Kehilangan

Pagi itu Alfin berangkat ke kantor sendiri, karena Iman tidak bisa menjemput dirinya. Ia berangkat menggunakan mobil kesayangannya yang sudah lama tidak ia pakai. Alfin melajukan mobilnya keluar gerbang, ia membelah jalanan yang cukup padat. Alfin sudah sampai di kantornya, Ia berjalan memasuki lift khusus Ceo. Setelah sampai di ruangannya Alfin langsung dusuk di kursi kebesarannya. Ia memanggil Ela untuk masuk ke ruangannya.

tok...tok...tok

" ya silahkan masuk!" ucap Alfin tanpa melihat ke arah pintu.

"Permisi, pak. Ada yang bisa saya bantu." ucap Ela pada Alfin.

"Apa jadwal saya hari ini."

"Hari ini bapak tidak ada jadwal untuk bertemu klien hanya bapak harus menandatangani beberapa berkas kerja sama, karena nanti akan diambil oleh asistennya."

" Baiklah. Apa Iman sudah datang?"

" Maaf pak. sepertinya pak Iman tidak datang."

" Ya sudah. kamu bolah kembali ke ruanganmu."

" kalo gitu saya permisi."

Ela pun langsung keluar dari ruangan Alfin. Alfin pun langsung menghubungi Iman.

" Assalamu'alaikum..."

" Wa'alaikumsalam. ada apa fin kamu nelpon aku?"

" Kamu kenapa tidak masuk ke kantor?"

" Maaf, Fin. tadi pagi papa aku masuk rumah sakit,jadi aku nemenin mama bawa papa ke Rumah sakit."

" Astagfirullah..tapi om Andi tidak apa apa kan,Man."

" Papa hanya kecapean. Jadi hanya perlu istirahat yang cukup."

" Man, kan aku sudah bilang bantulah papa kamu. Kasihan beliau sudah tua, Beliau juga butuh isirahat. Jangan jadikan aku sebagai alasanmu lagi, sudah cukup kamu membantu aku dalam hal ini. Berbaktilah pada orang tuamu selagi itu baik untuk kamu."

" Tapi...fin. Aku ingin selalu membantumu menjaga mu dalam setiap masalah yang ada."

" Aku tau,Man. Tapi kamu lihat keadaan om Andi yang sudah tidak muda lagi, ia juga pasti punya keinginan agar kamu mampu memimpin perusahaannya. Beliau sudah sangat lelah untuk bekerja, Jadi aku harap kamu mau mengabulkan permintaanku. Aku ingin kamu memimpin perusahaan papamu karena kamu anak satu satunya, jadi buatlah papamu bangga padamu."

" Baiklah, akan aku pertimbangkan ucapanmu."

" ya sudah kalo gitu, salam buat om dan tante ya. Assalamu'alaikum."

" Wa'alaikumsalam."

Alfin pun menghela nafasnya. Ia pun langsung fokus terhadap pekerjaan nya saat ini. saat sedang menandatangani beberapa berkas ada panggilan di hpnya.

Drrrrt....drrrrt

Alfin pun mengambil ponselnya. tertera nama Bunda sayang.

alfin pun langsung menggeser tombol hijau.

"Assalamu'alaikum, bunda. ada hal apa bunda nelpon alfin." ucap alfin memulai pembicaraan.

"Bunda, cuma mau kamu nganter bunda untuk menghadiri pesta pernikahan anak temen bunda. kamu mau nggak?" ucap bunda elina.

" Baiklah. Alfin akan mengantar bunda, kapan acaranya?" tanya Alfin.

" Acara 3 hari lagi." ucap bunda elina.

" Ya udah nanti Alfin jemput bunda ke rumah." ucap Alfin.

" Ya sudah kalo begitu, Bunda tutup telponnya ya. Assalamu'alaikum." uvap bunda elina.

" Wa'alaikumsalam, bunda sayang." ucap Alfin langsung mematikan telponnya.

*******

Sedangkan Banati dan Aditya pergi mengunjungi makam orang tua Bananti. setelah berziarah mereka pergi jalan jalan berdua.

Mereka menikmati masa masa indah rumah tangga mereka.

" mas...apa kak Alfin udah menerima perjodohan nya dengan anak sahabat papa." tanya Banati.

" mas juga nggak tau sayang. Waktu itu kak Alfin minta waktu untuk mencari sahabat masa kecilnya. Dan perempuan yang mau dijodohkan dengan kak Alfin juga mau mencari temen masq kecilnya juga." ucap Aditya.

"Owh..Mas Kayaknya kak Alfin dengan anak sahabat papa itu berjodoh deh." ucap Banati asal.

" Kamu tau darimana, kalau ka Alfin dengan anak sahabat papa itu berjodoh."

" Aku cuma nebak aja sih. coba mas fikir deh, kaka Alfin sama anak sahabat papa menunda perjodohan mereka dengan hal yang sama. aku rasa sahabat masa kecil kak Alfin itu anak sahabat papa yang mau dijodohkan dengannya."

" Kamu itu jangan terlalu memikirkannya. Biarlah jadi takdir Allah."

" Iya...aku cuma nebak aja kok, mas."

Setelah lelah berjalan jalan mereka pulang ke rumah.

******

Sedangkan Rasya tengah bersantai dirumahnya. Ia yang tengah duduk ditaman, tiba tiba handphone yang ada digenggamannya berbunyi. aliya is calling. Ia pun menggeser tombol hijau.

"Assalamu'alaikum, al." ucap Rasya.

"Wa'alaikumsalam, kak." ucap aliya dengan nada menangis.

"Al kamu kenapa? kok kayak habis nangis." tanya Rasya.

"kak, mama ka..."

"Ada apa dengan bibi, al."

" Mama sudah pergi ninggalin aliya dan papa,ka."

" Innalillahi wa inna illaihi roju'un. kamu yang sabar ya,al. kakak sama om akan kesana."

" Yaudah Aliya tunggu ya kak. Assalamu'alaikum."

" Wa'alaikumsalam."

Setelah mendapat kabar dari aliya, Rasya pun segera mengabari orang tuanya dan juga kakaknya.

Terpopuler

Comments

affiyahmikayla

affiyahmikayla

jangan lama lama up nya thor

2021-03-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!