Tepat di pagi hari, Zoya yang kini terbangun dia menyadari bahwa saat ini dia tidak sedang berada di dalam kamar pribadinya melainkan di dalam kamar asing yang sangat indah.
"Selamat pagi babe."ucap Adrian yang kini sudah menggunakan bathrobe, mungkin pria itu sudah mandi, atau belum mandi.
"Abang ini dimana?"ucap Zoya.
"Surga dunia sayang."ucap Adrian.
"Aku serius sayang."ucap Zoya yang kini turun dari ranjang empuk itu .
"Aku lebih dari serius sayang,,,ayo mandi dulu, nanti aku tunjukkan dimana? kita saat ini."ucap Adrian yang langsung menggendong istrinya menuju kedalam sebuah ruangan yang hanya tertutup tirai pit yang menerawang di penuhi hamparan kelompok bunga dan lilin aromaterapi sampai kedalaman bathtub-e yang terlihat sangat indah nuansa ruangan yang putih terhampar kelopak mawar merah yang kini menghiasi kamar mandi yang sungguh memabukkan bagi yang menikmati kenyamanan kamar itu.
Perlahan Adrian menurunkan Zoya, masih dengan posisi berdiri pria itu telah memberikan sentuhan yang memabukkan dimulai dari arah belakang pundak halus itu dikecup dengan penuh kelembutan.
Tangan Adrian yang saat ini tengah menelusuri setiap inci kulit putih nan halus alami tanpa sentuhan salon kecantikan itu, kini tidak lepas dari kecupan yang dilakukan oleh Adrian.
Sementara sedari tadi Zoya hanya menggigit bibir bawahnya karena menahan de*a*an yang hampir saja lolos dari bibirnya itu.
Zoya bahkan ingin berteriak jika dia tidak berpikir bahwa akan ada orang lain yang mendengar teriakkan kebahagiaan itu.
Kini ia merasakan hal yang belum pernah ia rasakan sebelumnya meskipun Adrian dan Zoya sudah berulang kali melakukan hubungan suami istri.
Namun kali ini benar-benar berbeda, Adrian yang kini menyadari bahwa istrinya tengah menahan kenikmatan saat pria itu sedikit memberikan remasan di dua buah bongkahan yang mirip dengan gunung tapi sangat kenyal dan sedikit keras itu, dia pun berbisik di samping kuping istrinya yang saat ini tengah memejamkan matanya.
"Lepaskan babe,,, jangan kamu tahan lagi.... karena setelah ini akan ada banyak kejutan yang akan membuat mu tidak bisa berhenti meminta lagi, dan lagi."ucap Adrian terdengar begitu seksi di telinga Zoya yang kini benar-benar melepaskan apa? yang ia tahan sedari tadi.
"Euhhh.... Abang eum,..."begitu terdengar seksi di telinga Adrian yang kini semakin menggila dengan menggunakan bibir seksi itu Adrian pun me*u*at puting pa*u*a*a milik Zoya dengan lidahnya.
Zoya semakin dibuat lemas saat ini, dia tidak lagi bisa bertahan hingga akhirnya Zoya hampir terkulai lemas, tapi Adrian langsung sigap membawa istrinya itu kedalam bathtub-e.
Tapi pemanasan itu belum berhenti, Adrian terus membuat Zoya tidak berhenti memanggil dirinya sambil mengeluarkan de*a*an nikmat.
Hingga percintaan yang memakan waktu lama disana pun terjadi.
Zoya bahkan tidak lagi menahan rasa nikmat yang membuat dirinya berteriak keras saat menuju puncak.
Sementara Adrian masih belum apa-apa, hingga Zoya benar-benar kewalahan menghadapi suaminya, tapi Zoya lagi-lagi sangat menikmati hal itu. karena stamina pria itu begitu dahsyat bagi seorang Zoya yang tidak pernah merasakan rasanya percintaan.
Sampai akhirnya Adrian menuju puncaknya pria itu mempercepat gerakan itu dan akhirnya.
"Oh....babe!! Oh....!!!"teriak Adrian sambil mencengkram kuat pinggang Zoya dan menekannya kebawah.
Zoya terkulai lemas di dalam bathtub-e tepat diatas pangkuan Adrian saat ini.
"Terimakasih babe,,, aku benar-benar sangat bahagia, semoga saat kembali dari sini kita benar-benar mendapatkan adik untuk Kevin.
"Dimana? Kevin, aku tidak melihat dia sejak pulang dari luar kota."ucap Zoya yang kini baru bisa bertanya.
"Dia dibawa ibunya, dan saat ini mereka tengah berlibur ke Disneyland Paris. awalnya aku tidak mengijinkan tapi Andreas bilang putra ku akan baik-baik saja ya apa? boleh buat sudah terlanjur juga dia tahu siapa? ibunya."ucap Adrian yang kini membantu istrinya mandi.
"Aku ingin anak kembar tapi dua-duanya wanita bukankah itu sangat menggemaskan."ucap Zoya.
"Heummm...satu laki-laki, dan satu perempuan."ucap Adrian.
"Tidak-tidak Kevin saja sudah bisa memaki aku, aku tidak mau anak laki-laki. cukup Kevin saja."ucap Zoya.
"Serahkan saja kepada tuhan sayang bukankah kita hanya bisa berencana."ucap Adrian.
"Heummm... Abang benar yang penting sekarang aku selesaikan mandi ku dulu setelah itu aku ingin makan apa Abang tega buat aku mati lemas dan kelaparan."ucap Zoya manja.
"Tentu saja babe,,, kamu bisa makan sepuasnya."ucap Adrian.
"Ya,,,itu harus bee."ucap Zoya.
"Heummm.... pangil sekali lagi sayang."ucap Adrian.
"Bee,,, aku menyayangimu jadilah pria terakhir bagiku."ucap Zoya yang kini membenamkan wajahnya di dada bidang suaminya yang baru saja selesai mandi.
"Tentu sayang,,, dan jadilah wanita terakhir yang selalu mencintai ku,,, karena aku sangat mencintaimu."ucap Adrian.
"Heummm... terimakasih."lirih Zoya yang kini kembali menguap.
Adrian kaget karena ternyata istrinya itu sering mengantuk akhir-akhir ini dan sering mengeluh kelelahan, seperti gejala yang pernah ia dengar saat istri pertamanya dulu konsultasi masalah kehamilan.
Adrian pun bertanya."Babe... apa? kamu sudah datang bulan hmm,,, sejak kita menikah."ucap Adrian.
"Kenapa? Abang bertanya begitu,,,"ucap Zoya sambil mendongakkan kepalanya meminta jawaban pada Adrian.
"Hanya penasaran."ucap Adrian sambil tersenyum.
Pria itu langsung membawa istrinya keatas ranjang.
"Istirahat lah dulu sayang aku akan menyuapi mu makan."ucap Adrian yang kini mengelus puncak kepala istrinya kemudian mencium bibir itu dengan sangat penuh kelembutan.
"Aku ngantuk lagi Abang tapi aku belum makan."ucap wanita itu.
"Iya Babe,,, sebentar lagi makanan itu datang."ucap Adrian lembut sambil mengusap bibir bawah Zoya yang terlihat sangat indah.
"I love you my wife."ucap Adrian.
"Too my husband."ucap Zoya.
Sampai akhirnya makan siang untuk mereka datang Adrian langsung membangunkan Zoya dengan sangat lembut.
"Yank,,, makan siang sudah siap."ucap Adrian begitu lembut.
Zoya pun membuka matanya dia melihat suaminya itu sedang tersenyum padanya.
"Ayo kita makan dulu babe."ucap Adrian lembut.
"Heummm... aku mau cuci muka dulu bang"ucap Zoya sambil tersenyum manis pada suaminya itu. lalu wanita itu beranjak dari ranjang dan pergi menuju ke arah wastafel.
Zoya pun mencuci wajahnya itu dengan sangat pelan karena saat ini dia merasakan sedikit pusing dan mual.
Uwo...
Tiba-tiba saja Zoya ingin muntah karena saat ini perutnya begitu bergejolak.
Adrian yang melihat itu pun buru-buru menghampiri istrinya."Sayang kamu kenapa? heummm."ucap Adrian sambil menatap kearah Zoya yang terlihat tidak baik-baik saja .
"Aku mual bang kepala ku juga sedikit pusing, mungkin karena mabuk perjalanan entah lah tapi uwo."Zoya pun akhirnya muntah juga tapi yang keluar hari cairan tidak ada apapun lagi karena dia memang belum makan sejak mereka berangkat malam kemarin.
...🌼🌼🌼🌼🌼...
Dokter yang kini tengah memeriksa Zoya pun tersenyum lebar."Istri anda baik-baik saja, wanita yang hamil di usia muda seperti istri anda ini biasa akan mengalami hal seperti ini meskipun terkadang juga dengan gejala yang berbeda-beda."ucap sang dokter.
Sementara keduanya tengah terdiam karena tengah mencerna ucapan sang dokter.
Hingga akhirnya keduanya bereaksi."Hamil."ucap Zoya dan Adrian bersamaan.
"Oh apa? anda dan istri anda tidak tahu itu, istri anda belum tau hal ini, padahal usia kandungan istri anda sudah menginjak delapan Minggu."ucap sang dokter.
"Babe,,, kamu hamil sayang,,,oh aku sangat bahagia cinta."ucap Adrian yang kini memeluk Zoya dengan penuh kebahagiaan.
"Abang apa? ini mimpi."tanya Zoya.
"Tidak sayang ini nyata."ucap Adrian.
"Aku punya bayi."ucap Zoya tidak percaya dengan kata-kata kedua pria itu, tiba-tiba Zoya berlinang air mata sambil berkata aku memiliki bayi, berulang-ulang kali.
Adrian langsung membingkai wajah cantik itu, dia pun berkata."Babe,,, dia buah hati kita."ucap Adrian yang kini mengecup puncak kepala Zoya.
Dokter itu telah pergi bersama dengan asisten pribadi Adrian karena kedua majikannya saat ini tengah saling meyakinkan bahwa mereka akan segera memiliki anak saat ini.
Sementara sang dokter kini titip pesan kepada asisten pribadi Adrian, untuk segera melakukan pengecekan ke rumah sakit karena dokter yakin bahwa saat ini Zoya hamil anak kembar. karena dokter itu melihat ciri-ciri tersebut pada Zoya.
"Baik akan saya sampaikan."ucap asisten pribadi Adrian saat ini.
Dokter pun pergi meninggalkan villa yang terletak di area pulau pribadi tersebut.
Zoya kini masih menangis sesenggukan dia tidak percaya bahwa didalam perutnya saat ini ada kehidupan lainnya.
Wanita itu bahkan makan sambil terus terisak, dia merasa bahagia sekaligus sedih. bahagia karena kini dirinya tidak sendirian lagi, dan sedih disaat dia memiliki anak dia tidak memiliki orang tua yang akan menjadi kakek dan nenek bagi bayinya itu.
"Babe,,, berhenti menangis, sekarang kamu harus terus bahagia demi anak kita, karena jika kamu sedih maka anak kita juga akan bersedih."ucap Adrian yang akhirnya menghentikan tangis Zoya saat itu juga.
"Aku hanya merasa sedih, karena saat mereka lahir nanti mereka akan bertanya dimana? kakek dan neneknya berada. sedangkan aku sejak kecil hanya tinggal bersama dengan orang lain."ucap Zoya.
"Zoya sayang... apa? kamu percaya dengan yang namanya takdir."ucap Adrian.
"Heummm... seperti aku dan kamu.?"ucap Zoya.
"Ya,,, kita ditakdirkan bersama oleh tuhan, karena sejak kecil aku juga tidak tahu bahwa hidup ku akan seperti ini, sejak kecil aku tidak tahu bahwa daddy akan bunuh diri karena sebuah pengkhianatan, dan aku trauma pada wanita semua karena ibuku."ucap Adrian.
"Bukankah ibumu adalah wanita terbaik dan terhebat."ucap Zoya.
Adrian menggeleng cepat, "Dia adalah ibu mu,,, wanita yang sudah membawa kami ke kehidupan yang jauh lebih baik, dia yang datang ke setiap panti asuhan karena mencari mu,,, dan saat itu kami ditemukan olehnya."ucap Adrian.
"A,,, apa?"ucap Zoya tidak percaya.
"Bunda yang selama ini membesarkan kami berdua ternyata adalah ibumu, jika saja saat itu Andreas tidak pernah memergoki Bunda tengah menangisi sebuah foto bayi kecil yang memiliki kalung yang sama dengan yang kamu pakai mungkin semua rahasia ini selamanya tidak akan pernah terbongkar."ucap Adrian.
"Rahasia."ucap Zoya bingung.
"Ya,,, rahasia tentang dirimu babe,,, karena selama ini Bunda diam-diam menyimpan semua tentang mu, karena ingin menjaga perasaan ayah. ayah."ucap Adrian.
"Ada apa? dengan ayah."ucap Zoya yang masih tanpa ekspresi karena saat ini dia juga masih belum mengerti dengan pembahasan Adrian tentang dirinya.
"Dulu, saat ayah masih muda, dia memiliki kekasih, wanita itu sangat cantik dan merupakan bunga kampus yang sangat di idam-idamkan oleh setiap laki-laki hingga akhirnya mereka menjalin hubungan."ucap Adrian.
"Dia bunda ku."potong Zoya.
"Ya,,, tapi hubungan mereka tidak berlangsung lama karena pria yang selama ini menjadi sahabat ayah pun sama-sama menginginkan Bunda, hingga diantara mereka terjadi perselisihan hebat. saat itu ayah melukai teman ayah itu hingga akhirnya dia pun mengalami koma."ucap Adrian.
"Lalu bagaimana? hubungan ayah dengan bunda."ucap Zoya.
"Mereka masih terpisah karena saat itu ayah dipenjara."ucap Adrian.
"Lalu."ucapnya semakin penasaran.
"Setelah pria itu dinyatakan sembuh dan sehat, tiba-tiba pengadilan membebaskan ayah dari gugatan perkara, dan saat itu ayah bebas. namun sayang kebebasan ayah harus ditebus dengan pernikahan pria itu bersama dengan Bunda. hingga ayah hampir saja membunuh pria yang selama ini telah menjadi teman baiknya itu."ucap Adrian.
"Ih,,, jangan setengah-setengah aku ingin tau semuanya."ucap Zoya.
"Bunda pun menikah dengan pria itu, dan saat malam pertama ayah menculik Bunda dan akhirnya diantara mereka terjadi hubungan terlarang. dan saat itu keluarga Bunda mencoret Bunda dari ahli waris begitu juga dengan keluarga ayah mereka menjauhi keduanya."
"Selama mereka berumah tangga dan memiliki kesuksesan berkat kecerdasan yang ayah miliki saat itu karir ayah sedang berada di puncak, dan Bunda pun hamil, namun kebahagiaan itu lagi-lagi terhalang oleh pria yang sampai saat ini menyimpan dendam seperti sumpahnya, saat itu Bunda pun mengalami keguguran dan anak itu tidak tertolong kejadian itu terus berlanjut hingga akhirnya Bunda hamil dan mengandung kamu, saat itu lagi-lagi pria itu datang untuk menghancurkan keduanya, tapi saat itu ayah langsung meminta anak buahnya untuk menyingkirkan pria itu."ucap Adrian.
"Dan lagi-lagi pria itu selamat dan membalas perbuatan ayah dengan menculik mu dan membuang mu ke jalanan, beruntung salah satu keluarga ayah diam-diam membawa mu ke sebuah desa dan menitipkan mu pada sepasang paruh baya. yang menjadi orang tua angkat pertama mu sebelum kedua orang tua Naila."ucap Adrian lagi.
"Lalu dimana? sekarang kedua orang tua ku."ucap Zoya lagi.
"Mereka meninggal dunia karena sebuah kecelakaan lalulintas yang disengaja dan itulah kenapa? sampai saat ini aku tidak mengijinkan mu untuk berkeliaran tanpa ku atau Andreas, dan aku harus berkata jujur, dan aku benar-benar minta maaf karena telah memisahkan kalian berdua, semata-mata karena ingin melindungi Andreas dan juga kamu karena saat itu target mereka adalah kalian berdua."ucap Adrian.
"Berarti itu artinya Abang tidak pernah mencintai ku."ucap Zoya.
"Aku jatuh cinta padamu sejak pertama kali aku melihat mu, tapi aku mengalah demi kebahagiaan adikku,,, namun setelah tahu bahwa musuh ayah menargetkan kalian berdua, aku tidak peduli jika kalian berdua menganggap ku sebagai monster yang telah menghancurkan kebahagiaan kalian berdua, aku terima itu,,, tapi sekarang aku akan bersikap egois karena aku sangat mencintaimu dan juga anak kita,,, setidaknya biarkan dia lahir dengan selamat, sampai aku bisa menyingkirkan mereka semua, barulah kalian bisa kembali bersama meskipun rasanya sungguh sangat sulit."ucap Adrian sambil menatap sendu kearah istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments