Terlalu menikmati percakapan mereka sampai tak terasa langit mulai gelap dan Leo melewatkan dua jam waktu kerjanya bahkan masih berutang tiga jam lagi pada hari tersebut tapi ini termasuk bagian kebijakan dari kontrak kerja antara Leo dan Deby si pemilik kedai PION ZEBRA di ujung kota.
Dimana salah satu ketentuan yang telah di sepakati Leo punya hak untuk masuk kapan saja sesuai yang Leo kehendaki walau sudah ada ketetapan yang seharusnya.
Keuntungan Leo merupakan jam kerja nya yang fleksibel di mana bagi Leo sendiri kebebasan menentukan alur hidupnya adalah prioritas utama dalam prinsip hidupnya.
["terus kalau kau terus melakukan itu bukankah pihak kedai yang akan menerima dampak buruknya?"] tanya si wanita yang sedang berjalan.
["jadi setiap kali aku merubah agenda tanpa pemberitahuan maka aku hanya menerima sepuluh persen entah hanya sejam aku main atau tinggal sejam lagi di hari tersebut"] jelas Leo yang juga berjalan beriringan dengan si wanita.
["terus bagaimana kalau kau tak masuk seharian penuh, apa kau masih mendapatkan bagian untuk hari itu?"] tanya lagi dari si wanita.
Mendengar pertanyaan barusan membuat Leo [tertawa singkat] lalu merespon dengan jawaban
["sayangnya ikatan kontrak itu tak sebanding dengan ikatan persahabatan ku dengan Deby, aku tetap mendapat makan dan minum gratis di kedai Deby, lagipula Deby tahu betul setiap kali aku bermain di kedainya walau hanya sejam perharinya tapi itu sanggup mengikat beberapa pelanggan baru untuk datang kembali"] jelas Leo.
["berarti seharusnya kau juga mendapatkan bagian lebih untuk itu"] balas si wanita.
["hah? apa kau masih belum paham sudah ku katakan sebelumnya bahwa ikatan persahabatan kami lebih kuat dari ikatan kontrak kerja itu"] ulang penegasan dari Leo untuk si wanita.
["terus bagaimana dengan kebutuhan hidupmu yang lain? seperti tabungan untuk pernikahan nanti atau untuk jaminan masa tua dan kau bisa saja cedera saat perjalan pulang saat ini, apa kau tak butuh uang untuk mengobati matamu?"] bantahan si wanita.
["saat kau sakit kau butuh dokter apa uang?"] tanya Leo.
kemudian si wanita itu kembali membantah ["jelas butuh dokter tapi dokter datang kesini memerlukan biaya kau pahamkan hal seperti itu"]
["uang hanyalah ilusi untuk orang-orang yang benar-benar telah mengenali kehidupan dengan baik"] tegas Leo.
Si wanita hendak berbicara tapi Leo langsung memotong dengan sebuah pertanyaan.
["begini saja kau pilih mana? pertama kau orang terkaya di dunia tapi tak ada satupun yang percaya padamu dan kedua kau orang termiskin di dunia tapi seluruh dunia percaya padamu?"] dengan nada yang cukup serius.
["(tertawa) paham, paham, oke aku paham, jadi bagaimana? kini kau hanya sekedar bertahan hidup dan tanpa mempunyai tujuan yang jelas"]
["bukannya tak jelas tapi kau saja,,"] ingin menjelaskan tapi langsung di cegat oleh si wanita dengan pertanyaan.
["tunggu lalu kenapa juga kau harus membuat kontrak aneh seperti itu?"] tanya si wanita.
["sebenarnya itu kebutuhan jiwa ku tepatnya untuk kesehatan mentalku yang cukup sensitif ini"] jawab Leo.
["kebutuhan jiwa? apa kau punya masalah gangguan lain yang ah sungguh aku belum paham"] tegas si wanita.
["tak perlu di paksakan lagipula tak ada yang menyuruh mu untuk paham"] cakap Leo.
["maaf yaa!? kurasa aku menanyakan sesuatu yang tak seharusnya ditanyakan"] pinta si wanita.
