#19

Dave memasuki ruangannya dengan wajah dinginnya diikuti Hans dari belakang.Pria yang semakin bersikap dingin itu tampak masih kesal dengan kelakuan karyawannya.Padahal perusahaaan menggaji mereka cukup tinggi dibandingkan perusahaaan lain agar mereka tau diri dalam bekerja.

"Hans...kirim data beberapa staf yang menurutmu pantas menggantikan mereka yang dipecat.Oh ya...kamu hubungi HRD siapa saja yang dipecat!",ujar Dave.

"Baik Pak",jawab Hans.

"Dan satu lagi aku tidak mau diganggu saat ini",ujar Dave.

"Baik Pak,saya permisi dulu",angguk Hans langsung berlalu meninggalkan ruangan Dave.

Hans merupakan pria yang sangat berkompeten dalam segala bidang.Sebelum menjadi sekretaris Dave dulunya dia adalah manager keuangan.Karena Dave melihat kemampuannya yang sangat bagus ia di minta untuk menjadi sekretaris sekaligus asisten kepercayaannya

Hans membuka komputernya lalu mencari data karyawan yang berprestasi.Sebelum itu ia menghubungi HRD ingin menanyakan posisi apa saja yang saat ini kosong.Hans mengggeleng pelan, ternyata yang banyak kosong posisi terpenting diperusahaan ini.Ia harus mencari ganti jika tidak pekerjaan akan terbengkalai.

Setelah mendapatkan beberapa karyawan yang menurut Hans sangat berkompeten di dalam bidangnya ia langsung mengirimkan email pada Dave.

Pria itu kembali melanjutkan pekerjaannya,sebagai sekretaris dan asisten kepercayaan ia memikirkan tugasnya yang cukup banyak dan juga berat.Tapi ia bisa membuktikan diri selama enam bulan ini.

Hans mendapat balasan email dari Dave dan langsung mengirimkannya pada HRD ingin mengurus datang terbaru mereka.Dan setelah itu ia meminta HRD untuk mengurus semuanya karena pekerjaannya yang cukup menumpuk ini harus selesai hari ini.

Sementara itu diruangannya Dave masih berkutat dengan beberapa berkas yang ia cek dan tandatangani.

Ting

Vans

[Dave aku mengundangmu malam ini ke club' untuk perayaan ulang tahunku.Aku tak menerima penolakan.]

"Ck... seperti bocah saja, ulang tahun dirayakan",decak Dave lalu menyimpan kembali ponselnya tanpa berniat untuk membalasnya karena temannya itu tak menerima penolakan.

Dave memijit pangkal hidungnya saat rasa pusing kembali datang.Ia sungguh heran dengan tubuhnya saat ini yang begitu lemah.Tak pernah ia mengalami hal ini sebelumnya.

Dave kembali meraih ponselnya saat mendengar notifikasi masuk.Pria itu membuka pesan yang dikirim seseorang.Rahang pria itu kembali mengetat saat Mark mengirimkan pesan padanya.

"Berani beraninya kau menyentuh adikku",desis Dave dengan mata yang memerah menahan amarahnya.

Dave langsung menghubungi Daveena,ia yakin sang adik yang tak tau apa apa pasti sangat terkejut dengan semua ini.

"Davee...are you oke?",tanya Dave saat sambungan telepon terhubung.

"Mas...ada seseorang yang tiba-tiba mengatakan dirinya Mama kita.Aku bingung Mas, bukankah--

"Kamu dimana sekarang?",tanya Dave yang terlihat panik saat mendengar suara serak sang adik.

" Di Mansion kita.Mas belum pulang?",jawab Daveena.

"Mas di kantor.Sebentar lagi Mas pulang,jangan kemana-mana!",ujar Dave.

"Iya..."

Tut

"Mau apa lagi kalian menganggu kami?",batin Dave.

Pria itu segera menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat.Ia ingin secepatnya menemui sang adik yang saat ini tidak baik-baik saja.Adiknya itu selama ini tidak mengenal kedua orangtuanya.Fira, orangtua Zaki lah yang ia kenal sebagai ibunya yang ia panggil dengan sebutan Bunda.

Daveena selama tidak pernah menanyakan keberadaan kedua orangtua mereka padanya.Dan ia pun tak pernah mengatakan kebenaran yang ada dimana kedua orangtuanya meninggalkan mereka.

Dan mereka kini datang disaat mereka sudah bahagia.Dave tak akan membiarkan adiknya terluka,cukup ia yang merasakan sakitnya dibuang dan ditinggalkan.

Dave menyelesaikan pekerjaannya tepat jam 6 sore.Cukup terlambat sebenarnya untuk ia pulang.Tapi pekerjaannya juga penting karena Zaki akan datang memeriksa dua hari lagi.Dia tak ingin disebut CEO yang tidak becus.

Dave meninggalkan ruanganya untuk segera pulang menemui sang adik.Pria itu langsung meninggalkan perusahaaan memacu kecepatan mobil mewahnya menuju Mansionnya.

Sesampainya di Mansion,Dave langsung memasuki hunian mewah itu."Dimana Daveena,Bik?",tanya Dave.

"Ada dikamarnya Tuan",jawab pelayan.

Dave langsung menuju kamar sang adik yang ada di lantai dasar mansion itu.Kamar utama di lantai dasar adalah kamar adiknya.Pria itu langsung masuk kekamar sang adik karena pintu kamar yang tidak terkunci.

"Davee...."

Daveena yang sedang duduk di bibir tempat tidur membenamkan wajahnya di kedua kalinya.

"Davee...",Dave langsung memeluk sang adik yang ia tau saat ini tak baik baik saja.

"Mas... apakah benar Mas membawa pergi aku dari Mama?",tanya Daveena dengan suara seraknya menahan tangisannya.

Duar

Dave membeku, berani beraninya wanita yang disebut nya dulu Mama itu memutar balikkan fakta.Dave mengeraskan rahangnya menahan amarahnya agar tidak meledak dihadapan sang adik.

"Mas..."

Dave menangkup pipi sang adik."Tatap mata Mas, Mas tidak pernah memisahkan kalian.Dia--

Ucapan Dave tercekat di tenggorokannya, haruskah ia memberitahu sang adik dan membuatnya terluka dengan kenyataan yang ada.Tapi jika ia tetap diam sama saja ia membenarkan pertanyaan sang adik,dan adiknya membenci dirinya.Dia tak akan siap untuk itu, Daveena segalanya untuknya.Adik dan keluarga yang ia miliki saat ini.Satu satu alasannya berjuang sampai saat ini.

"Dia apa Mas?",tanya Daveena dengan mata yang terlihat bengkak karena menangis.

"Dia--dia yang sudah--

"Jadi itu benar?",tanya Daveena.

Deg

Dave menatap sang adik dengan kening berkerut.Apakah adiknya itu sudah tau sesuatu tentang masa lalu mereka.

"Apa maksud kamu Davee?",tanya Dave.

"Aku sudah tau semuanya Kak, Kedua orangtua kita meninggalkan kita disaat aku masih merah",jawab Dave membuta jantung pria itu berdegup kencang.Dari mana adiknya tau?,tidak mungkin Bunda Fira karena beliau sudah berjanji untuk tidak akan mengatakannya pada sang adik.

"Aku nangis karena dia kejam Mas,dia sudah meninggalkan kita dan malah mendoktrin aku dengan mengatakan jika Mas membawaku pergi.Dia ingin aku membenci kamu Mas",isak Deveena.

"Jangan pernah meneteskan air mata untuk mereka sayang.Mas tidak akan memaafkan diri Mas sendiri melihatmu seperti ini", ucap Dave.Dimana sang adik tau semuanya ia belum mau menanyakannya.

"Mas...aku mau Bunda",isak Dave.

"Kita ke rumah Bunda sekarang jika itu mau kamu",ucap Dave membawa sang adik kedalam pelukannya.

"Bukankah kamu menginap di rumah Bundamu?", tanya Dave.

"Tidak jadi...", geleng Daveena.

"Ayo bersiap-siap",ujar Dave.

"Aku pakai baju ini aja",jawab gadis itu.

"Baiklah...kita berangkat sekarang",ujar Dave.

***

"Bunda..."

"Hai...putri Bunda,ada apa hm?",tanya Fira saat Daveena memeluk begitu erat tau seperti biasanya.

Fira menatap Dave yang duduk dengan wajah datarnya.

"Ada apa Dave?",tanya Fira menatap putra angkatnya itu.

"Daveena bertemu mereka Aunty",jawab Dave.

"Mereka?, siapa?",tanya Fira yang masih memeluk Daveena.Gadis itu tak melepaskan pelukannya.

"Anora...",jawab Dave.

...****************...

Terpopuler

Comments

Zainab Ddi

Zainab Ddi

adikmu itu cerdas dave

2024-08-29

2

Wannie@@

Wannie@@

Watak bertukar2.

2024-08-01

0

Kesya Aqila

Kesya Aqila

ceritanya bagus tpi kata katany trlalu brtele tele .
gk dibkin simple

2024-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan kembali
2 Ke Club
3 Rapuh
4 Rencana kepulangan Daveena
5 Mencintai dalam diam
6 Pernikahan dilanjutkan
7 Kekesalan Dave
8 Hilang kendali.
9 Hancur.
10 Kepergian Juwita
11 Mulai mencari.
12 #12
13 Kedatangan Daveena
14 Keanehan Dave
15 Pergi
16 #16
17 Di terima
18 Amukan Dave
19 #19
20 Orangtua Dave dan Daveena
21 #21
22 Bertemu
23 Bersedia
24 Sebuah pelukan
25 Melamar
26 Kesepakatan
27 Psikopat kejam
28 Permintaan Daveena
29 #29
30 #30
31 Sah
32 Di tinggal
33 Perkara panggilan.
34 Makan siang bersama
35 Rencana Makan malam
36 Telur Dadar Gulung
37 #37
38 Pengakuan Juwita
39 #39
40 Kejam
41 #41
42 Shopping
43 Kecurigaan Dave pada Daveena
44 #44
45 Mual lagi
46 Tangkap dia!
47 Kritis
48 Koma
49 #49
50 #50
51 Nendang
52 #52
53 Pengakuan Dave
54 #54
55 Jalan jalan
56 Kamu milikku
57 Aku mau ice krim
58 #58
59 Batal honeymoon
60 Pulang
61 #61
62 Diikuti
63 #63
64 Amukan Dave
65 #65
66 #66
67 Tetaplah disisiku
68 Makan siang bersama
69 Semua orang tau
70 #70
71 #71
72 #72
73 Babymooon
74 Babymooon 2
75 Terimakasih telah memahamiku
76 #76
77 #77
78 Kejujuran Dave
79 #79
80 #80
81 Dia suamiku
82 jalan-jalan
83 Calon bibit pelakor
84 #84
85 #85
86 #86
87 #87
88 #88
89 #89
90 Manja
91 #91
92 #92
93 #93
94 #94
95 #95
96 #96
97 #97
98 #98
99 #99
100 #100
101 #101
102 #102
103 #103
104 #104
105 #105
106 #106
107 #107
108 #108
109 #109
110 #110
111 #111
112 #112
113 #113
114 114
115 #115
116 #116
117 #117
118 #118
119 Davano Mahardika
120 #120
121 #121
122 #122(Part Daveena}
123 pengumuman
124 #123
125 #124
126 #125
127 #126
128 #127
129 #128
130 #129
131 #130
132 #131
133 #132
134 #133
135 #134
136 #135
137 #136
138 #137
139 #138
140 #139
141 #140
142 #141
143 #142
144 #143
145 #144
146 #145
147 #146
148 #147
149 #148
150 #149
151 #150
152 #151
153 #152(part Mark dan Theo)
154 #153(part Mark dan Theo)
155 #154
156 #155
157 #156
158 #157
159 #158
160 #159
161 #160
162 #161
163 #162
164 #163
165 #164
166 #165
167 Extra part 1
168 Extra part 2
169 Extra part 3
170 Extra part 4( End)
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Pertemuan kembali
2
Ke Club
3
Rapuh
4
Rencana kepulangan Daveena
5
Mencintai dalam diam
6
Pernikahan dilanjutkan
7
Kekesalan Dave
8
Hilang kendali.
9
Hancur.
10
Kepergian Juwita
11
Mulai mencari.
12
#12
13
Kedatangan Daveena
14
Keanehan Dave
15
Pergi
16
#16
17
Di terima
18
Amukan Dave
19
#19
20
Orangtua Dave dan Daveena
21
#21
22
Bertemu
23
Bersedia
24
Sebuah pelukan
25
Melamar
26
Kesepakatan
27
Psikopat kejam
28
Permintaan Daveena
29
#29
30
#30
31
Sah
32
Di tinggal
33
Perkara panggilan.
34
Makan siang bersama
35
Rencana Makan malam
36
Telur Dadar Gulung
37
#37
38
Pengakuan Juwita
39
#39
40
Kejam
41
#41
42
Shopping
43
Kecurigaan Dave pada Daveena
44
#44
45
Mual lagi
46
Tangkap dia!
47
Kritis
48
Koma
49
#49
50
#50
51
Nendang
52
#52
53
Pengakuan Dave
54
#54
55
Jalan jalan
56
Kamu milikku
57
Aku mau ice krim
58
#58
59
Batal honeymoon
60
Pulang
61
#61
62
Diikuti
63
#63
64
Amukan Dave
65
#65
66
#66
67
Tetaplah disisiku
68
Makan siang bersama
69
Semua orang tau
70
#70
71
#71
72
#72
73
Babymooon
74
Babymooon 2
75
Terimakasih telah memahamiku
76
#76
77
#77
78
Kejujuran Dave
79
#79
80
#80
81
Dia suamiku
82
jalan-jalan
83
Calon bibit pelakor
84
#84
85
#85
86
#86
87
#87
88
#88
89
#89
90
Manja
91
#91
92
#92
93
#93
94
#94
95
#95
96
#96
97
#97
98
#98
99
#99
100
#100
101
#101
102
#102
103
#103
104
#104
105
#105
106
#106
107
#107
108
#108
109
#109
110
#110
111
#111
112
#112
113
#113
114
114
115
#115
116
#116
117
#117
118
#118
119
Davano Mahardika
120
#120
121
#121
122
#122(Part Daveena}
123
pengumuman
124
#123
125
#124
126
#125
127
#126
128
#127
129
#128
130
#129
131
#130
132
#131
133
#132
134
#133
135
#134
136
#135
137
#136
138
#137
139
#138
140
#139
141
#140
142
#141
143
#142
144
#143
145
#144
146
#145
147
#146
148
#147
149
#148
150
#149
151
#150
152
#151
153
#152(part Mark dan Theo)
154
#153(part Mark dan Theo)
155
#154
156
#155
157
#156
158
#157
159
#158
160
#159
161
#160
162
#161
163
#162
164
#163
165
#164
166
#165
167
Extra part 1
168
Extra part 2
169
Extra part 3
170
Extra part 4( End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!