Bab. 12

BSM Bab. 12

Perginya Amanda menyisakan kelegaan bagi Ryan. Amanda hanyalah salah satu dari sekian wanita berstatus istri orang yang pernah ia kencani. Bukan atas dasar cinta, hanya semata-mata demi kebutuhan syahwat saja.

Amanda Aprillia, adalah wanita muda, cantik, dan seksi itu adalah istri seorang pejabat setempat yang cukup berkuasa. Usia Amanda yang terpaut cukup jauh dengan sang suami, kadang kala membuat Amanda risih. Menurut pengakuan Amanda, Amanda menikahi pejabat itu karena harta, bukan cinta.

Bagi Ryan, Amanda hanya mainan yang bisa ia mainkan kapanpun ia mau. Tak pernah sekali pun ia melibatkan perasaan dalam mengencani wanita-wanita tersebut.

Ketampanan Ryan ibarat manisnya gula, yang selalu bisa mengundang datangnya semut. Ryan tak pernah mendekati wanita-wanita itu. Mereka lah yang lebih dulu datang mendekat, merayu, sampai mengejar-ngejar Ryan. Bahkan dengan suka rela mereka mempersembahkan tubuhnya hanya demi bisa merebut hati Ryan.

Terlalu bodoh jika Ryan tidak memanfaatkan kesempatan itu dengan baik. Ibarat kucing yang tidak akan menyia-nyiakan ikan yang telah tersaji cuma-cuma di depan mata.

Namun, baru-baru ini, perhatian Ryan teralihkan oleh kehadiran seseorang dengan cara tak sengaja. Kehadiran orang ini menghadirkan debaran di jantungnya. Debar-debar tak biasa dikala menatap wajahnya.

Berbeda dengan wanita-wanita yang dikencaninya, yang bahkan telah berbagi kehangatan ranjang dengannya. Tak satu pun yang bisa membuat hatinya bergetar seperti wanita yang satu ini. Yang bahkan hanya menatap wajahnya saja sudah membuatnya berdebar.

“Who are you?” ucap Ryan lirih sambil memandangi arloji lusuh di tangannya. Ia sedang duduk selonjoran di atas tempat tidur.

Jika saja Edrick datang sedikit lebih lama, mungkin wanita itu sempat memberitahu siapa namanya. Sayangnya Edrick datang lebih cepat menjemputnya, sehingga wanita itu lolos begitu saja darinya.

Tapi, tunggu.

Bukankah Edrick sempat mengobrol dengan wanita itu di jalanan tadi saat tak sengaja wanita itu menabrak mobilnya?

“Tuan Ryan.”

Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Baru saja Ryan memikirkannya, si asisten itu pun datang juga.

Lekas Ryan turun dari tempat tidur. Langkahnya panjang menuju pintu kamar, lalu membukanya. Edrick berdiri di depan pintu itu, ingin memberitahunya sesuatu.

“Mobilnya tidak jadi diperbaiki. Aku sudah bicara dengan wanita itu dan membuat janji dengannya. Tuan Ryan batal memperbaikinya karena wanita itu belum membayar ganti ruginya bukan?” ujar Edrick.

Senyum Ryan terkembang. Edrick seperti memahami keinginannya.

“Kamu sudah membuat janji dengan wanita itu?” tanya Ryan memastikan.

“Sudah, Tuan.”

“Kapan?” Tiba-tiba Ryan menjadi bersemangat. Ia yakin wanita yang dimaksud Edrick adalah wanita yang tadi bertemu dengannya di basemen apartemen Luxury.

“Mungkin besok aku akan pergi menemuinya.”

“Besok?”

Edrick mengangguk. Dahinya berkerut heran melihat tingkah tuannya yang tak seperti biasanya itu. Ryan terlihat salah tingkah, gugup, dan ...

Entahlah!

Tingkah Ryan yang seperti itu sungguh sangat berbeda dengan tingkah Ryan yang biasanya.

“Kalau begitu aku permisi dulu, Tuan,” pamit Edrick. Baru juga Edrick memutar tubuhnya, kakinya bahkan baru saja melangkah. Tapi Ryan sudah memanggilnya.

“Edrick.”

Edrick menoleh.

“Iya, Tuan.”

“Namanya.”

Edrick kembali berbalik, mengerutkan dahinya tak percaya. Ryan adalah tipikal pria yang hanya tertarik dengan wanita-wanita berkelas, bukan wanita seperti yang ditemuinya di jalanan itu.

“Maksud Tuan, nama wanita itu?” Edrick memastikan.

“Siapa lagi?”

“Aku tidak tahu siapa namanya, Tuan. Dia hanya memberikan kartu nama toko kuenya.”

“Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu punya kartu namanya? Sini, berikan padaku.”

Edrick lekas merogoh kantong. Mengambil sebuah kartu nama dari dalam sana, kemudian lekas memberikannya kepada Ryan.

Senyum Ryan kembali terkembang begitu menerima kartu nama itu. Ryan seperti mendapat angin segar di musim kemarau. Padahal ia tidak mengenal siapa wanita itu, tapi rasanya ia seperti sudah mengenal wanita itu sebelumnya.

“Tuan Ryan, Anda baik-baik saja kan?” Edrick terheran-heran, menatap Ryan dengan kedua alis terangkat. Tidak biasanya Ryan seperti itu. Terlihat aneh saja di matanya.

“Kenapa melihatku seperti itu? Memangnya ada yang aneh di wajahku ini?”

“Tidak, Tuan. Hanya saja, tingkah Tuan sangat aneh.” Edrick menggaruk kepala. Memang sangat aneh menurutnya. Memang benar Ryan sering gonta-ganti wanita, istri orang pula. Tapi sejauh ini, wanita-wanita itulah yang mengejar-ngejar Ryan. Ryan hanya memanfaatkan kesempatan yang ada. Disamping urusan bisnis, urusan ranjang pun masih menjadi prioritas bagi tuannya yang satu ini.

“Ya sudah. Besok, jemput aku lebih pagi.”

“Baik, Tuan. Permisi.” Edrick pamit, beranjak pergi meninggalkan tuannya yang masih berdiri di ambang pintu sambil memandangi kartu nama di tangannya.

Dalam kartu nama yang diberikan Edrick, Ryan melihat ada dua contact person yang tertera. Atas nama Laura dan atas nama Rere. Ryan jadi harus menebak-nebak siapa nama wanita itu diantara dua nama tersebut.

Tak ingin berakhir dengan rasa penasaran yang kian menggunung, mengayunkan langkahnya menuju tempat tidur, Ryan menyambar ponsel dan kunci mobil di atas nakas. Kemudian ia menuju walk in closet, mengambil jaket kulit berwarna hitam dari dalam lemari. Lantas mengenakannya.

Cepat-cepat ia melangkah keluar, menuruni anak tangga dengan terburu-buru. Tiba-tiba saja nalurinya sebagai seorang lelaki memerintah untuk menuntaskan rasa penasarannya.

Dengan mengemudikan si Audy R-8 berwarna merah, Ryan hendak mendatangi alamat toko kue yang tertera pada kartu nama tersebut. Dengan kecepatan tinggi si Audy merah itu membelah jalanan ibu kota yang cukup lengang malam ini.

Waktu masih menunjukkan pukul delapan malam, sedangkan toko kue yang ingin didatanginya itu tutup di jam sembilan malam. Seperti itulah yang tertera dalam kartu nama tersebut.

****

“Selamat datang di LaRisa Bak...” Rere tak sempat menuntaskan kalimatnya. Ia malah terbengong melihat pelanggan yang satu ini. Tapi kemudian wajahnya terlihat tegang saat pelanggan itu datang menghampirinya. Saking tegangnya sampai tanpa sadar ia berkata,

“Alamak, itu manusia apa malaikat?” Rere sampai menelan ludah melihat pelanggan yang satu ini. Seumur-umur ia hidup di dunia, baru kali ini ia melihat dengan mata kepala sendiri penampakan malaikat.

“Ya Tuhan, apa benar ada malaikat setampan itu di dunia? Ra ... Laura ...” Karena tegang pelanggan itu kini berdiri tepat di hadapannya, Rere sampai memanggil-manggil Laura lantaran gugup. Untuk pertama kalinya toko kue ini kedatangan makhluk terindah ciptaan Tuhan.

“Se-selamat malam Mister?” sapa Rere dengan wajah tegang ditambah gugup. Kedua matanya hampir tak berkedip memandang wajah pelanggan itu. Senyuman manis pun mengembang di wajahnya. Ia mulai memasang tampang sok manis, dengan gerakan cepat membenahi rambutnya. Rugi kalau tidak tebar pesona pada pelanggan yang satu ini.

“Ehem, ehem. Nama saya Rere, Mister. Ada yang bisa saya bantu?” Rere menawarkan dengan gaya sok manisnya dengan tampang dibuat se-imut mungkin, demi meraih perhatian pelanggan yang baginya istimewa ini.

“Mister mau kue yang mana?” tanya Rere dari balik etalase kue.

Namun si pelanggan yang satu ini tak kunjung menjawab. Dia justru mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Sampai akhirnya, pandangannya terhenti pada sosok Laura yang muncul dari balik balik dinding ruangan sebelah, tempat penyimpanan bahan-bahan kue.

“So, your name is Laura? (Jadi, namamu adalah Laura?” gumam si pelanggan dengan senyum yang tercetak di wajahnya.

Sebuah senyuman yang membuat Rere klepek-klepek. Sampai terbang melayang hingga ke langit ke tujuh. Tetapi tidak dengan Laura. Wajah Laura justru terlihat tegang. Bahkan Laura menelan ludah tanpa sadar.

“Bagaimana bisa orang itu menemukanku?” batin Laura tegang.

Terpopuler

Comments

Nurul Syahriani

Nurul Syahriani

kan di apartemen kevin udah dikasi tau namanya laura..ini gimana sih ceritanya

2024-10-24

1

auliasiamatir

auliasiamatir

ya bisalah... iss laura, kan kamu yang ngasih kartu nama sama asisten nnya 😌

2023-10-27

0

Putra Al - Bantani

Putra Al - Bantani

hadir kak...
, nyicil bacanya

2023-10-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!