TAK BELAJAR DARI PENGALAMAN

Vani menatap pantulan wajahnya dicermin almari. Riasan tipis diwajah membuatnya terlihat lebih segar. Mengambil lip ink dipouch make up miliknya lalu mengolesnya tipis dibibir.

"Bibi cantik sekali." Pujian Sisi membuat Vani tersentak kaget. Dia baru tahu kalau ternyata, Sisi memperhatikannya sejak tadi. Dia pikir ponakannya itu sedang sibuk bermain boneka.

Vani tersenyum simpul melihat penampilannya. Ada apa dengan dirinya? Hanya karena akan keluar bersam Dilan, dia sampai dandan hampir sejam.

Tok tok tok

Ketukan dipintu membuat Vani dan Sisi langsung menoleh kesana. Dengan semangat tinggi, Sisi langsung membuka pintu, dia yakin jika yang mengetuk adalah Dilan. Dan ternyata dugaannya itu benar, Dilan sudah berdiri didepan pintu kamarnya dengan pakaian casual yang membuatnya terlihat semakin tampan.

"Om Dilan tampan sekali," puji Sisi sambil senyum malu-malu. Seperti cewek yang lagi kesengsem sama cowok tampan.

"Benarkah?"

"Hem," jawabnya sambil mengangguk malu.

"Ish, gemesin banget sih kamu," Dilan mencubit pelan pipi Sisi.

Vani yang sudah selesai dandan, mengambil tas slempang lalu menghampiri Sisi dan Dilan yang berdiri diambang pintu.

Dilan tak berkedip menatap Vani yang terlihat begitu cantik. Hari ini untuk pertama kalinya, dia melihat Vani dandan.

"Om Dilan, ayo." Dilan yang masih terpesona pada Vani, hanya diam saja. Sampai Sisi yang menyadari akan hal itu, langsung tertawa cekikikan. "Bibi aku cantik banget ya, Om?"

"I-i-iya." Mendengar itu, Vani langsung salah tingkah. Pipinya merona karena blush on ditambah malu. "Cantik sekali," puji Dilan langsung.

"Gimana gak cantik, Bibi dandan lamaaaa banget." Vani reflek memelototi Sisi saat bocah itu membuka kartunya. Harusnya dia bekap mulut mungil itu agar tak buka rahasia. Tapi sudah terlambat, sekarang, dia hanya bisa menunduk malu.

Dilan tersenyum simpul sambil menatap Vani. "Biasanya Bibi selalu dandan lama gini gak?" cowok itu seperti sengaja mengorek informasi.

"Enggak, Bibi gak pernah dandan, kecuali_"

"Kecuali apa?"

"Udah ayo berangkat." Tak mau Sisi keceplosan, Vani langsung menarik tangan keponakannya itu. "Katanya Sisi udah gak sabar mau lihat jerapah?" sengaja dia mengalihkan topik. Semalam Sisi tak bisa tidur sangking tak sabarnya ingin segera ke zoo. Menyebutkan satu persatu nama hewan yang ingin dia lihat sampai Vani ikut tak bisa tidur.

"Kecuali apa, Sisi?" Dilan masih terus bertanya sambil berjalan mengekor dibelakang Vani dan Sisi.

"Kecuali saat mau ke_" Vani membekap mulut keponakannya itu agar tak makin buka rahasia. Bisa malu dia kalau Dilan tahu dia hanya dandan saat mau kencan dengan pacarnya saja. Dan sejak putus, sudah sangat lama dia tidak dandan.

Langkah kaki Vani terhenti saat dihadapannya tiba-tiba muncul Bu Retno. "Mau kemana kalian?" tanya wanita itu sambil memperhatikan dandanan Vani dan Sisi yang tak seperti biasanya.

"Kami mau keluar, Mah," sahut Dilan.

"Bertiga?" Bu Retno menunjuk karah Vani dan Sisi. Melihat anaknya yang hanya diam, Bu Retno langsung menarik tangan Dilan. "Mama perlu bicara denganmu."

"Tunggu sebentar," ujar Dilan pada Vani dan Sisi. Dia mengikuti Bu Retno yang menarik lengannya menjauh.

"Katakan jika ini tak seperti yang Mama pikirkan?" tanya Bu Retno.

"Kalau iya kenapa?" sahut Dilan santai.

"Jangan gila kamu," sentak Bu Retno. "Ternyata kejadian Rani tak bisa membuatmu belajar dari pengalaman."

Dilan menggeleng, "Mama salah kalau bilang aku gak belajar dari pengalaman. Justru karena kejadian Rani, aku jadi tahu seperti apa rasanya kehilangan, dan aku tak akan pernah mengulangi kesalahanku sampai aku kehilangan lagi," tekan Dilan. Dulu dia masih bodoh, tak tahu jika dibalik paksaan melanjutkan kuliah di US, ada tujuan tersembunyi, yaitu memisahkan dia dengan Rani.

"Ingat, kamu sudah bertunangan. Fara akan kembali ke Indonesia bulan depan, Mama mau kalian segera menikah."

"Aku tak_" Kalimat Dilan menguap diudara saat melihat Vani berada tak jauh darinya dan sedang menatapnya. Dia yakin Vani mendengar ucapan mamanya tadi, kalau dia sudah punya tunangan. "Dilan tak peduli. Dilan hanya akan menikah dengan wanita pilihan Dilan," ujarnya lantang sambil menatap Vani. "Jangan melakukan apapun yang bisa membuat Dilan kecewa sekali lagi. Karena Dilan bisa melakukan hal diluar nalar yang Mama tak akan pernah duga." Dilan pergi menghampiri Vani setelah mengatakan itu.

"Ayo pergi." Dia menarik tangan Vani menyusul Sisi yang sudah menunggu didepan.

Bu Retno menatap nanar punggung Dilan dan Vani yang makin menjauh. Tangannya mengepal kuat melihat genggaman tangan mereka. Dia memejamkan mata sambil mengurut pungkal hidungnya. Sepertinya dia yang tak bisa belajar dari pengalaman. Harusnya tak mempekerjakan asisten rumah tangga yang masih muda dan cantik, agar kejadian 7 tahun yang lalu tak terulang kembali.

Sisi girang melihat Dilan dan Bibinya datang. Dengan sangat bersemangat, dia berjalan lebih dulu menuju mobil Dilan yang terparkir dihalaman.

"Tunggu dulu." Vani menarik tangannya dari genggaman Dilan, membuat langkah pria itu langsung terhenti. "Apa Mas Dilan sudah punya tunangan?"

"Kemarin, tapi hari ini sudah tidak, sudah putus," sahut Dilan santai.

"Hah?" Vani bingung dengan kalimat tersebut.

"Sudahlah ayo, Sisi udah nungguin itu." Dilan berjalan lebih dulu, meninggalkan Vani yang masih ragu untuk lanjut ke zoo. Dia tak mau menjadi orang ketiga dalam hubungan Dilan.

"Sisi mau duduk didepan gak, deket Om?" tanya Dilan sambil membuka pintu depan.

"Mau, mau." Sahut Sisi girang.

Melihat Sisi sudah masuk kedalam mobil, mau tak mau Vani ikut. Karena sudah ada Sisi didepan, dia duduk dibangku belakang.

Terpopuler

Comments

Ima Kristina

Ima Kristina

lanjut lanjut penasaran Kakaa

2024-12-22

0

himawatidewi satyawira

himawatidewi satyawira

biang kerok ini mah

2024-06-08

0

himawatidewi satyawira

himawatidewi satyawira

semoga sisi cpt sembuh yaa..kasihan sisi

2024-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 LEUKEMIA
2 MELAMAR JADI ART
3 KAU MENGINGATKANKU PADA SESEORANG
4 TERCEBUR
5 MINTA MAAF BERUJUNG PETAKA
6 MENCARI AYAH SISI, BUKAN MAKAMNYA
7 AKU SUDAH MERELAKANNYA
8 KEJADIAN MEMALUKAN
9 APA ANDA TAHU SESUATU?
10 HADIAH
11 OPA
12 TAK BELAJAR DARI PENGALAMAN
13 MIRIP
14 KECELAKAAN KECIL
15 SELERA RENDAHAN
16 YA, DIA ANAK RANIA AZAHRA
17 CINTA TERLARANG
18 AKU MENCINTAI RANI
19 APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN PADA RANI?
20 MENUNGGUMU SEUMUR HIDUP
21 AKU TIDAK LARI DARI TANGGUNG JAWAB
22 JANGAN BAHAS DIA LAGI
23 DADDY
24 OM AJA
25 TETAPLAH DISISIKU
26 APAKAH AKU SALAH MENGARTIKAN?
27 AKU HANYA TERPAKSA
28 DIPECAT
29 RANI DATANG
30 DIA AYAH KANDUNG SISI
31 SISI CUCU KAMI
32 SISI BERHAK BAHAGIA
33 DADDY TAK AKAN KEMANA-MANA
34 DILAN PUNYA ANAK
35 SIAPA NAMA AYAH SISI
36 BAPAK DAN IBU TAK SETUJU
37 SAYA TIDAK PERNAH MENINGGALKAN RANI
38 BUKAN MAMA
39 KEDATANGAN DAMIAN
40 PENJELASAN DAMIAN
41 PENYEBAB RANI DEPRESI
42 KAMU ANAK DADDY
43 HAMIL
44 HARUS ADA KEADILAN UNTUK RANI
45 AKU MERINDUKANMU RANI
46 IKHLAS ITU TIDAK MUDAH
47 KAYAK DIGIGIT SEMUT
48 SIDANG
49 KEPUTUSAN BAPAK SUDAH BULAT
50 PEMBERIAN
51 DILEMA
52 KITA HARUS PULANG
53 BERPISAH
54 KANGEN
55 DADDY PASTI DATANG
56 KEDATANGAN DAMIAN
57 HAPPY BIRTHDAY PUTRI KECIL DADDY
58 DOA SISI
59 NIKAHKAN BIBI DENGAN DADDY
60 RESEPSI
61 GAGAL ( END)
62 MALINGNYA LEBIH PINTER ( Extra part )
Episodes

Updated 62 Episodes

1
LEUKEMIA
2
MELAMAR JADI ART
3
KAU MENGINGATKANKU PADA SESEORANG
4
TERCEBUR
5
MINTA MAAF BERUJUNG PETAKA
6
MENCARI AYAH SISI, BUKAN MAKAMNYA
7
AKU SUDAH MERELAKANNYA
8
KEJADIAN MEMALUKAN
9
APA ANDA TAHU SESUATU?
10
HADIAH
11
OPA
12
TAK BELAJAR DARI PENGALAMAN
13
MIRIP
14
KECELAKAAN KECIL
15
SELERA RENDAHAN
16
YA, DIA ANAK RANIA AZAHRA
17
CINTA TERLARANG
18
AKU MENCINTAI RANI
19
APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN PADA RANI?
20
MENUNGGUMU SEUMUR HIDUP
21
AKU TIDAK LARI DARI TANGGUNG JAWAB
22
JANGAN BAHAS DIA LAGI
23
DADDY
24
OM AJA
25
TETAPLAH DISISIKU
26
APAKAH AKU SALAH MENGARTIKAN?
27
AKU HANYA TERPAKSA
28
DIPECAT
29
RANI DATANG
30
DIA AYAH KANDUNG SISI
31
SISI CUCU KAMI
32
SISI BERHAK BAHAGIA
33
DADDY TAK AKAN KEMANA-MANA
34
DILAN PUNYA ANAK
35
SIAPA NAMA AYAH SISI
36
BAPAK DAN IBU TAK SETUJU
37
SAYA TIDAK PERNAH MENINGGALKAN RANI
38
BUKAN MAMA
39
KEDATANGAN DAMIAN
40
PENJELASAN DAMIAN
41
PENYEBAB RANI DEPRESI
42
KAMU ANAK DADDY
43
HAMIL
44
HARUS ADA KEADILAN UNTUK RANI
45
AKU MERINDUKANMU RANI
46
IKHLAS ITU TIDAK MUDAH
47
KAYAK DIGIGIT SEMUT
48
SIDANG
49
KEPUTUSAN BAPAK SUDAH BULAT
50
PEMBERIAN
51
DILEMA
52
KITA HARUS PULANG
53
BERPISAH
54
KANGEN
55
DADDY PASTI DATANG
56
KEDATANGAN DAMIAN
57
HAPPY BIRTHDAY PUTRI KECIL DADDY
58
DOA SISI
59
NIKAHKAN BIBI DENGAN DADDY
60
RESEPSI
61
GAGAL ( END)
62
MALINGNYA LEBIH PINTER ( Extra part )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!