Pamit

Mereka pulang dari taman sekitar pukul 11 malam. Saking asiknya bermain ditaman itu, mereka jadi lupa waktu, apalagi saat berkeliling taman yang super luas.

Saat dalam perjalanan pulang, Manda melihat pedagang kaki lima yang menjual mainan anak yang terbuat dari bahan daur ulang. Sudah larut namun dagangannya masih banyak. Manda melirik ke arah Nanda

"Nan" panggil Manda

"Hmm?" Tanya Nanda sambil menoleh ke arah Manda sebentar lalu kembali fokus menyetir

"Liat deh kakek-kakek itu, jualannya masih banyak" ucap Manda

"Terus?" Nanda pura-pura tidak peduli padahal aslinya dia juga tidak tega, namun dia ingin melihat respon adiknya

"Kita borong aja gimana?" Tanya Manda

"Terus kalo udah diborong mau diapain mainannya?" Jawab Nanda tanpa mengalihkan pandangan dari jalanan

"Ya bisa kita bagiin? Ke Panti misal?" Tanya Manda

"Hmm iya udah" jawab Nanda

Nanda memberhentikan mobilnya tepat didepan penjual itu, karena jalan sepi jadi tidak perlu khawatir akan menutup jalan.

"Ada yang dibutuhkan mas? Mungkin hadiah buat adiknya?" Tanya kakek penjual itu, wajahnya terlihat ramah dan Nanda bisa melihat tatapan penuh harap dari matanya

"Kalau borong semua, berapa harganya?" Tanya Nanda yang membuat sang kakek terkejut bukan main

"Se-serius mas?" Tanya kakek itu memastikan

"Benar kek, kembaran saya mau jadiin itu semua sebagai hadiah" jawab Manda

"Ya Allah makasih, makasih banyak ya, Alhamdulillah" ucap sang kakek dengan mata berair

"Cepat bungkus semua, saya tidak punya waktu banyak" ucap Nanda

"Baik mas" ucap kakek itu sambil membungkus semua dagangannya "ini mas" ucapnya seraya menyerahkan dagangannya

"Taruh dikursi belakang" ucap Nanda

"Siap mas" ucap sang kakek menuruti apa yang diperintahkan Nanda

"Berapa?" Tanya Nanda saat semua mainannya sudah aman didalam mobil

"500 ribu mas" ucap sang kakek

"Nih" ucap Nanda sambil memberikan uang sebesar 700 ribu pada sang kakek

"Eh mas, uangnya lebih" ucap sang kakek namun terlambat karena mobil Nanda sudah melesat dijalanan

"Kok kamu dingin banget sama kakek tadi?" Tanya Manda

"Dia orang ngga dikenal" jawab Nanda

"Iya sama aja dia orang tua Nanda, kita harus sopan" kata Manda

"Gue sopan kok" ucap Nanda

"Oke terserah lo" balas Manda

Kalau mereka lagi dalam kondisi tenang dan mode manja lagi on, mereka manggilnya 'aku' dan 'kamu'. Tapi kalo lagi mode kesal mereka manggilnya 'gue' dan 'lo'.

Mereka mulai memasuki jalanan sepi dan gelap. Seketika Tubuh Manda terasa merinding saat menyadari kalau mereka hanya lewat disana saja.

"Nan, kok perasaan gue,, kita jalannya disini-sini aja ya" ucap Manda

"Lo tenang aja, gue juga mikir gitu" kata Nanda

"Jangan-jangan kita tersesat Nan" ucap Manda

"Kita ngga tersesat, cuma lagi dikerjain aja" kata Nanda santai

"Dikerjain siapa?" Tanya Manda mulai panik

"Mereka" jawab Nanda sambil menunjuk pohon jati besar dan menyeramkan. Samar-samar Manda melihat bayangan aneh disana.

"Mereka siapa?" Tanya Manda dengan mata berkaca-kaca takut

"Tenang aja, mending lo sekarang tutup mata sambil berdoa dalam hati, jangan buka mata sampai gue minta" jawab Nanda

Manda hanya mengangguk patuh. Jujur dia sangat ketakutan saat ini. Dia terus menutup matanya sambi terus berdoa didalam hati. Tak lama kemudian terdengar helaan nafas dari Nanda.

"Udah,, lo bisa buka mata sekarang" kata Nanda

Manda perlahan membuka matanya. Dia menatap ke sekitar yang ternyata mereka sudah sampai di kota mereka tinggal. Manda tidak tau saja kalau sebelumnya mereka melewati jalanan seram yang banyak mahluk tak kasat mata dengan tampilan seram.

"Kok kita udah disini?" Tanya Manda

"Lo mau balik ke sana lagi?" Tanya Nanda balik

"Nggak,, serem tau" jawab Manda sambil menggeleng-gelengkan kepala

"Udah lo tidur aja, nanti pas nyampe rumah gue bangunin" kata Nanda

"Ya udah deh, gue tidur duluan ya" ucap Manda

Nanda hanya membalas dengan deheman. Beberapa menit kemudian terdengar dengkuran halus yang keluar dari mulut Manda. Nanda menarik sudut bibirnya lalu merapikan anak rambut yang nakal diwajah Manda.

Beberapa saat kemudian, mereka sampai dirumah yang langsung disambut oleh bi Darsih.

"Selamat datang nona, tuan muda" ucap bi Darsih sedikit menunduk

Nanda menoleh ke arah Manda. melihat Manda yang tertidur lelap, Nanda jadi tidak tega untuk membangunkannya. Alhasil Nanda menggendong tubuh Manda dan membawanya ke kamar.

Saat sampai dikamar Manda. Dengan perlahan Nanda meletakkan Manda diatas tempat tidurnya. Saat hendak keluar dari kamar kembarannya, tiba-tiba tangan Manda melingkar di pinggangnya.

"Jangan pergi, disini ada mama sama papa, ayo main" gumam Manda

Nanda tersenyum lalu berbaring disebelah adik kembarnya. Malam itu Mereka tidur berdua dengan keadaan saling berpelukan.

Di alam mimpi mereka,,,

"Mama,,, lihat Nanda,,, dia makan kue coklatnya Manda ma,, " adu Manda sambil merengek pada Andera

"Nanda,, itu kue nya Manda" ucap Andera dengan suara lembutnya

"Manda ngga mau berbagi ma" ucap Nanda

"Iya,, tapi ngga seharusnya kamu rebut kue adikmu,, dan Manda juga,, ngga boleh pelit ya sayang,,, kalau kakakmu minta baik-baik, kamu harus kasih" jelas Andera

"Iya ma" ucap Nanda dan Manda serempak

"Yaudah sekarang kalian minta maaf" ucap Andera

"Nda,, maafin gue" ucap Nanda

"Iya Nan, gue juga minta maaf" ucap Manda

"Nah ginikan enak, akur terus, jangan berantem" kata Andera

"Nanda duluan yang jahilin aku ma" ucap Manda

"Bener Nanda?" Tanya Andera

"Hehe iya ma" ucap Nanda sambil cengengesan

"Hai lagi ngapain nih?" Tanya seseorang yang baru memasuki rumah

"Papa" panggil manda sambil berlari dan masuk ke pelukan sang papa

"Halo princess" ucap Alvaro membawa Manda ke gendongannya. Tubuh Manda tuh pendek ya guys,,, biarpun umurnya 17 tahun, tapi tingginya cuma 145 cm sedangkan papanya punya tinggi 190 cm.

Alvaro membawa Manda menuju anak sulung dan istri tercintanya. Alvaro duduk di tengah-tengah antara istri dan anaknya dengan Manda didalam pangkuannya.

"Hai prince" ucap Alvaro sambil mengusap puncak kepala Nanda

Nanda tertegun melihat ayahnya. Sifat dingin diluar dan hangat didalam milik Nanda itu adalah turunan dari Alvaro. Nanda selalu ingin menjadi Alvaro, itulah alasannya dia sangat menyayangi Manda karena Alvaro juga menyayangi Manda. Dan yang paling penting, Alvaro selalu patuh pada Andera, maka otomatis Nanda pun patuh pada sang mama.

"Papa,,, Nanda kangen" ucap Nanda sambil memeluk Alvaro tak peduli dengan Manda yang ada dipangkuan papanya.

"Ih Nanda, lo lebay banget sih" ucap Manda

"Biarin" ucap Nanda yang masih setia memeluk Alvaro

"Nanda" panggil Alvaro

"Iya pa?" Nanda sedikit mendongak untuk melihat wajah papanya

"Kamu habis ini mau ke Kanada?" Tanya Alvaro

"Iya pa, sama Manda juga" ucap Nanda

"Jagain Manda ya,,, kalau ada apa-apa sama Manda,, jangan tinggalin dia" ucap Alvaro

"Pasti pa, aku bakal jagain Manda, sama seperti papa yang menjaga kami" ucap Nanda

"Anak pintar" ucap Alvaro sambil mencium Nanda dan Manda secara bergantian

Pagi kembali menyapa,, sinar matahari yang lolos disela-sela tirai membangunkan 2 orang yang tertidur dengan nyenyak. Mata Nanda terbuka terlebih dahulu yang langsung disusul oleh Manda.

