Bab 3

Kini Zoya telah duduk di kamar Kevin gadis itu berniat untuk pergi hari ini, tapi dia merasa tidak tega melihat anak kecil itu.

Sampai saat seseorang datang dan memintanya untuk berbicara berdua.

Dia adalah Andreas, selain dia kasihan dengan keponakannya itu, ada satu hal yang tidak pernah bisa Andreas ungkapan saat ini pada Zoya.

Pria itu juga harus membicarakan tentang semua itu dengan kakaknya Adrian yang telah membawa Zoya kerumah itu.

Karena selama ini Andreas selalu patuh pada Adrian, yang selalu melakukan yang terbaik untuk dirinya selama ini.

Adrian adalah kakak yang penyayang dan penyabar meskipun terkadang kemarahan itu sering ia tunjukkan disaat Andreas membantah peraturannya.

Adrian adalah kakak sekaligus pengganti kedua orang tuanya.

Andreas selalu teringat tentang masa lalunya sebelum bertemu dengan Tuan Tama dan nyonya Tama yang memberikan kehidupan dan kebahagiaan baru, meskipun luka lama dan trauma itu tidak pernah hilang dari ingatan mereka berdua, terutama disaat Andreas melihat sang ayah meregang nyawa di hadapannya yang sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa.

Mimpi buruk itu terus menemaninya di setiap malam hingga saat ini.

Pernah dia mencoba untuk melupakan semuanya namun bayang-bayang sang Ayah tercinta selalu hadir di mimpinya.

"Flashback on"

Tuan Ardi Tama Sanjaya itu adalah sosok ayah yang sangat bertanggung jawab terhadap keluarganya, pria itu akan berangkat ke kantor setelah memastikan anak dan istrinya terpenuhi kebutuhan hariannya.

Sesibuk apapun pria itu selalu menyempatkan diri untuk bisa berkumpul bersama dengan anak istrinya, hingga suatu hari, saat seseorang menggelapkan uang perusahaan milik Ardi Tama tersebut gonjang ganjing kebangkrutan pun terjadi dan sampai hingga di telinga sang istri.

Wanita yang selama ini hidup glamor dan tidak pernah memikirkan bagaimana? suaminya itu mencari uang pun mulai berubah.

Dia tidak sehangat dulu, bahkan dia sering pulang larut malam.

Suatu hari saat Ardi Tama tengah mencari pinjaman kesana kemari, dia memergoki istrinya tengah bersetubuh dengan pria lain yang ternyata adalah rekan bisnisnya yang telah berkhianat padanya.

Sudah jatuh tertimpa tangga pula, itulah pribahasa yang cocok untuk digambarkan pada pria bernama Ardi Tama.

Bahkan disaat Ardi Tama tengah mempertahankan harga dirinya di hadapan seluruh keluarga besar istrinya atas kasus itu dia malah mendapatkan penghinaan dari semua orang termasuk istrinya yang membela selingkuhannya itu.

Ardi tama pun kembali ke rumahnya, saat itu dia menulis sepucuk surat untuk kedua putranya yang hingga saat ini tidak tersampaikan, karena pemilik rumah baru itu malah menyimpan itu sebagai kenang-kenangan dari kejayaannya yang telah menghancurkan keluarga bahagia dari mantan selingkuhannya itu.

Tapi meskipun begitu, Adrian dan Andreas mengerti dengan semua yang terjadi. tentang perselingkuhan sang ibu, dan juga kematian sang ayah.

Adrian bahkan berjanji akan membalas dendam atas kematian sang ayah dengan cara yang lebih menyakitkan daripada bunuh diri.

"Flashback off.

Andreas duduk terlebih dahulu sebelum dia meminta Zoya untuk melakukan hal yang sama saat ini.

"Duduklah, aku ingin bicara."ucap Andreas.

Zoya pun mengikuti perintah dari Andres saat itu juga.

Zoya juga melirik kearah tas usang miliknya. dia sangat mengenali hal itu.

"Tuan mau bicara tentang apa?."ucap Zoya yang lagi-lagi melirik ke arah tas tersebut.

"Begini Zoya, saya ingin kamu tetap berada di sini untuk mengasuh Kevin keponakan saya, hingga dia mengerti bahwa seorang ibu itu tidak ada."ucap Andreas.

"Saya tidak setuju dengan itu tuan Andreas, ya meskipun saya sendiri juga sudah tinggal bersama dengan orang lain sejak saya tamat SD, tapi saya masih ingat bagaimana? kasih sayang kedua orang tua saya hingga saat ini."potong Zoya dengan sangat cepat.

"Saya belum selesai bicara Zoya."ucap pria itu.

"Tapi tuan, saya."ucapannya terhenti saat Andreas langsung berdiri karena tidak suka dibantah.

Andreas adalah seorang pemimpin yang baik dan pengertian, tapi jika dia dibantah dia akan benar-benar sangat marah, seperti saat ini dia tengah menahan amarahnya.

"Maafkan saya tuan."lirih Zoya yang merasa tidak enak hati.

"Dengarkan saya Zoya, saya tidak suka jika pembicaraan saya belum selesai sudah langsung di potong."ucap Andreas tegas.

Zoya pun akhirnya mengangguk, dia kembali duduk dengan tenang saat itu juga.

Sementara Andreas kini kembali berbicara.

"Aku ingin kau menjadi pengasuh Kevin hingga waktu yang tidak bisa ditentukan, dan satu lagi. kau akan tetap dianggap ibu olehnya sampai saat dia mengerti apa? arti ibu setelah dia dewasa nanti."ucap Andreas.

"Dan masih ada lagi Zoya saat ini kamu adalah saksi kunci dari kasus pembunuhan yang kamu saksikan saat itu, dan ini sudah dijadikan barang bukti, tapi kakak ku berhasil membuat mereka mengerti. termasuk memberikan jaminan pada pihak kepolisian...."

"Sekarang semua terserah kamu, tetap ngotot pergi konsekuensi yang harus kamu tanggung atau bertahan disini dan mendapatkan hidup nyaman dan gaji tinggi dengan cara menjadi ibu bagi Kevin"kata Andreas lagi.

"Baiklah-baiklah saya tetap tinggal di sini, tapi tuan,,, saya orang kampung dan tidak mengerti dengan semua penggunaan barang-barang termasuk kamar mandi, bisakah saya tinggal di tempat pelayan saja seperti yang ada di TV atau di cerita novel."ucap Zoya.

"Aku yakin kau adalah gadis pintar, kau bisa belajar dari orang yang akan aku tunjuk untuk mengajarimu nanti."ucapan Andreas.

"Terimakasih tuan Andreas, karena anda sudah mengambil barang-barang saya."ucap Zoya.

"Zoya,,, kau boleh panggil aku Andreas atau Andre saja, asal jangan tuan."ucap Andreas yang merasa tidak nyaman dipanggil tuan oleh gadis yang ia kagumi sejak dulu.

"Baik kak Andreas."ucap Zoya yang kini menatap ke arah pria tampan yang ramah itu.

"Sekarang kamu bisa cek barang-barang mu, dan katakan apa? yang hilang jika ada aku akan segera mencarinya."ujar Andreas .

Gadis itu buru-buru mengecek kondisi tasnya hingga ia mengeluarkan isi tas tersebut di hadapan Andreas tanpa ragu.

Gadis lugu yang benar-benar polos itupun tidak sadar jika saat ini pakaian dalamnya itu berceceran di sofa dan juga karpet.

Sementara Andreas hanya mengusap wajahnya secara kasar apalagi saat melihat segitiga Bermuda yang sudah terlihat usang dan ada bekas jahitan di setiap pakaian miliknya.

"Maafkan saya Tuan,,, ah kak,,, jangan dilihat dari semua barang-barang saya yang telah usang ini,,, bagi saya ini adalah barang paling berharga, karena sejak saya ingat saya hanya menggunakan pakaian bekas dan itu pemberian dari kakak angkat saya dan ini sangat berharga bagi saya karena dengan semua ini saya tidak jadi gembel di jalanan."ucap Zoya yang mengerti dengan tatapan Andreas.

...🌼🌼🌼🌼🌼...

Sungguh pengakuan yang sangat menyayat hati, jadi semalam adalah kali pertamanya menggunakan pakaian baru.

Dan saat itu Andreas baru sadar, pada saat para penjahat yang sudah menyanderanya saat itu,,,salah satu pria menarik t-shirt yang gadis itu kenakan langsung robek hanya dengan satu kali tarikan hingga aset berharga di balik kacamata ajaib itu terlihat menyembul.

Dan saat itu pula, Andreas sengaja membuka kemejanya untuk menutupi itu.

Sejak saat itu, Andreas tidak pernah melupakan Zoya, meskipun kejadian itu sudah sangat lama.

"Buang semuanya, mulai hari ini kamu akan memiliki semua barang-barang baru."ucap Andreas yang langsung menelpon asisten pribadinya.

"T tapi tuan. saya belum menemukan kantung ajaib milik saya yang berisi uang tabungan saya selama dua tahun terakhir."ucap gadis polos itu.

"Itukah yang kamu maksud."ucap Andreas yang kini menunjuk kearah sebuah kaus kaki yang terlihat diisi dengan sesuatu.

Andreas kini kembali tertegun, melihat tumpukan uang koin yang gadis itu keluarkan dari dalam empat kaus kaki yang terlihat seperti ular hitam yang telah menelan mangsanya.

Andreas bukannya ingin tertawa tapi malah semakin merasa prihatin dengan apa? yang dia lihat.

"Kak, bisa bantu aku menghitungnya kembali, uang ini ada dua juta, aku hanya ingin mengeceknya... siapa tahu ada yang hilang atau jatuh."ucap Zoya yang terlihat memelas.

"Tunggu aku akan meminta asisten ku menghitung semuanya, dia lebih jago dalam berhitung."ujar Andreas yang sebenarnya tidak bisa melakukan hal itu karena ada yang lebih penting untuk saat ini yaitu mengurus apa? saja yang akan gadis itu butuhkan.

Sampai saat Zoya selesai menghitung uang tersebut. beberapa orang datang membawa puluhan paper bag berisi barang-barang keperluan Zoya.

"Sudah selesai menghitung uangnya sekarang kamu bisa memeriksa barang belanjaan mu itu."ucap Andreas.

"Apahhh!!! belanja."ucap gadis itu yang kini nyaris pingsan.

"Kamu sedang apa? ayo coba semua barang-barang mu, semua gratis... yang paling penting kamu baik-baik tinggal di sini dan menjadi ibu yang baik untuk Kevin."ucap Andreas .

Tapi gadis itu masih mematung hingga Andreas mengusap bahunya Zoya pun hanya menangis sesenggukan karena terharu.

Sampai saat pelayan membuang barang yang ia bawa tadi dan hanya uang yang kini berpindah tempat.

Andreas pun meminta asisten pribadinya untuk mengurus uang tersebut dan dibuatkan rekening bank untuk Zoya .

Kini Andreas membawa Zoya menuju kamar yang ditempati oleh Zoya, dia memberitahu gadis itu mulai dari cara membuka gorden kamar dan juga mengisi bathtub-e dengan air hangat, lalu tentang closet dan cara menggunakan shower di ruangan khusus jika dia sedang ingin mandi sambil berdiri.

Zoya pun mengangguk pelan tanda mengerti, setelah itu Andreas pun mengajarkan untuk cara menghidupkan AC dan juga mengatur suhu dan juga mematikannya begitu juga cara mengaktifkan robot untuk membersihkan ruangan kamar tersebut.

Andreas begitu sabar mengajarkan Zoya hingga bisa.

Sementara untuk urusan dapur Zoya akan diajarkan cara menggunakan peralatan yang ada di dapur.

Sementara waktu dia bisa minta apapun pada asisten rumah tersebut, atau pada kepala pelayan.

Setelah gadis itu bisa nanti dia akan mengurus semuanya untuk dirinya sendiri seperti pemilik rumah tersebut.

"Sudah mengerti sekarang bukan jadi tidak perlu mengeluh lagi akan hal itu."ucap Andreas.

"Ya, kak."ucap Zoya.

"Aku ada di kamar jika kamu butuh sesuatu, kamu bisa mencari ku."ucap Andreas.

"Aku tidak tau kamar kakak."ucap Zoya.

"Ah ya sudah nanti kamu akan diberikan handphone untuk bisa berkomunikasi dengan kami semua."ucap Andreas lagi.

Zoya hanya mengangguk pelan, setelah itu dia kembali mengeluarkan berbagai jenis pakaian yang akan dia gunakan sehari-hari.

Zoya langsung terpukau saat melihat semua jenis pakaian yang benar-benar sangat baru dan sangat ia sukai, Dari hampir dua puluh paper bag tersebut dua diantaranya adalah pakaian dalam.

Zoya benar-benar sangat beruntung bisa mendapatkan semuanya itu, tanpa harus bekerja keras untuk mendapatkannya.

Jika dulu dia harus mengurus rumah dan berjualan setelah pulang sekolah demi mendapatkan baju bekas itu, sekarang semua hanya tinggal dia nikmati dan tugasnya juga ringan hanya mengasuh anak yang bahkan sangat baik dan penurut.

Zoya pun membereskan semuanya kedalam lemari yang ada di kamar tersebut.

Setelah semuanya rapi dia pun keluar untuk mengisi perut, dia langsung keluar dari kamar tersebut dan berbicara dengan kepala pelayan dia pun meminta kepada pelayan untuk menunjukkan dimana? ia bisa mendapatkan makan siangnya.

Kepala pelayan itu hanya menunjukkan orang yang biasa membantu, orang baru di rumah itu. akhirnya zoya pun pergi mengikuti orang tersebut.

Dan orang itu menunjukkan apa saja yang bisa ia makan karena semua makanan di sana tinggal dihangatkan di dalam microwave, setelah itu Joyo pun mengikuti tata cara yang diajarkan oleh pria itu. pria yang cukup ramah untuk ukuran seorang pria yang memiliki tubuh kekar.

Zoya pun sangat berterima kasih, pada pria itu berkat pria itu ia mendapatkan makan siang yang kini sudah ada di hadapannya.

Zoya pun tidak lupa menawarkan makanan tersebut pada para pelayan tersebut.

Pria itu juga bilang jika dia butuh sesuatu dia bisa minta langsung padanya tidak perlu lewat kepala pelayan, karena kepala pelayan itu tidak suka diganggu oleh orang baru seperti Zoya yang tidak tahu apa-apa.

Zoya sudah menghabiskan makan siang tersebut, Gadis itu pun langsung membersihkan piring bekas dia makan dan juga merapikannya kembali ke dalam tempat penyimpanan seperti yang dicontohkan oleh pelayan tersebut.

Barulah dia kembali ke tempat dimana Kevin berada. pria kecil itu kini tengah tertidur pulas, dan Zoya datang untuk menunggu Kevin bangun.

Zoya yang melihat buku-buku di rak buku milik Kevin pun dia langsung membacanya, dan ternyata semua itu adalah dongeng sebelum tidur.

Zoya sangat menyukai buku cerita itu. karena sejak kecil dia tidak pernah memiliki apa? yang Kevin miliki dan anak lainnya.

Zoya masih membaca buku dongeng tersebut hingga membuat Kevin tidak bangun karena Zoya membaca itu seperti sedang mendalami peran di dalam dongeng tersebut.

Suaranya terdengar sangat menenangkan saat membaca buku dongeng itu. bahkan Zoya berhasil membuat orang yang berjaga di rumah kamar Kevin tertidur.

Andreas yang juga hendak pamit pergi ke luar malah tertegun di depan pintu, kala gadis itu bernyanyi dengan suara yang merdu dan lagu dari buku dongeng itu begitu ia hayati.

Terpopuler

Comments

Aurora

Aurora

ceritanya menarik

2024-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11.
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 32
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 55
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 149
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 153
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 162
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 172
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Bab 190
191 Bab 191
192 Bab 192
193 Bab 193
194 Bab 194
195 Bab 195
196 Bab 196
197 Bab 197
198 Bab 198
199 Bab 199
200 Bab 200
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11.
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 32
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 55
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 149
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 153
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 162
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 172
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Bab 190
191
Bab 191
192
Bab 192
193
Bab 193
194
Bab 194
195
Bab 195
196
Bab 196
197
Bab 197
198
Bab 198
199
Bab 199
200
Bab 200

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!