19

Di dalam sebuah ruangan yang terpencil dari rumah ini, Mala dan Gita di tempatkan di kamar yang terpisah.

Mala tidak begitu paham tentang rumah ini karena memiliki banyak bangunan dan pondok-pondok kecil yang terpisah-pisah, dan juga area yang sangat luas jadi dia tidak bisa mengingat semua tata letak bangunan di rumah ini.

  Saat Mala di suruh masuk ke dalam sebuah kamar, cahaya di kamar itu sangat redup. Sementara Mala mengamati sekelilingnya dengan hati - hati dia tiba-tiba dikejutkan oleh suara seorang pria.

"Kamu, datang ke sini !" Saat mendengar suara itu wajah Mala menjadi tegang. suara ini sedikit tidak asing baginya dan itu adalah suara pria yang dia jumpai di taman, yaitu Tuan Mahesa, tapi Mala berpura-pura tidak mengenalinya.

Mala sengaja ketakutan saat melihatnya " Siapa... siapa kamu?" Saat mendengar kata-kata Mala, Mahesa terkekeh.

" Kemari.." wanita ini mengubah sikapnya sekarang. Dan saat Mala mendekat ke arah Mahesa tubuh Mala sedikit gemetar, Namun sebelum Mala mendekati Mahesa sebuah tangan terulur memegang pinggangnya.

" Kamu..., tidak baik bagi pria dan wanita terlalu dekat seperti ini." Mala mendengus dalam hatinya namun masih berpura-pura ketakutan.

Mahesa masih memeluk pinggang Mala, Dia menundukkan kepalanya " Kamu adalah wanita yang berada di taman kemarin malam ?" Nadanya penuh keyakinan.

" Kamu jangan asal menuduh, aku bukan wanita yang telah memukul Tuan Mahesa, siapa sebenarnya kamu ?" setelah mengatakan itu Mala mencoba mendorong Mahesa tapi dia gagal, tubuh Mahesa tak bergerak sama sekali.

" Bagaimana kalau kamu ikut denganku bekerja di dalam rumah utama?" Mala berpura-pura terkejut dan melebarkan matanya.

" Kamu.. kamu... adalah Tuan Mahesa." saat mendengar kata-kata Mala, Mahesa hanya tersenyum tipis.

" Bukankah baik untukmu untuk bisa melayaniku bersama dengan sahabatmu yang baik itu ?" Mahesa tertawa dan memegang pinggang Mala erat - erat.

" Aku tidak pernah menyinggung mu, aku juga tidak ingin melayani kamu dan bekerja di rumah utama karena aku tidak ingin melihat Citra."

" Sungguh menarik, kamu benar-benar tidak mau?" Ada kilatan aneh di mata Mahesa.

Wanita ini sangat ketakutan saat melihatku, sementara wanita yang ada di taman sangat berani.

Kedua wanita ini sangatlah berbeda.

"Tuan Mahesa saya membawa pelayan yang di bawa bersama Mala ke sini ?" Suara Arga terdengar.

" Tuan Mahesa, Aku Gita aku adalah wanita yang ada di taman kemarin malam."

Mahesa mengerutkan keningnya dan berjalan keluar. Apa yang sebenarnya terjadi, mengapa Gita tiba-tiba mengakui hal yang tidak dia lakukan.

Mala pun mengikuti Mahesa berjalan keluar.

" Karena kamu sudah mengakuinya, maka sekarang pergi dari sini dan jangan pernah kembali bekerja di rumah ini lagi, Arga bawa dia pergi !"

Gita kaget, dia di pecat dari sini. sebelum Gita mengatakan sesuatu dia sudah di bawa keluar oleh Arga dan bawahannya.

Saat mendengar kata-kata Mahesa, tubuh Mala gemetar, Jika Gita tidak mengakuinya apakah dia masih bekerja di rumah ini.

"Mala.." Mahesa memanggil Mala.

" Apakah wanita yang berada di taman itu adalah kamu ?" Saat mendengar pertanyaan Mahesa, pikiran Mala menjadi kalut.

" Tuan Mahesa, aku masih ingin bekerja di sini dan aku juga tidak mau di pecat seperti Gita dan dengan diriku yang seperti ini, apakah menurutmu aku memiliki keberanian untuk memukulmu ?" Mala menundukkan kepalanya seakan-akan bahwa tebakan Mahesa itu salah.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!