#12

"Eyang..."

Wanita yang tak lagi muda itu menoleh saat seseorang memanggilnya dari kejauhan.Wanita yang sedang asyik berkebun itu tersenyum tipis.Ia tau cucunya itu pasti akan datang menemuinya disini.

"Eyang ...aku merindukan Eyang",ujar sang cucu memeluk wanita sepuh itu.

"Eyang juga...",jawab wanita sepuh itu membalas pelukan sang cucu.

"Kau kabur dari rumah?",tanya wanita sepuh yang bernama Dewi itu.

"Mama pasti mencariku kesini?",jawab sang cucu mengerucutkan bibirnya kedepan.

"Dia hanya menelepon Eyang,Mamamu itu terlalu manut pada Papamu",ujar Eyang Dewi.

"Eyang tau?",tanya sang cucu.

"Tentu saja Juwita.Sudah benar kamu pergi dari rumah itu",jawab Eyang Dewi.

"Jadi Eyang tidak akan memberitahukan jika aku dini?",tanya Juwita.

"Tidak akan, bukankah Kakakmu sudah mengantikanmu",ujar Eyang Dewi.

"Iya.Tapi Eyang tau bagaimana Papaku, bukan",jawab Juwita.

"Ya..."

"Ayo masuk!",ujar Eyang Dewi membawa cucu kesayangannya ke dalam rumah besar miliknya.

Eyang Dewi adalah Ibu dari Mamanya Juwita.Diusia senjanya wanita sepuh itu lebih memilih tinggal sendiri di desa ketimbang tinggal bersama anak anaknya di kota.Menurutnya di desa jauh lebih nyaman dari pada kota yang penuh dari hiruk pikuk.

"Istirahatlah,kamu pasti lelah diperjalanan kan!",ujar Eyang Dewi.

"Iya Eyang... terimakasih mau--

"Kamu itu cucu Eyang, sudah sewajarnya kamu tinggal disini.Istirahatlah nanti baru ceritakan semuanya",ujar Eyang Dewi mengusap bahu sang cucu dengan lembut.

"Iya Eyang",jawab Juwita memasuki kamar milik ibunya di rumah itu.

Sementara di sebuah Mansion,Dave menghela nafas beratnya.Iya tau dia salah,tapi ia ingin bertanggungjawab malah wanita itu pergi meninggalkan Mansionnya.

Dave tak kunjung mengetahui dimana keberadaan Juwita.Baru kali ini ia kesulitan mencari seseorang.Kemana gadis itu pergi?,Dave tau pasti sangat berat bagi Juwita menjalani hari-harinya setelah kejadian ini.Ia tak pernah bermaksud merusak masa depan seseorang.Tapi ini adalah kecelakaan,ia tak sadarkan diri saat melakukannya.

Sedangkan itu di sebuah ruangan seorang wanita meringkuk diatas tempat tidur setelah tubuhnya kelelahan melayani seorang pelanggan.Ia membiarkan tubuh polosnya tanpa menutupi selimut.

Sungguh tragis nasibnya, cintanya bertepuk sebelah tangan dan kini ia berakhir dia tempat terkutuk ini.Entah kapan ia akan bisa pergi dari sini.Sungguh ia baru tau jika seorang Dave Grohl Mahardika begitu sangat kejam.

Andai ia mendengarkan peringatan temannya malam itu dan juga peringatan dari Adi mungkin ia akan baik baik saja menjalani hari harinya.Harga dirinya di koyak oleh manusia manusia tak berperasaan.Meski dia yang menginginkan dirinya disentuh.Itu karena ia di recoki minuman yang dicampur obat perangsang.

Kini semuanya hancur, ia merasa dirinya sudah kotor.Di tempat ini ia harus melayani pria hidung belang yang haus akan tubuh wanita muda seperti dirinya.

Ya dialah adalah Alina Kartika,yang akrab dipanggil Alin.Seorang kepala staf keuangan di sebuah perusahaan besar.Karirnya sangat bagus selama ini tapi karena cinta semuanya hancur.Dia sebenarnya gadis baik baik,ia tak lagi memiliki kedua orangtua.Ia yatim-piatu diusia 17 tahun,dan terus berjuang hidup hingga bisa kuliah dan bekerja diperusahaan besar dengan gaji yang sepadan.

Alin merasakan tubuhnya remuk redam saat ini.Ia gak berniat membersihkan tubuhnya karena percuma dia akan tetap kotor.Menjadi sampah masyarakat, sungguh miris akhir dari karirnya.

Salahnya memang, berharap malam itu ia bisa menjadi wanita dari pria yang selama ini ia cintai.Tapi nyatanya dia bukanlah wanita yang diinginkan pria itu.Masih membekas dihatinya saat Dave mengatakan jika pria itu tak tertarik dengan tubuhnya karena dirinya bukanlah tipe pria itu.Sakit sungguh sakit rasanya dia ditolak mentah-mentah oleh pria yang ia kagumi selama ini.

"Bersihkan tubuhmu!,ada seseorang yang akan memakai jasamu setelah ini",ujar seorang wanita yang memiliki tubuh sangat ideal.

"I-iya Madam",jawab Alin patuh.

Alin termasuk wanita beruntung karena pelanggannya adalah pria kelas atas.Dia tak harus tiap hari melayani pria pria hidung belang.Itukah perjanjian yang ia tandatangani dengan wanita yang ia sebut Madam tadi.Tapi kali ini sepertinya ia harus melayani pria lagi.

***

Waktu terus berlalu dan kini tiga minggu sudah setelah kejadian itu.Dave mengehentikan pencarian Juwita.Ia hanya berharap semoga Tuhan mempertemukan mereka kembali.Meski rasa bersalah itu masih tetap ada tapi ia yakin suatu saat ia akan bertemu dengan gadis itu.

Semenjak kejadian itu sikap Dave makin dingin dan dia semakin menjadi pria yang gila kerja.Sang adik yang baru saja keluar dari kamarnya menatap miris Kakaknya itu.Dia baru dua hari kembali ke Mansion ini karena baru pulang dari liburan di raja Ampat dan kepulauan Bajo.

Dave juga ikut bersikap dingin padanya sejak Juwita pergi dari Mansion ini.Daveena belum sempat menyelidiki apa yang terjadi antara Kakaknya dengan Juwita.

Daveena yakin ada sesuatu yang terjadi hingga berdampak dengan sikap Kakaknya yang semakin dingin dan datar.Sebelum ia kembali ke New York gadis itu akan mencari tau apa yang terjadi.Jika perlu ia akan mencari Juwita untuk Kakaknya itu.

Daveena menatap mobil milik sang Kakak meninggalkan Mansion mereka.Setelah kepulangannya dari liburannya Kakaknya itu tak pernah menemuinya.Dua hari ini Kakaknya pergi lagi dan pulang larut malam.Tak ada lagi waktu mereka bersama seperti dulu yang biasanya Kakaknya itu akan meluangkan waktu untuk bersantai dengannya.

Daveena memasuki ruangan kerja Kakaknya itu.Ia akan memulai penyelidikannya hari ini sebelum ia kembali ke New York.

Daveena membuka layar komputer milik Kakaknya dan mengecek cctv tiga minggu yang lalu.Ia berharap bisa menemukan sesuatu yang bisa menjadi petunjuk.

Mata gadis itu tetap fokus menatap layar komputer.Dan tak lama kemudian gadis itu mulai tampak serius karena apa yang ia cari berhasil ia dapatkan.

"Yah Tuhan... kenapa Kak Juwita--Oh my God jangan jangan mereka--

Daveena melanjutkan mengecek cctv itu dan ia terkejut saat melihat Juwita tak sengaja mendengar percakapannya dengan sang Kakak dan setelah itu Juwita berlari ke kamarnya.

Jari tangan gadis itu menari nari diatas keyboard.Ia akan meretas cctv jalanan yang di lewati Juwita setelah pergi dari Mansion ini.Daveena gadis yang sangat cerdas,dan Dave tidak pernah tau kemampuan adiknya itu karena Daveena menyembunyikan bakatnya.

Daveena menghembuskan nafas panjangnya,ia menghubungi seseorang untuk menanyakan kemana tujuan bus yang ia tumpangi Juwita.Daveena menemukan jejak Juwita dengan caranya sendiri.Bahkan Kakaknya yang dingin itu tak pernah berpikir ke arah sana.