Disebuah mall terbesar di kota. Bimo berjalan mengikuti Arumi , Keluar masuk butik untuk melihat lihat berbagai model gaun pesta.
dan kini mereka berdua ada di dalam sebuah butik langganan Arumi.
"jadi dari tadi kita keluar masuk butik apa gunanya, kalau dia akan menjatuhkan pilihan pada butik langganan nya" gumam Bimo dalam hati.
Bimo tak habis pikir kenapa Arumi harus keluar masuk beberapa butik jika pilihannya tetap pada butik langganan nya. Membuat Bimo pening jika memikirkan hal tersebut.
Arumi pun mengambil beberapa model gaun untuk dia coba diruang fitting. pertama kali mencoba gaun dengan belahan paha yang tinggi , Arumi merasa percaya diri . dirinya terlihat sexy dan anggun.
"Bagaimana Bim, ? aku sexy bukan?" tanya Arumi meminta pendapat Bimo dengan senyum tengil nya.
Namun Bimo mengatakan gaun itu tidak cocok untuk Arumi, dan terlihat jelek.
"apa kau sadar Guan itu tidak cocok sama sekali untukmu," jawab Bimo datar.
entah mengapa Bimo merasa kesal Arumi memakai gaun yang memang terlihat sangat sexy saat Di pakai arumi.
mau tidak mau Arumi mencoba gaun lain, karna tidak mau dirinya terlihat jelek Dimata orang lain.
gaun kedua dengan model kemben, Arumi merasa cocok. cantik dan menggoda dengan memperlihatkan bahunya yang putih dan mulus. Namun, lagi lagi Bimo mengatakan bahwa gaun itu jelek, dan tidak cocok untuk Arumi.
" Bimo!!! apa matamu katarak kah? aku terlihat sangat anggun, dan apakah kau tidak tergoda dengan bahu mulusku? Aku yakin semua laki laki akan tergoda karna aku terlihat sangat sexy." ujar Arumi membanggakan kecantikan nya sendiri.
berbagai macam model gaun Arumi mencobanya, dari model kemben, Sabrina, model tali spaghetti, belahan paha yang tinggi, belahan dada yang rendah dan semuanya terlihat sexy untuk dirinya.
tapi entah kenapa Bimo tidak setuju satu pun dengan gaun yang di coba Arumi, membuat Arumi kesal pada Bimo , mengira mata Bimo katarak yang tidak bisa melihat kecantikan nya yang paripurna saat menggunakan gaun gaun yang sexy.
Arumi merasa kesal juga lelah karna sudah berkali-kali dirinya mencoba gaun. dirinya lantas duduk di samping Bimo.
"aku lelah bim, bisakah kau saja yang mencarikan gaun untuk ku?" ucap Arumi lirih menyenderkan kepalanya pada bantalan sofa.
Bimo yang melihat Arumi tampak kelelahan pun beranjak memilih Milah gaun di butik tersebut. dan pilihannya jatuh pada gaun dengan model lengan balon berbahan tile. sebuah longdress yang memiliki mernak mernik pada bagian dadanya. Dengan warna yang soft Bimo langsung meraih gaun tersebut dan memberikan nya pada Arumi untuk dicobanya.
"Kau cobalah gaun ini" Bimo menyodorkan gaun itu.
Arumi pun mau tidak mau menuruti titah Bimo karena dirinya sudah sangat lelah.
beberapa menit kemudian, Arumi keluar dari ruang ganti. Arumi terlihat cantik dan manis menggunakan gaun itu. Bimo pun dibuat terpana olehnya. dia mematung sejenak melihat betapa manisnya Arumi seperti tuan putri yang akan dipersunting oleh pangeran.
"Bimo bagaimana?" tanya Arumi tak bersemangat.
Arumi merasa gaun pilihan Bimo terlalu tertutup tidak memperlihatkan kesexyan nya, walaupun terlihat manis.
"yang ini saja " jawab Bimo cepat. setelah sadar dari keterpesonaanya.
"Whatt? ah Bimo kau itu tidak asik sekali" Arumi cemberut.
"Bagaimana kak? apa benar gaun ini cocok untuk ku? tanya Arumi pada salah satu pelayan butik itu.
"cocok nona, anda terlihat sangat cantik dan manis." jawab nya sopan.
"Hem baiklah "
Arumi yang sudah sangat lelah pun mengikuti saran Bimo untuk membeli gaun pilihan Bimo, bagi Arumi yang terpenting adalah dirinya terlihat cantik oleh orang lain.
Setelah keluar dari butik, Arumi meminta mampir ke restoran disitu, dirinya merasa lapar, Karna sudah banyak mengeluarkan tenaga.
Bimo pun menyetujui nya.
"Bimo, kau mau pesan apa?" tanya arumi saat mereka telah duduk di bangku restoran.
"sama kan saja dengan pesananmu" jawab Bimo datar.
" oke Bim" ucap Arumi tersenyum menampilkan deretan giginya yang putih.
beberapa saat pesanan mereka pun datang, mereka memakan makanan mereka dalam diam.
Tanpa mereka sadari ada seorang pria yang mengikuti pergerakan mereka juga memotret beberapa kali ke arah Bimo dan Arumi. Pria itu lalu mengirimkan hasil jepretan pada atasannya.
.....