"Pagi" sapa Nanda

"Pagi juga" ucap Manda

Mereka pun bangun dan meregangkan otot-otot mereka yang terasa kaku. Manda menatap Nanda yang ternyata menatapnya juga.

"Gue mimpi indah" ucap Manda

"Gue juga" ucap Nanda dengan senyuman manis dibibirnya

Mereka bersiap-siap karena rencananya mereka akan berangkat ke Kanada besok harinya. Manda mengubungi Della untuk berpamitan.

"Halo Nda?" Tanya Della saat sambungan telepon mereka terhubung

"Halo Del, gue mau ketemu nih" ucap Manda to the point

"Boleh, dicaffe biasa ya" ucap Della

"Iya" jawab Manda

Mereka ngobrol sebentar sebelum sambungan telepon itu berakhir. Saat menuruni tangga, Manda bertemu dengan Nanda.

"Mau kemana?" Tanya Nanda

"Ketemu Della" jawab Manda

"Gue ikut" kata Nanda

"Cie mau ketemu Della ya?" Ledek Manda

"Lo gk inget pesen papa? Gue harus selalu jagain lo" ucap Nanda

"Hmm iya iya" ucap Manda

Mereka otw ke tempat yang sudah dijanjikan. Manda mengedarkan pandangannya ke segala arah namun tidak melihat Della.

Tiba-tiba Manda merasa ingin buang air, jadi dia meminta Nanda untuk duduk dan menunggu Della sementara dia pergi ke toilet.

"Nanda?" Panggil Della Yang tanpa disuruh langsung duduk didepan Nanda

"Hmm" jawab Nanda

"Ngapain disini?" Tanya Della

"Nganter Manda" ucap Nanda

"Owh,, btw Nan,, ada yang mau gue omongin ke lo" ucap Della sambil meremas rok mininya

"Hmm?" Nanda hanya membalas dengan deheman sambil mengangkat sebelah alisnya

"Sebenernya gue,,,"

"Eh Della udah dateng? Sorry ya gue dari toilet tadi" ucap Manda yang tanpa sadar sudah memotong ucapan Della

"Nda, gue mo ngomong" ucap Della lalu menarik tangan Manda menjauh

"Gue mau nyoba nyatain perasaan ke Nanda, jadi plis lo jangan ganggu dulu ya" ucap Della

"Oh oke" ucap Manda yang mengerti maksud Della

Manda duduk dikursi kosong disana sementara Della menghampiri Nanda. Nanda yang tidak melihat keberadaan Manda mulai ada sedikit rasa khawatir pada Manda.

"Manda mana?" Tanya Nanda

"Manda lagi di toilet, katanya mendadak mules" ucap Della

"Kalo gitu gue mau nyari obat bentar" ucap Nanda

"Eh Nanda,, " kata Della reflek memegang tangan Nanda saat Nanda hendak pergi "kata Manda, dia nggapapa" kata Della

Nanda menghela nafas panjang jadinya "ya udah" jawabnya

"Nan sebenarnya gue,,,"

"Arghh" pekik Manda saat ada seorang pelayan membawa minuman malah terpeleset dan minumannya tumpah ke baju Manda

"Manda" ucap Nanda yang tanpa memperdulikan Della, dia berjalan sedikit berlari menghampiri Manda "lo nggapapa?" Tanya Nanda

"Nggapapa kok" jawab Manda

"Maaf nona, saya tidak sengaja" ucap pelayan itu

"Iya lain kali hati-hati" ucap Manda

"Nda, lo nggapapa?" Tanya Della

"Iya gue nggapapa, cuma ketumpahan minuman, itupun minuman dingin" ucap Manda

"Del, sorry, Manda harus pulang sekarang" ucap Nanda

"Emm yaudah nggapapa" jawab Della

"Dell, sebenernya gue juga mau pamit, besok kita berangkat ke Kanada untuk beberapa tahun" ucap Manda

"Oh iya nggapapa, semangat kuliahnya" ucap Della sambil memeluk Manda

"Gue bakal kangen sama lo" ucap Manda

"Gue juga" ucap Della

"Ayo Nda, kita belum packing" ucap Nanda

Mereka akhirnya pulang. Sesampainya dirumah, seperti biasa, mereka disambut oleh para pelayan dirumah. Saat malam menyapa, semua pekerja rumah dikumpulkan diruang tamu.

"Ada apa tuan muda?" Tanya bi Darsih

"Saya mengumpulkan kalian ke sini,, karena kita mau pamit, besok, kite pergi ke Kanada" ucap Nanda

"Kita titip rumah pada kalian semua, setiap bulannya, kami akan mentransfer gaji kalian, dan kami pasti sangat merindukan kalian" ucap Manda

"Hati-hati dijalan non, tuan" ucap bi Darsih mewakili para pekerja

"Iya,, Makasih bi" ucap Manda

Setelah berpamitan, mereka lanjut mengobrol santai hingga larut. Mau lihat visualnya Manda dan Nanda? Atau mau denger suara mereka? Jangan lupa mampir ke ig ku @mt4md_ follow ya, mau follback? DM aja yaaa

Episodes
1 Cinta satu malam
2 Pembullyan
3 Perpisahan
4 Taman
5 Pamit
6 Kanada
7 ketahuan
8 janji selalu bersama
9 bismillahirrahmanirrahim
10 trauma
11 tragedi
12 ikhlas
13 Arkan?
14 obat trauma
15 Arkan oleng
16 album lama
17 ngidam
18 أنا أحبها (aku mencintainya)
19 lanjut salah, berhenti susah
20 konser dadakan
21 Indonesia
22 Romi dan Arkan
23 ziarah
24 tersesat
25 kota penari
26 Taman surga
27 balik
28 balik dari rumah sakit
29 beneran balik
30 anak kecil yang terjebak ditubuh orang dewasa
31 mengingat keseruan keluarga
32 teman baru
33 indah tak sempurna
34 who?
35 pedih
36 mamanya Arkan
37 terungkap
38 serangan
39 peperangan
40 tidak sekuat itu
41 Nanda
42 penipu
43 little prince
44 Nama
45 berhenti kuliah
46 Amee patah hati
47 obat patah hati
48 brondong
49 daddy
50 don't Gatha, but Arga
51 bunga
52 lewat bulan
53 tetap untukmu
54 ketemu Angkasa
55 PDKT
56 diperkenalkan
57 Della
58 Rumit
59 siksaan cinta
60 Argatha bagi Nanda
61 kangen mama
62 rencana balik
63 pulang
64 berpulang
65 hancur
66 bangkit
67 stalker
68 puncak
69 mulai mendekati
70 pulang jadi rebutan
71 jalan-jalan
72 Eccedentesiast
73 kelam
74 kejutan bertubi-tubi
75 jujur
76 ingin melindungi
77 pesta Argatha
78 selamatkan Amee
79 istri 30 Miliyar
80 Lara
81 pulang
82 married
83 little bad girl
84 diluar jangkauan
85 sekolah
86 pindah
87 Tawa Penuh Luka
88 88.End
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Cinta satu malam
2
Pembullyan
3
Perpisahan
4
Taman
5
Pamit
6
Kanada
7
ketahuan
8
janji selalu bersama
9
bismillahirrahmanirrahim
10
trauma
11
tragedi
12
ikhlas
13
Arkan?
14
obat trauma
15
Arkan oleng
16
album lama
17
ngidam
18
أنا أحبها (aku mencintainya)
19
lanjut salah, berhenti susah
20
konser dadakan
21
Indonesia
22
Romi dan Arkan
23
ziarah
24
tersesat
25
kota penari
26
Taman surga
27
balik
28
balik dari rumah sakit
29
beneran balik
30
anak kecil yang terjebak ditubuh orang dewasa
31
mengingat keseruan keluarga
32
teman baru
33
indah tak sempurna
34
who?
35
pedih
36
mamanya Arkan
37
terungkap
38
serangan
39
peperangan
40
tidak sekuat itu
41
Nanda
42
penipu
43
little prince
44
Nama
45
berhenti kuliah
46
Amee patah hati
47
obat patah hati
48
brondong
49
daddy
50
don't Gatha, but Arga
51
bunga
52
lewat bulan
53
tetap untukmu
54
ketemu Angkasa
55
PDKT
56
diperkenalkan
57
Della
58
Rumit
59
siksaan cinta
60
Argatha bagi Nanda
61
kangen mama
62
rencana balik
63
pulang
64
berpulang
65
hancur
66
bangkit
67
stalker
68
puncak
69
mulai mendekati
70
pulang jadi rebutan
71
jalan-jalan
72
Eccedentesiast
73
kelam
74
kejutan bertubi-tubi
75
jujur
76
ingin melindungi
77
pesta Argatha
78
selamatkan Amee
79
istri 30 Miliyar
80
Lara
81
pulang
82
married
83
little bad girl
84
diluar jangkauan
85
sekolah
86
pindah
87
Tawa Penuh Luka
88
88.End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!