20

   "Apakah kamu yakin." Mahesa mengecilkan suaranya dan wajahnya seakan-akan ragu dengan penjelasan Mala.

   Mala mengepalkan tangannya. Jika aku mengakuinya apakah aku juga akan di pecat seperti Gita, Masih banyak hal yang belum aku lakukan sekarang. Aku masih belum tahu bagaimana kabar kakakku sekarang, aku harus bekerja di sini agar aku bisa mendapatkan informasi dari para orang - orang kaya ini.

 " Tuan Mahesa, aku masih ingin bekerja di sini." Mala mengangkat kepalanya, matanya basah di penuhi oleh air mata. Pemandangan ini membuat Mahesa merasa sesak di hatinya.

 " Akan ada pelayan yang akan mengantarkan makanan padamu nanti, jadi masuklah ke dalam dan jangan pergi dari tempat ini." Kemudian Mahesa mengantar Mala masuk ke dalam.

 Mahesa berjalan keluar dan menutup pintu, Keheningan menjadi teman Mala sekarang.

 Mala juga tahu kalau dia dalam masalah besar sekarang.Kalau Mala tidak bertemu Tuan Mahesa kemarin malam dia tidak akan memiliki masalah sekarang.

 Dan suara pintu di buka kembali terdengar di telinga Mala.Saat pelayan yang bertugas mengantarkan makanan itu masuk sorot matanya penuh dengan penghinaan,

 " Sudah mau di pecat saja, aku harus melayaninya." Mala memperhatikan apa yang katakan pelayan itu.

 " Siapa yang akan di pecat !" Tanya Mala dengan Sura tegas, dia tidak suka dengan orang yang berbicara di belakangnya

" Tentu saja itu kamu ! bukankah wanita yang datang bersamamu juga sudah di pecat dari sini ? dan kamu akan segera menyusul." Kata-katanya penuh dengan ejekan.

Mala hanya bisa mencerna kata-katanya dan kemudian bertanya lagi, "Bisakah kamu memberitahuku tempat apa ini ? dan kenapa tempat ini sangat sepi sekali ? Seperti telah lama tidak di tempati." Mala menanyakan apa yang ada di pikirannya.

"Dulu di sini adalah tempat nyonya Rosa tinggal, dia sangat senang berada di tempat ini karena tenang dan juga di depan memiliki pemandangan yang cantik, tapi..." Tanpa sadar suaranya berubah menjadi seperti ketakutan.

" Dia bunuh diri di kamar ini, dan katanya ketika malam tiba arwahnya akan menampakkan diri di sini." Pelayan itu segera pergi dengan ketakutan setelah mengatakannya.

Mala mengingat - ingat tentang nyonya Rosa ini, dulu dia seperti pernah mendengar cerita tentangnya saat dia masih menjadi Tamara.

Nyonya Rosa adalah istri dari Tuan Surya dan dia memiliki seorang putra yang bernama Heksa.

Dan di dalam rumah ini selain Tuan Surya sebagai kepala keluarga, masih ada dua orang lagi yang juga menjadi Tuan di rumah ini.

Dia adalah Heksa dan Mahesa. Mahesa adalah anak yang di angkat Tuan Surya sejak dia masih kecil dan itu pula yang telah membuat nyonya Rosa tidak terima dan mengasingkan diri di tempat ini.

Tuan Mahesa ini benar-benar, dia telah menempatkan aku di kamar bekas bunuh diri, apa menurutnya aku tidak akan tahu tempat seperti apa ini ?.

Tanpa terasa telah seharian Mala berada di tempat ini, dia sudah merasa jenuh. Mala pun memberanikan diri untuk keluar dari kamar.

Dia berjalan keluar, suasananya semakin sepi dan lampu - lampu sudah mulai dinyalakan. Tapi pemandangan di depan kamar ini sangatlah menawan.

Tempat ini mungkin saja terhubung dengan taman kemarin malam karena ada danau yang indah seperti yang aku lihat waktu itu. Mala berjalan mengamati area itu dan tiba-tiba sebuah suara seorang pria mengejutkannya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!