" Ini adalah perintah dari nona Claudia, dia berkata kamu tidak perlu untuk melanjutkan masalah ini lagi, dan dia menyuruhmu untuk menemuinya sekarang." Rara mengulangi kata-katanya dan tatapannya jatuh pada Mala.
Bi Mirna tahu arti dari tatapan Rara itu. Mala benar-benar harus disingkirkan dari sini.
" Aku akan menemui nona Claudia sekarang. " Arga melangkah pergi.
Mala menghela nafas lega, masalah ini sudah berakhir untuk saat ini. Namun dia tidak mengetahui bahwa seorang pria telah mengamati semua ekspresinya. Mahesa tersenyum, pelayan yang bernama Mala ini sebenarnya sangat menarik.
Di dalam rumah utama seorang wanita mengenakan baju yang sangat elegan sedang duduk di sofa sambil meminum teh. Wajahnya yang cantik, kulitnya halus dan matanya cerah.
" Nona Claudia aku telah membawa Arga ke sini." Wanita itu hanya mengangguk ringan.
" Ada apa Nona Claudia memanggil saya untuk datang ke sini ?" tanya Arga.
Walaupun Arga berperilaku hormat, namun dari kata-katanya dia tidak mau menerima perintah darinya Claudia.
" Beraninya kamu bertanya pada nona Claudia dengan nada seperti itu !" Rara memelototi Arga.
" Arga aku memanggilmu ke sini karena ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan padamu ?"
"Arga di mana kamu menemukan Mahesa pingsan tadi pagi ?" Claudia bertanya sambil tersenyum.
"Di taman." Dan jawaban Arga menyebabkan dia mengerutkan alisnya.
"Di taman, dia berada di taman untuk menenangkan pikirannya dan mabuk-mabuk di sana.. ?" Claudia menenangkan dirinya.
" Kalau tidak ada yang akan di tanyakan lagi , saya akan kembali karena saya masih memiliki pekerjaan yang harus saya lakukan." Claudia mencibir dengan suara keras.
"Menangkap seorang wanita itu yang kamu sebut pekerjaan, mulai sekarang kamu tidak perlu melanjutkan masalah ini lagi. Membuat keributan hanya untuk menangkap seorang wanita itu benar-benar sangat konyol."
" Nona Claudia saya diperintahkan oleh Tuhan mahesa secara langsung, jika kamu merasa keberatan kamu bisa langsung mengatakannya kepada Tuan Mahesa." Kata-kata Arga memiliki makna dan wajahnya yang sangat tegas.
Dan inilah yang membuat Claudia dipenuhi amarah. Namun ekspresinya berubah lagi, " Baiklah aku akan mengatakannya sendiri pada Mahesa, Rara Ayo ikut aku ke tempat Mahesa."
" Nona Claudia.." Rara tahu kalau tindakan Claudia Ini kurang pantas.
"Tuan Mahesa tidak ada di ruangannya." Kata-kata Arga membuat hati Rara tenang.
Claudia sangat khawatir pada Mahesa karena dia melihat Mahesa minum-minum kemarin malam dan segera memerintahkan pelayan untuk mencarinya.
Mereka mencari sepanjang malam tapi tidak ada hasil, dan pagi ini dia mendengar bahwa Mahesa ditemukan pingsan di taman. dan Mahesa juga menyuruh Arga untuk menemukan pelayan wanita yang dia temui di taman malam itu.
Claudia menyuruh Arga datang untuk memastikan berita ini. sebelumnya Mahesa telah membawa pelayan dari belakang untuk bekerja di rumah utama. dia tidak mempermasalahkan itu, tapi sekarang dia tidak bisa menutup mata lagi.
Claudia telah menyukai Mahesa sejak kecil tapi tak ada respon darinya. dan dia terpaksa menerima perjodohan dengan Kakak Mahesa karena orang tuanya ingin Claudia menikahi Heksa, Karena Mahesa adalah anak angkat. Dan berharap suatu saat Mahesa akan menerima cintanya.
"Kapan aku menyuruhmu untuk mencampuri urusanku !" suara laki-laki terdengar. ketika Claudia melihat ke arah suara, itu adalah seorang pria yang mengenakan kemeja putih dengan perpaduan celana hitam.
Saat dia berjalan Auranya sangat mengesankan, ini menyebabkan amarah Claudia menghilang seketika. Ketika Rara menyadari kedatangannya dia membukukan badannya dan segera pergi.
"Arga kamu boleh pergi."
" Ya tuan." Hanya Mahesa dan Claudia yang ada di sana. Sikap manja Claudia pun muncul di wajahnya, dia merasa sangat senang dan dia mengangkat tangan kanannya untuk meraih tangan Mahesa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments