Tak terasa 1 tahun pun sudah berlalu.
Rasya sedang duduk ditaman yang berada di sebuah restoran. Taman itu memang disediakan untuk orang yang ingin menikmati alam bersama keluarga. Rasya selalu datang kesini jika ia sedang merasakan rindu dengan seseorang. Karena dengan ia berada di taman rasa rindunya terhadap seseorang seakan terobati.
Rasya menatap sekeliling taman tersebut. disana ada yang sedang menikmati weekend bersama keluarga dan ada juga yang berpacaran. Ia menatap lurus kedepan.
sekian lama aku menantimu kak, bukan aku lelah untuk terus menantimu tapi apakah kamu masih ingat denganku. setelah ber tahun tahun kita berpisah apa kamu masih mengingatku. aku bukan ingin melupakanmu tapi aku juga harus menatap masa depanku.maaf jika aku egois tapi ini aku lakukan untuk orang tuaku. aku tidak ingin membuat mereka kecewa. aku harap jika suatu saat nanti kita bertemu aku ingin kau ikhlas menerima keputusanku. aku berharap kau sudah bahagia bersama seseorang yang kau cintai. Dan aku akan berusaha untuk mencintai suamiku. selamat tinggal kekasih masa kecilku dan selamat tinggal kenangan. ucap rasya dala hati.
Tak terasa air matanya membasahi wajah cantiknya. Ia menghapus air matanya, kemudian ia beranjak dari duduknya. Ia berjalan menuju parkiran.setelah masuk ke dalam mobil, ia melajukan mobilnya kejalan raya. Tujuannya saat ini adalah rumah sahabatnya.
Rasya menghentikan mobilnya. Karena ia melihat seorang wanita tengah dipaksa oleh seorang laki laki. ia melihat wanita itu terus memberontak, rasya pun turun dari mobilnya. ia mencari sebuah benda yang bisa dijadikan alat untuk memukul laki laki tersebut. ia melihat sebuah kayu yang tidak besar, ia langsung mengambilnya. ia berjalan menghampiri laki laki tersebut, ia langsung memukul punggung laki laki tersebut. Dan laki lakibitu langsung pingsan.
" kak ayo kita pergi dari sini sebelum laki laki itu bangun!". ucap rasya pada perempuan itu.
Rasya dan perempuan itu langsung masuk ke dalam mobil rasya. Rasya melajukan mobilnya menjauh dari tempat itu. Didalam mobil pun terasa hening. rasya pun bertanya pada perempuan itu.
"kealin kak. namaku rasya, nama kakak siapa?" ucap rasya.
" nama kakak adinda. Terima kasih ya, udah nolong kakak tadi." ucap dinda.
"iya sama sama. sesama manusia kiya harus saling tolong menolong." ucap rasya." emang laki laki itu siapanya kakak?" tanya rasya lagi.
"Dia itu mantan kekasih kakak. dulu kami saling mencintai. kami menjalin hubungan sudah 5 tahun. dan kami berencana ingin menikah tahun depan tapi 2 bulan lalu kakak melihat dia jalan sama sahabat kakak. awalnya kakak menganggap itu hanya kebetulan. tapi makin lama kakak makin curiga. suatu malam kakak habis pulang dari rumah sakit dimana kakak bekerja. karena sudah malam kakak memutuskan untuk menginap di apartemen temen seprofesi kakak, karena apartemen nya deket dengan rumah sakit. tapi karena temen kakak itu sift malam kakak memilih menginap di apartemen sahabat kakak saja. karena kakak sudah sering datang kesana jadi kakak hafal pasword apartemennya. Setelah memasukkan paswordnya, kakak terkejut karena ada baju yang berserakan diruang tamu karena kakak penasaran kakak berjalan menuju kamar sahabat kakak. karena pintunya tidak tertutup rapat kakak bisa melihat jelas sahabat kakak sedang bercinta dengan kekasih kakak. setelah melihat itu kakak memilih keluar dari apartemen sahabat kakak.setelah kejadian itu kakak meminta putus dengan kekasih kakak. ia tidak terima dengan keputusan kakak makanya tadi dia berusaha melecehkan kakak." jelas dinda.
