"lo ngambek, Kan?" Tanya Lance
"Bacot" jawab Arkan dingin
"Yaelah baru dibercandain gitu doang" ucap Lance
"Doang lo bilang? Gue semaleman kepikiran ngga bisa tidur" ucap Arkan menaikkan nada bicaranya
"Salah sendiri, lo percaya gitu aja" ucap Lance
"Habisnya lo ngomongnya serius amat BANGSAT" ucap Arkan dengan berteriak saat memaki Lance
"Ngga ada yang bisa dipercaya, diri sendiri aja kadang bisa boong ke kita, apalagi orang lain" ucap Lance
"Jangan ceramah lo" ucap Arkan
"Gue ngasih tau, biar lo ngga salah jalan" ucap Lance
"Ngga penting" ucap Arkan
"Haha btw, kok otak lo bisa oleng kemarin?" Tanya Lance yang membuat Arkan bungkam
Jujur saja, pikiran Arkan baik-baik saja kemarin. Pikirannya tenang, tapi ntah kenapa kemarin otaknya lemot.
"Lance" panggil Arkan
"Hmm" Lance hanya menjawab dengan deheman
"Di agama lo,, boleh ngga nikah beda agama?" Tanya Arkan yang membuat Lance tersedak makanannya
"Jangan bilang lo,,," Lance sengaja menggantung ucapannya karena ingin kejelasan dari Arkan
"Iya, gue suka sama cewek bercadar itu" ucap Arkan yang membuat Lance kaget bukan main
"Tapi lo belum liat wajahnya bro, siapa tau pas dibuka, wajahnya ternyata zonk" ucap Lance
"Gue ngga liat fisiknya, dia udah bikin gue nyaman" ucap Arkan
"Gila lo, ngga pernah bener idup lo, cinta pertama diambil wanita malam, cinta kedua diambil wanita bercadar" ucap Lance
"Dia bukan wanita malam" ucap Arkan menekan setiap katanya
"Tapi lo udah nidurin dia, sama aja kali" ucap Lance
"Dia beda" tegas Arkan
"Serah lo" ucap Lance
Selesai makan, Arkan dipanggil papanya diruang kerja.
"Temui dia" ucap Mario to the point saat Arkan baru masuk ke ruangannya
"Nggak" jawab Arkan tegas karena tau siapa 'dia' yang dimaksud Mario
"Luruskan masalah kalian Arkan, kamu sudah dewasa, jangan keras kepala" ucap Mario mutlak
"Oke" Arkan mendesah pelan sebelum akhirnya menyetujui
Arkan berkeliling taman demi mencari seseorang yang akan dia temui. Sampai matanya tertuju pada gadis yang sudah menunggunya. Arkan menghampiri gadis itu dengan wajah datarnya.
"Arkan" panggil gadis itu, siap untuk memeluk Arkan
"Nona Della, saya bukan siapa-siapa anda, jadi jangan keterlaluan" ucap Arkan menahan tangan Della yang akan memeluknya
"Plis ngga usah sebaku itu bisa kan?" Tanya Della
"Maaf, tapi kita tidak saling kenal" ucap Arkan dingin
"Kita dijodohin Arkan, kamu harus terbiasa" ucap Della
"Tapi saya tidak setuju, dan saya tegaskan sekali lagi. Berhenti mengganggu saya" ucap Arkan yang menekan kalimat terakhirnya
"Kamu jahat Kan" ucap Della dengan mata berkaca-kaca
"Permisi" ucap Arkan lalu pergi tanpa menghiraukan perasaan Della
Sementara Arkan sibuk dengan masalah perjodohannya di Indonesia. Manda sedang berada dikamar Nanda karena diminta untuk diambilkan kunci motor. Saat mengecek laci meja, Manda menemukan sebuah album usang disana. Manda mengambilnya dengan hati-hati agar tidak merusaknya.
"Album?" Ucap Manda sambil membersihkan debu yang menempel disampul album tersebut
"Nda, lama banget?" Tanya Nanda
"Ngga ketemu" jawab Manda
"Itu apa?" Tanya Nanda
"Album" jawab Manda
"Itu album lamanya mama" ucap Nanda
"Jadi didalemnya banyak foto mama? Napa lo ngga ngasih tau" ucap Manda
"Lo ngga nanya" ucap Nanda
"Udahlah ngga jadi makan seafood, gue mau lihat album aja" ucap Manda lalu berjalan dan duduk diranjang Nanda
"Katanya tadi ngidam?" Tanya Nanda duduk disebelah adiknya
"Ngga jadi" jawab Manda
"Hmm" Nanda hanya berdehem saja
Manda mulai membuka satu persatu lembar dalam album itu, terdapat foto Andera dan Alvaro waktu masih sekolah.
"Kok rambut papa gini? Jadul banget" ucap Manda menatap gaya rambul Alvaro
"Iya emang jadul, tahun 90 an" ucap Nanda
"Tapi keren sih papa waktu muda" lanjut Manda
"Serah lo" ucap Nanda mulai jengkel dengan sifat Manda yang mudah berubah semenjak hamil
"Liat deh, serasa gue yang duduk disebelah papa" ucap Manda menatap foto Andera yang memang mirip dengannya
"Itu mama" ucap Nanda
"Ah lo ganggu gue lagi halu aja" ucap Manda kesal
"Ya habisnya lo aneh" ucap Nanda
"Dih kayak lo ngga aneh aja" ucap Manda ngga mau kalah
"Sabar Nan, yang waras ngalah" ucap Nanda dalam hati
"Omg pantes aja kata mama, papa dulu susah didapatin, orang papanya ganteng gini, beruntunglah mama dapet beasiswa sekolah di Korea" ucap Manda sambil terus mengagumi wajah papanya waktu muda
"Mama yang susah didapetin, dulu banyak yang nembak mama, cuma ditolak terus sama mama. Papa aja yang beruntung soalnya bisa dapetin mama" ucap Nanda
"Iya juga ya, intinya mereka susah bersatu, tapi btw, papa waktu masih sekolah kok kurus banget ya?" Ucap Manda dengan mata senantiasa fokus pada papa tercinta
"Iya juga ya, baru nyadar" ucap Nanda
"Kalau ngga salah ini pas awal-awal pacaran sama mama" ucap Manda
"Iya,, emang dari sananya papa kurus, sekalinya nikah sama mama, badannya agak berisi" ucap Nanda
"Tapi papa lebih gantengan pas sama mama, soalnya kalo kurus gini kek keliatan tua" ucap Manda
"Heh mulut, mama juga berubah kalo pas sama papa, lebih cantik" ucap Nanda
"Iya, intinya mama sama papa cocok, sama-sama good looking" ucap Manda
Mau lihat foto-foto Andera dan Alvaro pas masih sekolah? Cek ig @mt4md_ yaa
"Eh ini foto prewedding mereka ngga sih?" Tanya Manda antusias
"Iyaa" jawab Nanda
"Mama ama gue mirip banget ya, jadi serasa gue yang nikah sama papa" ucap Manda kembali berkhayal
"Emang, tapi mama ya mama, lo mah cuma anaknya" ucap Nanda
"Lo juga anaknya,, mama pasti bahagia karena nikah sama papa, aaa jadi pengen" ucap Manda
"Pengen nikah?" Tanya Nanda
"Iyaa" jawab Manda
"Sama siapa?" Tanya Nanda lagi
"Papa" jawab Manda
Plak
Yak, jawaban Manda barusan itu sukses membuatnya mendapat jitakan dikepala.
"Woi main jitak aja, kalo gue jadi t0lol gimana?" Tanya Manda sambil sesekali meringis
"Habisnya lo makin ke sini makin ke sana" jawab Nanda
"Ih gue cuma jawab pertanyaan lo" ucap Manda dengan tangannya yang setia mengusap kepalanya
"Ya ngga harus sama papa juga kali, lo mau dimusuhin mama?" Tanya Nanda
"Ngga" jawab Manda polos
"Nah kan, yaudah jangan ngomong gitu" ucap Nanda
"Yaudah deh, ngga mau nikah sama papa, tapi jadi pacar papa boleh kan?" Tanya Manda dengan menunjukkan puppy eyes miliknya
Astaghfirullah Manda ini,,, Nanda sampai tak tau harus bicara seperti apa. Keknya harus ganti judul deh, jadi 'pelakor rumah tangga orangtuaku'.
"Dahlah gue capek" ucap Nanda membaringkan tubuhnya
"Gitu doang capek" ucap Manda ikut berbaring disebelahnya
"Lo udah sholat?" Tanya Nanda baru ingat kalau di kampus dia sholat sendiri sedangkan adiknya pulang duluan bersama Amee
"Belum" ucap Manda sambil geleng-geleng Kepala
"Sholat dulu sana" pinta Nanda
"Udah terlanjur rebahan gini" ucap Manda sambil memanyunkan bibirnya
"Sholat dulu Nda, minta petunjuk sama Allah, minta buat jagain lo, anak lo, sama calon suami lo" ucap Nanda
"Calon suami?" Beo Manda
"Ayah dari anak lo" ucap Nanda
"Emang harus dia yang jadi calon suami aku?" Tanya Manda
"Iya,, bagaimanapun juga, anak lo berhak akan kasih sayang ayah kandungnya, begitupun sebaliknya, ayah kandungnya berhak tau kalau dia punya anak" ucap Nanda
"Kalau dia udah punya istri gimana?" Tanya Manda dengan segala pikiran negatifnya
"Mangkanya lo sholat, minta sama Allah biar ayah anak lo masih single" ucap Nanda
"Mana bisa gitu Nan, kalo dah terlanjur nikah, emang bisa jadi lajang lagi?" Tanya Manda
"inget jalur langit Nda, Sky Path, lewat jalur itu semua yang tidak mungkin akan menjadi mungkin" jawab Nanda
"Yaudah kalau gitu, gue mau sholat dulu" ucap Manda
Manda bangkit dari rebahannya dan mengambil wudhu habis itu langsung sholat. Selesai sholat ia tak pernah lupa selalu berdzikir dan berdoa untuk keselamatannya, kakaknya, anaknya, dan ayah anaknya. Tidak ada dendam dihati Manda yang tersimpan untuk ayah si bayi, hanya saja kalau untuk bertemu, dia masih sedikit trauma.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments