12. Gagal.. fatal.

Bang Enggano terus saja mencemaskan keadaan Hanin. Meskipun Hanin sudah bisa sedikit beradaptasi dengan lingkungan barunya tapi Hanin ibarat bayi yang baru saja terlahir dan masih sangat membutuhkan bimbingan.

"Abang akan perbaiki mentalmu dek..!!" Bang Enggano mengecup kening Hanin dengan sayang.

***

Demi apapun juga sebenarnya Bang Enggano begitu tidak tega untuk melakukannya tapi semua ini demi Hanin agar mentalnya bisa lebih kuat karena kini dunia yang di hadapi Hanin bukanlah dunianya dulu. Menjadi istri letnan Enggano juga bukan perkara mudah. "Nggak ada makanan lain? Nasi goreng misalnya. Masa hanya nasi telur kecap."

"Abang tak suka?"

"Bosan." Jawab Bang Enggano meskipun apapun yang di hidangkan Hanin dirinya tetap menyukainya.

"Ma_u mie?" Tanya Hanin.

"Memangnya kamu bisa buatnya?"

"Tak bisa." Jawab Hanin.

"Sudahlah Abang mau berangkat." Kata Bang Enggano karena hatinya tak sanggup melihat kesedihan di wajah Hanin.

Hanin hanya bisa menatap punggung Bang Enggano yang beranjak pergi dari hadapannya bahkan kali ini dirinya sampai tidak sempat berpamitan. Ia hanya mengusap perutnya yang kini sudah terlihat membesar. "Sabar ya adek, mungkin Papa sedang banyak pusing di kantor.. jadi kita berdua dulu ya..!!"

Keadaan Hanin yang sedang mengandung membuatnya jadi lebih sensitif. Ia pun segera mengambil sapu untuk membersihkan rumahnya.

-_-_-_-

Entah hari ini kenapa Bang Enggano tidak kunjung pulang bahkan sampai dirinya selesai belajar pun suaminya tak juga pulang.

"Assalamu'alaikum.." Bang Enggano menutup pintu rumah. Hanin segera menyambutnya.

"Wa'alaikumsalam.. Abang lihat, Hanin dapat nilai kosong satu dari Bu guru."

"Iya." Bang Enggano segera menghindar dari Hanin.

Merasa suaminya sedang lelah Hanin pun tidak berani mengganggunya. Ia memilih segera menghindar.

Bang Enggano melihat di meja makan sudah ada makanan yang masih hangat. Hari ini dirinya sempat mengawasi melalui layar CCTV tentang kegiatan Hanin seharian ini. Dengan bantuan Irene, Hanin belajar memasak. Begitu keras usaha Hanin hingga membuat hatinya tersentuh. Dadanya terasa sesak.

"Abang mau makan? Tadi Hanin coba masak."

"Nggak."

'Ayo lawan sikap Abang dek. Jangan diam saja..!! Kamu harus bisa membela diri..!!'

"Hanin rasa ini enak, tak asin pula Hanin rasa." Kata Hanin.

"Abang sudah makan di luar." Jawab Bang Enggano.

"Dengan siapa Bang?" Tanya Hanin mulai penasaran.

"Kania." Jawab Bang Enggano asal karena mengingat nama wanita tentara yang baru masuk ke lingkungan markas.

"Oohh.." entah apa yang di rasakan Hanin kini, ada rasa nyeri menusuk hatinya yang terdalam, di dalam perutnya pun terasa ada gelombang yang mencengkeram dengan kuat.

Harapan Bang Enggano agar Hanin melawan tapi ternyata Hanin memilih diam dan masuk ke dalam kamar. Hati Bang Enggano menjadi resah.

"Laah.. ko' malah ora nesu. Hanin sudah makan apa belum nih." Gumam Bang Enggano.

Bang Enggano segera masuk ke dalam kamar dan ternyata dirinya melihat Hanin yang sedang sholat isya'.

"Kalau sudah selesai sholat cepat makan..!!" Ucapnya meskipun saat itu posisi Hanin sedang sholat, pastilah Hanin juga mendengarnya.

Bang Enggano duduk di ruang tamu, sengaja dirinya menunggu Hanin selesai sholat tapi siapa sangka dirinya malah tertidur hingga pagi hari.

***

"Di makan ya Pak, maaf ini hanya makanan semalam, tapi sudah saya panaskan. Nanti buat sarapan sebelum kerja..!!"

"Ya Allah Ibu Danton. Terima kasih banyak, di sini hanya beberapa orang yang murah hati seperti ibu, tapi ibu masih sangat muda.. ibu baik sekali." Kata pengumpul sampah di asrama.

Bang Enggano melihat Hanin membungkus makanan yang tidak jadi di makannya semalam.

"Aamiin bapak. Terima kasih..!!" Jawab Hanin.

Tak ada yang bisa menerka seberapa sakitnya perasaan Bang Enggano saat ini. Niatnya memberi sedikit 'pelajaran' kini agaknya malah berbuntut salah paham.

"Dek.. Abang mau bicara." Sebisa mungkin Bang Enggano merendahkan nada suaranya.

