"Hai, Sudah lama aku tidak bertemu denganmu," Vanilla mengedipkan matanya seraya menyentuh dagu Devan yang langsung menghindar. Vanilla menyambut kakak nya yang baru saja turun dari tangga dengan mengenakan pakaian kerjanya.
Saat masa berliburnya menyapa, Vanilla pasti akan melepas rindu dengan keluarganya. Vanilla menuntut ilmu di negeri yang berbeda dengan pijakan keluarganya. tentu saja hal itu membuatnya sangat merindukan Rena, Raihan dan Devan. Dalam setahun tidak lebih dari dua kali ia bisa bertatap wajah secara langsung dan bertukar cerita dengan orang-orang tersayangnya.
"Kapan kamu sampai?"
Vanilla meletakkan tasnya di atas meja ruang keluarga lalu duduk di atas sofa. begitupun Devan yang juga duduk berhadapan dengan adiknya. mungkin berbincang sedikit dengan adiknya tidak akan membuatnya terlambat memasuki ruang meeting.
"Sudah dari tadi sebenarnya. Tapi aku jalan-jalan dulu," Jawab Vanilla dengan alis mengangkat.
"Kapan kamu kembali?"
"Kurang ajar! Maksudmu apa? Kamu mengusirku?" Dengan tenaganya, Vanilla melempar tas mahalnya kre arah Devan, dan tepat sasaran. Tas itu mendarat sempurna di kepala Devan. Tetapi wajahnya yang datar dan nampak tidak kesakitan membuat Vanilla mendengus.
"Kepalamu terbuat dari apa? Batu ya?"
"Mungkin, " Jawab Devan tak peduli. Ia meletakkan tas adiknya kembali di atas meja.
"Wah, Vanilla kapan kamu tiba?"
Vanilla dan Devan menoleh saat mendengar suara Elea. Vanilla tersenyum bahagia lalu berlari menghampiri Elea diatas kursi rodanya dan memeluk Elea dengan erat.
"Syukurlah keadaanmu sudah membaik, Elea. Aku harap kamu cepat kembali seperti dulu, "
Elea tersenyum hangat.
"Terimakasih,"
Vanilla membawa kursi roda Elea mendekati Sofa lalu ia kembali duduk disana.
"Aku sangat bahagia saat Devan mengatakan padaku Kamu sudah sadar dari koma mu,"
"Aku juga bahagia bisa bertemu kalian kembali, "
Devan hanya diam memperhatikan kedua perempuan itu berbicara. keakraban adiknya dan Elea sungguh membuatnya bahagia. Vanilla yang dulu sangat cuek pada Elea kini telah berubah menjadi gadis yang lebih dewasa. Vanilla adalah salah satu orang yang menentang hubungannya dengan Elea. Tetapi lambat laun, Gadis itu sudah bisa menerima Elea sepenuh hati. apalagi saat Devan resmi melamar Elea, Tentu saja Vanilla bahagia.
"Oh, Aku penasaran dimana istrimu itu,"
Devan yang sedang melamun pun langsung membeku saat mendengar pertanyaan tiba-tiba dari Vanilla. Begitupun Elea yang langsung menatap Devan seperti ingin menilai ekspresi apa yang di tunjukkan lelaki itu jika nama istrinya di sebut.
Kini mata Devan menatap Vanilla tajam setelah ia melirik Elea. Devan menyesali apa yang baru saja di katakan oleh Vanilla. Elea akan murung jika Orang lain membahas pernikahannya dengan Lovi.
Vanilla yang sadar dengan apa yang baru saja ia ucapkan pun berusaha mencairkan suasana dengan tawa konyol yang menurut Devan Menjengkelkan.
Vanilla meraih tangan Elea yang berada di tepi kursi rodanya. Lalu Vanilla menatap Elea dengan pandangan memohon.
"Elea, maaf aku tidak bermaksud, " Ucapnya seraya meringis saat melihat tatapan kakaknya yang masih menyeramkan.
Elea membalas genggaman tangan Vanilla lalu menggeleng seraya tersenyum manis.
"Tidak apa-apa, Vanilla. Kamu tidak perlu seperti itu,"
"Oh aku harus ke kamar, Aku belum minum obat. Aku tinggal sebentar ya, "
" Biar sani yang mengantarmu, " Elea mengangguk setelah Devan berbicara seperti itu. Elea melihat Sani yang datang setelah Devan memanggilnya dengan suara menggema. Setelah mendengar perintah dari Tuannya, Sani pun membawa Elea ke kamarnya.
Setelah Sani dan Elea tak terlihat lagi, Devan langsung menatap adiknya.
"Aku mohon kejadian ini jangan sampai terulang kembali, " Ujar Devan dengan suaranya dalamnya.
"Aku minta maaf. Sungguh, Mulutku memang seperti ini. Aku rasa kamu sudah tak asing lagi dengan kebiasaanku."
"Aku hanya tidak ingin membuat Elea sedih. Dia sudah cukup menderita saat mendengar kabar pernikahanku. Aku tidak ingin dia kembali Drop. Dia harus segera sembuh,"
Devan, lelaki yang tidak akan membiarkan siapapun melukai Elea. Baik fisik maupun perasaannya. Sekalipun Vanilla adalah seorang adik untuknya, Devan sudah mencintai Elea lebih besar dari apa yang orang lain bayangkan.
********
Jgn jd dark readers yoooo. tinggalkan jejak kelean gengsss!! Tengkyu ol
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 383 Episodes
Comments
Wulan Octaviana
sampe sini masih berpikir... hehe..
jejak
2021-01-01
0
Eya Ammarullah
ko si elea tinggal di rumah devan, trs knp klrga y devan ngijinin, memang y elea ga punya klrga
2020-08-29
4
Beci Luna
coba beri pelajaran dlm ventilation huluman Ke Devan.
2020-08-17
0