Bab 19

Tepat di pagi hari, Zoya yang kini terbangun dia menyadari bahwa saat ini dia tidak sedang berada di dalam kamar pribadinya melainkan di dalam kamar asing yang sangat indah.

"Selamat pagi babe."ucap Adrian yang kini sudah menggunakan bathrobe, mungkin pria itu sudah mandi, atau belum mandi.

"Abang ini dimana?"ucap Zoya.

"Surga dunia sayang."ucap Adrian.

"Aku serius sayang."ucap Zoya yang kini turun dari ranjang empuk itu .

"Aku lebih dari serius sayang,,,ayo mandi dulu, nanti aku tunjukkan dimana? kita saat ini."ucap Adrian yang langsung menggendong istrinya menuju kedalam sebuah ruangan yang hanya tertutup tirai pit yang menerawang di penuhi hamparan kelompok bunga dan lilin aromaterapi sampai kedalaman bathtub-e yang terlihat sangat indah nuansa ruangan yang putih terhampar kelopak mawar merah yang kini menghiasi kamar mandi yang sungguh memabukkan bagi yang menikmati kenyamanan kamar itu.

Perlahan Adrian menurunkan Zoya, masih dengan posisi berdiri pria itu telah memberikan sentuhan yang memabukkan dimulai dari arah belakang pundak halus itu dikecup dengan penuh kelembutan.

Tangan Adrian yang saat ini tengah menelusuri setiap inci kulit putih nan halus alami tanpa sentuhan salon kecantikan itu, kini tidak lepas dari kecupan yang dilakukan oleh Adrian.

Sementara sedari tadi Zoya hanya menggigit bibir bawahnya karena menahan de*a*an yang hampir saja lolos dari bibirnya itu.

Zoya bahkan ingin berteriak jika dia tidak berpikir bahwa akan ada orang lain yang mendengar teriakkan kebahagiaan itu.

Kini ia merasakan hal yang belum pernah ia rasakan sebelumnya meskipun Adrian dan Zoya sudah berulang kali melakukan hubungan suami istri.

Namun kali ini benar-benar berbeda, Adrian yang kini menyadari bahwa istrinya tengah menahan kenikmatan saat pria itu sedikit memberikan remasan di dua buah bongkahan yang mirip dengan gunung tapi sangat kenyal dan sedikit keras itu, dia pun berbisik di samping kuping istrinya yang saat ini tengah memejamkan matanya.

"Lepaskan babe,,, jangan kamu tahan lagi.... karena setelah ini akan ada banyak kejutan yang akan membuat mu tidak bisa berhenti meminta lagi, dan lagi."ucap Adrian terdengar begitu seksi di telinga Zoya yang kini benar-benar melepaskan apa? yang ia tahan sedari tadi.

"Euhhh.... Abang eum,..."begitu terdengar seksi di telinga Adrian yang kini semakin menggila dengan menggunakan bibir seksi itu Adrian pun me*u*at puting pa*u*a*a milik Zoya dengan lidahnya.

Zoya semakin dibuat lemas saat ini, dia tidak lagi bisa bertahan hingga akhirnya Zoya hampir terkulai lemas, tapi Adrian langsung sigap membawa istrinya itu kedalam bathtub-e.

Tapi pemanasan itu belum berhenti, Adrian terus membuat Zoya tidak berhenti memanggil dirinya sambil mengeluarkan de*a*an nikmat.

Hingga percintaan yang memakan waktu lama disana pun terjadi.

Zoya bahkan tidak lagi menahan rasa nikmat yang membuat dirinya berteriak keras saat menuju puncak.

Sementara Adrian masih belum apa-apa, hingga Zoya benar-benar kewalahan menghadapi suaminya, tapi Zoya lagi-lagi sangat menikmati hal itu. karena stamina pria itu begitu dahsyat bagi seorang Zoya yang tidak pernah merasakan rasanya percintaan.

Sampai akhirnya Adrian menuju puncaknya pria itu mempercepat gerakan itu dan akhirnya.

"Oh....babe!! Oh....!!!"teriak Adrian sambil mencengkram kuat pinggang Zoya dan menekannya kebawah.

Zoya terkulai lemas di dalam bathtub-e tepat diatas pangkuan Adrian saat ini.

"Terimakasih babe,,, aku benar-benar sangat bahagia, semoga saat kembali dari sini kita benar-benar mendapatkan adik untuk Kevin.

"Dimana? Kevin, aku tidak melihat dia sejak pulang dari luar kota."ucap Zoya yang kini baru bisa bertanya.

"Dia dibawa ibunya, dan saat ini mereka tengah berlibur ke Disneyland Paris. awalnya aku tidak mengijinkan tapi Andreas bilang putra ku akan baik-baik saja ya apa? boleh buat sudah terlanjur juga dia tahu siapa? ibunya."ucap Adrian yang kini membantu istrinya mandi.

"Aku ingin anak kembar tapi dua-duanya wanita bukankah itu sangat menggemaskan."ucap Zoya.

"Heummm...satu laki-laki, dan satu perempuan."ucap Adrian.

"Tidak-tidak Kevin saja sudah bisa memaki aku, aku tidak mau anak laki-laki. cukup Kevin saja."ucap Zoya.

"Serahkan saja kepada tuhan sayang bukankah kita hanya bisa berencana."ucap Adrian.

"Heummm... Abang benar yang penting sekarang aku selesaikan mandi ku dulu setelah itu aku ingin makan apa Abang tega buat aku mati lemas dan kelaparan."ucap Zoya manja.

"Tentu saja babe,,, kamu bisa makan sepuasnya."ucap Adrian.

"Ya,,,itu harus bee."ucap Zoya.

"Heummm.... pangil sekali lagi sayang."ucap Adrian.

"Bee,,, aku menyayangimu jadilah pria terakhir bagiku."ucap Zoya yang kini membenamkan wajahnya di dada bidang suaminya yang baru saja selesai mandi.

"Tentu sayang,,, dan jadilah wanita terakhir yang selalu mencintai ku,,, karena aku sangat mencintaimu."ucap Adrian.

"Heummm... terimakasih."lirih Zoya yang kini kembali menguap.

Adrian kaget karena ternyata istrinya itu sering mengantuk akhir-akhir ini dan sering mengeluh kelelahan, seperti gejala yang pernah ia dengar saat istri pertamanya dulu konsultasi masalah kehamilan.

Adrian pun bertanya."Babe... apa? kamu sudah datang bulan hmm,,, sejak kita menikah."ucap Adrian.

"Kenapa? Abang bertanya begitu,,,"ucap Zoya sambil mendongakkan kepalanya meminta jawaban pada Adrian.

"Hanya penasaran."ucap Adrian sambil tersenyum.

Pria itu langsung membawa istrinya keatas ranjang.

"Istirahat lah dulu sayang aku akan menyuapi mu makan."ucap Adrian yang kini mengelus puncak kepala istrinya kemudian mencium bibir itu dengan sangat penuh kelembutan.

"Aku ngantuk lagi Abang tapi aku belum makan."ucap wanita itu.

"Iya Babe,,, sebentar lagi makanan itu datang."ucap Adrian lembut sambil mengusap bibir bawah Zoya yang terlihat sangat indah.

"I love you my wife."ucap Adrian.

"Too my husband."ucap Zoya.

Sampai akhirnya makan siang untuk mereka datang Adrian langsung membangunkan Zoya dengan sangat lembut.

"Yank,,, makan siang sudah siap."ucap Adrian begitu lembut.

Zoya pun membuka matanya dia melihat suaminya itu sedang tersenyum padanya.

"Ayo kita makan dulu babe."ucap Adrian lembut.

"Heummm... aku mau cuci muka dulu bang"ucap Zoya sambil tersenyum manis pada suaminya itu. lalu wanita itu beranjak dari ranjang dan pergi menuju ke arah wastafel.

Zoya pun mencuci wajahnya itu dengan sangat pelan karena saat ini dia merasakan sedikit pusing dan mual.

Uwo...

Tiba-tiba saja Zoya ingin muntah karena saat ini perutnya begitu bergejolak.

Adrian yang melihat itu pun buru-buru menghampiri istrinya."Sayang kamu kenapa? heummm."ucap Adrian sambil menatap kearah Zoya yang terlihat tidak baik-baik saja .

"Aku mual bang kepala ku juga sedikit pusing, mungkin karena mabuk perjalanan entah lah tapi uwo."Zoya pun akhirnya muntah juga tapi yang keluar hari cairan tidak ada apapun lagi karena dia memang belum makan sejak mereka berangkat malam kemarin.

...🌼🌼🌼🌼🌼...

Dokter yang kini tengah memeriksa Zoya pun tersenyum lebar."Istri anda baik-baik saja, wanita yang hamil di usia muda seperti istri anda ini biasa akan mengalami hal seperti ini meskipun terkadang juga dengan gejala yang berbeda-beda."ucap sang dokter.

Sementara keduanya tengah terdiam karena tengah mencerna ucapan sang dokter.

Hingga akhirnya keduanya bereaksi."Hamil."ucap Zoya dan Adrian bersamaan.

"Oh apa? anda dan istri anda tidak tahu itu, istri anda belum tau hal ini, padahal usia kandungan istri anda sudah menginjak delapan Minggu."ucap sang dokter.

"Babe,,, kamu hamil sayang,,,oh aku sangat bahagia cinta."ucap Adrian yang kini memeluk Zoya dengan penuh kebahagiaan.

"Abang apa? ini mimpi."tanya Zoya.

"Tidak sayang ini nyata."ucap Adrian.

"Aku punya bayi."ucap Zoya tidak percaya dengan kata-kata kedua pria itu, tiba-tiba Zoya berlinang air mata sambil berkata aku memiliki bayi, berulang-ulang kali.

Adrian langsung membingkai wajah cantik itu, dia pun berkata."Babe,,, dia buah hati kita."ucap Adrian yang kini mengecup puncak kepala Zoya.

Dokter itu telah pergi bersama dengan asisten pribadi Adrian karena kedua majikannya saat ini tengah saling meyakinkan bahwa mereka akan segera memiliki anak saat ini.

Sementara sang dokter kini titip pesan kepada asisten pribadi Adrian, untuk segera melakukan pengecekan ke rumah sakit karena dokter yakin bahwa saat ini Zoya hamil anak kembar. karena dokter itu melihat ciri-ciri tersebut pada Zoya.

"Baik akan saya sampaikan."ucap asisten pribadi Adrian saat ini.

Dokter pun pergi meninggalkan villa yang terletak di area pulau pribadi tersebut.

Zoya kini masih menangis sesenggukan dia tidak percaya bahwa didalam perutnya saat ini ada kehidupan lainnya.

Wanita itu bahkan makan sambil terus terisak, dia merasa bahagia sekaligus sedih. bahagia karena kini dirinya tidak sendirian lagi, dan sedih disaat dia memiliki anak dia tidak memiliki orang tua yang akan menjadi kakek dan nenek bagi bayinya itu.

"Babe,,, berhenti menangis, sekarang kamu harus terus bahagia demi anak kita, karena jika kamu sedih maka anak kita juga akan bersedih."ucap Adrian yang akhirnya menghentikan tangis Zoya saat itu juga.

"Aku hanya merasa sedih, karena saat mereka lahir nanti mereka akan bertanya dimana? kakek dan neneknya berada. sedangkan aku sejak kecil hanya tinggal bersama dengan orang lain."ucap Zoya.

"Zoya sayang... apa? kamu percaya dengan yang namanya takdir."ucap Adrian.

"Heummm... seperti aku dan kamu.?"ucap Zoya.

"Ya,,, kita ditakdirkan bersama oleh tuhan, karena sejak kecil aku juga tidak tahu bahwa hidup ku akan seperti ini, sejak kecil aku tidak tahu bahwa daddy akan bunuh diri karena sebuah pengkhianatan, dan aku trauma pada wanita semua karena ibuku."ucap Adrian.

"Bukankah ibumu adalah wanita terbaik dan terhebat."ucap Zoya.

Adrian menggeleng cepat, "Dia adalah ibu mu,,, wanita yang sudah membawa kami ke kehidupan yang jauh lebih baik, dia yang datang ke setiap panti asuhan karena mencari mu,,, dan saat itu kami ditemukan olehnya."ucap Adrian.

"A,,, apa?"ucap Zoya tidak percaya.

"Bunda yang selama ini membesarkan kami berdua ternyata adalah ibumu, jika saja saat itu Andreas tidak pernah memergoki Bunda tengah menangisi sebuah foto bayi kecil yang memiliki kalung yang sama dengan yang kamu pakai mungkin semua rahasia ini selamanya tidak akan pernah terbongkar."ucap Adrian.

"Rahasia."ucap Zoya bingung.

"Ya,,, rahasia tentang dirimu babe,,, karena selama ini Bunda diam-diam menyimpan semua tentang mu, karena ingin menjaga perasaan ayah. ayah."ucap Adrian.

"Ada apa? dengan ayah."ucap Zoya yang masih tanpa ekspresi karena saat ini dia juga masih belum mengerti dengan pembahasan Adrian tentang dirinya.

"Dulu, saat ayah masih muda, dia memiliki kekasih, wanita itu sangat cantik dan merupakan bunga kampus yang sangat di idam-idamkan oleh setiap laki-laki hingga akhirnya mereka menjalin hubungan."ucap Adrian.

"Dia bunda ku."potong Zoya.

"Ya,,, tapi hubungan mereka tidak berlangsung lama karena pria yang selama ini menjadi sahabat ayah pun sama-sama menginginkan Bunda, hingga diantara mereka terjadi perselisihan hebat. saat itu ayah melukai teman ayah itu hingga akhirnya dia pun mengalami koma."ucap Adrian.

"Lalu bagaimana? hubungan ayah dengan bunda."ucap Zoya.

"Mereka masih terpisah karena saat itu ayah dipenjara."ucap Adrian.

"Lalu."ucapnya semakin penasaran.

"Setelah pria itu dinyatakan sembuh dan sehat, tiba-tiba pengadilan membebaskan ayah dari gugatan perkara, dan saat itu ayah bebas. namun sayang kebebasan ayah harus ditebus dengan pernikahan pria itu bersama dengan Bunda. hingga ayah hampir saja membunuh pria yang selama ini telah menjadi teman baiknya itu."ucap Adrian.

"Ih,,, jangan setengah-setengah aku ingin tau semuanya."ucap Zoya.

"Bunda pun menikah dengan pria itu, dan saat malam pertama ayah menculik Bunda dan akhirnya diantara mereka terjadi hubungan terlarang. dan saat itu keluarga Bunda mencoret Bunda dari ahli waris begitu juga dengan keluarga ayah mereka menjauhi keduanya."

"Selama mereka berumah tangga dan memiliki kesuksesan berkat kecerdasan yang ayah miliki saat itu karir ayah sedang berada di puncak, dan Bunda pun hamil, namun kebahagiaan itu lagi-lagi terhalang oleh pria yang sampai saat ini menyimpan dendam seperti sumpahnya, saat itu Bunda pun mengalami keguguran dan anak itu tidak tertolong kejadian itu terus berlanjut hingga akhirnya Bunda hamil dan mengandung kamu, saat itu lagi-lagi pria itu datang untuk menghancurkan keduanya, tapi saat itu ayah langsung meminta anak buahnya untuk menyingkirkan pria itu."ucap Adrian.

"Dan lagi-lagi pria itu selamat dan membalas perbuatan ayah dengan menculik mu dan membuang mu ke jalanan, beruntung salah satu keluarga ayah diam-diam membawa mu ke sebuah desa dan menitipkan mu pada sepasang paruh baya. yang menjadi orang tua angkat pertama mu sebelum kedua orang tua Naila."ucap Adrian lagi.

"Lalu dimana? sekarang kedua orang tua ku."ucap Zoya lagi.

"Mereka meninggal dunia karena sebuah kecelakaan lalulintas yang disengaja dan itulah kenapa? sampai saat ini aku tidak mengijinkan mu untuk berkeliaran tanpa ku atau Andreas, dan aku harus berkata jujur, dan aku benar-benar minta maaf karena telah memisahkan kalian berdua, semata-mata karena ingin melindungi Andreas dan juga kamu karena saat itu target mereka adalah kalian berdua."ucap Adrian.

"Berarti itu artinya Abang tidak pernah mencintai ku."ucap Zoya.

"Aku jatuh cinta padamu sejak pertama kali aku melihat mu, tapi aku mengalah demi kebahagiaan adikku,,, namun setelah tahu bahwa musuh ayah menargetkan kalian berdua, aku tidak peduli jika kalian berdua menganggap ku sebagai monster yang telah menghancurkan kebahagiaan kalian berdua, aku terima itu,,, tapi sekarang aku akan bersikap egois karena aku sangat mencintaimu dan juga anak kita,,, setidaknya biarkan dia lahir dengan selamat, sampai aku bisa menyingkirkan mereka semua, barulah kalian bisa kembali bersama meskipun rasanya sungguh sangat sulit."ucap Adrian sambil menatap sendu kearah istrinya.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11.
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 32
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 55
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 149
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 153
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 162
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 172
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Bab 190
191 Bab 191
192 Bab 192
193 Bab 193
194 Bab 194
195 Bab 195
196 Bab 196
197 Bab 197
198 Bab 198
199 Bab 199
200 Bab 200
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11.
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 32
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 55
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 149
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 153
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 162
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 172
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Bab 190
191
Bab 191
192
Bab 192
193
Bab 193
194
Bab 194
195
Bab 195
196
Bab 196
197
Bab 197
198
Bab 198
199
Bab 199
200
Bab 200

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!