Rafa yang melihat Ira mudah bergaul, tersenyum bahagia.
"Memang kamu pantas bahagia Ira!" gumam Rafa dalam hati.
Ira yang saat ini berbicara dengan teman barunya di sana tertawa.
"Ohh ya Ira, sejak kapan kalian saling mengenal?" tanyanya Tara kepada Ira.
"Ya... sekitar setengah tahun!" ucapnya apa adanya.
"Ira... kamu sama Rafa udah pernah ngapain?" tanyanya berbisik.
Ira kebinggungan mau menjawab apa, sebab ia dan Rafa tidak membuat rencana, apa yang akan di bahas saat berkumpul dengan teman teman SMA Rafa.
Aduhhh jawab apa ini, kalau aku jawab asal saja, nanti tidak sama dengan yang Rafa ucapkan di depan teman temannya. Ucapnya di dalam hati melirik ke arah Rafa.
Rafa yang melihat kejadian itu bergegas pergi menemui Ira. Dan memeluk pinggangnya dari samping. Sontak Ira terkejut tanpa ada aba aba langsung di peluk Rafa.
"Itu rahasia kita! benarkan sayang!" ucapnya tersenyum ke Tara.
Tara yang mendapat jawaban dari Rafa ikut tersenyum.
"Sepertinya akan ada kabar bahagia ini!" di selingi tawa oleh Tara.
"Doa kan saja!" mengeratkan pelukannya.
Tara mengangguk paham dan berpamitan pergi.
Ira yang mulai risih dengan ke adaannya meminta melonggarkan pelukannya.
"Raf... jangan erat erat!" ucapnya berbisik dan memegang lengan Rafa.
"Kamu tahan sebentar!" tetap tersenyum ramah, ke orang orang yang melintas di depan Rafa.
"Tuhh... ada Rais, kita lakukan lebih dramatis lagi. Okeee!!!" ucapnya membisikkan ke Ira.
Ira menghela nafas panjang. "Baiklah... demi kelancaran misi kita masing masing!" jawabnya pasrah.
Rais yang melihat dari kejauhan terlihat mengepalkan tangannya dan mengeraskan rahangnya, nampak sekali ia terlihat marah ke pada kedua insan ini. Dan segera membalikkan arah pandangannya ke lain tempat.
Ira yang berhasil membuat Rais marah tersenyum penuh kemenangan.
Itulah akibat menyia nyiakan wanita yang tulus mencintaimu, tetapi kamu hianati demi kesenangan sesaat. Ucapnya dalam hati.
Rafa yang melihat senyum terukir di wajah Ira sedikit sedih. Tetapi segera ia tepis kesedihannya itu.
"Apaaa... sebahagia itu membuat orang cemburu?" melepaskan pelukannya.
"Yaaa... baru kali ini aku merasa misiku berhasil dan itu membuatku merasa lega, tanpa beban untuk saat ini!" menatap ke arah Rafa.
"Baiklah, jika itu membuatmu bersemangat!" jawabnya sedikit kurang nyaman mendengar ucapan Ira.
Acara pertemuan dengan teman teman lama sewaktu SMA sudah selesai, dan kini mereka pulang ke rumah mereka masing masing.
●●●
Saat berada di mobil ke heningan terjadi. Ira merasa canggung saat ini mau membuka pembicaraan apa. Rafa yang masih fokus menyetir juga diam saja. Itu sudah menjadi kebiasaan Rafa ketika di jalan, tanpa berbicara kecuali hal penting saja.
"Ira...?" Rafa masih tetap fokus menyetir mobilnya.
"Apa...!" Ira menatap wajah serius Rafa saat menyetir, ada rasa kagum bahkan sangat kagum dengan ketampanan sang suami.
"Kita makan ke restoranku yaaa..., sekalian aku perkenalkan dengan karyawanku di sana!" Rafa segera membelokkan mobilnya menuju restoran miliknya.
"Iya boleh! lagian selama ini aku juga belum tau restoranmu seperti apa? apa lebih besar atau kecil dari punya Rais?" sengaja melontarkan pertanyaan itu, agar Rafa tau ungkapan hatinya. Karena selama ini ia belum pernah di ajak ke restoran Rafa.
Mendapati pertanyaan seperti itu Rafa tidak terima dan langsung membalas ucapan Ira.
"Kamu meremehkanku?" melajukan kendaraannya dengan cepat. Agar cepat sampai ke restoran milik Rafa.
"RAAAFAAA??? berhenti, kamu menakutiku dengan berkendara seperti ini!" kekesalan memuncak.
Rafa tidak menganggap teriakan Ira, ia tetap melajukan mobilnya. Saat sampai Ira terkejut melihat kemewahan restoran Rafa. Dan berdiri mematung di depan pintu kaca tersebut.
Rafa yang melihat Ira terperanga seperti itu tertawa geli. Mendengar Rafa tertawa ia segera menundukkan kepalanya karena malu.
"Tidak usah terkejut, ayo masuk!" menarik tangan Ira.
Ira yang mendapatkan perlakuan manis Rafa merasa bahagia saat ini. Para karyawan yang melihat kedatangan Rafa, segera merapikan tempatnya masing masing untuk menyambut kedatangannya.
"Selamat malam tuan!" ucap manajer restoran Rafa.
Hanya di angguki oleh Rafa. Ira yang melihat Rafa tidak menjawab ucapan salah satu karyawannya bergumam dengan lirih.
"Cihh sombong sekali!" ucapnya sangat lirih.
Rafa yang mendengar samar samar ucapan Ira, melirik tajam ke arah Ira. Ira yang mendapat tatapan itu memalingkan wajahnya, ke arah karyawannya dan tersenyum. Rafa memeluk pinggang Ira dengan erat dan mengenalkannya ke karyawannya.
"Perkenalkan ini istriku Atiya Bahira, mulai saat ini jika ia berkunjung ke sini harus di layani sama sepertiku, jika salah satu dari kalian berani kepadanya dan tidak melayani dengan baik. Siap siap kalian saya pecat tanpa pesangon!" ucapnya, mengajak Ira ke salah satu ruangan bersekat bambu tersebut.
Ira hanya mengikuti permainan Rafa.
"Kenapa hanya diam, duduklah dan tunggu sebentar lagi makanan akan sampai." Ucapnya menarik Ira untuk segera duduk.
"Apa seperti ini kelakuanmu setiap hari?" tanyanya tanpa basa basi.
"Iya!" jawabnya singkat.
Para waiter dan waitress menghidangkan makanan yang yang ada di restoran tersebut.
Ira yang melihat banyak makanan dan minuman tersusun rapi kebinggungan.
"Silahkan di nikmati tuan dan nona!" ucap manajer restoran tersebut dengan membungkukan tubuhnya.
Dan meninggalkan pemilik restoran tersebut begitu juga dengan waiter dan waitressnya. Mereka sudah hafal dengan Rafa seperti apa ketika makan ia tidak suka di temani siapapun kecuali dengan orang yang ia inginkan.
Ira yang melihat para karyawan Rafa pergi merasa lega.
"Syukurlahh...!" ucap Ira.
"Kenapa?" Rafa binggung dengan Ira saat ini.
"Aku tidak nyaman jika makan di awasi, seperti di dalam jeruji besi saja!" mencuci tangannya di mangkuk kecil dan mengelapnya dengan tisu.
"Aku juga!" melakukan seperti yang Ira lakukan barusan.
"Aku pikir, kamu akan menyuruh mereka melayanimu seperti raja?" ucapnya dengan polos.
"Bukannya tadi seperti raja ketika masuk restoran?" sambung ucapannya.
"Buat apa punya anggota tubuh lengkap, tidak di gunakaan sendiri!" mengambil sendok kecil dan menyuapkan ice cream ke mulut Ira. Tetapi Ira tidak membuka mulutnya.
"Buka mulutmu dan cicipi ice cream ini!" menyodorkan ke mulut Ira. Ira malu malu membuka mulutnya.
"Enak...!" menelan ice cream tersebut.
"Aku menyukainya Raf!" tersenyum meyakinkan Rafa.
"Benarkah?" menyendok ice cream tersebut dan langsung mencobanya.
Ira terkejut dengan apa yang di lakukan Rafa, ia menggunakan satu sendok yang sama dengannya.
"Kenapa rasanya enak sekali?" tanyanya kebinggungan, pasalnya ia belum pernah mencicipi ice cream tersebut saat pertama kali melihatnya.
"Apa kamu tidak pernah mencicipi menu di restoranmu?" menatap mata elang Rafa.
"Aku selalu mencicipi menu di restoranku, tetapi kalau ini belum pernah. Dan sejak kapan menu ini ada?" ucapnya kebinggungan.
Rafa menekan bell ke arah dapur. Para chef bergegas menuju ruangan khusus milik Rafa.
"Permisi ada apa tuan?" ucap kepala koki Rio dengan menundukkan wajahnya. Takut jika Rafa tiba tiba marah. Semua terlihat gerogi di tempat.
"Siapa yang membuat menu ice cream ini?" tanyanya tegas menatap karyawannya.
"Sayaa...!" ucap chef Aldi.
"Bulan ini kamu dapat bonus lebih!" ucap Rafa dengan tenang.
"Apa saya di pecat tuan?" ucapnya ketakutan.
"Tidak, kamu membuat istriku bahagaia dengan ice cream buatanmu!" ucap Rafa di selingi senyum yang terukir.
Para chef yang ada di tempat tidak percaya dengan apa yang di lihat dan di ucapkan Rafa barusan. Baru kali ini melihat Rafa tersenyum.
"Kalian boleh kembali, jika makanan yang lain bisa membuat istriku bahagia untuk makan. Maka semua dapat bonus bulan ini!" jawabnya dan masih memakan ice cream tersebut.
"Terimakasih tuan dan nona, kami permisi!" ucap kepala koki yang mewakili.
"Apa setiap kamu berkunjung kesini, selalu memecat karyawanmu?" memakan bistik sapi.
"Iya!" jawabnya meletakkan sendoknya.
Kenapa Rafa kejamnya melebihi Rais di restoran. Aku harus hati hati dengan Rafa. Bisa bisa aku di usir dadakan tanpa aba aba. Resahnya dalam hati.
"Makan dan habiskan setelah ini kita pulang!" memakan makanan yang tersaji di meja dan hanya mencicipi saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Sebut Saja BasSah
nitip sendal thor..
2021-02-15
1
Nimranah AB
Rafa 😍😍😍👍👍🏽👍
2021-01-20
1
👑⁹⁹Fiaᷤnͨeͦ🦂
Hadir... nitip jejak like sampe sini dulu ya kak. semangat
2020-10-12
2