Dalam plot, keluarga Verita diceritakan sebagai keluarga yang melakukan hal jahat, membunuh ibu kandung dari putra mahkota entah itu utusan dari sang kaisar atau inisiatif Duke Verita yang pada akhirnya Putra Mahkota saat ini menjadi satu-satunya ahli waris diangkat menjadi anak oleh Ratu yang telah kehilangan pewaris sebelumnya karena sakit parah dan yang paling fatal adalah tuduhan pengkhianatan akibat Vera yang meracuni Liliana Reanne di istana kekaisaran yang menyebabkan gadis itu koma selama kurang lebih satu tahun sebelum Grand Duke Arcelio menemukan penawarnya.
Di dalam plot tidak disebutkan jika keluarga Verita memiliki yayasan yang saat ini akan didatanginya bersama kakaknya Giovan. Apakah ada konspirasi di balik yayasan ini, seperti pencucian uang, mungkin saja bisa terjadi.
"Kak Gio, apakah keluarga kita melakukan tindak kejahatan seperti pencucian uang?" tanya Vera takut-takut.
Giovan tertawa mendengar kekhawatiran adiknya.
"Tidak, yayasan ini murni dibangun untuk membantu orang lain." kata Giovan.
"Ayah mempercayakan yayasan ini pada pengurus yayasan. Kalau tidak salah namanya madam Estelle, beliau orang yang sangat baik dan selama ini beliau menjalankan tugas dengan baik. Dulu aku pernah dititipkan di yayasan tapi tidak lama." lanjut Giovan menjelaskan.
Vera menghela nafas lega mendengarkan penjelasan Giovan. Karena bisa gawat jika keluarga Verita dituduh atas kasus berat lain yang dapat menjatuhkan posisi keluarganya.
Sekitar dua jam mereka melakukan perjalanan, hari semakin sore, semburat warna jingga membuat langit semakin indah. Mereka pun sampai di sebuah bangunan kokoh seperti gedung sekolah berlantai dua.
Yayasan itu memang menampung anak terlantar dan mengajari anak yang tidak mampu bersekolah bisa mengenyam pendidikan. Gedung itu begitu rapi dan bersih, terlihat beberapa anak yang bermain dihalaman mereka tampak bahagia dan terdapat lemak di pipi mereka, sangat sehat dan energik, terlihat bahwa pengurusnya sangat berdedikasi tinggi terhadap tugasnya.
Vera pun tersenyum menyapa beberapa anak, kemudian anak-anak yang bermain itu menatap penasaran ke arahnya.
"Kakak sangat cantik." kata seorang anak laki-laki yang menatapnya dengan bersemangat.
Vera tertawa mendengar pujian dari anak-anak, "terima kasih" jawab Vera singkat kemudian membantu Giovan menurunkan barang bawaan mereka.
Karena suasana di halaman ramai karena anak-anak berkumpul disekitar Giovan dan Vera, taklama kemudian seorang wanita yang seumuran dengan ibunya datang menghampiri.
"Anak-anak masuk, kalian bersiap cuci tangan kalian, makanan sudah disiapkan kita makan bersama." kata wanita itu, kemudian anak-anak yang mengerubungi Giovan dan Vera pun dengan patuh masuk ke dalam gedung.
"Astaga, tuan muda Verita, sudah lama kita tidak bertemu, kamu semakin tampan." kata wanita itu kemudian mendekat ke arah Giovan dan Vera.
"Madam Estelle, bagaimana kabar anda?" tanya Giovan.
"Saya sangat sehat, tuan muda Verita semakin tampan." puji wanita yang dipanggil Madam Estelle. Giovan hanya tersenyum kecil mendengarnya.
"Nona cantik, selamat datang di yayasan ini." kata wanita itu. Mata madam seakan berbicara siapa gadis cantik yang dibawanya.
"Madam Estelle, ini Vera Verita adik saya. Ini pertama kalinya berkunjung kesini untuk sedikit membantu madam." kata Giovan.
"Kalau begitu kalian akan menginap disini bukan?" tanya Madam Estelle.
"Iya madam, kami akan menginap semalam disini. " kata Giovan tiba-tiba memutuskan tanpa berdiskusi dengan Vera.
"Baiklah aku akan meminta Rebecca menyiapkan tempat kalian." kata Madam Estelle senang, iapun membantu mengangkut bawaan Giovan dan Vera.
"Kakak, kenapa tidak bilang mau menginap?" tanya Vera.
"Tidak masalah bukan, apakah kamu ada janji?" tanya Giovan.
"Iya, kak, besok Vera ada janji akan melihat-lihat toko pagi hari, lagi pula disini tidak ada Nana kak, bagaimana dengan pakaianku." kata Vera.
"Tenang saja Vera, untuk janji aku bisa menyuruh Kenzo pulang terlebih dulu dan menyampaikan pesan ke Freya kalau kamu besok pagi tidak bisa datang, untuk pakaian besok pagi kita bisa ke pasar dekat sini. Akan ada banyak model gaun sederhana." Kata Giovan santai.
"Kak Gio, sepertinya kakak memang merencanakan semua ini, bukan?" tanya Vera curiga.
"Tentu saja tidak, setelah membereskan semua barang ini, istirahatlah, tidak buruk juga tinggal disini." kata Giovan kemudian mengangkat beberapa barang masuk ke dalam gedung.
Madam Estelle sangat senang karena Vera dan Giovan datang, ia memperkenalkan Vera dan Giovan kepada semua penghuni yayasan dan mereka menyambut dengan baik.
Vera dan Giovan iku makan malam bersama, pengawal Giovan, Kenzo, sudah kembali ke kota untuk menyampaikan pesan pada Freya.
"Nona Vera, Rebecca akan mengantar ke kamar anda." kata Madam Estelle.
"Baik, Madam." kata Vera, anak-anak yang duduk mengerubunginya pun mendesah kecewa. Barusan Vera menceritakan sebuah dongeng hingga selesai, namun anak-anak itu masih ingin mendengarkan yang lain.
Saat itulah Vera merasa Madam Estelle menyelamatkannya, karena pola tidurnya yang teratur membuat otaknya seperti tersetting harus segera beristirahat karena matanya sudah berat. Itu juga yang menyebabkan Vera bisa bangun lebih pagi dengan tubuh yang segar.
"Nona Rebecca apakah teman dari Freya, Viona dan Isabela?" tanya Vera.
Rebecca yang mendengar nama teman-temannya pun akhirnya merasa bersemangat.
"Iya, kami tumbuh dan menempuh pendidikan bersama, bagaimana kabar mereka, nona?" tanya Rebecca.
"Mereka baik dan mereka sangat membantu pekerjaan saya." jawab Vera.
"Syukurlah kalau begitu. Saya turut senang mendengarnya." kata Rebecca.
"Ini kamar nona, kalau butuh sesuatu saya ada di kamar sebelahnya, nona bisa memanggil saya." kata Rebecca sambil menunjuk letak kamarnya.
"Tentu, terimakasih Rebecca." kata Vera kemudian Rebecca pamit pergi.
Vera menghela nafas kemudian masuk kedalam kamar yang disiapkan Rebecca untuknya.
Suasana kamar itu sangat sederhana tapi sangat layak untuk ditinggali. Ada meja belajar, satu tempat tidur yang muat untuk satu orang, dan satu almari pakaian. Vera membuka jendela yang berada di samping tempat tidurnya, keadaan sekitar begitu tenang dan damai. Seperti apa yang dikatakan kakaknya tempat ini cocok untuk belajar.
Untung Vera membawa catatan Vera asli, besok pagi buta ia akan mempelajari penelitian tentang tes darah yang Vera asli sebutkan di salah satu catatannya.
Vera berbaring di atas tempat tidur, matanya menatap ke atas langit-langit, orang-orang di yayasan ini sangat baik, menyambut ia dan kakaknya dengan bahagia. Seketika Vera mengingat wajah Madam Estelle, begitu teduh, sabar dan orangnya cukup menyenangkan. Namun yang membuat Vera tertegun saat pertama kali adalah wajah Madam Estelle begitu mirip dengan putra mahkota. Vera tak ingin berspekulasi lebih lanjut, mungkin kakaknya mengetahui sesuatu, saat kembali ke mansion ia akan menanyakannya.
Malam yang tenang itu pun membuat Vera yang mengantuk akhirnya tidur dengan nyenyak nya.
**TBC**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments