YA, DIA ANAK RANIA AZAHRA

"Van, Vani," teriak Fatimah sambil berlari mencari Vani. Vani yang baru keluar dari kamar mandi, langsung kaget. Semoga saja feelingnya tidak benar, jika telah terjadi sesuatu yang buruk pada Sisi.

"Sisi, Van. Sisi." Fatimah langsung menarik lengan Vani menuju kamar.

"Ada apa dengan Sisi, Mbak?"

"Sisi tiba-tiba sesak nafas."

Vani berlari makin kencang. Masuk kedalam kamar dan panik mendapati Sisi kesulitan bernafas. Langsung dia gendong keponakannya itu, mengambil tas berisi dokumen penting dan rekam medis Sisi lalu berlari keluar rumah. Fatimah yang cemas ikut berlari dibelakang Vani.

"Tuan Salim," teriak Vani saat melihat pria itu hendak memasuki mobil. "Tolong, tolong Sisi. Tolong antar saya ke rumah sakit."

Pak Salim kaget melihat Sisi yang kesulitan bernafas. Segera dia membantu Vani dan Sisi masuk kedalam mobil lalu menyuruh sopir melajukan mobil dengan kecepatan tinggi kerumah sakit.

"Sisi, bertahan sayang," Vani terus menangis sepanjang perjalanan menuju rumah sakit.

"Kenapa bisa tiba-tiba sesak nafas?" tanya Pak Salim. Vani yang cemas tak menjawab pertanyaan Pak Salim, dia hanya terus menangis dan menangis.

Sesampainya dirumah sakit, Sisi langsung dibawa ke IGD.

"Tolong keponakan saya, Dok. Dia menderita leukemia."

Langkah kaki Pak Salim langsung terhenti mendengar ucapan Vani berusan. Leukemia? Sisi seorang penderita kanker?

Sisi sudah dibawa masuk ke IGD, tinggalah Pak Salim dan Vani yang menunggu diluar.

"Sisi, mengidap leukemia?" tanya Pak Salim.

"Iya," sahut Vani sambil mengangguk.

"Astaga," Pak Salim menghela nafas berat.

Menyandarkan punggung didinding sambil memejamkan mata. Pantas saja Sisi terlihat sangat kurus dan kecil, jadi ini penyebabnya.

Tak ada obrolan lain lagi diantara mereka. Keduanya sibuk mencemaskan kondisi Sisi, sampai suara dering ponsel yang ada disaku jas Pak Salim, menyadarkan mereka dari lamunan.

"Hallo," ucap Pak Slaim ditelepon.

"-----"

"Batalkan meeting hari ini, saya ada urusan penting." Dia mematikan telepon setelah itu.

Vani yang ada disana langsung menoleh kearah majikannya tersebut. Pak Salim rela membatalkan meeting demi Sisi. Selain itu, kentara sekali raut wajah cemas Pak Salim. Mungkinkah memang pria itu ayah kandung Sisi?

Beberapa saat kemudian, dokter keluar, mengabarkan jika kondisi Sisi buruk dan harus dipindahkan ke PICU. Keluarga disuruh untuk mengurus administrasinya.

Vani yang sudah membawa berkas-berkas penting dari rumah, segera mengurus administrasi. Bersyukur karena ada asuransi gratis sehingga dia tak perlu pusing urusan biaya.

Karena tak diizinkan masuk, Vani dan Pak Salim hanya bisa melihat Sisi dari kaca. Begitu banyak peralatan medis yang dipasang ditubuh mungil itu. Vani yang tak tega, hanya bisa menangis sambil melihat kearah lain.

"Kenapa kamu tak pernah cerita jika Sisi mengidap leukemia?"

"Apakah itu penting buat, Tuan?"

"Entah kamu percaya atau tidak, aku sangat menyayangi Sisi. Aku sudah menganggapnya seperti cucuku sendiri."

"Cucu?" Vani tersenyum getir.

Setelah Sisi mendapatkan penanganan di PICU, dokter memanggil keluarganya. Karena sangat ingin tahu tentang kondisi Sisi, Pak Salim ikut masuk keruangan dokter.

"Setelah saya baca rekam medis Sisi dari rumah sakit sebelumnya, sepertinya pengobatan terapi imun kurang cocok untuk Sisi." Ujar Dokter yang menangani Sisi.

"Lalu harus pengobatan apa, Dok?"

"Saat kondisinya stabil nanti, bisa kita coba pengobatan lain, yaitu kemoterapi dan transplantasi sumsum tulang belakang."

Pak Salim tersenyum simpul. Dia pernah melihat temannya menjalani kemo, rasanya dia tak tega jika anak sekecil Sisi harus dikemo.

"Lalukan apapun agar Sisi sembuh, Dok. Berapapun biayanya, akan saya tanggung." Vani terkejut mendengar kalimat Pak Salim barusan. Sesayang itukah pria itu pada Sisi? Keyakinannya makin tinggi, jika Pak Salim adalah ayah biologis Sisi.

"Sisi akan menjalani kemoterapi sembari mencari sumsum tulang belakang yang cocok untuknya. Biasanya berasal dari keluarga, seperti orang tua ataupun saudara kandung." Setelah Dokter menjelaskan panjang lebar, Vani dan Pak Salim keluar dari ruangan tersebut. Kembali menuju PICU untuk melihat Sisi meski hanya dari luar.

"Apakah anda mau mendonorkan sumsum tulang belakang anda untuk Sisi?" gumam Vani. Matanya tak lepas menatap Sisi yang masih terbaring tak sadarkan diri.

"Apa maksudmu?" Pak Salim langsung menoleh kearah Vani.

"Mungkin saja, anda adalah ayah kandung Sisi." Jawab Vani sembari menatap kedua mata Pak Salim.

Pak Salim berdecak pelan. "Apa kesehatan Sisi adalah sesuatu yang bisa dibuat untuk bahan becandaan?" tanyanya geram.

"Saya tidak sedang becanda."

"Omong kosong," makinya.

"Rania Azahra, anda kenalkan dengan nama itu?"

Deg

Pak Salim langsung terdiam mendengar nama Rani disebut. Dia menatap Sisi yang terbaring diatas brankar, senyuman gadis kecil itu selalu mengingatkannya pada Rani. "Jangan bilang kalau Sisi adalah...."

"Ya, dia anak Rania Azahra, kakak kandung saya."

Terpopuler

Comments

Yus Nita

Yus Nita

siapa kah di antara ke 3 pria tersebut Ayah kandung Sisi...??
hanya Autor lah yg tau..

2024-11-08

0

Ima Kristina

Ima Kristina

next

2024-12-22

0

Sarah Yuniani

Sarah Yuniani

udah tau terkena leukimia ,, malah dibawa kerja ,, kalo kambuh kan malah repot

2024-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 LEUKEMIA
2 MELAMAR JADI ART
3 KAU MENGINGATKANKU PADA SESEORANG
4 TERCEBUR
5 MINTA MAAF BERUJUNG PETAKA
6 MENCARI AYAH SISI, BUKAN MAKAMNYA
7 AKU SUDAH MERELAKANNYA
8 KEJADIAN MEMALUKAN
9 APA ANDA TAHU SESUATU?
10 HADIAH
11 OPA
12 TAK BELAJAR DARI PENGALAMAN
13 MIRIP
14 KECELAKAAN KECIL
15 SELERA RENDAHAN
16 YA, DIA ANAK RANIA AZAHRA
17 CINTA TERLARANG
18 AKU MENCINTAI RANI
19 APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN PADA RANI?
20 MENUNGGUMU SEUMUR HIDUP
21 AKU TIDAK LARI DARI TANGGUNG JAWAB
22 JANGAN BAHAS DIA LAGI
23 DADDY
24 OM AJA
25 TETAPLAH DISISIKU
26 APAKAH AKU SALAH MENGARTIKAN?
27 AKU HANYA TERPAKSA
28 DIPECAT
29 RANI DATANG
30 DIA AYAH KANDUNG SISI
31 SISI CUCU KAMI
32 SISI BERHAK BAHAGIA
33 DADDY TAK AKAN KEMANA-MANA
34 DILAN PUNYA ANAK
35 SIAPA NAMA AYAH SISI
36 BAPAK DAN IBU TAK SETUJU
37 SAYA TIDAK PERNAH MENINGGALKAN RANI
38 BUKAN MAMA
39 KEDATANGAN DAMIAN
40 PENJELASAN DAMIAN
41 PENYEBAB RANI DEPRESI
42 KAMU ANAK DADDY
43 HAMIL
44 HARUS ADA KEADILAN UNTUK RANI
45 AKU MERINDUKANMU RANI
46 IKHLAS ITU TIDAK MUDAH
47 KAYAK DIGIGIT SEMUT
48 SIDANG
49 KEPUTUSAN BAPAK SUDAH BULAT
50 PEMBERIAN
51 DILEMA
52 KITA HARUS PULANG
53 BERPISAH
54 KANGEN
55 DADDY PASTI DATANG
56 KEDATANGAN DAMIAN
57 HAPPY BIRTHDAY PUTRI KECIL DADDY
58 DOA SISI
59 NIKAHKAN BIBI DENGAN DADDY
60 RESEPSI
61 GAGAL ( END)
62 MALINGNYA LEBIH PINTER ( Extra part )
Episodes

Updated 62 Episodes

1
LEUKEMIA
2
MELAMAR JADI ART
3
KAU MENGINGATKANKU PADA SESEORANG
4
TERCEBUR
5
MINTA MAAF BERUJUNG PETAKA
6
MENCARI AYAH SISI, BUKAN MAKAMNYA
7
AKU SUDAH MERELAKANNYA
8
KEJADIAN MEMALUKAN
9
APA ANDA TAHU SESUATU?
10
HADIAH
11
OPA
12
TAK BELAJAR DARI PENGALAMAN
13
MIRIP
14
KECELAKAAN KECIL
15
SELERA RENDAHAN
16
YA, DIA ANAK RANIA AZAHRA
17
CINTA TERLARANG
18
AKU MENCINTAI RANI
19
APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN PADA RANI?
20
MENUNGGUMU SEUMUR HIDUP
21
AKU TIDAK LARI DARI TANGGUNG JAWAB
22
JANGAN BAHAS DIA LAGI
23
DADDY
24
OM AJA
25
TETAPLAH DISISIKU
26
APAKAH AKU SALAH MENGARTIKAN?
27
AKU HANYA TERPAKSA
28
DIPECAT
29
RANI DATANG
30
DIA AYAH KANDUNG SISI
31
SISI CUCU KAMI
32
SISI BERHAK BAHAGIA
33
DADDY TAK AKAN KEMANA-MANA
34
DILAN PUNYA ANAK
35
SIAPA NAMA AYAH SISI
36
BAPAK DAN IBU TAK SETUJU
37
SAYA TIDAK PERNAH MENINGGALKAN RANI
38
BUKAN MAMA
39
KEDATANGAN DAMIAN
40
PENJELASAN DAMIAN
41
PENYEBAB RANI DEPRESI
42
KAMU ANAK DADDY
43
HAMIL
44
HARUS ADA KEADILAN UNTUK RANI
45
AKU MERINDUKANMU RANI
46
IKHLAS ITU TIDAK MUDAH
47
KAYAK DIGIGIT SEMUT
48
SIDANG
49
KEPUTUSAN BAPAK SUDAH BULAT
50
PEMBERIAN
51
DILEMA
52
KITA HARUS PULANG
53
BERPISAH
54
KANGEN
55
DADDY PASTI DATANG
56
KEDATANGAN DAMIAN
57
HAPPY BIRTHDAY PUTRI KECIL DADDY
58
DOA SISI
59
NIKAHKAN BIBI DENGAN DADDY
60
RESEPSI
61
GAGAL ( END)
62
MALINGNYA LEBIH PINTER ( Extra part )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!