Kekesalan Dave

Dave keluar dari kantor milik Zaki dengan wajah datar seperti biasanya.Pria yang begitu irit senyum itu langsung memasuki mobilnya dan meninggalkan perusahaaan menuju anak perusahaan yang ia kelola.

Tring

Daveena is calling...

"Ya Davee..."

"Mas...aku berangkat beberapa jam lagi ya",ujar Daveena dari seberang.

"Bukankah kamu pulangnya besok?",tanya Dave.

"Di majukan Mas,mungkin besok pagi aku sudah sampai Indo",jawab Daveena.

"Kamu yakin menaiki pesawat komersial Davee.Ingat ini pertama kalinya untukmu",tanya Dave.

"Iya Mas,aku ingin mencoba.Jadi jangan meremehkanku",kekeh Davee.

"Hmmm kamu hati hatilah,jangan mempercayai siapapun",ingat Dave.

"Iya Mas, tenang saja",jawab Daveena.

"Aku tutup dulu Mas,aku akan menuju Bandara",ujar Daveena.

"Ya sayang",jawab Dave.

Tut

Dave menghembuskan nafas panjangnya dan langsung menghubungi Mark,salah satu orang kepercayaannya yang ia tunjuk untuk mengawasi Daveena selama berkuliah disana.Dave meminta Mark ikut serta dalam perjalanan sang adik menaikki pesawat komersial.Bukan apa apa Dave meminta Mark mengikuti adiknya.Ia takut ada yang mengenali Daveena sebagai adiknya.

Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit Dave sampai di perusahaan yang ia kelola Perusahaan yang memiliki 30 lantai itu biak seperti anak perusahaan.Selama kepimpinan Dave perusahaan itu cukup dipertimbangkan dalam dunia bisnis.Dave cukup tegas dalam memimpin,ia tak segan-segan memutuskan kontrak kerjasama jika perusahaan tak memiliki keuntungan di atas 50%.

Sifat inilah yang membuat para investor tertarik untuk bekerjasama dengan Dave.Mereka mengekspresiasi kepemimpinan pria dingin itu.

Zaki tak masalah dengan kepemimpinan mantan asistennya itu.Justru Zaki kagum baru menyadari jika asistennya itu sangat berbakat.Tak hanya dalam dunia hitam tapi juga dunia bisnis.Zaki sudah menyerahkan semuanya pada Dave bisnis ilegalnya.Pria itu ingin hidup tenang bersama keluarga kecilnya.

"Pak...ada yang ingin bertemu dengan anda",ujar sekretaris Dave saat pria itu akan memasuki ruangannya.

"Apakah sudah membuat janji denganku sebelumnya?",tanya Dave dengan berjalan kritis menuju meja kerjanya.

"Tidak Pak",jawab sekretarisnya..

"Kamu tau apa artinya",jawab Dave menatap lurus layar laptopnya tanpa menoleh sedikitpun pada lawan bicaranya.

"Tapi--

"Maafkan kedatanganku jika tidak membuat janji dulu padamu Nak",ujar seorang pria paruh baya yang memiliki bola mata yang begitu mirip dengan Dave.

"Shitt...",umpat Zaki mengepalkan kedua tangannya di bawa meja.

"Keluarlah...",ujar Dave pada sekretarisnya itu.

"Baik Pak...", jawabnya meninggalkan Dave bersama pria paruh baya yang terus menatap Dave.

"Dave--

"Aku tidak memiliki kerjasama apapun dengan anda, sebaiknya anda keluar sekarang juga",ujar Dave dingin tanpa menoleh pada pria paruh baya itu.

"Huuffhh...iya,Pa--maksud saya.Saya tau,tapi ada sesuatu yang ingin saya sampaikan padamu",ujar pria paruh baya itu.

"Aku sudah mengetahuinya tapi harus anda beritahu.Jadi,pergilah dan jangan lagi pernah muncul dihadapanku!",jawab Zaki menatap pria itu tajam dan penuh kebencian.

Pria paruh baya itu tersentak melihat tatapan Dave yang penuh kebencian padanya.Ia akui itu wajar dan pantas Dave lakukan padanya.

"Dave saya hanya ingin meminta maaf untuk--

"Sudah terlambat,aku tak membutuhkan itu lagi.Anda tau pintu keluar dari ruangan ini bukan?",ujar Dave penuh penekanan.

"Tidak...saya tidak akan pergi sebelum--

Dave berdiri dari duduknya lalu melangkah keluar dari ruangan itu meninggalkan pria paruh baya yang menatapnya penuh rasa bersalah.

"Hans...batalkan semua pertemuan kita hari ini!",ujar Dave lalu berlalu begitu saja meninggalkan meja sekretarisnya itu.

Hans mendesah berat harus mengatur ulang jadwal dari atasannya itu yang sesuka hati memintanya membatalkan pertemuan hari ini.

Hans mengerutkan keningnya saat meluas pria paruh baya tadi keluar dari ruangan atasannya degan wajah lesu.Pria itu hanya tersenyum tipis saat pria paruh baya itu menyapanya.

"Berarti Pak Dave meninggalkan pria itu begitu saja",batin Hans.

Kini Dave melajukan mobilnya menuju mansionnya.Dia butuh ketengangan saat ini ketika orang yang paling ia benci datang menemuinya.

"Arghhh...pria sialan",umpat Dave memukul stir mobilnya.

Dave menambah kecepatan mobilnya,ia malajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.Ingin rasanya tadi itu mengatai pria paruh baya itu. dengan kata kata pedasnya tapi entah kenapa lidahnya terasa kelu dan ia memutuskan untuk pergi begitulah saja.

Setibanya di Mansion pria itu langsung memasuki bangunan mewah itu yang disambut oleh beberapa pengawalnya.Dave langsung menuju kamarnya dan mengurung diri disana seperti biasa ia lakukan jika dirinya sedang emosi.

Pria itu melempar apa saja yang ada dihadapannya.Ia sungguh emosi saat ini,ia tak butuh mereka yang sudah membuangnya begitu saja.

Setelah merasa lelah pria itu melangkah menuju balkon kamarnya dan matanya tak sengaja menangkap seorang gadis yang tengah duduk di dekat kebun bunga kesukaan adiknya.Siapa lagi kalau bukan Juwita yang saat ini sedang duduk merenung disana sendirian.Entah apa yang gadis itu pikirkan ia tak tau,ia juga tak berniat menghampirinya.Moodnya belum baik saat ini,tapi entah kenapa saat gadis itu tersenyum pada pelayan yang mengantarkan minuman untuk gadis itu ia juga ikut tersenyum.Dan Dave tak menyadari saat ini jika ia sedang tersenyum melihat pemandangan itu.

Pria itu mengerutkan keningnya saat melihat Juwita sedang menerima telpon.Ia meminta gadis itu untuk mematikan ponselnya agar tak ada yang bisa melacak keberadaannya.Tapi apa ini gadis itu tampak menerima telepon dan tak lama kemudian ia menangis.

"Kenapa dia menangis, siapa yang menghubunginya?",pikir Dave yang masih menatap gadis itu yang menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Di bawah Juwita baru saja mendapatkan kabar dari Tantenya Fira,jika pernikahan itu dilanjutkan dengan Kakaknya sebagai pengantin penggantinya.Ia menangis,bukan karena sedih tapi bahagia bisa terlepas dari perjodohan itu.Ia tau Kakaknya sangat mencintai calon suaminya itu.Itu juga salah satu alasannya pergi tak ingin melukai perasaan kakaknya itu.

"Kenapa kamu menangis?"

Juwita mengehentikan tangisannya saat mendengar suara seseorang yang begitu ia kenal.Gadis itu menoleh pada pria yang duduk disebelahnya menatap lurus kedepan.

"Pak...anda sudah pulang?",tanya Juwita.

"Hmmmm, kenapa kamu menangis", ulang Dave.Suatu kebiasaan yang jarang ia lakukan tapi entah kenapa tidak berlaku pada gadis disebelahnya ini.

"Aku hanya sedikit senang saja Pak,Kakakku menggantikanku sebagai mempelai wanitanya",jawab Juwita.

Dave tak terkejut karena ia sudah lebih dulu tahu.Tapi pria itu hanya diam saja,tak lagi menanggapi.

"Kakakku sangat menyukai pria yang menjadi calon suamiku itu makanya aku bahagia dia menikahi pria yang ia cintai", sambung Juwita.

"Tuan ada telepon untuk anda",ujar pelayan tiba tiba.

"Siapa?", tanya Dave.

"Tuan Faderick",jawab pelayan.

"Matikan saja!",ujar Dave

...****************...

Terpopuler

Comments

Zainab Ddi

Zainab Ddi

ooh gitu ceritanya

2024-08-29

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒃𝒌𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒌𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝑱𝒖𝒘𝒊𝒕𝒂 𝒏𝒐𝒍𝒂𝒌 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒅𝒊 𝒋𝒐𝒅𝒐𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒚𝒂 🤔🤔

2024-08-06

0

Ayachi

Ayachi

lahh klo emng kakaknya mencintai pria itu knp ga dia aja yg dri awal dijodohkan dgn pria itu, di bab sbelumnya jga dijelaskan klo kakaknya Masi mau fokus ke karirnya, aneh² aja deh alasannya

2024-05-21

2

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan kembali
2 Ke Club
3 Rapuh
4 Rencana kepulangan Daveena
5 Mencintai dalam diam
6 Pernikahan dilanjutkan
7 Kekesalan Dave
8 Hilang kendali.
9 Hancur.
10 Kepergian Juwita
11 Mulai mencari.
12 #12
13 Kedatangan Daveena
14 Keanehan Dave
15 Pergi
16 #16
17 Di terima
18 Amukan Dave
19 #19
20 Orangtua Dave dan Daveena
21 #21
22 Bertemu
23 Bersedia
24 Sebuah pelukan
25 Melamar
26 Kesepakatan
27 Psikopat kejam
28 Permintaan Daveena
29 #29
30 #30
31 Sah
32 Di tinggal
33 Perkara panggilan.
34 Makan siang bersama
35 Rencana Makan malam
36 Telur Dadar Gulung
37 #37
38 Pengakuan Juwita
39 #39
40 Kejam
41 #41
42 Shopping
43 Kecurigaan Dave pada Daveena
44 #44
45 Mual lagi
46 Tangkap dia!
47 Kritis
48 Koma
49 #49
50 #50
51 Nendang
52 #52
53 Pengakuan Dave
54 #54
55 Jalan jalan
56 Kamu milikku
57 Aku mau ice krim
58 #58
59 Batal honeymoon
60 Pulang
61 #61
62 Diikuti
63 #63
64 Amukan Dave
65 #65
66 #66
67 Tetaplah disisiku
68 Makan siang bersama
69 Semua orang tau
70 #70
71 #71
72 #72
73 Babymooon
74 Babymooon 2
75 Terimakasih telah memahamiku
76 #76
77 #77
78 Kejujuran Dave
79 #79
80 #80
81 Dia suamiku
82 jalan-jalan
83 Calon bibit pelakor
84 #84
85 #85
86 #86
87 #87
88 #88
89 #89
90 Manja
91 #91
92 #92
93 #93
94 #94
95 #95
96 #96
97 #97
98 #98
99 #99
100 #100
101 #101
102 #102
103 #103
104 #104
105 #105
106 #106
107 #107
108 #108
109 #109
110 #110
111 #111
112 #112
113 #113
114 114
115 #115
116 #116
117 #117
118 #118
119 Davano Mahardika
120 #120
121 #121
122 #122(Part Daveena}
123 pengumuman
124 #123
125 #124
126 #125
127 #126
128 #127
129 #128
130 #129
131 #130
132 #131
133 #132
134 #133
135 #134
136 #135
137 #136
138 #137
139 #138
140 #139
141 #140
142 #141
143 #142
144 #143
145 #144
146 #145
147 #146
148 #147
149 #148
150 #149
151 #150
152 #151
153 #152(part Mark dan Theo)
154 #153(part Mark dan Theo)
155 #154
156 #155
157 #156
158 #157
159 #158
160 #159
161 #160
162 #161
163 #162
164 #163
165 #164
166 #165
167 Extra part 1
168 Extra part 2
169 Extra part 3
170 Extra part 4( End)
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Pertemuan kembali
2
Ke Club
3
Rapuh
4
Rencana kepulangan Daveena
5
Mencintai dalam diam
6
Pernikahan dilanjutkan
7
Kekesalan Dave
8
Hilang kendali.
9
Hancur.
10
Kepergian Juwita
11
Mulai mencari.
12
#12
13
Kedatangan Daveena
14
Keanehan Dave
15
Pergi
16
#16
17
Di terima
18
Amukan Dave
19
#19
20
Orangtua Dave dan Daveena
21
#21
22
Bertemu
23
Bersedia
24
Sebuah pelukan
25
Melamar
26
Kesepakatan
27
Psikopat kejam
28
Permintaan Daveena
29
#29
30
#30
31
Sah
32
Di tinggal
33
Perkara panggilan.
34
Makan siang bersama
35
Rencana Makan malam
36
Telur Dadar Gulung
37
#37
38
Pengakuan Juwita
39
#39
40
Kejam
41
#41
42
Shopping
43
Kecurigaan Dave pada Daveena
44
#44
45
Mual lagi
46
Tangkap dia!
47
Kritis
48
Koma
49
#49
50
#50
51
Nendang
52
#52
53
Pengakuan Dave
54
#54
55
Jalan jalan
56
Kamu milikku
57
Aku mau ice krim
58
#58
59
Batal honeymoon
60
Pulang
61
#61
62
Diikuti
63
#63
64
Amukan Dave
65
#65
66
#66
67
Tetaplah disisiku
68
Makan siang bersama
69
Semua orang tau
70
#70
71
#71
72
#72
73
Babymooon
74
Babymooon 2
75
Terimakasih telah memahamiku
76
#76
77
#77
78
Kejujuran Dave
79
#79
80
#80
81
Dia suamiku
82
jalan-jalan
83
Calon bibit pelakor
84
#84
85
#85
86
#86
87
#87
88
#88
89
#89
90
Manja
91
#91
92
#92
93
#93
94
#94
95
#95
96
#96
97
#97
98
#98
99
#99
100
#100
101
#101
102
#102
103
#103
104
#104
105
#105
106
#106
107
#107
108
#108
109
#109
110
#110
111
#111
112
#112
113
#113
114
114
115
#115
116
#116
117
#117
118
#118
119
Davano Mahardika
120
#120
121
#121
122
#122(Part Daveena}
123
pengumuman
124
#123
125
#124
126
#125
127
#126
128
#127
129
#128
130
#129
131
#130
132
#131
133
#132
134
#133
135
#134
136
#135
137
#136
138
#137
139
#138
140
#139
141
#140
142
#141
143
#142
144
#143
145
#144
146
#145
147
#146
148
#147
149
#148
150
#149
151
#150
152
#151
153
#152(part Mark dan Theo)
154
#153(part Mark dan Theo)
155
#154
156
#155
157
#156
158
#157
159
#158
160
#159
161
#160
162
#161
163
#162
164
#163
165
#164
166
#165
167
Extra part 1
168
Extra part 2
169
Extra part 3
170
Extra part 4( End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!