Menu Baru 1

Vera berjalan menuju dapur, di belakang gadis itu Louise dan bawahannya mengikutinya. Sepertinya hari ini ia akan menambahkan porsi yang akan dia masak untuk dimakan bersama.

"Tuan Grand Duke Arcelio, silakan duduk disini apabila sudah lelah, saya akan memasakkan suatu yang enak." kata Vera sambil menunjuk bangku yang sudah terjejer rapi di pinggir dapur.

Banyak pelayan dapur yang mayoritas perempuan menatap penasaran ke arah Louise, namun pria itu mempertahankan wajah pokernya dan tidak menghiraukan tatapan pelayan mansion Verita.

Vera menemui Isabela yang sedang melihat-lihat bahan masakan dibantu dengan pelayannya Fany.

"Bagaimana? Apakah ada kendala?" tanya Vera kepada Isabela.

"Tidak nona, bahan-bahan ini begitu segar dan terlihat sangat berair." kata Isabela dengan mata berbinar.

Vera melihat Isabela antusias juga ikut senang, "Benar sekali, kau akan tahu kalau mereka akan sangat manis jika sudah diolah hanya dengan melihatnya."

"Kemarin aku memberikan tiga resep sekaligus untuk di pelajari, ada Chicago Pizza, Sandwich Telur Daging, Pasta Bolognese. Untuk minumannya ada Teh Susu, Teh Lemon dan Teh Melati yang ketiganya bisa disajikan panas maupun dingin, aku yakin garis besarnya kamu akan mengerti makan seperti apa yang akan kita buat."

"Hari ini kita akan memasak satu dari tiga hidangan dan tiga minuman tersebut agar kamu bisa fokus menghafal step by stepnya." kata Vera. kemudian mulai mengangkut bahan-bahan yang ia butuhkan sesuai dengan apa yang ditulisnya di resep.

"Chicago Pizza terbuat dari lapisan roti yang dibentuk menyerupai pai dengan isian saus tomat, paprika, daun bayam, bawang bombay, daging cincang dan keju, kebetulan kemarin aku sudah membuat keju dan ini jenis keju yang elastis, bahannya susu, air perasan lemon dan rennete. Untuk bahan terakhir aku akan mengirimkannya rutin ke toko karena cukup rumit untuk membuatnya." kata Vera menjelaskan.

"Baik nona, kalau begitu saya akan mulai memasak seperti arahan nona."

Vera mengangguk sebagai jawaban, ia pun ikut menyalakan pembakaran, "Buat dulu adonannya, tepung, air, ragi dan sedikit gula campur jadi satu, uleni hingga kalis dan tunggu hingga mengembang, sambil menunggu kita bisa buat saus tomatnya. Rebus tomat, kupas kulit tomat kemudian haluskan, tumis bawang putih cincang untuk menambah aroma kemudian masukan tomat yang sudah halus, masak dengan api kecil hingga mendidih masukkan daging cincang, garam dan sedikit gula masak hingga matang lalu angkat." jelas Vera sambil mengamati Isabela yang memasak.

"Masukkan adonan roti di loyang pai berukuran besar yang telah diolesi minyak, ratakan adonan dalam loyang kemudian tusuk dengan garbu. Beri topping berupa daun bayam, paprika, bawang bombai, keju dan terakhir siram dengan saus tomat dan daging, masukkan ke panggangan tunggu hingga matang." kata Vera, berhubung pemanggang masih manual ia berpesan pada Isabela agar lebih sering mengecek rotinya dengan menusukkan batang kayu kecil saat pinggirnya mulai terlihat kecoklatan.

Vera dan Isabela membuat empat loyang besar pizza untuk dimakan bersama. Setelah matang, wangi segar dari saus tomat dan gurih dari daging serta keju memenuhi dapur membuat orang yang menonton hampir meneteskan air liurnya.

"Sekarang kita buat Es Teh Susu, berhubung cuaca sedikit lebih panas dari biasanya. Yang pertama didihkan sedikit air dan gula, masak hingga menjadi caramel. Kalau sudah masukkan daun teh aduk sebentar lalu tuang susu segar. Tunggu hingga susu sedikit bergelembung lalu angkat, saring daun teh dan sajikan di gelas panjang yang sudah diisi ice, terakhir beri pipet agar mudah untuk meminumnya. Teh Susu sudah siap." kata Vera bersemangat karena masakannya sudah selesai tepat waktu jam makan siang.

Hidangan yang baru dimasak Vera, dua loyang di sajikan di ruang makan sedangkan yang dua loyang lagi ia berikan untuk bawahan Louise, pelayannya dan koki dapur untuk dicoba.

Kebetulan saat ini keluarga Verita masih lengkap, Duke Verita belum berangkat ke istana jadi masih bisa mencoba makanan yang dimasak putri tercintanya.

"Sejak kapan kamu bisa masak, sayang?" tanya Duchess Verita penasaran.

"Memasak itu seperti membuat racun mencampurkan berbagai bahan namun dengan tujuan menciptakan hal yang enak, jadi saya juga menyukai kegiatan memasak, bu." jawab Vera.

"Aku harap bukan bahan aneh yang kamu masukkan kedalamnya." ejek Giovan.

"Kak Gio, jangan mulai memprovokasi ku." kata Vera dengan bibir mengerucut.

"Giovan, jaga sikapmu, ada Grand Duke disini." kata Duke Verita menegur Giovan.

"Maafkan saya Ayah, Grand Duke Arcelio." kata Giovan dengan nada menyesal.

"Tuan Grand Duke Arcelio, mohon maaf jika tidak sesuai dengan selera anda, silakan dimakan semuanya." kata Vera mempersilakan keluarganya dan Louise untuk makan.

Meskipun mereka makan dengan aturan ketat menggunakan garbu dan pisau, tapi tidak mengurangi kenikmatan memakan pizza. Vera sampai terharu karena setelah sekian lama tidak menikmati makanan itu akhirnya sekarang bisa kembali memakannya.

Aroma dari bawang bombay serta saus tomat daging yang segar membuat nafsu makannya naik. Setelah cukup menikmati makan berat, mereka meminum es Teh Susu yang menyegarkan dan wangi seketika rasa berminyak di mulut pun hilang.

"Makanan dan minumannya sangat enak." kata Duchess Verita.

"Rencananya saya mau menjual ini di kota." kata Vera.

"Ya, tentu saja, ini sangat menarik untuk mencoba hal baru yang seenak ini." lanjut Duchess Verita bersemangat.

Vera melihat ke arah piring saji, tersisa sedikit dari banyak potongan pizza membuatnya senang karena makanannya sesuai dengan selera keluarganya dan Grand Duke Louise Arcelio.

Setelah selesai Vera menerima banyak pujian dari banyak orang atas makanan yang dibuatnya. Setelah makan siang Grand Duke Louise Arcelio berpamitan pulang dan tak lama kemudian Freya datang untuk melaporkan pekerjaannya kepada Vera.

Pembangunan ulang toko berjalan dengan lancar, para pekerja yang dipilihnya sangat cekatan jadi ada kemungkinan jadwal finishing renovasi toko bisa dipercepat. Mendengar hal itu, Vera pun merasa senang. Seperti biasa jika membahas mengenai pekerjaan Vera sering lupa waktu.

Saat menjelang sore, Vera pun mengizinkan ketiga karyawannya untuk pulang, agar ketiganya memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat di rumah.

"Lelahnya, Nana, tolong siapkan baju bersantai ku dan aku ingin mandi." kata Vera.

"Baik, nona, kami akan menyiapkan airnya." kata Nana.

Sepeninggal Nana, Vera menuju ke tempat tidur dan merebahkan dirinya. Kemudian ia mendengar pintu kamarnya diketuk.

"Masuklah!" kata Vera mengizinkan.

Giovan membuka pintu dan masuk ke kamar adiknya.

"Apakah kamu lelah?" tanya Giovan pada Vera.

"Ya, cukup melelahkan kak, tapi aku senang." kata Vera kemudian bangkit dari tempat tidurnya dan menemani kakaknya duduk di sofa yang ada di kamar itu.

"Tapi sepertinya pekerjaan kakak lebih sulit dari saya, ada dua kantong mata di wajah kakak." kata Vera.

Giovan terkekeh, bukan karena pekerjaan yang membuatnya sulit tidur tapi Vera yang membuatnya sulit tidur karena merindukan gadis itu.

Giovan pun menarik Vera mendekat kemudian merebahkan dirinya di sofa dengan menjadikan kaki Vera bantalnya.

"Ngomong-ngomong aku bukan bantal kak." kata Vera yang sempat terkejut dengan tingkah manja kakaknya.

"Vera, biarkan aku tidur sebentar." kata Giovan.

"Oke, kalau maid datang aku akan membangunkan kakak, karena aku sangat ingin berganti pakaian sekarang." kata Vera.

Giovan pun cepat terlelap ketika Vera mengusap lembut rambut merah mudanya. Saat pelayannya datang Vera dengan hati-hati meletakkan kepala Giovan disebuah bantal tidur untuk menggantikan kakinya.

Dan dia mulai dilayani mandi oleh pelayannya, setelah selesai Vera pun tertidur di tempat tidurnya.

Giovan pun terbangun di tengah malam dan mendapati dirinya tertidur di sofa kamar adiknya. Ia mendekat ke arah tempat tidur Vera, mengecup puncak kepala gadis itu.

"Aku tidak rela jika kamu bersama orang lain, Vera." Kata Giovan saat ingat percakapannya dengan Duke Verita yang akan menjodohkan Vera dengan Grand Duke Arcelio. Setelah agak lama ia memandangi wajah adiknya yang tertidur lelap Giovan kemudian pergi kembali ke kamarnya.

**TBC**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!