"Hanin sudah masak ikan dari kaleng. Hanin sudah belajar. Abang bisa sarapan." Jawab Hanin kemudian berlalu pergi, setiap melihat wajah Bang Enggano hatinya menjadi gelisah dan rasa nyeri menyerang bawah perutnya.

"Sebentar sayang..!! Soal kemarin itu........."

"Tidak apa-apa. Hanin tau, Abang membutuhkan perempuan yang pikirannya seimbang dengan Abang."

"Bukan itu sayang..!!"

Hanin tak memperdulikan Bang Enggano lagi. Ia segera berganti pakaian karena ada kegiatan di Batalyon.

"Haniin.. sayang..!!" Bang Enggano berusaha menerobos masuk ke dalam kamar tapi Hanin sudah menutup pintunya.

...

Siang hari pikiran Bang Enggano semakin semrawut memikirkan hasil percobaannya. Hanin semakin menjaga jarak dengannya. Saking tegangnya pikiran, Bang Enggano sampai stress di buatnya.

tok.. tok.. tok..

"Ijin Danton." Terdengar suara Prada Elfri mengetuk pintu ruang kerja Bang Enggano.

"Nanti, saya tidak mau di ganggu..!!"

"Siap..!!"

Bang Enggano berdiri dan segera melangkah untuk mencari Hanin tapi saat itu ada yang berusaha membuka pintu ruangannya.

"Saya bilang, saya tidak mau di ganggu..!!!" Bentak Bang Enggano, ia membuka pintu dengan kasar dan ternyata Hanin berada di luar pintu. Hampir saja istrinya itu terseret dan jatuh. "Hanin??"

"Ma_af.. Ha_nin hanya mau menyerahkan ini saja." Gemetar Hanin menyerahkan surat persetujuan keamanan penjagaan bazar lomba volly Danyon cup.

"Iya dek.. sini masuk dulu..!!" Ajak Bang Enggano.

"Hanin masih ada kerja." Ucapnya kemudian berjalan cepat dan menghindari Bang Enggano.

Bang Enggano sudah melangkah mengejar namun saat itu langkahnya terhadang Kania yang tiba-tiba berdiri di hadapannya.

"Hai Bang, makan siang yuk..!!" Ajak Letda Kania.

"Maaf saya sibuk..!!" Bang Enggano tak peduli dengan Kania tapi Kania menarik lengan Bang Enggano.

"Masa gitu Bang sama Kania?? Atau nanti sore kita jalan-jalan saja??" Tak hentinya Kania terus mendekati Bang Enggano.

Hanin sempat melihatnya dan istri Letnan Enggano itu semakin berlari pergi menjauh.

"Apa sih kamu..!!" Bang Enggano cukup kasar menepis lengan Kania. "Saya ada perlu dengan istri saya."

"Abang punya istri? Kapan Bang?????" Tanya Kania ternganga tak percaya Bang Enggano telah beristri.

Bang Enggano berlari cepat dan mengejar Hanin namun saat itu Bang Enggano melihat Hanin sedang bersama Prada Elfri.

"Ada apa El???"

"Ijin Danton.. tidak tau. Saat saya sampai disini, ibu sudah kesakitan seperti ini." Jawab Prada Elfri.

"Biar sama saya..!!" Bang Enggano berjongkok dan memastikan keadaan Hanin. Matanya tertuju pada sedikit noda di balik rok formal hitam milik Hanin. Cemas dengan apa yang di lihatnya, Bang Enggano sedikit bergeser untuk menutupi tubuh Hanin dari Prada Elfri, ia memasukkan tangannya kemudian menariknya kembali. "Astagfirullah.." tak menunggu waktu lama Bang Enggano mengangkat tubuh Hanin.

"Elfri cepat antar saya ke rumah sakit..!!!" Perintah Bang Enggano.

//

"Alhamdulillah sudah sampai." Papa Han kembali ke pulau tempat Bang Enggano kerja.

"Ini Gano kemana sih Pa. Apa dia nggak tau bawa baju hamil sama susu ibu hamil itu beratnya setengah mati." Gerutu Mama Harni.

"Kamu juga kenapa beli pakaian dan susu dari Jakarta seperti disini tidak ada baju dan susu."

"Apa kita harus menunggu Gano yang beli???? Dia itu kakunya bukan main, bagaimana kalau dia tidak ingat beli susu. Perut Hanin pasti sekarang sudah besar." Kata Mama Harni.

"Sebesar apa sih Ma baru tiga bulan."

Mama Harni masih sibuk dengan ponselnya.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ernadina 86

Ernadina 86

keguguran mamvus lo...orang hamil mana dari pedalaman minim pengalaman minim sosialisasi juga..malah di gituin fatal banget malah ngomong jalan sm Kania😡

2023-12-18

0

Ernadina 86

Ernadina 86

mamvus lo

2023-12-18

0

Ratu Tety Haryati

Ratu Tety Haryati

Maksud hati memberi pelajaran mental pada Hanin, malah salah paham yg berakibat membahayakan kandungan. Ditambah mulai ada ulet pengganggu lagi

2023-09-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!