Hari ini adalah hari terdepresot menurut Manda. Karena apa? Karena ini adalah hari dimana Amee akan pergi ke kampung halamannya yaitu Myanmar.
"Halo,, Amee nyampe mana? Manda kangen Amee" Tanya Manda saat panggilan terhubung
"Astaghfirullah Manda, Amee baru ditengah jalan otw bandara, tadikan kita baru ketemu, pas Manda ke rumahnya Amee" ucap Amee
"Iya udah tadi" ucap Manda
"Perjalanan Amee masih lama, mungkin besok baru nyampe Myanmar" ucap Amee
"Yahh lama,,, Manda kesepian Amee" ucap Manda sedikit merengek
"Masih ada Nanda kan?" Tanya Amee
"Nanda ngga seru, aku maunya Amee" ucap Manda
"Cuma seminggu Manda" Amee berusaha keras meyakinkan Manda agar tidak terus merengek seperti ini karena bisa-bisa nanti dia putar balik dan ngga jadi ke Myanmar
"Seminggu lama Amee, Manda nangis nih" ucap Manda kembali merengek
"Nanti pulang Amee bawakan oleh-oleh ya, Manda jangan nangis lagi" ucap Amee
"Jangan lama-lama" ucap Manda
"Ngga lama Manda" ucap Amee sedikit lega karena Manda tidak merengek lagi
"Janji?" Tanya Manda
"Iya,, Amee janji" jawab Amee
"Yaudah, Manda mau makan dulu, bye Amee, assalamualaikum" ucap Manda
"Bye Waalaikum'salam" balas Amee lalu mematikan telponnya
Amee menghela nafas panjang, sebenarnya dia mana tega meninggalkan Manda, tapi dia juga rindu dengan kampung halamannya. Setelah makan, Manda menghampiri Nanda yang duduk diruang tamu sambil menonton tv. Manda memeluk Nanda dari belakang, Nanda tersentak setelah itu membalikkan badannya.
"Kenapa?" Tanya Nanda dingin karena perasaannya mendadak tidak enak
"Gue pengen jadi model, ayok jadi model bareng" jawab Manda yang membuat Nanda tercengang
"Hah? Gimana-gimana?" Tanya Nanda masih belum connect
"Huh,, ayo jadi model hari ini" jawab Manda
"Foto studio?" Tanya Nanda
"Jangan,, foto dirumah aja, soalnya gue ngga mau pake hijab" jawab Manda
"Kita ngga punya alat-alatnya Nda" ucap Nanda
"Kan ada kamera hp Nan" ucap Manda tak mau kalah
"Mana bisa" ucap Nanda
"Pake timer" ucap Manda
"Dikira mau lomba lari, pake timer" ucap Nanda ketus
"Pengatur waktu kamera,, aduhh ayolah Nan" ucap Manda mulai merengek
"Lo aja yang gue fotoin" ucap Nanda
"Ihh ngga mau, maunya sama Nanda" ucap Manda dengan rengekannya
"Nggak" jawab Nanda singkat padat dan jelas
"Ayolah Nan, aku ngidam nih, bayinya yang mau" ucap Manda sembari mengelus perut buncitnya
"Hmm yaudah" ucap Nanda akhirnya pasrah kalau sudah menyangkut bayi didalam perut Manda
"Yeyy" pekik Manda sambil jingkrak-jingkrak bak anak kecil
"Jangan jingkrak-jingkrak Nda, lo lagi hamil" ucap Nanda
"Oke, yaudah ayo" Manda menarik tangan Nanda dengan antusias dan mempersiapkan gudang yang mereka sulap seperti foto studio.
Alhasil sesuai dengan apa yang Manda minta, mereka melakukan photoshoot dalam gudang yang pastinya sudah Nanda kosongkan. Mempersiapkan gudang menggunakan perlengkapan seadanya, tak lupa dengan ringlight dan perlengkapan lainnya. Walaupun hanya kamera hp, tapi jangan ragukan hasil foto iPhone 14.
Mau lihat hasil fotonya Nanda dan Manda? Cek ig @mt4md_ ya
Setelah sesi foto-fotoan, mereka duduk bersebelahan disofa ruang tamu. Nanda mengotak-atik laptopnya untuk mengedit hasil foto mereka tadi.
"Beres" ucap Nanda sambil meregangkan otot tangannya
"Bagus, tapi jangan dipost Nan, gue ngga pake hijab soalnya" ucap Manda
"Iya,, cuma kita aja yang tau" ucap Nanda
"Thanks ya Nan, lo emang yang terbaik" ucap Manda sambil meneluk Nanda dari samping
"Everything for you" (Segalanya untukmu) ucap Nanda
"You're its the best my brother" (Kamu yang terbaik saudaraku) balas Manda
Sesuai apa yang Manda katakan, itulah yang Nanda lakukan. Nanda benar-benar menjaga Manda dengan baik, walaupun terkadang dibuat jengkel dan hanya bisa geleng-geleng kepala dengan ulah Manda. Seperti Hari ini, Manda sedang tiduran dipaha Nanda yang sedang memainkan ponselnya.
"Nan" panggil Manda
"Hmm" balas Nanda meletakkan ponselnya dan menatap adiknya yang ada di atas pahanya itu
"Gue pengen rujak" ucap Manda
"Haha mana ada yang jualan rujak disini Nda" ucap Nanda
"Iya juga ya" ucap Manda memanyunkan bibirnya
"Dikulkas kayaknya masih ada sisa mangga yang kemaren deh, mau gue kupasin?" Tanya Nanda perhatian
"Hmmm boleh" ucap Manda mengembangkan kembali senyuman dibibirnya
Perlahan, Nanda membantu Manda duduk kemudian dia pergi ke dapur dan melaksanakan apa yang dimau Manda. Nanda mengupas mangga muda itu dengan telaten, itung-itung latihan jadi suami siaga eakk.
Sementara jauh dari Kanada, Arkan duduk disofa ruang tamu dengan tidak normal.
"Ya Allah, Arkan lo napa gitu?" Tanya Lance tak habis pikir dengan Arkan
Bagaimana tidak, Arkan disofa tapi kepalanya dilantai dan kakinya naik. Tingkah random Arkan yang tidak pernah terlihat.
"Ngga tau nih, nyaman aja, enak" jawab Arkan Singkat padat dan tidak jelas
"Lo ngga pusing?" Tanya Lance
"Nggak" jawab Arkan enteng
"Astaghfirullah Kan, gue aja pusing liat lo" ucap Lance sambil geleng-geleng kepala
"Ya udah jangan liat" ucap Arkan
"Ck"
Lance tak tau harus menanggapi apa lagi dengan sikap Arkan yang biasanya dingin dan cuek malah jadi random, aneh, ngga jelas, dan pecicilan semenjak pulang dari Kampus best Stars diKanada waktu itu.
"Lance" panggil Arkan mulai memperbaiki posisi duduknya
"Apa?" Tanya Lance
"Lo nganggur ngga?" Tanya Arkan
"Iya napa?" Lance menjawab dengan pertanyaan
"Beliin rujak gih" itu bukan permintaan tapi penyuluhan
"Hah?" Tentu saja Lance tercengang mendengarnya
"Beliin Rujak" ucap Arkan mengulangi
"Ngga salah?" Tanya Lance
"Ya ngga lah, yang asem ya" jawab Arkan
"Bukannya lo ngga suka rujak?, Apalagi yang asem" tanya Lance
"Ngga tau, namanya juga mau" jawab Arkan
"Aneh lo" ucap Lance
"Lo juga aneh" ucap Arkan
"Aneh dari mana?" Tanya Lance
"Nama lo aneh, agama Islam, tapi namanya Lance Lauren" jawab Arkan
"Napa emang?" Tanya Lance semakin bingung
"Itu nama lo ngga ngandung arti islami-islami" jawab Arkan
"Orang tua gue noh yang ngasih nama" ucap Lance
"Udah sana pegi, gue dah kepingin banget" ucap Arkan mengusir
"Dih, ngidam lo" ucap Lance
"Iya bini gue lagi hamil, gue yang ngidam" jawab Arkan ngasal
"Bini pala lo, urus noh ulat bulu" ucap Lance
"Hih,, udah sana pergi" ucap Arkan mendorong Lance sampai keluar dari rumahnya
Akhirnya dengan terpaksa, Lance mencari rujak untuk sang bestie. Malam hari di Kanada, Manda tengah melamun menatap ke luar jendela luas yang mengarah ke hutan. Tenang, jendelanya ditutup ya guys jadi angin malam yang dingin ngga masuk.
Nanda memperhatikan adiknya yang melamun dari jarak sedang, tidak jauh tapi tidak dekat juga. Cuma buat jaga-jaga kalau nanti Manda mendadak kesurupan kan ngga lucu. Manda hanya menatap kosong sambil bersenandung kecil, hingga satu lagu absurd tercipta yang mampu menggelitik perut.
"Anak kecil ngga boleh pacaran ya,,, Dari matamu,, matamu,, dipinggir kali,, tekotek tekotek,,,"
Nanda tak dapat menahan tawanya dengan mendengarkan lagu aneh itu, mana suara Manda polos banget lagi pas nyanyinya. Pada akhirnya dia tertawa terbahak-bahak, Manda berbalik dan menatap heran pada Nanda yang tertawa sampai meringkuk dilantai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments