Kini Zoya telah duduk di kamar Kevin gadis itu berniat untuk pergi hari ini, tapi dia merasa tidak tega melihat anak kecil itu.
Sampai saat seseorang datang dan memintanya untuk berbicara berdua.
Dia adalah Andreas, selain dia kasihan dengan keponakannya itu, ada satu hal yang tidak pernah bisa Andreas ungkapan saat ini pada Zoya.
Pria itu juga harus membicarakan tentang semua itu dengan kakaknya Adrian yang telah membawa Zoya kerumah itu.
Karena selama ini Andreas selalu patuh pada Adrian, yang selalu melakukan yang terbaik untuk dirinya selama ini.
Adrian adalah kakak yang penyayang dan penyabar meskipun terkadang kemarahan itu sering ia tunjukkan disaat Andreas membantah peraturannya.
Adrian adalah kakak sekaligus pengganti kedua orang tuanya.
Andreas selalu teringat tentang masa lalunya sebelum bertemu dengan Tuan Tama dan nyonya Tama yang memberikan kehidupan dan kebahagiaan baru, meskipun luka lama dan trauma itu tidak pernah hilang dari ingatan mereka berdua, terutama disaat Andreas melihat sang ayah meregang nyawa di hadapannya yang sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa.
Mimpi buruk itu terus menemaninya di setiap malam hingga saat ini.
Pernah dia mencoba untuk melupakan semuanya namun bayang-bayang sang Ayah tercinta selalu hadir di mimpinya.
"Flashback on"
Tuan Ardi Tama Sanjaya itu adalah sosok ayah yang sangat bertanggung jawab terhadap keluarganya, pria itu akan berangkat ke kantor setelah memastikan anak dan istrinya terpenuhi kebutuhan hariannya.
Sesibuk apapun pria itu selalu menyempatkan diri untuk bisa berkumpul bersama dengan anak istrinya, hingga suatu hari, saat seseorang menggelapkan uang perusahaan milik Ardi Tama tersebut gonjang ganjing kebangkrutan pun terjadi dan sampai hingga di telinga sang istri.
Wanita yang selama ini hidup glamor dan tidak pernah memikirkan bagaimana? suaminya itu mencari uang pun mulai berubah.
Dia tidak sehangat dulu, bahkan dia sering pulang larut malam.
Suatu hari saat Ardi Tama tengah mencari pinjaman kesana kemari, dia memergoki istrinya tengah bersetubuh dengan pria lain yang ternyata adalah rekan bisnisnya yang telah berkhianat padanya.
Sudah jatuh tertimpa tangga pula, itulah pribahasa yang cocok untuk digambarkan pada pria bernama Ardi Tama.
Bahkan disaat Ardi Tama tengah mempertahankan harga dirinya di hadapan seluruh keluarga besar istrinya atas kasus itu dia malah mendapatkan penghinaan dari semua orang termasuk istrinya yang membela selingkuhannya itu.
Ardi tama pun kembali ke rumahnya, saat itu dia menulis sepucuk surat untuk kedua putranya yang hingga saat ini tidak tersampaikan, karena pemilik rumah baru itu malah menyimpan itu sebagai kenang-kenangan dari kejayaannya yang telah menghancurkan keluarga bahagia dari mantan selingkuhannya itu.
Tapi meskipun begitu, Adrian dan Andreas mengerti dengan semua yang terjadi. tentang perselingkuhan sang ibu, dan juga kematian sang ayah.
Adrian bahkan berjanji akan membalas dendam atas kematian sang ayah dengan cara yang lebih menyakitkan daripada bunuh diri.
"Flashback off.
Andreas duduk terlebih dahulu sebelum dia meminta Zoya untuk melakukan hal yang sama saat ini.
"Duduklah, aku ingin bicara."ucap Andreas.
Zoya pun mengikuti perintah dari Andres saat itu juga.
Zoya juga melirik kearah tas usang miliknya. dia sangat mengenali hal itu.
"Tuan mau bicara tentang apa?."ucap Zoya yang lagi-lagi melirik ke arah tas tersebut.
"Begini Zoya, saya ingin kamu tetap berada di sini untuk mengasuh Kevin keponakan saya, hingga dia mengerti bahwa seorang ibu itu tidak ada."ucap Andreas.
"Saya tidak setuju dengan itu tuan Andreas, ya meskipun saya sendiri juga sudah tinggal bersama dengan orang lain sejak saya tamat SD, tapi saya masih ingat bagaimana? kasih sayang kedua orang tua saya hingga saat ini."potong Zoya dengan sangat cepat.
"Saya belum selesai bicara Zoya."ucap pria itu.
"Tapi tuan, saya."ucapannya terhenti saat Andreas langsung berdiri karena tidak suka dibantah.
Andreas adalah seorang pemimpin yang baik dan pengertian, tapi jika dia dibantah dia akan benar-benar sangat marah, seperti saat ini dia tengah menahan amarahnya.
"Maafkan saya tuan."lirih Zoya yang merasa tidak enak hati.
"Dengarkan saya Zoya, saya tidak suka jika pembicaraan saya belum selesai sudah langsung di potong."ucap Andreas tegas.
Zoya pun akhirnya mengangguk, dia kembali duduk dengan tenang saat itu juga.
Sementara Andreas kini kembali berbicara.
"Aku ingin kau menjadi pengasuh Kevin hingga waktu yang tidak bisa ditentukan, dan satu lagi. kau akan tetap dianggap ibu olehnya sampai saat dia mengerti apa? arti ibu setelah dia dewasa nanti."ucap Andreas.
"Dan masih ada lagi Zoya saat ini kamu adalah saksi kunci dari kasus pembunuhan yang kamu saksikan saat itu, dan ini sudah dijadikan barang bukti, tapi kakak ku berhasil membuat mereka mengerti. termasuk memberikan jaminan pada pihak kepolisian...."
"Sekarang semua terserah kamu, tetap ngotot pergi konsekuensi yang harus kamu tanggung atau bertahan disini dan mendapatkan hidup nyaman dan gaji tinggi dengan cara menjadi ibu bagi Kevin"kata Andreas lagi.
"Baiklah-baiklah saya tetap tinggal di sini, tapi tuan,,, saya orang kampung dan tidak mengerti dengan semua penggunaan barang-barang termasuk kamar mandi, bisakah saya tinggal di tempat pelayan saja seperti yang ada di TV atau di cerita novel."ucap Zoya.
"Aku yakin kau adalah gadis pintar, kau bisa belajar dari orang yang akan aku tunjuk untuk mengajarimu nanti."ucapan Andreas.
"Terimakasih tuan Andreas, karena anda sudah mengambil barang-barang saya."ucap Zoya.
"Zoya,,, kau boleh panggil aku Andreas atau Andre saja, asal jangan tuan."ucap Andreas yang merasa tidak nyaman dipanggil tuan oleh gadis yang ia kagumi sejak dulu.
"Baik kak Andreas."ucap Zoya yang kini menatap ke arah pria tampan yang ramah itu.
"Sekarang kamu bisa cek barang-barang mu, dan katakan apa? yang hilang jika ada aku akan segera mencarinya."ujar Andreas .
Gadis itu buru-buru mengecek kondisi tasnya hingga ia mengeluarkan isi tas tersebut di hadapan Andreas tanpa ragu.
Gadis lugu yang benar-benar polos itupun tidak sadar jika saat ini pakaian dalamnya itu berceceran di sofa dan juga karpet.
Sementara Andreas hanya mengusap wajahnya secara kasar apalagi saat melihat segitiga Bermuda yang sudah terlihat usang dan ada bekas jahitan di setiap pakaian miliknya.
"Maafkan saya Tuan,,, ah kak,,, jangan dilihat dari semua barang-barang saya yang telah usang ini,,, bagi saya ini adalah barang paling berharga, karena sejak saya ingat saya hanya menggunakan pakaian bekas dan itu pemberian dari kakak angkat saya dan ini sangat berharga bagi saya karena dengan semua ini saya tidak jadi gembel di jalanan."ucap Zoya yang mengerti dengan tatapan Andreas.
...🌼🌼🌼🌼🌼...
Sungguh pengakuan yang sangat menyayat hati, jadi semalam adalah kali pertamanya menggunakan pakaian baru.
Dan saat itu Andreas baru sadar, pada saat para penjahat yang sudah menyanderanya saat itu,,,salah satu pria menarik t-shirt yang gadis itu kenakan langsung robek hanya dengan satu kali tarikan hingga aset berharga di balik kacamata ajaib itu terlihat menyembul.
Dan saat itu pula, Andreas sengaja membuka kemejanya untuk menutupi itu.
Sejak saat itu, Andreas tidak pernah melupakan Zoya, meskipun kejadian itu sudah sangat lama.
"Buang semuanya, mulai hari ini kamu akan memiliki semua barang-barang baru."ucap Andreas yang langsung menelpon asisten pribadinya.
"T tapi tuan. saya belum menemukan kantung ajaib milik saya yang berisi uang tabungan saya selama dua tahun terakhir."ucap gadis polos itu.
"Itukah yang kamu maksud."ucap Andreas yang kini menunjuk kearah sebuah kaus kaki yang terlihat diisi dengan sesuatu.
Andreas kini kembali tertegun, melihat tumpukan uang koin yang gadis itu keluarkan dari dalam empat kaus kaki yang terlihat seperti ular hitam yang telah menelan mangsanya.
Andreas bukannya ingin tertawa tapi malah semakin merasa prihatin dengan apa? yang dia lihat.
"Kak, bisa bantu aku menghitungnya kembali, uang ini ada dua juta, aku hanya ingin mengeceknya... siapa tahu ada yang hilang atau jatuh."ucap Zoya yang terlihat memelas.
"Tunggu aku akan meminta asisten ku menghitung semuanya, dia lebih jago dalam berhitung."ujar Andreas yang sebenarnya tidak bisa melakukan hal itu karena ada yang lebih penting untuk saat ini yaitu mengurus apa? saja yang akan gadis itu butuhkan.
Sampai saat Zoya selesai menghitung uang tersebut. beberapa orang datang membawa puluhan paper bag berisi barang-barang keperluan Zoya.
"Sudah selesai menghitung uangnya sekarang kamu bisa memeriksa barang belanjaan mu itu."ucap Andreas.
"Apahhh!!! belanja."ucap gadis itu yang kini nyaris pingsan.
"Kamu sedang apa? ayo coba semua barang-barang mu, semua gratis... yang paling penting kamu baik-baik tinggal di sini dan menjadi ibu yang baik untuk Kevin."ucap Andreas .
Tapi gadis itu masih mematung hingga Andreas mengusap bahunya Zoya pun hanya menangis sesenggukan karena terharu.
Sampai saat pelayan membuang barang yang ia bawa tadi dan hanya uang yang kini berpindah tempat.
Andreas pun meminta asisten pribadinya untuk mengurus uang tersebut dan dibuatkan rekening bank untuk Zoya .
Kini Andreas membawa Zoya menuju kamar yang ditempati oleh Zoya, dia memberitahu gadis itu mulai dari cara membuka gorden kamar dan juga mengisi bathtub-e dengan air hangat, lalu tentang closet dan cara menggunakan shower di ruangan khusus jika dia sedang ingin mandi sambil berdiri.
Zoya pun mengangguk pelan tanda mengerti, setelah itu Andreas pun mengajarkan untuk cara menghidupkan AC dan juga mengatur suhu dan juga mematikannya begitu juga cara mengaktifkan robot untuk membersihkan ruangan kamar tersebut.
Andreas begitu sabar mengajarkan Zoya hingga bisa.
Sementara untuk urusan dapur Zoya akan diajarkan cara menggunakan peralatan yang ada di dapur.
Sementara waktu dia bisa minta apapun pada asisten rumah tersebut, atau pada kepala pelayan.
Setelah gadis itu bisa nanti dia akan mengurus semuanya untuk dirinya sendiri seperti pemilik rumah tersebut.
"Sudah mengerti sekarang bukan jadi tidak perlu mengeluh lagi akan hal itu."ucap Andreas.
"Ya, kak."ucap Zoya.
"Aku ada di kamar jika kamu butuh sesuatu, kamu bisa mencari ku."ucap Andreas.
"Aku tidak tau kamar kakak."ucap Zoya.
"Ah ya sudah nanti kamu akan diberikan handphone untuk bisa berkomunikasi dengan kami semua."ucap Andreas lagi.
Zoya hanya mengangguk pelan, setelah itu dia kembali mengeluarkan berbagai jenis pakaian yang akan dia gunakan sehari-hari.
Zoya langsung terpukau saat melihat semua jenis pakaian yang benar-benar sangat baru dan sangat ia sukai, Dari hampir dua puluh paper bag tersebut dua diantaranya adalah pakaian dalam.
Zoya benar-benar sangat beruntung bisa mendapatkan semuanya itu, tanpa harus bekerja keras untuk mendapatkannya.
Jika dulu dia harus mengurus rumah dan berjualan setelah pulang sekolah demi mendapatkan baju bekas itu, sekarang semua hanya tinggal dia nikmati dan tugasnya juga ringan hanya mengasuh anak yang bahkan sangat baik dan penurut.
Zoya pun membereskan semuanya kedalam lemari yang ada di kamar tersebut.
Setelah semuanya rapi dia pun keluar untuk mengisi perut, dia langsung keluar dari kamar tersebut dan berbicara dengan kepala pelayan dia pun meminta kepada pelayan untuk menunjukkan dimana? ia bisa mendapatkan makan siangnya.
Kepala pelayan itu hanya menunjukkan orang yang biasa membantu, orang baru di rumah itu. akhirnya zoya pun pergi mengikuti orang tersebut.
Dan orang itu menunjukkan apa saja yang bisa ia makan karena semua makanan di sana tinggal dihangatkan di dalam microwave, setelah itu Joyo pun mengikuti tata cara yang diajarkan oleh pria itu. pria yang cukup ramah untuk ukuran seorang pria yang memiliki tubuh kekar.
Zoya pun sangat berterima kasih, pada pria itu berkat pria itu ia mendapatkan makan siang yang kini sudah ada di hadapannya.
Zoya pun tidak lupa menawarkan makanan tersebut pada para pelayan tersebut.
Pria itu juga bilang jika dia butuh sesuatu dia bisa minta langsung padanya tidak perlu lewat kepala pelayan, karena kepala pelayan itu tidak suka diganggu oleh orang baru seperti Zoya yang tidak tahu apa-apa.
Zoya sudah menghabiskan makan siang tersebut, Gadis itu pun langsung membersihkan piring bekas dia makan dan juga merapikannya kembali ke dalam tempat penyimpanan seperti yang dicontohkan oleh pelayan tersebut.
Barulah dia kembali ke tempat dimana Kevin berada. pria kecil itu kini tengah tertidur pulas, dan Zoya datang untuk menunggu Kevin bangun.
Zoya yang melihat buku-buku di rak buku milik Kevin pun dia langsung membacanya, dan ternyata semua itu adalah dongeng sebelum tidur.
Zoya sangat menyukai buku cerita itu. karena sejak kecil dia tidak pernah memiliki apa? yang Kevin miliki dan anak lainnya.
Zoya masih membaca buku dongeng tersebut hingga membuat Kevin tidak bangun karena Zoya membaca itu seperti sedang mendalami peran di dalam dongeng tersebut.
Suaranya terdengar sangat menenangkan saat membaca buku dongeng itu. bahkan Zoya berhasil membuat orang yang berjaga di rumah kamar Kevin tertidur.
Andreas yang juga hendak pamit pergi ke luar malah tertegun di depan pintu, kala gadis itu bernyanyi dengan suara yang merdu dan lagu dari buku dongeng itu begitu ia hayati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Aurora
ceritanya menarik
2024-07-19
0