Diseluruh perusahaan Collen Gruop sedang ramai berita ,tentang seorang anak kecil . Yang kemungkinan itu anak dari Ceo mereka .Yang dikabarkan impoten selama ini. Banyak spekulasi dari para karyawan,tapi mereka hanya bisa saling berbisik .
" Sstt ...diam lah aku tidak ingin dipecat hanya dengan gosip . Itu sudah menjadi bagian dari kontrak kita ." Salah satu pegawai berbisik mengingat teman nya .
" Eemm ...aku tahu itu . Tapi ini sangat tidak bisa kita lupakan ." Sahut teman nya . Karyawan itu hanya bisa menggelengkan kepala nya . Sebelum akhirnya dia kembali mengerjakan tugas nya .Dia tidak ingin terbawa bawa jika memang ada pemecatan . Dengan begitu hanya ada sedikit dari mereka yang bergosip .
Darren melihat jam tangan yang berada di lengan nya . Pria itu melirik kearah ruang istirahat nya . Dengan senyum kecil dia berjalan menuju kesana . Saat membuka pintu pemandangan indah terlihat .Dimana Star masih tidur dengan Lion . Kedua nya terlihat begitu nyenyak .Sehingga Darren kembali menutup pintu .
tok ....tok...tok....
Ketukan pintu terdengar Darren segera kembali ke kursi rodanya .Tak lama Wayne datang dengan membawa dokumen .
" Tuan ,saya menemukan mobil buah yang di tumpangi tuan muda . Supir mengatakan mereka dari sebuah desa bernama Easter. Yang berada di kota Eastern ,mereka rutin mengirim buah kesini setiap satu minggu sekali." Jelas Wayne memberi laporan kepada Darren .
" Cari informasi lebih lanjut ,dan juga kosong kan semua jadwal ku .Selama satu Minggu,usahakan tidak ada yang tahu kepergian ku saat ini."Darren memberi perintah .
" Baik tuan .... " Jawab Wayne dengan patuh dengan tugas yang diberikan Darren .
" Emmm...siapkan makan siang . Saat Star bangun kita bisa memakan nya ." Darren memberi instruksi lagi . Sebelum akhirnya dia melambaikan tangan kepada Wayne .
Sarah yang baru saja terbangun disebuah kamar hotel . Wanita itu bangun dengan keadaan linglung memperhatikan sekeliling .Dai bangun tanpa sehelai benang pun ditubuhnya. Dia sendiri tidak tahu siapa yang membawa nya kesini. Dia hanya merasakan tubuhnya kelelahan . Untuk wanita yang berpengalaman dia tahu benar apa yang terjadi .
" CK ,Sial . Siapa yang membawa ku kesini .?" Tanya sambil memenangi kepala nya yang pusing ." Uughh.... sial kenapa bisa orang itu membuat ku tidak berdaya seperti ini . Aahh... " Sarah berteriak dengan kesal . Pasal nya sekujur tubuhnya terdapat jejak percintakan.yang sangat banyak ,sebagian juga sudah seperti memar . Tapi sayang nya dia tidak mengingat sama sekali apa yang terjadi semalam.
Setelah berendam cukup lama Sarah keluar dari kamar mandi . Wanita itu melihat baju nya yang berantakan .Sehingga terpaksa menghubungi asisten nya untuk membawakan baju .
" Nona...ini baju anda ." Asisten itu datang dengan cepat .
" Cih ,kenapa aku bisa berada disini.?" Sarah bertanya kepada asisten nya dengan wajah sinis.
" Semalam bukan kah anda meminta saya pulang terlebih dulu. " Jawab asisten kecil itu ketakutan .
" Tidak berguna...." Desis Sarah meraih paper bag yang dibawa asistennya . Dengan cepat dia mengganti pakaian .
"Pergi periksa kamera pengawas . Dan segera hapus ,jangan biarkan biarkan orang lain melihat nya ." Perintah Sarah dengan raut wajah tegang .Jangan sampai ada yang tahu tentang ini . Itu akan mempengaruhinya reputasi nya sebagai artis polos .
" Baik .... nona ." asisten itu pergi dengan menghela nafas lega . Itu jauh lebih baik daripada menjadi sasaran emosi Sarah . Selama dia menjadi asisten Sarah sering kali mendapat caci maki ,yang lebih parah akan mendapatkan pukulan .
Akhirnya dengan langkah pasti asisten itu menuju salah satu tempat .Yang merupakan tempat kendali kamera pengawas . Yang ada diseluruh hotel .
" Permisi ...bisakah kalian membantu saya .?" Asisten itu bertanya dengan senyum manis .
" Tentu nona ,apa yang bisa kami bantu .?" Tanya Petugas dengan senyum sopan.
" Emm ..saya kehilangan kalung lorong kamar 2036 .Bisakah kau melihat nya ,kalung itu sangat berharga . Mungkin saja kalung itu ditemukan oleh pengunjung ." Jelas Asisten itu dengan rasa penyesalan.
" Tentu saja ,nona. kami akan membantu mu .Bisa kami tahu jam berapa nona lewat disana .Silahkan masuk ,..." Petugas segera membawa nya kedalam ruangan .
" Sekitar jam 11 atau 12 . Aku dalam keadaan cukup mabuk ." Asisten itu menjelaskan dengan wajah malu .
" Oohh ...tenang saja nona . Kami bukan anak kecil lagi ." Jawab petugas sambil mengotak atik kamera pengawas .
Setelah cukup lama petugas itu tidak menemukan apa pun . Juga tidak ada kamera yang menangkap gambar Sarah . Asisten itu mengerutkan kening kebingungan . Akhirnya dia menyerah setelah cukup melihat .
" Maaf nona tapi kami tidak menemukan apa pun ." Petugas itu berkata dengan penuh sesal .
" Yaeh ,mungkin aku sudah menjatuhkan nya di club .Aku minta maaf sudah merepotkan kalian." asisten itu segara berkata dengan nada sedih .
" Lain kali lebih berhati hati nona ..." petugas memberi nya nasehat .Asisten itu mengucapkan terimakasih sebelum pergi .Dia kebingungan apa yang harus dia katakan kepada Sarah .
Sebelum kembali mengetuk pintu asisten membuang nafas panjang . Mencoba untuk tetap tenang agar Sarah tidak curiga kepada .
" Nona ...." sapa nya dengan berusaha tenang .
" Apa sudah kau hapus ....?" Tanya Sarah dengan suara tidak puas .
" Sudah nona,..." Jawab nya dengan tetap tenang . Tangan nya meremas ujung dress yang dia gunakan .
" Lalu siapa pria itu ....?" Sarah kembali bertanya . yang membuat jantung asisten itu berdetak lebih kencang .
" Maaf nona ,wajah pria itu tidak terlihat jelas . Tapi dia terlihat sangat baik dengan postur tubuhnya ." Jelas asisten itu dengan tersenyum . Menyembunyikan ketakutan didalam dirinya .
" Sudah lah ayo pergi sebelum ada orang yang melihat kita ." Sarah segera mengajak asistennya pergi . Dia tidak ingin terlalu lama berada ditempat itu .
Dikediaman Collen berada saat ini Amber mendapat laporan dari mata mata . yang dia taruh di perusahaan Collen Gruop . Sehingga dia dengan cepat kabar ,jika ada seorang anak mendatangi Darren . Apa lagi anak itu memanggil Daddy .
" Apa kau tidak salah denger .Mungkin saja anak itu hanya anak dari iseng. " Jawab Amber dengan memperhatikan kutek . Yang baru saja dia pasang .
" Anak itu sangat mirip dengan Ceo nyonya . tapi sayang saya tidak bisa mendapatkan fotonya ." Orang itu berkata dengan suara lirih ." Nyonya ,saya harus segera kembali ..." setelah memberi laporan dia dengan cepat menutup sambungan telpon.
Amber mendengus kesal saat sambungan itu terputus .Dengan perasan tenang dia tidak curiga sama sekali .karena dia tahu wanita yang pernah tidur dengan Darren hanya Aluna . yang saat ini dianggap sudah mati .sehingga dia begitu tenang menjalani hari nya .
"Sayang ,kamu sudah kembali...." Amber menyambut kedatangan Rafero . Wanita itu memasang wajah yang sangat lembut dan penuh kasih .
" Emm ..aku hanya pergi menemani walikota untuk bermain golf ." Jawab Rafero dengan senyum tipis . Pria itu merasa lebih baik setelah keluar untuk bersantai.
" Sayang ,apa kau tidak keperusahaan ..?" Amber bertanya dengan lembut .
" Tidak ..lagi pula putra kita sudah mengurusnya. Sehingga aku punya banyak waktu bersama mu ." Sahut Rafero . Amber yang mendengar nya tersipu malu .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments