The Sacrifice Of Loving You
Seorang wanita tengah duduk sambil mengais didepan pintu operasi. Disampingnya berdiri dua orang wanita berpakaian glamor .Kedua nya juga menatap cemas ruang operasi yang kini masih tertutup rapat .Hingga suara wanita paruh baya terdengar memecah keheningan .
" Ingat perjanjian kita Aluna . Setelah operasi Daren berhasil segara tinggalkan kota ini .Dan ingat jangan pernah muncul kembali dihadapkan anak ku ." Ucap Wanita itu dengan penuh tekan .
" Yah,nyonya ..." Jawab Aluna dengan linglung.Wanita itu menunduk mengingat bagaimana dirinya dengan terpaksa harus menandatangani perjanjian perceraian dengan suami nya . Hingga saat ini dia masih tidak menyangka ,jika dia harus meninggalkan suami yang dia cintai nya .
Flash back on .
Aluna sedang berada di rumah kecil nya sedang menyiapkan makan malam .Tapi hingga larut malam suami nya belum juga kembali . Hingga kabar dari dari rumah sakit . Yang mengabarkan kabar yang mengejutkan nya . Dimana suami nya terlibat kecelakaan ,Yang membuat suami nya harus di rawat di rumah sakit .
Aluna berlari kerumah sakit dengan ketakutan . Saat dia baru saja tiba dokter mendatangi nya dengan tergesa gesa . Yang meminta nya untuk segera mengurus administrasi . Yang bisa dibilang tidak sedikit untuk biaya operasi suami nya .
" Nyonya ,tolong segera selesai kan administrasi segera mungkin . Kami tidak mungkin melakukan operasi jika Anda belum menyetor biaya . Meski itu hanya separuh saja ." jelas Suster yang bersama dengan dokter .Tubuh Aluna semakin lemas setelah membaca tagihan rumah sakit .
" Saya akan usaha kan sus .Tolong lakukan yang terbaik .Saya akan mencari uang nya ." Ucap Aluna dengan berderai air mata .
Ditengah kebingungan nya seorang wanita paruh baya datang . Memberinya uang dengan persyaratan yang mencengangkan.
" Aku akan membayar nya tapi dengan satu syarat ,Tinggalkan Daren ." Ucap Nyonya Collen .Aluna menatap ibu mertua nya dengan mata berkedip .
" Bu ... bagaimana anda mengatakan itu .Daren saat ini sendang kritis ?."Aluna bertanya dengan sendu .
"Ini ,tanda tangani dan pergi lah sejauh mungkin . Perempuan miskin seperti mu tidak layak untuk putra ku ." Nyonya Collen melempar surat perjanjian dengan kasar .Aluna memandangi surat itu dengan mata memerah .
" Daren ,apa yang harus aku lakukan saat ini .Aku mohon bertahan lah ,bangun lah aku tidak ingin meninggalkan mu ." Bisik Aluna di dalam hatinya .
" Cepat lah ,Aluna . Apa kau ingin Daren mati jika tidak mendapatkan perawatan yang cepat ." Wanita yang berada di samping nyonya Collen . Mencoba membujuk Aluna dengan pandangan sinis .sudut bibirnya terangkat menyunging kan senyum .
Dengan tangan bergetar Aluna terpaksa menandatangani nya . Dengan air mata yang membasahi wajah nya . Aluna menguatkan hatinya . Demi keselamatan dan kesembuhan suami nya . Aluna rela mengorbankan kebahagiaan nya sendiri .
Flash back of .
Dan disini lah mereka saat ini menunggu dokter keluar. Mereka sudah menunggu hampir 4 jam tapi dokter belum juga keluar .Hingga pukul 3 dini hari dokter keluar dengan wajah kelelahan .
" Dokter bagaimana keadaan anak saya?." Nyonya Collen bertanya dengan cemas . "Keadaan nya saat ini sudah stabil .Sebentar lagi pasien akan di pindahkan keruang rawat ." Dokter itu menjawab dengan sopan .
" Terimakasih dokter ...." Sahut nyonya Collen dengan senyum lega .Begitu pula dengan Aluna yang berdiri di belakang .
" Terimakasih tuhan , terimakasih ..." Bisik Aluna penuh syukur .Nyonya Collen berbalik menatap Aluna dengan penuh penghinaan .Dengan suara acuh tak acuh berkata dengan jijik .
" Sekarang kau bisa pergi putra ku ,tidak lagi memerlukan wanita miskin seperti mu ." Ucap nya dengan pandangan merendahkan .
" Bu ,ijin kan aku untuk melihat Daren yang terakhir kali nya ." Ucap Aluna dengan sedih. "Heh ,miskin jangan pernah memasang wajah menyedihkan mu dihadapan ku . Itu semakin membuat ku jijik.Sarah ayo pergi ,jangan perduli wanita miskin ini ." Nyonya Collen mengandeng tangan Sarah .
" Aunty ,aku rasa biarkan dia melihat Daren ,lagi pula dia tidak akan bisa lagi bertemu dengan nya." Sarah berkata dengan lembut .
" Biak lah kerena kamu yang meminta nya ,Biarkan wanita miskin itu melihat Daren ." Sahut nya dengan suara tak kalah lembut .Jantung Aluna seakan diremas oleh sesuatu .Yang membuat nya tidak bernafas . "Ingat hanya 5 menit ,Saya memberikan mu waktu hingga mata hari terbit untuk meninggalkan ibu kota ." Suara Nyonya Collen terdengar sangat menyakitkan di telinga Aluna .Dengan langkah yang berat Aluna melangkah kearah sang suami . Yang berbaring di ranjang rumah sakit,dengan mata terpejam.
" Maaf kan aku Daren . Semoga kau bisa hidup bahagia tanpa ku .Aku melakukan ini demi diri mu .Aku mencintai mu selalu ." Bisik Aluna di telinga Daren . " Aku ingin memberi mu kado pernikahan kita berdua . Aku hamil." Lanjut nya sambil melabuhkan ciuman di bibir pria yang masih belum sadar .Belum sempat Aluna mengatakan apa pun lagi suara nyonya Collen,sudah kembali terdengar .
" Waktu mu habis .Silahkan pergi ,aku muak melihat mu disini .Aku tidak ingin putra ku di kotori oleh mu ." Suara Nyonya Collen terdengar sangat menyayat hati Aluna .Dengan berat hati Aluna melangkah pergi . Meninggalkan ruangan dimana Daren di rawat .
Kali ini tujuan Aluna adalah rumah kecil yang telah dia tinggali bersama dengan Daren . Yang sudah mencapai satu tahun rumah kecil ,yang menjadi saksi cinta mereka . Aluna mengemasi beberapa pakaian nya juga surat surat penting .
Saat dia melihat jam sudah menunjukan pukul 5.Aluna terpaksa pergi ,dimana sudah ada dua orang . Yang menunggu nya ,untuk segera meninggalkan kota .Saat Aluna melangkah kaki nya keluar rumah .Tubuhnya terhuyung lemah ,jika saja pengawal tidak sigap memegangnya .wanita itu sudah pasti terjatuh di tanah .
" Nona ,apa anda baik baik saja ...?" Pengawal itu bertanya dengan sopan .
" Emm ...terimakasih ." Ucap Aluna dengan lemah . Tanpa dia sadari jika hal itu di potret oleh orang lain .Yang sedang mengamati mereka . Orang itu juga mengambil beberapa foto lagi . Hingga mobil melaju dengan kecepatan tinggi . Orang itu memandangi hasil karya nya . Dirasa sudah cukup dia pun pergi meninggalkan tempat itu.
Selama perjalanan Aluna hanya terdiam dia tidak curiga sama sekali . Jika saat ini mobil tidak berjalan menuju bandara. Melainkan menuju tempat lain . Aluna yang masih sedih hanya bisa diam .Setelah menempuh perjalanan cukup lama.Mobil berhenti di pinggiran kota .Tepatnya di pinggir sebuah tebing .Aluna melihat supir yang membawa nya turun dari mobil .Aluna kebingungan akhirnya bertanya .
" Tuan kenapa berhenti disini ?" Aluna bertanya dengan cemas .
"Nyonya ,saya juga tidak tega melakukan nya . Tapi ini perintah dari nyonya besar . " Jawab Supir itu. " Seharus nya saya membiarkan mobil ini terjun kearah bawa sana .Tapi aku masih memiliki hati nurani .Nyonya pergi lah sejauh mungkin saya kan menenggelamkan mobil ini ." Ucap supir itu dengan suara bergetar . Dia memandang Aluna penuh rasa iba .
Tubuh Aluna kembali bergetar ketakutan mendengar nya .Dia menatap supir dengan tidak berdaya . Aluna menggelengkan kepala nya dengan air mata yang mengalir .
" Pergi lah nyonya,sebelum ada yang melihat anda ." Perintah pria itu dengan sendu .
Akhirnya Aluna pergi dengan sedih . Dia Hanya membawa Tas kecil yang berisi surat surat penting saja . Sedangkan tas yang berisi baju dia Tinggalkan begitu saja .
" Terima kasih ..." Bisik Aluna sebelum menjauh . Dia melihat supir itu mendorong mobil hingga jatuh dari tebing . Dan benar saja tak butuh waktu lama sebuah mobil datang .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Soraya
mampir thor
2024-08-11
0
Mukmini Salasiyanti
huhhfftt
awal yg sungguh sulit, thor
2023-10-18
1