Ingin Lebih Mengenalmu

"Tuan Grand Duke Arcelio, adakah yang bisa saya bantu?" tanya Vera.

"Aku mendapat perintah dari Putra Mahkota untuk meneliti sebuah racun dan saya sangat terkejut racun jenis baru itu merupakan buatan dari putri seorang Duke."

"Serta antidote nya pun sangat menakjubkan, bisa menstabilkan kondisi orang yang terkontraksi oleh racun dengan baik"

"Jujur saja saya sangat mengagumi nona." kata Louise dingin namun membuat wajah Vera memanas.

"Tuan terlalu memuji saya" kata Vera merendah.

"Tidak-tidak, setelah saya ikut meneliti kandungan racun dan antidote nya saya buru-buru kemari karena ada beberapa hal yang saya ingin tahu dari nona" kata Louise membuat Vera berkeringat dingin. Vera takut jika apa yang ditanyakan Louise diluar catatan Vera yang asli dia bukanlah ahli racun yang dia tahu hanya makan dan minum.

"Kalau begitu mari kita bahas di dalam rumah kaca, kebetulan saya mau menikmati teh sore hari" kata Vera.

Akhirnya Vera dan Louise berjalan berdampingan menuju rumah kaca.

Selama percakapan Vera seakan-akan menjawab soal ujian, dia menjawab sesuai dengan apa yang dicatat oleh Vera yang asli. Mata Duke yang berbinar pun tak luput dari pandangan Vera. Pria dingin itu ternyata sangat suka meneliti sungguh tidak terprediksi.

"Jadi racun tersebut memiliki kandungan yang dapat mengkontraksi jantung, menyebabkan keracunan parah, koma hingga meninggal dunia, sungguh ajaib nona Verita dan nona Roanne masih hidup."

"Ya, asalkan tidak meminum dalam dosis banyak dan pertolongan cepat kami masih bisa selamat. Racun itu berasal dari bunga nerium oleander sangat cantik namun berbahaya, antidote nya pun sangat susah dibuat tapi setelah lama meneliti, protein dari domba bisa membalikkan zat bunga itu setelah berkali-kali mencoba."

"Sebenarnya saya juga masih terus mengkaji, karena bunga itu tumbuh di banyak daerah baik tropis maupun sub tropis. Jika penemuan ini bermanfaat bagi banyak orang saya akan sangat bahagia" kata Vera.

"Sayangnya anda menggunakannya untuk urusan pribadi" kata Louise dan Vera terdiam tidak menyangkal hal tersebut.

Obrolan pun semakin seru membuat keduanya lupa waktu, kebetulan apa yang Grand Duke Louise ingin ketahui Vera yang asli sudah mencatatnya dengan rinci sehingga Vera bisa menjawab dengan lancar.

Waktu pun semakin larut dan Grand Duke Louise tinggal untuk makan malam. Vera melihat dengan heran tatapan bahagia Duke dan Duchess Verita saat mempersilakan Grand Duke Louise bergabung dalam jamuan makan malam. Sedangkan kakaknya Giovan menatap tajam pada Grand Duke Louise Arcelio. Mereka pun makan dalam damai sesuai dengan etika bangsawan.

"Sungguh mengobrol dengan nona membuat saya lupa waktu, saya tidak menyangka jika nona Verita memiliki pengetahuan yang luas. Saya sangat ingin lebih mengenal nona." kata Grand Duke Arcelio pada Vera yang saat ini mengantarkannya ke depan pintu mansion.

Wajah Vera memerah karena berkali-kali dipuji oleh Grand Duke Louise, "Apa maksudnya dengan ingin lebih mengenal, tuan Grand Duke Arcelio?"

"Saya ingin lebih dekat dengan anda, nona Verita, jadi anda bisa memanggil saya Louise"

"Kalau begitu panggil saja saya Vera" balas Vera.

Jantung Vera makin berdebar, wajah dan telinganya memerah. Vera yang menunduk pun tak menyadari jika reaksi itu juga dirasakan oleh Grand Duke yang saat ini juga tidak berani menatap wajah Vera.

"Saya pamit pulang, sampai bertemu lagi, Vera" kata Louise dengan suara yang dalam saat menyebut namanya, entah mengapa terdengar begitu merdu ditelinga Vera.

"Sampai bertemu lagi, Louise" balas Vera.

Setelah kepergian Louise, keluarganya berkumpul diruang tamu. Vera pun menghampiri ketiga orang yang menunggunya.

"Apakah kamu ada hubungan dengan Grand Duke itu?" tanya Duchess Verita penasaran.

"Tidak ibu, Grand Duke Arcelio hanya tertarik dengan penelitian saya" jawab Vera.

"Aneh, menurut kabar Grand Duke Utara adalah orang yang sangat dingin tapi saat bersama Vera dia sangat antusias." lanjut Duchess Verita.

"Ibu, jangan menggoda saya. Saya dan Grand Duke Arcelio tidak ada hubungan."

"Benarkah? Ayah dan kakakmu mendengar sebaliknya, kalian saling menyapa dengan nama" kata Duke Verita.

Wajah Vera kembali merona, "Kenapa ayah dan kakak bisa tahu?"

"Telinga kami sensitif karena ilmu berpedang juga mempengaruhi panca indra, semakin tinggi ilmunya maka kemampuan kognitif pun akan semakin meningkat." kata Giovan.

"Kalian jahat membuat Vera malu" kata Vera.

"Kalaupun kalian saling menyukai kami akan mendukung hubungan kalian, karena ayah dengar Grand Duke Arcelio belum memiliki tunangan."

"Ayah, hubungan kami bukan yang seperti itu. Kami hanya bertukar pemikiran." elak Vera.

Duke Verita hanya menganggukkan kepalanya kemudian mengajak Duchess Verita pergi meninggalkan Vera dan Giovan yang masih duduk di ruang tamu.

"Kakak kenapa?" tanya Vera pada Giovan yang terlihat melamun.

"Tidak apa-apa" jawab Giovan.

"Kak, sebenarnya aku ingin meminta tolong."

"Vera ingin membuka sebuah toko makanan di kota, tapi kalau Vera sendiri yang mengurus akan sangat melelahkan, tapi Vera juga masih belum berpengalaman untuk mencari karyawan yang bisa membantu Vera di toko. Kakak bisakah kamu membantuku untuk mencari orang-orang ini?" tanya Vera.

"Kamu butuh berapa banyak orang?" tanya Giovan.

"Karena tokonya tidak besar tiga orang saja cukup, satu untuk asisten saya untuk mengelola toko, satu untuk bagian memasak dan satu untuk pramusaji." kata Vera.

"Oke, serahkan saja padaku. Cepat kembali ke kamarmu ini sudah larut" kata Geovan.

"Selamat malam kak Gio." pamit Vera kemudian mengajak pergi Nana yang mengawasinya dari pinggir.

"Hn, selamat malam." balasnya singkat.

Giovan menatap kepergian Vera dengan hati yang berat. Giovan belum siap jika Vera dipasangkan oleh orang lain, tapi ia juga tidak bisa melakukan apa-apa. Ia adalah kakak bagi Vera dan Vera menyayanginya dengan sewajarnya adik kepada kakaknya.

Vera pun merebahkan dirinya di tempat tidur setelah berganti pakaian. Ia mengingat apa yang dikatakan Grand Duke Louise Arcielo yang ingin lebih mengenalnya. Entah mengapa pria itu begitu terus terang dan anehnya Vera sangat menyukai pria yang seperti itu.

Tapi Vera ingat di dalam novel harusnya Louise itu memperjuangkan cinta Liliana, wanita yang ditolongnya. Namun di akhir cerita Louise harus merelakan Putra Mahkota dan Liliana menikah karena gadis itu tidak memilihnya.

Vera meletakan tangan di dadanya, "Tapi kenapa saat aku ingat tatapan Louise yang bersemangat, dadaku jadi berdetak kencang, apakah Vera yang asli punya riwayat penyakit jantung, atau jangan-jangan residu racun yang tertelan masih aktif dalam tubuh, aku akan membaca catatan Vera nanti dan menelitinya lebih lanjut. Untung saja aku sudah mempelajari beberapa catatannya kalau tidak Grand Duke Louise Arcielo akan meragukan value ku." kata Vera kemudian tertidur.

**TBC**

Penjelasan racunnya itu versi aku ya, sebenarnya caranya sangat panjang untuk menolong orang yang terkena racun bunga itu karena memang setoksik itu, kalau ingin lengkap dan versi ilmiahnya bisa dicari di google. . .

Jangan hujat aku yang masih amatiran ini 😊

Terpopuler

Comments

Eilaria

Eilaria

itu tandanya kmu mulai suka, Vera, wkwk😭😌

2024-05-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!