14

  Baru saja Mala berjalan beberapa langkah, dia melihat beberapa orang pria dengan pakaian pengawal datang ke arahnya.

  Seorang pria dengan tubuh tinggi, wajahnya yang tampan dan tegas memimpin mereka.

  Untuk apa para pengawal ini datang dengan wajah yang serius seperti itu.

  "Ya Tuhan apa yang terjadi, kenapa banyak pengawal datang ke tempat ini?"

  Ketika Bi Mirna melihat mereka kakinya gemetar. Semua orang mengenali siapa pria yang berwajah tegas itu kecuali Mala. Dia adalah orang kepercayaan Tuan Mahesa dan juga sebagai pengawal pribadinya.

  " Para pelayan berkumpul !"Nada dingin Arga kembali mengejutkan Bi Mirna.

 Dan ini pertama kalinya Mala melihat Bi Mirna sangat ketakutan. Pengawal ini pastilah orang yang punya kedudukan tinggi.

 " Tadi malam seorang pelayan berani melakukan penyerangan kepada Tuan Mahesa dengan memukul kepalanya menggunakan sapu." Arga berbicara dan mata tajamnya memandang semua pelayan yang ada di hadapannya.

Jika ada salah satu pelayan menyinggung Tuan Mahesa, maka seluruh pelayan akan mendapatkan masalah. Aku tidak dapat memikul tanggung jawab ini, Meskipun aku ingin melihat sesuatu yang menarik tetapi aku tidak mau terlibat dalam masalah ini.

Dengan pemikiran seperti itu akhirnya Bi Mirna menjelaskan pada Arga " Tuan Arga pelayan di tempat ini tidak ada yang masuk ke dalam rumah utama tanpa perintah dari Tuan Mahesa."

"Kejadiannya tidak terjadi di dalam rumah utama, tadi malam Tuan Mahesa mabuk dan kejadiannya terjadi di taman." Kata-kata dingin Arga bagaikan jarum yang menusuk telinga Mala.

Mabuk tadi malam dan berada di taman. Pria itu sebenarnya adalah Tuan Mahesa.

Mala mencengkeram bajunya erat - erat.

Dia mabuk tadi malam, dia tidak akan mengingat wajahku, ketika dia bangun hari ini.

" Tuan, tidak ada pelayan yang berada di taman tadi malam! tolong selidiki dengan jelas." Bi Mirna memaksa dirinya untuk tenang.

" Bi Mirna, kamu tidak perlu menjelaskannya, aku pasti akan segera mengetahuinya setelah aku menyelidikinya. Tuan Nasehat di pukul dengan menggunakan sebuah sapu, maka yang pertama akan di selidiki adalah semua pelayan yang bertugas menyapu di rumah ini !"

Kemudian Arga menginstruksikan untuk memisahkan pelayan yang bertugas menyapu dengan pelayan lainya. Ada sekitar sepuluh pelayan yang bertugas termasuk Mala.

Arga berjalan mendekati mereka dan menatap mereka satu persatu, matanya yang tajam menyebabkan para pelayan menjadi tegang.

Bi Mirna tidak berani berbicara. Tuan Mahesa adalah orang yang sangat berhati-hati dan waspada, kenapa dia bisa di pukul oleh seorang pelayan dan sungguh sangat berani pelayan itu ? Meskipun merasa bingung tapi Bi Mirna tidak berani untuk bertanya walaupun dia mempunyai banyak keberanian.

" Aku akan memeriksa leher kalian !" Perintah Arga dingin.

Memeriksa leher, itu berarti Tuan Mahesa ingat kalau dia telah mencekik ku tadi malam. Mala mengigit bibirnya.

Aku telah mengoleskan bedak pada leherku yang memar, jika pengawal ini tahu maka...

Mala tak berani untuk melanjutkan pikirannya karena dia tahu apa yang akan terjadi.

Yang paling bersemangat adalah Gita, hanya dia yang tau kalau Mala kembali sampai larut tadi malam, dan dia juga membawa sapu saat kembali.

Mala , waktumu telah tiba.

Mala berbaris di paling ujung dan sebelum Arga tiba di hadapannya, Mala melirik pelayan lainya, ada beberapa pelayan yang memiliki memar di lehernya tapi itu bukan karena cekikan.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!