Setelah selesai makan, mereka bergegas kembali ke tujuan masing masing, Bimo lebih dulu mengantar Arumi pulang ke apartemen nya.
Sedangkan dirinya harus kembali ke kantor, untuk menyelesaikan pekerjaan nya.
di dalam mobil Arumi tidak berhenti berbicara, dirinya seperti tidak pernah lelah berbicara. membuat Bimo menggeleng kepala nya tidak habis pikir dengan kebiasaan Arumi.
"Bim, nanti malam kau jemput aku ya" pinta Arumi.
"hmm" jawab Bimo malas.
" Bimo , kau betah tidak bekerja dengan ku?" tanya Arumi penasaran
" pertanyaan macam apa itu," batin Bimo.
bekerja dengannya sama saja seperti kerja rodi, kapan pun dan dimanapun harus siap sedia. bahkan perkejaan kantor sering kali dialihkan kepada Bimo, membuat pekerjaan nya sangat menumpuk. sedangkan Arumi bisa bersantai santai bahkan jarang masuk ke kantor, masuk hanya saat ada meeting saja.
berkas yang harus ditandatangani nya pun dia kerjakan di apartemen. Arumi yang seorang anak tunggal. membuat dirinya mau tidak mau belajar tentang bisnis ayahnya yang semakin pesat.
sang ayah sudah sering kali menjodohkan Arumi dengan putra rekan nya ,tetapi Arumi tidak pernah menerima perjodohan yang di rancang sang ayah.
"heii?? " Bimo menyadarkan Arumi yang terlihat melamun.
"Aku senang bekerja denganmu, kau selalu memperlakukan ku dengan baik, seperti tidak ada batasan antara bawahan dengan atasan." jawab Bimo akhirnya.
"akh syukur lah, aku pikir kau tertekan Bekerja denganku" ujar Arumi terkekeh geli
"aku memang tertekan" batin Bimo tertawa kecil.
" jadi bagaimana Bimo? kau mau menjemput ku dulu kan?" pinta Arumi dengan memelas.
"Baiklah, nanti malam aku akan mampir ke apartemenmu" ucap Bimo mengalah.
"yeayyy!! akhirnya aku bisa menghadiri acara bersama dengan seorang pria tampan" seloroh Arumi bersemangat.
Bimo hanya menggeleng kan kepala melihat tingkah Arumi.
tak terasa mobil yang mereka tumpangi sudah sampai di depan gedung apartemen tempat tinggal Arumi.
Arumi pun segera masuk ke dalam gedung itu. sedangkan Bimo melajukan mobilnya mengarah ke kantor.
Bimo merasa bekerja dengan Arumi itu membuat perasaan nya naik turun. Terkadang kesal karna kelakuan Arumi yang seenaknya sendiri mentang mentang itu kantor ayahnya. mengingat itu Bimo tersenyum kecil.
Kini Bimo sampai di kantor tempat dirinya bekerja. dia buru buru masuk karna hari sudah hampir menjelang sore. dirinya pun buru buru masuk kedalam ruangan nya, kantor sudah terlihat sepi, menandakan pegawai nya sudah mengakhiri kegiatan nya di kantor.
"kau dari mana Bim? " tanya Lia asisten Arumi.
"tak perlu ku jawab pasti kau tau jawabannya " jawab Bimo tersenyum simpul.
"ada berkas yang harus di tandatangani oleh nona , apa kau bisa mengantarkan nya? aku ada urusan penting " terang Lia.
" baiklah, nanti aku bawa, dan menyerahkan nya pada nona Arumi." sahut bimo
"terimakasih Bim, aku pulang duluan." pamit Lia berlalu dari kantor.
Bimo pun membereskan meja kerja nya dan bergegas pulang. dilihatnya kantor sudah sangat sepi, tersisa dirinya dan beberapa petugas keamanan dan kebersihan.
Bimo melajukan mobilnya ke apartemen nya. dirinya ingin istirahat sebentar sebelum pergi ke acara pembukaan kantor cabang di hotel ternama nanti malam.
....
Sedangkan ditempat lain, seorang pria paruh baya sedang memperhatikan sebuah foto yang dikirimkan oleh orang suruhannya. Foto yang memperlihatkan seorang pria yang tak lain adalah putranya bersama seorang wanita yang mengingatkan dirinya akan masa lalunya yang penuh luka.
Ya, pria paruh baya itu adalah Dion Argantara, ayah Bimo yang sengaja menyewa orang untuk mengikuti putranya dan melaporkan kegiatan Putranya yang sudah hampir 3bulan meninggalkan rumah karena tak betah jika terus menerus diminta olehnya untuk segera menikah.
Namun sudah dua bulan ini, dia mendapati kenyataan yang membuat dirinya terkejut. setelah mengetahui pertempuran putra nya dengan seorang wanita yang dia tahu bernama Arumi Nugroho.
"Nugroho" gumam Dion lirih
"Kenapa kamu harus bertemu bahkan mengenal wanita itu Bim?, apa yang akan kamu lakukan saat tahu siapa wanita itu." batin Dion menatap sendu pada sebuah foto yang bertengger di meja kerjanya.
*
*
*
terimakasih sudah mampir ❤️❤️ jangan lupa tinggalkan like dan komentar juga vote ya 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Abadon007
Suspensnya bikin nagih
2023-10-05
1