"Terus lakukan pencarian ,dan selidiki siapa pria yang berada difoto .Yang diberikan oleh ibu ku .?" Perintah Daren .
" Tenang saja ,Aku sudah tahu siapa dia. Saat ini aku berusaha memburu nya. " Balas pria itu .Daren yang mendengar nya mengerutkan keningnya .
" Katakan siapa ...?" Daren bertanya dengan muram .
" Dia salah satu orang ibu mu . Dan untuk saat ini aku sedang mencari nya . Dia merupakan salah satu tersangka . Jika kita bisa menemukanya itu bisa menjawab pertanyaan mu. Juga pasti dia tahu dimana istri mu ." Jelas pria itu dengan suara lebih serius . Daren juga mendengarkan nya dengan seksama . Apa lagi ini merupakan kunci dari masalah saat ini.
" Daren, Seandainya saja memang ibu terlibat kecelakaan itu apa yang akan kau lakukan.?" tanya pria itu dengan nada bersalah .
" Tidak tahu ,dia sudah merawat ku hampir 20 tahun.Aku akan mengurusnya nanti ." Jawab Daren . Setelah itu hening tidak ada suara lagi . Sambung telpon juga sudah berakhir .
Sejak berita kecelakaan itu tersiar ,keadaan semua nya berjalan normal . Tidak satu pun perbedaan yang mencolok .Hanya saja bisa bilang Daren semakin dingin . Kadang dia hanya berdiam diri sambil termenung .
Sudah beberapa bulan berlalu tapi tidak ada kabar apa pun tentang Aluna.
Untuk menekan perasaan nya Daren yang melampiaskan nya dengan bekerja . Hingga para staf kantor banyak yang mengeluh .Sejak kepergiaan Aluna.Daren kembali mengambil alih perusahaan keluarga nya . Dan itu mendapat dukungan dari semua orang. Hingga saat ini belum ada yang tahu tentang Daren yang menjadi impoten .
Tok ...tok...tok...
" Tuan nona Sarah datang ..." Suara dari luar ruangan terdengar . Yang membuat Daren mengangkat kepala nya . Sebelum kembali mengerjakan dokumen yang ada didepan nya .Dia malas berurusan dengan wanita bermuka dua ini .
Setelah lama menunggu tidak ada balasan dari, dalam sekertaris itu hanya bisa memandang Sarah .
" Maaf nona ." Ucap nya sambil menunduk pasrah .Jika wanita didepan nya ini akan marah kepada nya.Sarah merasa kesal dengan penolakan yang di lakukan oleh Daren .Dengan menghentakkan kakinya Sarah berbalik pergi .
" Cih ... dasar orang cacat tidak berguna . Jika buka karena kau kaya mana mungkin aku mau bersusah payah seperti ini." Batin Sarah . Sekali lagi dia merasa terhina dengan penolakan yang di lakukan oleh Daren . Pria yang saat ini tengah berdiri didepan jendela . Sejak satu bulan yang lalu dia sudah bisa berdiri . Dan berjalan meski hanya satu jam dalam satu hari . Itu sudah cukup untuk saat ini .
Entah apa yang sebenarnya terjadi dengan nya hari ini. Dia sering merasakan rasa sakit yang berlebih di pinggang nya . Juga merasa jantung nya berdetak lebih cepat . Merasa gelisah ketakutan dan juga kebahagian .Dia sendiri tidak sadar jika hari ini dia akan menjadi seorang ayah.
Tepat nya di sebuah rumah sakit yang tidak jauh dari desa Easter .Rumah sakit yang merupakan milik dari Lincoln. Saat ini Abraham tengah berdiri di depan ruang operasi .Menanti kelahiran dari cucu pertamanya .
" Ya Tuhan berilah keselamatan kepada mereka . " Ucap nya sambil menangkupkan kedua tangan nya .
" Paman ...duduk lah ." Albert merasa pusing melihat paman nya yang terus mondar mandir .
" Apa kau tidak merasa khawatir,adik mu sedang berada didalam begitu lama ." Seru Abraham dengan wajah kesal.
" Aku tahu juga khawatir paman ,tapi ada aku tidak harus mondar mandir seperti mu ." Jawab Albert dengan memutar mata nya .
" Maka nya lebih baik kau pergi cari pasangan sana . Jangan hanya tahu menganggu adik mu terus ." Albert kembali mendengar ocehan paman nya . Sudah berapa kali paman nya ini meminta nya untuk mencari pacar .
"Paman usia ku dengan Aluna hanya berbeda 3 tahun . Aku masih sangat muda oke ." mendengar jawaban Albert , Abraham mulai naik pitam lagi. Untung saja terdengar tangisan bayi . Yang menghentikan perdebatan kedua nya .
Ooeekk....Ooeekk....
Tangisan bayi begitu kuat yang membuat Aluna yang sudah diambang kesadaran tersenyum . Seorang suster tersenyum meletakan bayi mungil itu.
" Selamat nona ,bayi anda laki laki . Dia lahir dengan sangat baik ." Suster itu berkata dengan wajah penuh bahagia .Melihat bayi mungil yang berada dipelukan ibunya .
" Anda beristirahat dulu nona.Kami akan membersihkan bayi nya terlebih dulu. " Suster itu kembali membawa bayi itu pergi. Juga ada suster lain yang membersihkan tubuhnya . Aluna hanya terdiam saat ini pikiran nya kembali menerawang ketempat yang jauh.
" Daren ,putra kita telah lahir .Apa saat ini kau sudah bahagia bersama pilihan ibu mu .Daren ,aku merindukan mu ." Lirih Aluna sambil mengusap air mata nya .
Setelah suster membersihkan tubuh dan juga bayi nya . Mereka kini dibawa keluar untuk di pindahkan .Di luar Abraham sudah menunggu dengan cemas .
" Selamat tuan bayi nya laki laki . Dia sangat tampan ." Suster itu memberi selamat kepada Abraham .
" Ya Tuhan dia sangat kecil .Kemarikan aku akan membawa nya . Albert lihat dia sangat kecil ." Abraham tidak bisa menahan kebahagian nya . Bisa memiliki anak dan juga cucu .Dengan begitu dia merasa dunia nya sudah lengkap .
" Hati hati tuan ...." Suster itu dengan gerakan paling pelan meletakan bayi itu ditangan Abraham . Suster itu juga mengajari kedua pria itu cara menggendong bayi dengan benar . Kedua nya begitu antusias mendengar arahkan suster .
Pintu kembali terbuka dimana Aluna yang didorong keluar oleh beberapa suster. Wanita itu tersenyum saat melihat orang orang yang menyayangi putra nya .
" Nak lihat dia begitu indah .Selamat sayang kini kau seorang ibu ." Air mata Abraham kembali jatuh . Saat menatap putrinya . Dulu dia tidak diberi kesempatan untuk bisa melihat putrinya dilahirkan . Saat ini dia bisa merasakan semua itu. " Terimakasih nak,ini merupakan hadiah terindah yang ayah memiliki ." Lanjut dengan mengusap pipi bayi mungil yang saat ini sedang tertidur . Bayi itu begitu tenang tidak terganggu dengan ulah kakeknya .
" Emm ... terimakasih sudah menemani ku ." Ucap Aluna lemah .
" Tentu ,cepat cepat kalian dorong dia Ida butuh istirahat ." Dengan mata berbinar Abraham segera meminta suster mendorong ranjang Aluna .
Mereka bergerak menuju ruang perawatan . Disana sudah ada sebuah box bayi yang disiapkan. Sesuai dengan permintaan dari sang kakek . Yang mengatakan ibu dan bayi harus berada di satu kamar .
" Aluna ,Apa kau sudah menyiapkan nama untuk nya .?" Albert bertanya kepada Aluna yang saat ini sedang makan .Wanita itu melirik bayi yang berada didalam box.Wanita yang telah resmi menjadi ibu itu tersenyum .
" Belum ,untuk saat ini panggil saja Star ." Jawab Aluna dengan terkekeh pelan ."Dia merupakan bintang kebahagiaan hidup ku ." Lanjut nya . Albert merasa itu memang benar dia memang bintang yang cerah . Bayi itu akan menjadi cahaya bagi semua orang .
" Kamu benar dia memang bintang kecil kita ." Sahut Abraham. Pria paruh baya itu masih saja memandang bayi mungil yang terlelap di box nya .
🌼🌼🌼🌼🌼
Guys bantu kasih saran untuk nama bayi mungil Aluna ya ......
Tolong komen jika kalian punya saran nama yang bagus . untuk saat ini Author mandek nih buat nama bayi nya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Anung Andarsih
Galaxy star Lincoln
2023-09-25
3