["aku rasa juga kau tak perlu minta maaf"] cakap Leo.
[suara kawanan jangkrik] di arah depan
[suara kawanan jangkrik "tapi sepertinya aku punya banyak salah padamu yang kau tak sadari"] tegas si wanita.
[SUARA SEKAWANAN JANGKRIK] di sekitaran samping kanan serta kiri Leo dan si wanita.
[SUARA KAWANAN JANGKRIK "aku tak mengerti maksudmu"] kata Leo.
[suara sekawanan jangkrik] di arah belakang.
[suara sekawanan jangkrik "aku bukanlah orang yang kau maksud yang selama seminggu ini memasak makanan yang mirip seperti masakan ibumu"] jelas si wanita.
Mendengar itu Leo hanya terdiam.
[suara kawanan jangkrik] yang tertinggal jauh di belakang.
Seketika terdengar [SUARA GEMURUH LANGIT].
["astaga,, sepertinya mau hujan! keasikan bercerita sehingga aku tak memerhatikan langit"] jelas si wanita.
["hei turunkan tongkatku, aku tak masalah dengan hujan yang masalah kau menarik tongkat milikku itu sangat bahaya! turunkan cepat!!"] pinta Leo.
Saat mulai hening Leo mulai masuk dalam kenangan dalam memori miliknya dengan kata kunci yang di tak sengaja di ucap oleh si wanita "MAU HUJAN".
Tiga hari yang lalu.
Dua puluh dua menit itu adalah waktu yang seharusnya di habiskan Leo berjalan dari gerbang masuk desa, melewati desa, memasuki perkebunan yang mempunyai jalan setapak, memasuki hutan, dan sampai di rumahnya.
Tapi kali ini Leo pulang lebih cepat dari hari-hari biasanya sebab terjadi kekacauan yang tak terduga di kedai tempat Leo bekerja.
Sesampainya di halaman rumahnya Leo tak langsung masuk dan memilih duduk di halaman rumahnya yang dari awal sudah tersedia bangku di sana. Ia mengambil sebuah gitar dengan ukuran mini yang juga terletak di meja samping kursi tempat Leo duduk.
Maksud hati ingin memainkan gitar mini yang baru saja di ambilnya dari meja tapi dari arah belakang rumah Leo mendengar sebuah [lolongan dua ekor anjing secara beruntun yang semakin waktu semakin mendekati rumahnya].
[suara pintu terbuka secara kasar tepat bersumber dari pintu belakang rumah Leo].
tak lama...
[suara pintu tertutup sangat kasar masih dari sumber bunyi yang sama yaitu dari pintu belakang rumahnya].
[suara halus langkah kaki beberapa ekor anjing berlari kecil dari arah kanan belakang ke arah kanan depan yang perlahan menjauh dan senyap].
[suara tiga wanita tertawa] dari belakang arah rumah Leo.
Leo dengan berani menghiraukan suara tawa ke tiga orang asing tersebut bahkan berani mengambil tindakan mencolok dengan menyentuh senar gitarnya dengan cukup bertenaga.
[ALUNAN MELODI].
Kini suara bising itu lenyap tanpa pamit.
[ALUNAN MELODI].
Instrumen gitar itu berlangsung hampir seper lima malam dan selama itu juga keheningan malam berlangsung seakan menyambut baik petikan gitar dari jari-jemari Leo.
Cuaca di malam itu melakukan transisi dari arah yang tak di duga bahkan dalam keadaan berbintang sentuhan gerimis membasahi Leo, si gadis muda, Wi, dan Ai.
Dan si gadis muda, Wi, dan Ai yang mengambil tindakan untuk segera berteduh ke rumah Leo di sisi terdekat mereka masing-masing sedangkan Leo masih tetap duduk di kursi di depan halaman rumahnya dan terus memetik setiap buah senar secara indah.
Rintik berlanjut hampir selama beberapa menitan dan itu seharusnya cukup untuk membasahi seluruh badan Leo.
Dan meski sudah seperti orang mandi tapi mungkin sepertinya Leo memang ingin mandi sambil bermain melodi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments