Lance seketika bungkam dengan apa yang Arkan katakan. Dia tidak siap beri kejutan yang seperti ini.
"Lo serius?" Tanya Lance untuk ke sekian kalinya
"Gue yakin Lance, plis bantu gue" Arkan memasang wajah memelasnya berharap Lance akan luluh dan mau membantunya untuk masuk agama Islam
"Lo ngga izin ke bokap lo dulu?" Tanya Lance
"Bokap gue ngga pernah mempersalahkan masalah agama Lance" jawab Arkan
"Ntar pas lo dah login malah ngga dibolehin dan lo balik ke agama asal lo, inget Kan, agama nih bukan maenan" ucap Lance memastikan
"Plis Lance, bokap gue nggapapa, ngga akan ngelarang" Arkan terus meyakinkan Lance
"Apa alasan lo masuk Islam?" Tanya Lance
"Gue mau lamar cewek bercadar itu, dan juga,,,"
"Lo ngga bisa pindah agama cuman demi cewek tuh doang, emang kalo tuh cewek ngga mau sama lo, lo logout lagi" ucap Lance
"Ngga, alasan itu cuma alasan kedua, alasan yang pertama, setiap gue dengerin orang baca Alquran, hati gue adem, tenang ati gue, beda lagi pas denger orang baca al kitab, biarpun yang baca itu pemimpin Greja, tetep aja kedengaran biasa aja ditelinga gue, plis lah Lance, gue mau masuk Islam" Arkan terus saja meyakinkan Lance, ditambah dengan wajah memelas minta ditabok, mana tega Lance jadinya
"Oke, gue bantu lo masuk Islam, semoga lo emang masuk Islam karena Allah, ngga ada yang lain"
akhirnya Lance mengizinkan dan mau membimbing Arkan untuk masuk Islam. Lance mengajarkan apa yang orang tuanya ajarkan kepada Arkan.
Bagi yang non-muslim ngga usah dibaca ya bagian ini ke bawah nggapapa ya, soalnya ini 2 kalimat syahadat, kalau kalian baca, kalian otomatis masuk Islam
"Asyhadu,," Lance mulai membimbing Arkan
"Asyhadu,," Arkan mengikuti ucapan Lance
"An laa,,"
"An laa,,"
"Ilaha,,"
"Ilaha,,"
"Illallah"
"Illallah"
"Wa asyhadu"
"Wa asyhadu"
"Anna muhammadar"
"Anna muhammadar"
"Rasulallah"
"Rasulallah"
"Asyhadu an laa ilaha illallah"
"Asyhadu an laa ilaha illallah"
"wa asyhadu anna muhammadar rasulullah"
"wa asyhadu anna mummadar rasulullah"
"Muhammadar"
"Muhammadar"
"Muhammadar Rasulullah"
"Muhammadar Rasulullah"
"wa asyhadu anna muhammadar rasulullah"
"wa asyhadu anna muhammadar rasulullah"
"Nah seakarang gabungin" pinta Lance
"Gabungin gimana?" Tanya Arkan
"Asyhadu an laa ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah"
"Asyhadu an laa ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah" akhirnya 2 kalimat syahadat terucap dari mulut Arkan dengan lancar
Nah sampe sini baru boleh lanjut baca hehe
"Nah, selamat datang di agama kita bro" ucap Lance menepuk pundak Arkan
"So gue dah islam nih?" Tanya Arkan
"Yup, semoga lo ngga nyesel" ucap Lance
"Ngga akan, gue gini aja dah lega" ucap Arkan
"Ya udah sekarang ke kamar mandi, gue ajarin wudhu terus ntar lo belajar sholat" ucap Lance
"Belajar ngajinya kapan?" Arkan sudah tidak sabar ingin belajar membaca kitab suci Alquran
"Nanti habis lo sholat dhuhur, lo bisa belajar ngaji" ucap Lance
"Ngga usah sholat bisa ngga?" Arkan berusaha meminta Lance agar tidak Sholat
"Ngga boleh gitu Kan, sholat itu wajib, sholat lo buruk, ibadah yang lain juga buruk" ucap Lance
"Emm gitu ya,, yaudah gue mau sholat, lo ajarin gue kan?" Ucap Arkan
"Pasti bro" ucap Lance
Lance mulai mengajarkan Arkan beribadah, mulai dari wudhu setelah itu sholat, tak lupa juga Lance memberi tahukan kapan waktunya beribadah. Beruntung baginya kalau ingatan Arkan sangat tajam, jadi sekali bacaan, Arkan langsung hafal. Selesai sholat, Lance mengajarkan arkan membaca tulisan Arab dalam Alquran, tapi sebelum ke Al-Qur'an, Lance mengajarkan Arkan membaca iqra'.
