"Tidak boleh teriak seperti itu, malu..!! Tidak sopan dek..!!" Kata Bang Enggano sembari memasang pengait di belakang punggung Hanin.
"Mana Hanin tau di rumah ada Om Elfri."
Bang Enggano tidak bisa lagi menjawab karena memang keadaannya Hanin tidak tau bahwa saat itu Prada Elfri berada di rumahnya.
"Jangan belajar lagi ya Bang. Hanin capek." Rengek Hanin, rasanya sangat trauma dengan kata 'belajar' hingga membuatnya muak.
"Tapi kamu harus mempelajari banyak hal dek. Tidak ada kata lelah untuk belajar jika kamu memang niat." Jawab Bang Enggano.
Hanin diam saja tapi jelas tidak dengan hatinya yang tengah ribut dan kesal karena Bang Enggano terus saja memaksanya belajar.
...
"Delapan di tambah tiga sama dengan berapa??" Tanya Bang Enggano.
Hanin menerawang jawabannya sambil mengingat apa yang telah di ajarkan Bang Enggano tadi.
"Jangan lihat wajah Abang. Ada apa di wajah Abang???" Bang Enggano mulai geregetan tapi dirinya berusaha untuk sabar demi sang istri. "Mana jarimu yank..!!!!"
Hanin meletakan delapan jarinya, setelah itu kemudian ia menunduk dan menangis.
"Ada apa?? Kenapa nangis?? Abang tidak marah." Kata Bang Enggano.
"Abang memang tak marah, tapi Abang beri persoalan sulit. Jari Hanin hanya ada sepuluh, tak bisa lah di tambah tiga lagi." Protesnya.
Bang Enggano menunduk memijat pelipisnya. "Abang sudah ajarkan, kalau ada hitungan yang lebih dari sepuluh.. simpan dulu angka sisa di kepala mu. Contoh.. lima di tambah enam. Simpan dulu di kepala.. lima, lalu lanjutkan angkanya dengan jarimu.. enam tujuh delapan sembilan sepuluh sebelas. Berarti jawabannya sebelas."
Hanin mengangguk ia pun menghitung kembali soal dari Bang Enggano. "Delapan.. sembilan sepuluh sebelas. Lho.. kenapa jawaban nya sama seperti Abang????? Abang jangan ikutan, nanti ketahuan." Tanya Hanin masih sedikit bingung.
"Ya Allah ya Rabb.." Bang Enggano sampai meraup wajahnya menghadapi Hanin. "Ketahuan siapa Jamilaaahh.. Hasil mau sama pun tak apa lah yank. Namanya juga berhitung. Ya sudah ayo kita mulai lagi berhitungnya."
"Nggak mau, Abang marah terus."
Kalau sudah begini Bang Enggano menarik nafas panjang dan mengakhirinya, dirinya juga tidak ingin bumil menjadi stress karena terlalu banyak tekanan.
"Hanin mau beli jajan yang dekat taman donk Bang..!!" Pinta Hanin.
Bang Enggano menarik senyumnya. Tangannya mencubit gemas dagu Hanin. "Sudah tau nama 'beli' kamu ya. Siapa yang ajari kata jajan itu?"
"Om Yana, kemarin katanya mau jajan biar tak pusing. Hanin di ajakin juga Bang."
Kening Bang Enggano berkerut. "Jajan di mana?" Tanya Bang Enggano sedikit curiga.
"Di Lolita Bang, beli kue anget. Katanya ada tempat enak juga biar Hanin bisa jajan sosis mayo. Sosis itu apa Bang?" Jawaban Hanin seketika membuat dada Bang Enggano panas meradang.
"Yana bilang begitu????"
Hanin mengangguk dengan wajah polosnya. "Hanin mau coba donk Bang..!!"
"Whaaat???? Nggak ada ya Hanin..!! Ngawur kamu..!!" Saking kagetnya, Bang Enggano sampai membentak Hanin. Jelas saja hatinya meradang dan dirinya tidak akan membiarkan Hanin di perdaya manusia tidak bertanggung jawab macam Prada Yana.
"Kenapa Abang marah??? Kata Abang Hanin boleh beli jajan. Sekarang Abang marah sama Hanin."
Bang Enggano menarik nafasnya lalu kembali membuangnya. Sungguh di dalam hatinya ingin menangis kencang karena serba salah.
"Maaf ya sayang.. maaf..!! Abang nggak sengaja." Bang Enggano mengecup puncak kepala Hanin karena sudah membuat istrinya bersedih. "Ayo kita beli jajan..!!" Bujuknya.
...
Rasa geram Bang Enggano masih sangat terasa. Hatinya semakin resah mengingat Hanin harus segera bersekolah namun dalam keadaan seperti ini, kecemasannya semakin bertambah.
"Abang mau?" Hanin menawari Bang Enggano cireng yang baru saja di belinya juga seplastik cimol.
Bang Enggano membuka mulutnya dan menjauhkan batang rokok dari Hanin. "Jangan banyak makan seperti ini, nanti kamu batuk..!!"
"Kalau batuk kenapa di jual Bang?" Tanya Hanin.
"Ada saja bantah nya." Gumam Bang Enggano.
"Itu namanya apa Bang?" Tunjuk Hanin pada pedagang di ujung jalan.
"Es dung-dung." Jawab Bang Enggano.
"Hanin mau Bang." Hanin menodongkan tangan, ia mulai paham bahwa membeli harus menggunakan uang.
Bang Enggano mengeluarkan uang dari sakunya dan menyerahkan pada Hanin. "Hati-hati jalannya. Antri ya dek..!! Jangan nyerobot anak-anak yang mau beli." Pesan Bang Enggano membiarkan Hanin mencoba segala hal agar istrinya pun menjadi wanita yang lebih berani.
"Iya Maass..!!" Entah darimana Hanin belajar sapaan itu tapi Bang Enggano tetap tersenyum mendengarnya.
"Laah.. disini juga lu?" Sapa Bang Noven melihat sahabatnya merokok di taman asrama.
"Tuuhh.. momong bini." Bang Enggano memonyongkan bibirnya menunjuk ke arah Hanin.
Bang Noven tertawa saja melihatnya. "Ya sabaaarr.. semua pasti ada akhirnya." Bang Noven membesarkan hati sahabatnya. Ia akui memang tidak mudah menjalani hari bersama Hanin yang dalam tanda kutip masih sangat berbeda dari kebanyakan istri prajurit, jangankan istri prajurit, di masyarakat umum pun Hanin memang sangat berbeda.
"Aku selalu sabar, kalau cinta ya sabar." Jawab Bang Enggano. Tangannya mencolek pipi Alden. "Berapa lama kamu nggak main sama Papa le?"
Mungkin Alden merindukan sosok Papanya, ia segera menghambur memeluk Bang Enggano. "Alden kangen Papa."
"Papa juga rindu sekali. Nanti main ke rumah Papa ya..!!" Pinta Bang Enggano.
"Kata Ayah jangan dulu. Mama Hanin masih harus istirahat karena di perut Mama Hanin ada adik seperti di perut Mama." Jawab Alden.
Manik mata Bang Enggano seketika melirik Bang Noven.
"Aku nggak minta dia bicara macam-macam bro." Sampai panik Bang Noven melihat ekspresi wajah Bang Enggano.
Tak lama berselang Hanin sudah berada di tengah mereka. "Bang Gu.. Hmm.. maksud Hanin Bang Noven. Dimana Mbak Irene??"
"Di rumah, lagi mabuk parah dia. Makanya Abang momong anak. Kamu nggak mual?" Tanya Bang Noven.
"Dia yang pusing, aku yang muntah." Sambar Bang Enggano menanggapi pertanyaan sahabatnya.
"Bagus lah. Kerjasama yang baik." Jawab Bang Noven.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Ratu Tety Haryati
Bang Yana bener2 cari penyakit🤦♂️
2023-09-25
2
siti muhlihah
😂,sabar ya bang demi istri cantikmu yg imut imut
2023-09-24
1
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
harus ekstra sabar bang kalau momong bumil
2023-09-24
2