Mulai rumit ceritanya

Ira tetap memberanikan diri, lagian Rais masih menjadi bos tempat ia berkerja.

"Selamat pagi menjelang siang tuan Rais?" duduk di samping Rafa.

Rais yang melihat dua insan duduk berhimpitan sedikit mengeraskan rahangnya.

Ira yang melihat tatapan Rais yang sepeti itu, menambah ke romantisan lagi.

Aku akan melanjutkan drama ini sampai selesai, agar ia merasa lebih bersalah telah menyakiti hati perempuan. Ucapnya dalam hati.

Siallll, mereka berdua sengaja melakukannya di sini. Awas saja jika Rafa menyakiti Ira, aku akan langsung merebutnya kembali. Ucap dalam hatinya.

Setelah selesai minum milk shake Rais membayar di kasir dan beranjak pamitan pergi.

"Rafa... Ira... aku pergi dulu. Ohhhh ya jika ingin keluar dari restoku, kamu saya izinkan!" pergi keluar resto dan menuju tempat parkir.

Saat di dalam mobil ia uring uringan tidak jelas. Memukul setir mobil berkali kali. Rais segera melajukan kendaraannya ke jalan raya.

Rafa dan Ira yang masih di dalam resto tertawa terbahak bahak, usai ke pergian Rais.

"Apakah kita tetap melanjutkan drama ini Raf?" Ira menatap wajah Rafa.

"Tentu saja, selain itu aku tidak ingin di lihat orang tidak memiliki pendamping dan perdikat jombloku masih ada. Maka dari itu bantu aku biar tidak di katakan orang jomblo akut!" mengeser tubuhnya agak jauh sedikit.

"Oke... oke... terserah, asalkan tidak berlebihan!" mencari waiter atau waitress yang tidak melayani pembeli. Dengan menengok kesana kemari.

Rafa yang tau jika Ira mencari pelayan, segera memanggil manager restorannya dengan pesan singkat.

Manager tersebut datang dengan tergesa gesa.

"Tuan mau memesan apa?" tanyanya memberikan buku menu.

"Berikan pada istriku, jika lain waktu terjadi lagi. Kamu saya pecat!" ucapnya nada tegas.

"Maaf tuan dan nona, saya tidak akan mengulangi kejadian ini!" jawabnya dengan gerogi.

"Air putih saja!" menutup buku menu, sudah tidak berselera makan, gara gara ucapan Rafa barusan, yang mengancam karyawannya sendiri.

"Apa tidak mau makan atau menu di restoran perlu di perbarui, sampai sampai kamu tidak memesan makannan?"

"Selera makanku sudah hilang!" membuka apl di ponselnya.

Air putih pesanan Ira datang dengan singkatnya.

"Permisi nona, ini minuman nona!" manager tersebut meketakkannya di meja depan Ira.

"Terimakasih yaa!" jawabnya lembut.

Manager tersebut mengangguk dan tersenyum.

Rafa membuka dompetnya dan memberikan Ira kartu untuk belanja sepuasnya.

"Gunakan ini untuk belanja, kamu sekarang istriku. Sudah kewajibanku menafkahimu!" memandang Ira dengan lekat lekat.

Ira yang mendengar ucapan barusan teringat tadi pagi.

"Aku kira kamu tidak akan memberi ini?" membolak balikkan kartu tersebut.

"Berapa isinya?" tanyanya tanpa basa basi.

"Kamu bisa membeli toko bunga itu jika mau!" jawabnya santai dan menunjuk toko depan restoran Rafa.

"Aku kira isinya berapa, ternyata hanya bisa membeli toko itu!" memonyongkan bibirnya.

_ _ _

Toko bunga tersebut hanya toko kecil yang baru di bangun oleh pemiliknya. Yang sebenarnya Rafa yang membangun toko kecil itu untuk Ira. Sebab Ira pandai bercocok tanam waktu mengontrak dulu, membuat Rafa ingin sekali memberikan kejutan ke Ira tetapi waktu dan tempat belum tepat.

_ _ _

"Apa tidak mau?" membuka dompetnya lagi dan memberikan uang cash ke Ira.

"Ini aku beri yang cash, agar kamu lebih mudah berbelanja." Ucapnya dengan tersenyum.

"Dasar sombong, mentang mentang berduit tebal. Apa kamu pikir aku mata duitan!" jawabnya ketus, sebab Rafa memberinya uang sebanyak lima juta.

"Bukannya kamu suka dengan uang seperti Mamamu?" sedikit mengungkit Mamanya.

"Jangan sebut Mamaku seperti itu, aku tidak ingin mendengar kata kata buruk tentangnya. Walau pun kenyataannya memang benar!" jawabnya tegas dan segera meminum air putih tersebut sampai habis.

"Aku tidak ingin menjadi seperti Mamaku!" jawabnya tertunduk sedih.

"Maaf Ira aku tidak bermaksud menyinggung perasaanmu!" memeluk Ira dari samping.

(Jika di lihat dari jauh, begitu romantis)

"Kenapa tanganmu di situ, apa tidak bisa pergi?" melihat Rafa meletakkan tangannya di perutnya.

Rafa baru sadar langsung menariknya.

"Maaf tidak sengaja!" ucapnya memalingkan wajah sebab malu.

"Kenapa wajahmu memerah Raf?" melihat ke Rafa yang masih malu.

"Diamlah, aku ke ruanganku sebentar. Kamu menyusullah ke sana!" berjalan tergesa gesa.

Saat di ruangannya, ia begitu merutuki kebodohannya.

"Aduhhh... kenapa nih tangan tidak bisa di kendalikan sihhhh...!" memukul mukul tangannya.

Rafa bergegas seperti semula duduk diam dan melihat laporan yang masuk. Melihat data data yang masuk, dari restorannya yang berada di cabang kota ini.

Ira masih duduk di tempatnya sesekali menyapa karyawan Rafa yang tersenyum padanya.

"Kalau seperti ini, aku tidak betah di sini. Rafa terlalu tegas di sini. Jika tidak pasti aku bisa ngobrol leluasa di sini. Tetapi di maklumi saja, terlihat dari luar restoran saja terlihat elegant dan berkelas." Bergegas menuju ruangan Rafa.

"Raf aku mau pergi belanja ya?" berpamitan.

"Mau belanja ke mana?" tanyanya balik.

"Tidak tahu, nanti jika ada mood aku beli!" melambaikan tangannya dan keluar ruangan tersebut.

●●●

Restoran (Mewah Rais Said)

Rais yang tengah duduk di ruang pribadinya menyandarkan kepalanya.

"Kenapa... kenapa... harus seperti ini. Ketika aku sungguh sungguh mencintainya ia pergi. Aku tidak bisa menahan rasa cintaku. Tetapi bagaimana sekarang, ia sudah menjadi milik orang lain." Menarik dan meremas rambutnya.

Ira yang melintasi restoran Rais, mampir ke resto tersebut.

"Siang mbak Mahnoor!" sapaan Ira bergegas duduk di meja pelanggan.

"Aishhh... sekarang jadi nyonya muda Aditya. Ada angin apa berkunjung ke sini?" ucap Mahnoor.

"Apa aku tidak boleh ke sini, aku kan masih karyawan di sini!"

"Benarkah, apa kamu tidak di nafkahi lahir batin oleh Rafa?" tanyanya berbisik sebab restoran banyak pengunjung.

"Kami baru menikah, jangan bicara tentang hal hal extreme seperti itu!" jawabnya menatap tajam Mahnoor.

"Apanya yang extreme, bukannya itu lebih nikmat?" tanyanya menggoda Ira.

Wajah Ira memerah seketika.

"Sudah ah... aku pulang saja, lama lama di sini bisa bisa aku di introgasi seperti mencuri saja!" pergi meninggalkan Mahnoor.

"Kapan kamu kerja?" tanya Mahnoor.

"Besok, tetapi tidak janji!" melambaikan tangannya.

Apaan sih mbak Mahnoor berkata seperti itu, kan akunya jadi malu. Segera melajukan sepeda motornya.

Setelah melewati mini market ia terlupa dan memutar arah menuju mini market tersebut.

"Untuk ingat, jika bahan makanan habis."

Saat di mini market ia bertemu dengan Meisie. Wanita yang di cintai Rafa waktu SMA dulu.

"Kak Meisie, belanja apa?" tanyanya basa basi.

"Aku hanya membeli ini!" menunjukkan keranjang belanjaannya.

"Iya... kalau begitu aku ke sana dulu ya!" segera mendirong belanjaannya, menjauh dari Meisie.

"Untung bisa pergi, kenapa aku merasa ada yang tidak beres dengannya. Aku harus waspada!" segera mengambil beberapa bahan masakan.

Meisie mengikuti ke mana Ira belanja. Ia ingin tau produk apa saja yang ia ambil. Melihat Ira membeli dan membayar di kasir ia mengepalkan tangannya.

Seharusnya aku yang bisa sepuasnya menghabiskan uang Rafa, bukan gadis j***** itu. Siallllll. Ucapnya dalam hati.

Setelah membayar Meisie bergegas mengikuti Ira sampai tujuannya. Meisie melihat ia masuk apartemen mewah itu tambah kesal dengan Ira.

"Aku harus merebut Rafa dari Ira, hanya aku yang pantas!" ucapnya melajukan mobilnya.

Terpopuler

Comments

Sebut Saja BasSah

Sebut Saja BasSah

pelakor tuh emang gatau diri yakkk 😪

2021-02-15

1

Nimranah AB

Nimranah AB

lanjut

2021-01-20

1

Rasinar Yohana

Rasinar Yohana

wah tambah satu lagi musuh mereka messi. ira kamu harus jambak dia kalo dia rebut rafa dari kamu wkwwk

2020-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 1. Awal cerita
2 2. Calon teman baru
3 Cobaan di restoran
4 Hening
5 Masa lalu
6 Mengacuhkan Rais
7 Salah ketik
8 Perjanjian
9 Kehidupan baru
10 Restoran Rafa
11 Meneruskan drama
12 Mulai rumit ceritanya
13 Rafa terpeleset
14 Pigura
15 Hampir terjadi
16 Tamparan Ira ke Rafa
17 Membakar foto
18 Terbuka
19 Rumah utama
20 Gagal
21 Belum Percaya
22 Bahagia sekaligus duka
23 Ira wanita cerdas
24 Mesra
25 Marah
26 Retak
27 Happy
28 Masalah lagi
29 Pembaca hati
30 Teka teki
31 Perasaan tidak nyaman
32 Mulai terungkap
33 Sejarah
34 Jelas
35 Hari baru
36 Kediaman Rafa
37 Ke rumah Mama
38 Kepikiran
39 Teman lama
40 Kelicikan
41 Duka Mahnoor
42 Mode bucin
43 Ancaman
44 Mengikuti permainan
45 SUPER MAKAN
46 Perhatian Papa
47 Drama kolosal
48 Kerja sama
49 Hari sial
50 Melepas Rindu
51 Dukungan
52 Si licik
53 Si licik 2
54 Ketulusan Papa
55 Lapang dada
56 Bertemu
57 Makan siang
58 Curiga
59 Cemburu
60 Ira hilang
61 Terkejut
62 Sabar
63 Malaikat tak bersayap
64 Menceritakan kejadian lalu
65 Kehilangan kedua kalinya
66 Rumah Sakit
67 Menguatkan
68 TAMAT SEASON 1
69 PROMOSI
70 Promosi lagi
71 Promo karya baru
72 Tanya dan jawab ya
73 info karya baru
74 promo karya baru
75 Promo karya baru, judul Malam kelam yang terlupakan
76 Promo dan mampir ya
77 Promosi
78 PROMO LAGI
79 promo Pesona Istri Antagonis
80 promosi
Episodes

Updated 80 Episodes

1
1. Awal cerita
2
2. Calon teman baru
3
Cobaan di restoran
4
Hening
5
Masa lalu
6
Mengacuhkan Rais
7
Salah ketik
8
Perjanjian
9
Kehidupan baru
10
Restoran Rafa
11
Meneruskan drama
12
Mulai rumit ceritanya
13
Rafa terpeleset
14
Pigura
15
Hampir terjadi
16
Tamparan Ira ke Rafa
17
Membakar foto
18
Terbuka
19
Rumah utama
20
Gagal
21
Belum Percaya
22
Bahagia sekaligus duka
23
Ira wanita cerdas
24
Mesra
25
Marah
26
Retak
27
Happy
28
Masalah lagi
29
Pembaca hati
30
Teka teki
31
Perasaan tidak nyaman
32
Mulai terungkap
33
Sejarah
34
Jelas
35
Hari baru
36
Kediaman Rafa
37
Ke rumah Mama
38
Kepikiran
39
Teman lama
40
Kelicikan
41
Duka Mahnoor
42
Mode bucin
43
Ancaman
44
Mengikuti permainan
45
SUPER MAKAN
46
Perhatian Papa
47
Drama kolosal
48
Kerja sama
49
Hari sial
50
Melepas Rindu
51
Dukungan
52
Si licik
53
Si licik 2
54
Ketulusan Papa
55
Lapang dada
56
Bertemu
57
Makan siang
58
Curiga
59
Cemburu
60
Ira hilang
61
Terkejut
62
Sabar
63
Malaikat tak bersayap
64
Menceritakan kejadian lalu
65
Kehilangan kedua kalinya
66
Rumah Sakit
67
Menguatkan
68
TAMAT SEASON 1
69
PROMOSI
70
Promosi lagi
71
Promo karya baru
72
Tanya dan jawab ya
73
info karya baru
74
promo karya baru
75
Promo karya baru, judul Malam kelam yang terlupakan
76
Promo dan mampir ya
77
Promosi
78
PROMO LAGI
79
promo Pesona Istri Antagonis
80
promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!