menahan hasratnya yang begitu tinggi.
"Lakukan lah, aku punya alasan tersendiri, kau tak perlu merasa bersalah dan aku tidak akan meminta pertanggungjawaban." ucap Arumi mantap.
mendengar jawaban itu, Bimo kembali mencumbu nya.
membawa Arumi merasakan surga dunia yang belum pernah mereka rasakan.
Arumi bahagia bisa menyerahkan apa yang selama ini dijaganya kepada pria yang ia cintai. Sedangkan Bimo , ia tahu setelah dia melakukan ini pada Arumi. Bimo tak akan melepaskan Arumi
*
*
*
terimakasih sudah mampir 🤗🤗🥰 jangan lupa tinggalkan like dan komentar kalian ya agar Author makin semangat update 🔥🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Yuli a
yah... gmn endingnya. kyk nya ada cerita kelam dimasa lalu..
2024-03-18
0