" kakak yang sabar ya. mungkin suatu saat nanti ada orang yang tulus mencintai kakak." ucap rasya." oh ya..perasaan akuvtidak asing dengan kekasih kakak itu.?"
" kekasih kakak itu putra dari atmaja group. ia adalah pewaris tunggal keluarga atmaja."
" pantes...wajahnya nggak asing."
" kakak bersyukur sebelum kakak menikah dengannya kakak sudah melihat kebusukannya. tapi kakak bingung gimana jelasin ke orang tua kakak."
" kakak harus semangat, apapun keadaannya kakak harus jelasin ke orang tua kakak."
" Terima kasih ya, sya. kamu udah nyelametin kakak. kalo nggak ada kamu entah gimana nasib kakak saat ini."
" nggak perlu terima kasih,kak. kakak sudah rasya anggap seperti kakak rasya sendiri. ya udah gimana kalo kakak ikut ke rumah rasya."
" tapi kakak kan baru kenal sama kamu. kakak juga bukan orang kaya. kakak malu datang ke rumah kamu,sya."
"kakak nggak usah malu ada rasya yang akan menemani kakak."
" baiklah kalo kamu maksa." ucap dinda pasrah.
Rasya pun masuk ke kawasan perumahan elit. ia masuk ke sebuah rumah yang sangat mewah. disana ada sebuah taman kecil di tumbuhi beberapa bunga, sedangkan di samping rumah ada gazebo dan kolam. Rumah dengan gaya eropa itu sungguh menakjubkan.
Rasya dan adinda pun masuk ke dalam rumah.
" Assalamu'alaikum...." ucap rasya saat membuka pintu rumah itu.
"Wa'alaikumsalam..." ucap dua orang paruh baya yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
"papa... " ucap rasya langsung memeluk sang papa ."kapan papa pulang dari Australia".
"Tadi pagi..Tapi saat papa sampai rumah kamu sudah pergi." ucap sang papa." ngomong ngomong siapa gadis cantik itu,sya.kok nggak disuruh masuk sih." ucap sang papa.
" astagfirullah..kak dinda ayo masuk." ucap rasya menghampiri dinda yang ada di pintu." papa mama kenalin ini kak adinda." ucap rasya mengenalkan dinda.
" Assalamu'alaikum tante om. saya adinda temennya rasya." ucap dinda sambil mencium tangan kedua orang tua rasya.
" owh...nak dinda. saya shinta mamanya rasya dan ini om rendi papanya rasya." ucap shinta.
"kak dinda duduk dulu, rasya mau bikinin minum untuk kakak." ucap rasya sambil pergi ke arah dapur.
" oh iya, nak dinda kenal dengan rasya dimana? maaf ya. soalnya dari yang tante lihat kamu dan rasya itu umurnya lebih dewasa kamu?" ucap shinta.
" saya kenal rasya baru hari ini, tan. tadi saat saya mau dilecehkan oleh mantan kekasih saya, rasya datang nyelametin saya dan rasya mengajak saya kesini."ucap dinda.
"Astagfirullah..tapinkamu tidak apa apa kan."
" saya baik baik saja tante. berkat anak tante yang pemberani itu."
"kalau boleh tau kamu bekerja dimana?"
" saya seorang dokter di rumah sakit pelita harapan, tante."
Rasya datang mebawa 4 minum dan tak lupa beberapa cemilan. ia meletakkan di meja.
" ayo silahkan diminum kak."
sedangkan di sebuah kamar di rumah itu, aditya merasa bosan. ia mendengar gelak tawa dari ruang tamu. Karena penasaran ia pun berjalan menuruni tangga. disana ia melihat papa,mama,rasya dan seorang wanita berhijab.
" kok ramai sekali ada apa ini?" ucap aditya saat menghampiri mereka. ia duduk disebelah wanita berhijab itu.
" ini kita lagi cerita tentang masa kecilnya rasya." ucap shinta pada aditya.
" kakak jangan ikut ikutan ngedekin rasya....kalo kakak ikut ikutan nanti rasya nggak mau cariin kakak calon istri!" ancam rasya pada aditya.
"nggak kau cariin pun kakak bisa cari sendiri."
"iiihh....kakak tu emang nyebelin, sama kaya kak dinda."
" kok jadi kakak yang dibawa bawa sih."
jadi namanya dinda. cantik, baik, sholekha lagi. cocok untuk dijadiin calon istri. ucap aditya dalam hati.
Mereka pun bercanda tawa sampai waktu dhuhur.Mereka melakukan shalat dhuhur berjamaah. setelah selesai shalat adinda pun pamit pulang, karena rasya yang ketiduran. Adinda diantar oleh aditya. Didalam mobil pun hanya saling diam.
"oh iya..rumah kamu dimana?" tanya aditya.
" aku disini ngekost..letaknya nggak jauh ko dari sini." ucap adinda.
"boleh aku minta nomor ponsel kamu?" tanya aditya sambil menyodorkan ponselnya.
"tentu boleh." ucap adinda sambil menerima ponsel dari adit.ia mengetik kan beberapa angka didalam ponsel tersebut." ini sudah saya simpan nomor saya di ponsel mu." sambil menyodorkan ponsel adit kembali.
Mereka pun sudah sampai di sebuah kost putri. adinda pun mengucapkan terima kasih pada aditya. ia langsung bergegas masuk ke dalam kost. aditya pun langsung bergegas pergi dari kost tersebut setelah dinda masuk ke dalam.
...****************...
Sedangkan di sebuah Danau. Alfin tengah merenung memikirkan teman masa kecilnya.
ia menatap lurus kedepan.
sa,kakak bingung harus mencari kamu kemana lagi. kamu menghilang tanpa kabar, kakak selalu berharap kamu datang menemui kakak. sa, maafin kakak. jika suatu saat kau datang kembali dan kakak sudah menikah, maaf. bukan maksut kakak untuk melupakan kamu. tapi kakak harus menerima perjodohan ini.kakak nggak akqn melupakan kamu, meski kakak sudah menikah tapi kakak akan menganggap kamu sebagai adik kakak. kakak berharap kamu bisa menerima. keputusan kakak ini.batin alfin.
"fin, kita harus balik sekarang. karena sebentar lagi hujan turun dan kamu sudah ditunggu oleh om dan tante dirumah." ucap iman pada alfin
"ya udah kita balik sekarang." ucap alfin beranjak dari duduknya.
Mereka berjalan menghampiri mobil yang terparkir di pinggir jalan. Mereka pun langsung menuju ke kediaman wijaya.
...****************...
Di kediaman Aditya tengah berbahagia. karena sang istri sedang mengandung.usia kehamilan banati memasuki 4 bulan.
" mas..nanti acara 4 bulanan kita ngundang anak panti aja ya." ucap banati.
" iya, sayang. apapun keinginan kamu pasti akan aku turuti." ucap adit.
"oh ya, mas. kak alfin kapan mau nikah."
" kak adit itu sudah dijodohin sama bunda dan ayah. kalo nggak salah setahun yang lalu. waktu itu aku yang mau dijodohin tapi karena aku udah jatuh hati sama kamu jadi aku menolak perjodohan itu. dan akhirnya kak alfin lah yang di jodohkan."
"tapi kok sampai sekarang belum nikah?"
"itu nggak tau, sayang. tapu waktu itu mas denger kalo kak alfin mau mencari temwn masa kecilnya dulu."
" oh gitu."
"sayang, nanti kita pergi ke makam orang tua kamu ya. sudah lama kita nggak ke makam."
Aditya dan banati mengahabiskan waktu dirumah. sebelum mereka pergi ke makam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Karmila Ratna Dewi
athoor aku tunggu karyamu,tapi jangan lama upnya oke
2021-02-18
0
Bunda Wa-Fa
Alhamdulillah up juga... Untuk selanjutnya jangan lama2 yea thor.....
2021-02-17
1