Saat Arkan sedang belajar beribadah, ada Manda yang senantiasa mendoakannya. Berita tentang Arkan yang masuk Islam ini masih belum ada yang tau, yang tau hanya Lance karena memang belum diumumkan. Tapi sepertinya Arkan tidak akan mengumumkannya karena merasa ini adalah hal pribadi.
Disisi lain, Manda sedang menggalau di perpustakaan sambil membaca novel.
"Ngapain?" Romi datang membawakan minuman bersedotan untuk Manda dan duduk disampingnya.
"Lagi baca novel" jawab Manda seadanya
"Nda, aku mau ngomong" panggil Romi
"Ya?" Manda menandai novelnya dulu kemudian menutup novel itu kemudian menoleh ke arah Romi
"Aku tau ini random, tapi,,, aku mencintaimu Nda" ucap Romi
"Tapi tuhan kita,,,"
"Iya aku tau,, itulah aku ngga berani mengajakmu pacaran,, apa kamu marah sama aku karena aku mencintaimu?" Romi dengan cepat menyela ucapan Manda
"Tidak, kau berhak mencintai siapapun, tapi kenapa kau mencintaiku? Kau bahkan tidak pernah melihat wajahku" Manda malah dibuat penasaran dengan apa alasan orang-orang disini banyak mencintainya bahkan mengajaknya pacaran tanpa tau bagaimana wajahnya
"Entahlah, kau baik, kau cantik" ucap Romi
"Dari mana kau tau kalau aku cantik?" Tanya Manda
"Matamu selalu memancarkan aura positif, hanya menatap matamu, semua pasti tau kalau kau adalah bidadari tersembunyi dibalik cadar, apalagi kau punya kembaran identik yaitu Nanda, aku bahkan pernah membayangkan wajahmu setelah melihat Nanda,, maaf kalau terkesan tidak sopan,,," ucap Romi menunduk malu dan takut
"Tidak perlu meminta maaf Romi,, itu bukan salahmu,, aku yang seharusnya minta maaf karena aku tidak bisa membalas perasaanmu" ucap Manda
"Tidak masalah, aku mengerti" Romi masih setia menundukkan kepalanya
"Boleh aku meminta sesuatu padamu?" Tanya Manda
"Tentu saja, selagi aku bisa" jawab Romi
"Bisakah aku memintamu untuk menghilangkan rasa itu padaku? Bukannya aku tidak suka, tapi,, aku hanya tidak mau kau sakit hati nantinya" ucap Manda dengan hati-hati
Romi diam sejenak, lalu kemudian menganggukkan kepalanya. Hal itu membuat Manda lega jadinya. Syukurlah kalau Romi bisa mengerti, ia hanya tidak mau merusak persahabatan Nanda dengan Romi.
"Kalau begitu, aku ke kelas dulu" Manda pamit undur diri karena jam istirahat sebentar lagi berakhir
"Baiklah" jawab Romi
Menatap punggung Manda yang menjauh, lalu menghilang. Menghela nafas kemudian ikut menyusul Manda ke kelas.
"Manda" panggil Nanda
"Iya Nan?" Manda menoleh ke arah kembarannya itu
"Lo suka sama Arkan?" Tanya Nanda mendekati dan duduk disebelah saudara kembarnya itu selagi Amee masih belum masuk kelas
"Hah?" Manda cukup terkejut dengan pertanyaan yang terlontar dari Nanda
"Lo cinta sama Arkan" tidak, itu bukan pertanyaan, tapi pernyataan yang diucapkan Nanda
"Hmm Nan" Manda tak mampu menjawabnya, ia hanya menunduk sambil meremas gamisnya
"Gue ngga marah Nda, gue cuma minta lo buat berhenti, gue ngga mau lo sakit hati nantinya, mengingat ada dinding besar yang menghalangi kalian" ucap Nanda membawa Manda ke dalam dekapannya
"Gue ngga bisa Nan" ucap Manda membalas pelukan Nanda
"Nda,, yang lo lakuin ini ngga ada yang salah, cuma percuma aja,, tapi kalau lama-lama dilanjutkan bisa aja salah" Nanda berusaha memberi pengertian
"Kalau nyerah sekarang gue udah susah Nan" ucap Manda
"Gue yakin kalau lo pasti bisa Nda" ucap Nanda
Manda tidak menyahut, hanya diam dalam dekapan Nanda sambil mempertimbangkan apa yang kembarannya itu ucapkan. Sungguh, hati Manda rasanya sangat kacau memikirkannya. Dia sudah terlanjur nyaman dengan Arkan, bahkan sudah mencintai lelaki itu. Tapii, kalau dilanjut, bisa saja dia salah jalan dan memutuskan keluar dari agamanya demi Arkan, itulah yang dia takutkan saat ini. Tapi untuk melepaskan Arkan, dia merasa sangat susah karena hatinya menentang keras akan hal itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments