Dua bulan kemudian,
Bimo yang masih bertahan bekerja sebagai sekretaris Arumi , Membuat dirinya intens bertemu dengan sang atasan yang kerap memintanya datang ke apartemen. walaupun Arumi seringkali bolos ngantor.
seperti saat ini, saat weekend tiba yang harusnya dirinya bisa bersantai justru mendapat panggilan dari Arumi dan diminta untuk segera datang ke apartemen nya itu.
dengan sedikit terpaksa, Bimo mau tidak mau bergegas kesana.
Dengan pakaian casual , Bimo terlihat lebih tampan dan manis,
setelah beberapa kali memencet tombol Bell , pintu apartemen itu akhirnya dibuka juga.
terlihat Arumi yang juga memakai pakaian rumahan, celana hot pants dan kaos oblong yang menjadi favorit nya ketika mengurung diri diapartemen.
Arumi mematung sejenak, dan mempersilahkan Bimo masuk . Entah kenapa melihat penampilan Bimo yang tidak seperti biasanya membuat Arumi salah tingkah.
"Ada apa? " tanya Bimo setelah dirinya duduk berhadapan dengan Arumi yang terus menatapnya.
"emm,, aku memintamu kemari hanya untuk menemani ku menonton" jawab Arumi sedikit gugup dan segera berusaha menghilangkan rasa gugupnya.
Arumi langsung menarik tangan Bimo menuju ruang tv minimalis dalam apartemen nya itu. dia langsung memilih film yang sudah ia tentukan sendiri secara acak saat sebelum Bimo datang.
Sebuah film yang belum ia ketahui isinya seperti apa.
sembari menunggu filmnya mulai, Arumi lantas berjalan menuju dapur, mengambil minuman dingin dan beberapa cemilan juga buah yang sudah ia potong potong.
Ia memberikan satu mangkok kecil yang berisikan potongan buah pada Bimo.
sedangkan Bimo hanya bisa menerima pemberian Arumi dengan perasaan tak menentu.
kesal karna jauh jauh dia kemari hanya diminta untuk menemani menonton film. dan juga Bimo bingung dengan sikap Arumi yang terlihat sedikit berbeda.
Mereka menonton film sembari menikmati cemilan yang tersedia dimeja,
saat Arumi meraih segelas air untuk diminum nya, bersamaan dengan itu layar tv nya memperlihatkan dua pemain dalam film yang tengah beradegan ciuman panas.
membuat Arumi tersedak, dan malu melihat adegan seperti itu sedangkan disampingnya ada Bimo yang terlihat biasa biasa saja melihat tayangan itu.
"Kau kenapa? " tanya Bimo melihat Arumi yang tersedak minum, dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. menghindari layar tv
"Aku ,, akuu tidak apa apa" jawab Arumi terbata dan segera meraih gelasnya kembali,
"Film pilihan mu boleh juga" ucap Bimo yang membuat Arumi tersedak untuk kedua kalinya.
"Aku tidak tau, kalau akan ada adegan seperti itu." cicit Arumi
"benarkah?" goda Bimo
mendengar pertanyaan Bimo membuat Arumi merutuki dirinya sendiri, karna asal memilih film tanpa memikirkan akan ada tayangan panas seperti itu.
setelah adegan panas berlalu, Arumi baru bisa bernapas lega, beberapa saat kemudian Arumi harus tahan napas dan memejamkan matanya karna tontonan film kembali menayangkan adegan ciuman panas bahkan lebih mengerikan dari itu .
Arumi yang tahu akan ada pertunjukan yang sangat memalukan segera kelabakan mencari bantal sofa untuk menutupi wajahnya.
sedangkan Bimo menggeleng kan kepala heran melihat tingkah Arumi. Mengingat usia mereka sudah matang bagi Bimo melihat tontonan seperti itu tak perlu malu malu. Bimo bahkan memiliki koleksi film yang mempertontonkan adegan memalukan,
"Katanya menonton, tapi matamu malah merem. " sindir Bimo.
"A..aku .." Arumi bingung ingin menjawab apa. karna sejujurnya saat ini dirinya gelisah mendengar suara suara tv yang mulai terdengar seperti adegan dewasa .
Sedangkan Bimo, yang kembali fokus menonton, kini merasakan miliknya mulai tak terkendali.
ehemmm..
Bimo berdehem keras menutupi rasa gugupnya menyadari situasinya. ia lantas menarik bantal yang dipakai Arumi untuk menutupi wajahnya.
"Bimo, jangannnnnn" teriak Arumi saat bantal yang sedang ia gunakan untuk menutupi wajahnya ditarik paksa oleh Bimo. sesaat dia melihat tayangan dilayar tv yang masih memperlihatkan adegan panas, khusus 18+.
Arumi merasa wajahnya memanas, mungkin saat ini sudah memerah seperti kepiting rebus karna saking malu nya.
ia lantas berusaha mencari benda lain untuk menutupi wajahnya, ia tak mau terus menerus melihat adegan yang membuat dirinya semakin gelisah, diraih nya bantal satu lagi. namun kalah cepat oleh Bimo yang langsung diangkat tinggi tinggi oleh pria tersebut.
mau tak mau Arumi berusaha meraih bantal itu, tapi karna kalah tinggi dari Bimo membuat dirinya kesusahan. hingga saat Arumi masih berusaha menggapai bantal di tangan Bimo, tanpa sengaja ia tersandung kakinya sendiri, membuat Arumi menabrak dada bidang Bimo dengan keras.
sedangkan Bimo yang kehilangan keseimbangan pun rubuh dibarengi Arumi yang ikut terjatuh menimpa badannya.
Sesaat mereka saling menatap, posisi Arumi yang berada diatas tubuh Bimo. membuat posisi mereka begitu intim.
degg..
jantung Arumi berdetak kencang
Arumi terpaku, tanpa sadar ia semakin mendekatkan wajahnya, mengecup bibir tebal Bimo.
ciuman yang awalnya hanya kecupan, kini berubah menjadi lebih panas saat Arumi memaksa Bimo untuk membalas ciumannya itu.
dan entah dorongan dari mana Bimo langsung saja membalas nya, merubah posisi mereka.
membuat Bimo kini berada diatas tubuh Arumi.
ditengah tengah ciuman panas yang terjadi. Arumi merasakan ada sesuatu yang menonjol bahkan seperti menusuk diantara Pangkal pahanya.
tapi Arumi tak perduli, tanpa ia tahu saat ini Bimo sudah sangat kesulitan mengendalikan diri nya.
saat ciuman panas dan lama mereka berhenti. Bimo lantas menatap wajah Arumi, tangan nya membingkai wajah cantik itu. menyatukan kening mereka.
terdengar deru napas yang berlarian, dan juga jantung Arumi yang berdetak semakin kencang.
"Arumi, maaf. " ucap Bimo saat kening mereka masih bersatu, wajah mereka berdekatan hingga hidung mereka pun saling bersentuhan.
Bimo sedikit menyesali perbuatannya yang malah meladeni Arumi.
Sedangkan Arumi yang mendengar permintamaafan dari Bimo, menggeleng. Arumi sadar dirinya lah yang salah. dirinya lah yang memulai.
"Arumi , masuklah ke dalam kamar mu, sebelum semuanya terlambat" ucap Bimo
"Kenapa Bim?" tanya Arumi
"apa kau tidak mau melakukan nya denganku?" sambungnya.
Bimo yang sempat kaget mendengar perkataan Arumi , namun tak mampu memandang wajah sang wanita.
ia hanya meminta Arumi cepat cepat menghilang dari pandangannya agar sesuatu yang lebih buruk akan terjadi.
"Cepat lah , aku tidak ingin merusakmu" jawab Bimo dengan suara serak. dirinya sedang mati Matian menahan hasrat yang bergejolak dalam dirinya.
"Arumi cepat!!!" Perintah Bimo , ia sudah tidak tahu Sampai kapan ia bertahan karena gejolak itu semakin tinggi.
Mau tidak mau Arumi pun bergegas masuk ke dalam kamarnya. meskipun dengan perasaan sedikit kecewa karna Bimo menolak melakukan dengannya.
Arumi pun tak mengerti kenapa dirinya merasa kecewa ditolak oleh Bimo. Tapi Arumi sadar ada yang tidak beres dengan perasaan nya. Bagaimana jantungnya berdetak kencang saat menatap wajah Bimo . ia sadar satu hal yang selama ini ia pungkiri.
Kini Arumi tau apa yang diinginkan oleh hatinya.
sedangkan Bimo yang masih diruang tv, menyandarkan tubuhnya ke sofa. ia masih tidak percaya dengan apa yang telah terjadi antara dirinya dengan Arumi.
ia menatap pada arah pintu kamar Arumi, lalu bergegas pergi meninggalkan gedung apartemen itu.
*
*
*
terimakasih sudah mampir ❤️❤️ jangan lupa tinggalkan like dan komentar kalian ya agar Author makin semangat update 🔥🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments