Dicintai Adiknya Dinikahi Kakaknya

Dicintai Adiknya Dinikahi Kakaknya

Bab 1

Seorang gadis lari tergesa-gesa dengan tubuh yang bergetar hebat sesaat setelah melihat aksi pembunuhan terjadi di depan matanya.

"Cari dia sampai ketemu dan jangan pernah biarkan dia lolos."ucap orang-orang bertubuh kekar itu.

Gadis itu kini tengah menutup mulutnya sendiri dengan tangannya sendiri, didalam persembunyiannya itu.

"Dimanapun kau bersembunyi kau tidak akan pernah bisa lari dari daerah kekuasaan kami! maka lebih baik kau menyerahkan diri!."ucap salah seorang dari mereka.

Gadis yang kini tengah berada di samping mobil mewah di parkiran sebuah gedung perkantoran tersebut, masih berusaha untuk bisa meloloskan diri. hingga saat seseorang membuka pintu mobil tersebut dan menarik masuk wanita yang hampir saja menjerit ketakutan itu .

"Diam aku bukan orang jahat."ucap pria yang kini menghidupkan mesin mobilnya dan pergi begitu saja tanpa mereka curigai karena yang mereka tahu itu adalah salah satu mobil penguasa gedung pencakar langit itu.

Mereka tidak akan pernah berani berurusan dengan pria itu, karena mereka pun masih sangat menyayangi nyawa mereka saat ini.

Sementara itu di dalam mobil setelah merasa aman wanita yang kini tampak lusuh dengan pakaian yang teramat sederhana itupun mengangkat wajahnya.

"Kau sudah aman, sekarang kau mau kemana? ucap pria tampan yang sangat gagah berkarisma tersebut.

"Saya tidak tahu harus kemana? tuan semua barang bawaan saya tertinggal di sana termasuk uang yang saya tabung selama dua tahun terakhir sebelum nenek saya meninggal semua ada di tas itu."ucap gadis yang kini masih terlihat ketakutan bahkan bicaranya pun tidak karu-karuan.

"Minumlah agar kau bisa sadar dan tenang."ucap pria itu.

Gadis itu meraih botol air mineral tersebut.

"Terimakasih tuan."ucap nya.

"Heumm."jawab pria itu singkat.

"Turunkan saja saya di sana tuan saya tidak ingin merepotkan Anda."ucap gadis itu lagi.

"Apa? kau ingin kembali bertemu dengan masalah."ucap pria itu lagi.

"Tapi saya tidak ingin merepotkan Anda."ucap gadis itu.

"Kau bilang kau menyimpan uang itu di dalam tas lalu itu tas yang kau bawa."pria itu menunjuk ke arah tas selempang wanita yang ia bawa.

"Ya ini tas milikku tapi uang ku aku simpan di dalam sebuah kaus kaki yang ada di dalam pakaian ku untuk menghindari pencopet."ucap gadis itu.

Pria itu terdiam lalu menggelengkan kepalanya.

Dia tidak habis pikir masih ada ide aneh untuk mengamankan barang berharga dari pencopet.

Hingga mobil mewah itu memasuki halaman rumah mewah yang dijaga oleh puluhan orang bertubuh besar yang kini berjajar dari mulai pintu gerbang hingga ke depan pintu masuk tersebut.

Gadis itu terdiam sambil memikirkan satu pepatah yang mengatakan keluar dari kandang singa masuk ke kandang buaya atau sebaliknya itulah yang saat ini tengah dirasakan oleh gadis itu.

Pria itu pun keluar dari dalam mobil yang kini diambil alih oleh salah seorang anak buahnya.

"Tuan bagaimana? dengan wanita ini."tanya pria yang kini masuk kedalam mobil.

"Turunkan persilahkan dia masuk."ucap pria itu.

"Turunlah Nona atau kau akan tinggal di dalam garasi yang gelap itu."ucap pria itu lagi.

"Papah! papah sudah pulang."ucap pria kecil yang tampan itu.

"Heumm... jagoan papah belum tidur selarut ini."ucap pria itu.

"Belum Pah...nunggu hadiah dari papah."ucap pria kecil itu.

"Ah, hadiah... maafkan papah Boy tapi yang papah bawa hanya dia."ucap pria tampan itu menunjuk ke arah gadis cantik yang kini berdiri di belakang pria itu.

"Mama..."ucap pria kecil itu.

"Heumm..."ujar pria dewasa itu lagi.

Sementara gadis itu hanya mematung di tempatnya.

"Perkenalkan dirimu pada Kevin putra ku. dia sedang berulang tahun jadi jangan buat dia menangis atau nyawamu dalam bahaya."ucap pria itu pelan tapi penuh penekanan.

"Hi... Boy nama ku Zoya."ucap Gadis bernama Zoya tersebut.

"Aku Kevin mama Zoya."ucap anak manis itu.

Zoya hanya tersenyum kecil saat Kevin memanggilnya Mama.

Hati gadis itu menghangat saat melihat senyum tulus dari Kevin.

"Masuklah Kevin bawa dia masuk."ucap pria tadi.

"Mama ayo masuk kita bisa masuk angin'jika terus disini."ucap Kevin.

Zoya pun masuk bersama dengan Kevin, tapi sampai di ruang keluarga dia bertemu dengan pria yang dua tahun lalu menyelamatkan hidupnya dari para preman yang ingin menodai dirinya.

"Flashback on"

Saat ini Zoya baru selesai menjajakan kue dagangannya, waktu pun berganti petang dia hendak pulang ke rumah ibu angkatnya yang merupakan tetangga dekat kedua orang tuanya itu.

Tiba-tiba seseorang membekap Zoya dari belakang dan dia pun pingsan.

Saat Zoya sadar dia sudah terikat di kursi kayu yang ada di tempat gelap dan hanya ada sinar bulan yang masuk lewat celah bangunan itu.

"Cukup!! stop jangan sentuh lagi aku mohon stop jangan sentuh lagi!."teriak gadis itu.

"Belum sayang.....belum juga dimulai baru mau pemanasan."ucap salah satu pria yang merupakan pimpinan dari mereka.

"Tidak!! jangan.

Buug....

Darah segar itu muncrat dari kepala yang hancur itu.

"Jangan sentuh wanita itu jika kalian tidak ingin bernasib sama dengannya."ucap pria itu.

Kedua pria itu kocar-kacir saat itu juga. dan mereka tidak mungkin melawan mesin pembunuh yang tidak ada lawan yang bisa mengalahkannya.

"bangunlah, mereka sudah pergi."ucap pria yang sudah melepaskan ikatan yang melilit tubuhnya itu.

Pria itu melepaskan kemeja berwarna biru di tubuhnya itu, dia langsung memberikan itu untuk menutup tubuh Zoya.

Pria yang memiliki tato rajawali di punggung nya itu terlihat sangat tampan meskipun dari cahaya remang-remang.

Hingga wajah itu terlihat jelas saat dia memberikan sejumlah uang untuk mengganti uang yang diambil oleh preman tadi.

"Pulanglah, kamu aman sekarang."

"Flashback off.

"Uncle lihat Kevin punya mama sebagai kado ulang tahun."ucap Kevin pada peria yang kini tengah menatap lekat wajah cantik itu.

"Sungguh nasib mu sangat malang."ucap pria itu yang kini menggeleng pelan.

Zoya pun terperanjat kaget.

Saat mendengar kata-kata itu, "Mama ayo pergi jangan dengarkan uncle yang suka bicara sembarangan."ucap Kevin.

Zoya bagaikan kucing manis yang terus mengikuti perkataan tuanya itu.

Sampai saat gadis itu tiba di sebuah kamar bernuansa putih, abu yang luas dengan ranjang berukuran king size dengan wangi maskulin yang menyeruak di indera penciuman nya.

"Mama ini kamar papah.... dan mama bisa tidur disini."ucap Kevin sontak membuat mata Zoya membulat sempurna.

"Tidak-tidak Kevin Zoya tidur di kamar Kevin saja ya."ucap Zoya.

"Baiklah mama sayang ayo ikut ke kamar."ucap Kevin.

...🌼🌼🌼🌼🌼...

Zoya baru saja menelan ludahnya saat melihat beberapa pria bertubuh kekar kini tengah menjaga ranjang milik Kevin.

"Ayo tidur Mama ini sudah larut."ucap Kevin.

"Kevin bisa minta tolong orang-orang itu untuk berjaga-jaga di luar dulu... karena mama tidak bisa tidur jika ada orang asing di kamar bersama dengan kita."ujar Zoya.

"Tidak bisa!."ujar seseorang yang baru saja tib a di kamar tersebut.

Zoya hanya menatap pada pria yang tadi telah menyelamatkan hidupnya.

"Pergilah, dia yang akan menunjukkan dimana kamar mu."ucap pria itu datar.

"Terimakasih."ucap Zoya yang kini mengikuti seseorang yang kini berjalan di bagian depan.

Sesampainya di kamar itu, dia kembali terkagum-kagum saat melihat interior kamar tersebut sangat mewah.

Maklum saja selama ini dia tinggal di tempat yang sangat sederhana, jadi saat melihat kemewahan itu membuat dirinya merasa takjub.

Gadis itu langsung mengunci pintu kamar tersebut dia yang merasa kegerahan pun pergi menuju kedalam kamar mandi.

Saat disana dia tidak mengerti bagaimana caranya dia bisa mandi sementara disitu tidak ada bak penampungan air dan juga dikamar mandi tersebut beralaskan karpet bulu di setiap lantainya.

Dia tidak tahu jika itu adalah kamar mandi kering.

Zoya pun mengingat-ingat bagaimana? caranya menyalakan air untuk mengisi bathtub-e seperti di film yang pernah ia tonton dulu.

Dia juga mengingat bahwa saat dia berkunjung ke rumah temannya saat dia ingin buang air di toilet duduk.

Zoya terus berfikir keras hingga saat dia mengingat satu persatu apa? yang harus dilakukan saat itu.

Akhirnya dia berhasil mengisi bathtub-e dengan air dingin saja karena dia tidak tahu bahwa disana ada shower air hangat.

Zoya pun masuk kedalam bathtub-e tersebut dengan sangat hati-hati karena dia tidak ingin air meleber kemana-mana karena disamping bathtub-e tersebut ada karpet yang harus dijaga kekeringannya.

Mungkin jika ada yang melihat tingkah Zoya yang konyol malam ini akan tertawa terbahak-bahak melihat sifatnya yang terlalu kampungan.

Sampai saat Zoya selesai mandi, dia baru mengingat bahwa saat ini dia tidak membawa baju ganti dan dia kebingungan harus menggunakan apa saat ini.

Dia melihat ada handuk yang tersimpan rapi di tempat tempat penyimpanan awalnya dia ragu untuk menggunakan itu.

Zoya pun turun dari dalam bathtub-e dan meraih handuk tersebut.

setelah menggunakan handuk dia berjalan keluar dari dalam kamar mandi tersebut, Zoya kembali kebingungan karena tidak mungkin dirinya terus menggunakan handuk semalaman tidak hanya itu saat ini dia juga tidak menggunakan pakaian dalam.

Tiba-tiba ada suara ketukan pintu dari luar, Zoya semakin dibuat kebingungan karena tidak mungkin dia membuka pintu dalam keadaan seksi seperti saat ini hanya berbalut handuk, sementara dirinya tidak melihat satu wanita pun yang ada di sana.

Zoya langsung meraih selimut tebal yang sangat lebar itu dia langsung menggunakan itu untuk menutupi tubuhnya. meskipun kesulitan untuk berjalan.

Sesampainya di depan pintu,dia langsung membuka kunci dan membuka pintu perlahan.

"Kau sudah tidur, ini pakaian ganti untuk mu."ucap pria tampan yang pernah menyelamatkan dirinya dulu.

"Ah ya terimakasih."ucap Zoya sopan.

"Disini tidak ada pelayan wanita jadi kamu harus mandiri jika ingin meminta bantuan minta pada kepala pelayan besok."ucap pria itu .

"Terimakasih tuan."ucap Zoya.

"Heumm."ujar pria yang masih berbicara di balik pintu.

Pria itu pergi setelah memberikan pakaian ganti yang tadi dibelikan oleh salah satu asisten rumah tersebut.

Zoya pun akhirnya bernafas lega, dia menggunakan pakaian tersebut dengan terburu-buru.

Ternyata ada dua setel pakaian termasuk piyama tidur dan juga pakaian santai.

Dia memilih piyama tidur yang akan digunakan saat ini tapi dia heran kenapa semua ukuran itu begitu pas di tubuhnya.

Sampai saat selesai menggunakan pakaian tersebut dia pun mematung di depan cermin.

Dia merasa ada pancaran yang berbeda dari dirinya saat menggunakan pakaian tersebut . mungkin karena selama ini baju yang sering dia gunakan adalah baju bekas dan itu adalah pemberian dari kakak angkat nya.

Akhirnya Zoya bisa lega dengan begitu malam ini Zoya bisa tidur nyenyak di kamar tersebut.

Pagi pun menjelma, saat ini Zoya sedang bersiap untuk keluar setelah mandi dan berganti pakaian .

Saat Zoya keluar dari dalam kamar dia melihat seluruh pelayan pria tengah membersihkan rumah yang memang terlihat sangat bersih itu dan tidak ada debu yang menempel sedikit pun dari setiap ruangan tersebut.

"Maaf tuan-tuan saya disini harus melakukan apa? ya,,, saya bingung."ucap Zoya.

"Anda tidak perlu melakukan apapun nyonya cukup duduk santai dan menemani tuan muda kecil."ucap salah satu pria yang kini terlihat sangat sopan terhadap Zoya.

Zoya pun berjalan melewati mereka dengan sopan bahkan wanita itu terus mengucapkan kata permisi.

Sampai saat dia menabrak sesuatu yang keras di hadapannya.

"Ah,,,"pekik Zoya.

"Kau itu sedang apa? jalan di rumah ini masih lebar."ucap pria yang semalam menyelamatkan dirinya.

"Ah,, maafkan saya tuan."ucap Zoya.

"Cepat temui Kevin dia memanggil nama mu terus."ucap pria itu.

"Ah, ya tuan saya kesana sekarang."ucap Zoya.

Zoya yang kini menghentikan langkahnya dia pun berbalik dan hendak bertanya tapi pria yang tadi masih menggunakan kimono tidur itu sudah menghilang.

"Cepat sekali, seperti Naruto dengan jurus seribu bayangan."ucap gadis itu.

"Eheum,,,"suara seseorang berdehem mengagetkan Zoya hingga gadis itu hampir melompat karena kaget.

"Kau sedang apa?."ucap pria itu.

"Eh, itu saya mau ke kamar Kevin tapi tidak tahu dimana? kamarnya... saya lupa."ucap Zoya.

"Ikut aku, lagipula untuk apa? bertemu dengan bocah itu."tanyanya.

"Tuan yang semalam meminta ku untuk menemui Kevin."ucap Zoya.

"Dia Adrian Tama, kakak ku...kau bisa panggil dia Tama atau apalah itu yang jelas jangan panggil dia dengan sebutan mas. nyawa mu bisa melayang."ucap pria itu.

"Terus tuan sendiri siapa? nama tuan."tanya Zoya.

"Namaku Andreas, kau juga pasti bisa menebak namun belakangku."ucap pria itu.

"Pasti Andreas Tama."ucap Zoya.

"Heumm..."ucap pria itu yang terus berjalan menuju sebuah kamar yang dituju.

Sesampainya di kamar tersebut, pria itu langsung membukakan pintu untuk Zoya. dan mempersilahkan dia masuk.

Andreas terlihat sangat ramah dibandingkan dengan orang-orang yang lainnya.

"Mama..."pangil Kevin yang terlihat baru keluar dari dalam kamar mandi bersama dengan pengasuh pria itu.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11.
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 32
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 55
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 149
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 153
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 162
162 Bab 162
163 Bab 163
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11.
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 32
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 55
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 149
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 153
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 162
162
Bab 162
163
Bab 163

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!