___PERSPEKTIF_SI_BUTA____
Dari sini sejenak kita memakai penglihatan [ruang/gelap].
[instrumen penyambutan]
[suara TV "sekali lagi kita panggilkan Afiyah Intan!!" Zelfian memanggil kembali]
[instrumen penyambutan]
Instrumen penyambutan belum habis tapi tiba-tiba langsung
[iklan TV "wah kulitmu sangat bening seperti yang viral itu, bagi rahasianya dong", "ini rahasianya Pakeline cukup sehari setiap habis mandi dan,,,]
Iklan juga belum selesai dan langsung kembali ke acara yang semula.
[suara TV "Wulan!!, saya sudah membicarakan ini baik-baik dengan kedua orangtua anda tapi kalau memang niat baik ini di terima dengan cara yang tidak baik maka saya sudah siapkan cara kedua dan ini bisa kau lihat sendiri, mama kamu telah menandatangani surat perjanjian dan dengan kontrak ini kami secara resmi yang akan menentukan siapa jodohmu, jadi program ini tidak di batalkan tapi sedikit berubah menjadi perlombaan dan terbuka bagi seluruh laki-laki yang telah cukup usia, untuk siapapun yang berhasil membawa si super cantik Asmaul Husna ke sini maka otomatis telah resmi menjadi calon suami Asmaul Husna"]
[suara TV di matikan]
["cantik itu apa? kenapa karena dia cantik semua TV membahasnya? tahi lalat lah!!" ocehan si buta.]
___PERSPEKTIF_SI_CANTIK____
beberapa saat sebelum Wulan dan Kial sampai studio TV.
"saranku dengarkanlah suara hatimu!! karena suara hatiku mengatakan seperti itu" ucap Kial sambil menyetir mobil.
"kenapa kau harus dan tiba-tiba bersimpati pada kehidupanku?" tanya Wulan.
"bukan aku tapi hatiku, pandangan pertama itu mencuri hatiku, kata hatiku dia siap memberikan permainan cantik untuk yang tercantik, apa menurutmu cintaku ini salah?" jelas Kial.
"sial aku sedikit terharu, dan menurutku cintamu itu tak salah sama sekali, tapi ketika kau memilih jenis eksekusi atau opsi tindakan apa yang akan kau ambil, di situlah yang akan menentukan salah dan benarnya" jelas dan tegas si cantik Wulan yang dalam mode tertutup.
"sepakat, cantik,, sungguh cantik" setelah sepakat Kial menyempatkan melirik ke Wulan berdurasi 2 detikan sebelum kembali memerhatikan jalan.
"jadi apa kata hatimu cantik?" tanya Kial untuk memastikan alur.
Wulan hanya berkata "entahlah" dan mobil Kial berhenti dan Kial mematikan mesin lalu berkata "kau mau tau apa kata hatiku?".
"apa yang dia bilang?" tanya Wulan.
"katanya sekarang kita bekerja untukmu, jadi kami menunggu keputusanmu sendiri cantik" jawab Kial yang langsung membuka pintu mobil, keluar dari mobil, menutup pintu mobil, memutar ke sebelah dan membuka pintu untuk orang yang sedang ling lung yakni Wulan, lalu Wulan keluar, Kial menutup pintu.
Mereka berdua berjalan mendekati tangga, menaiki tangga, dan entah kenapa semakin masuk ke dalam studio Wulan mulai merasakan detak jantungnya seperti mendobrak Wulan ke arah sebaliknya namun langkah kaki Wulan tetap pada kecepatan yang sama tak berkurang apalagi berhenti.
[SUARA DETAK JANTUNGNYA WULAN DI SINI LEBIH TERDENGAR SEHINGGA WULAN SENDIRI TAK MENDENGAR APAPUN KEBISINGAN YANG ADA DI SEKITARNYA]
Terlihat mama Wulan yang nampak tersenyum melihat Wulan yang datang di kawal si polwan dari belakang dan papa Wulan yang terlihat menatap Wulan dengan ekspresi tersenyum tipis walau sedang bercerita dengan seorang pria(si gila yang berhasil merayu mama Wulan bahkan sampai menulis kontrak) yang terlihat asing bagi Wulan namun semua yang tak Wulan senangi ini di sebabkan oleh ulahnya.
Dari belakang stage mereka sekeluarga menunggu untuk di panggil masuk satu per satu dan ketika panggilan pertama "kita langsung panggil saja ini dia sosok spesial Afiyah Intan".
Wulan hanya termenung terlarut dalam hayalan di mana selama ini dia tak biasa menjadi bahan untuk di pandang bahkan dalam mode tertutup sekalipun. Bahkan di panggilan kedua Wulan tetap tak bergerak se-inci pun seorang karyawati TV datang dari arah belakang samping kiri memegang tangan kiri Wulan dan coba memberikan momentum sambil mengatakan sesuatu tapi suaranya tertindih dengan suara gugup Wulan.
Dari sisi yang sama yakni belakang tapi di sebelah kanan menarik paksa(dorongan) Wulan dengan sangat kuat yang ternyata sumber tarikan itu adalah Kial si polwan yang terlihat mengarahkan pistol ke arah kepala Wulan dan berusaha keluar dari ruangan tersebut bahkan pasukan khusus yang di tugaskan menjaga studio tersebut tak berani mengambil satu resiko tembakan karena mengenal sosok yang saat ini sedang menjadikan Wulan sebagai sandera.
Mereka pun keluar tanpa goresan dan langsung melarikan diri menggunakan mobil tercepat yang terparkir di studio yang sebelum masuk telah di beri cap oleh si polwan dan ketika di dalam si polwan menyempatkan untuk berbaur dan mengambil kunci tanpa sepengetahuan yang punya.
[suara mobil melaju kencang pada jalan lurus]
"APA KAU GILA? KAU MENYURUHKU UNTUK MENERIMA KENYATAAN TAPI KAU SENDIRI MENCOBA MELAWAN DUNIA?" teriak Wulan yang terbawa adrenalin.
"AKU BILANG IKUTI KATA HATIMU" balasan teriakan Kial walau sedang menyetir dengan kecepatan tinggi.
"DAN APAKAH INI YANG HATI MU KATAKAN UNTUK MELAWAN KENYATAAN?" tanya Wulan.
"YAAA, DIA INGIN KAU BERHENTI MENURUTI KEINGINAN ORANG TUAMU KEINGINAN MEREKA UNTUK MEREKA KEINGINAN MU UNTUKMU, BERHENTILAH JADI BONEKA WULAN!! HATIMU BERKATA TIDAK BAHKAN JIKA HARUS MATI TAPI BADANMU TIDAK INGIN ORANG TUA MU YANG MATI ITULAH KENAPA KAU TADI TAK BERGERAK SEDIKIT PUN, AKU HANYA INGIN MEMBERIKAN SEDIKIT DORONGAN AGAR MENEMUKAN KEBEBASAN DAN INILAH KEBEBASAN WULAN RASAKANLAH SETIAP DETIKNYA KITA SEAKAN-AKAN AKAN BERTEMU DENGAN SANG PEMILIK KECANTIKANMU WULAN" penjelasan Kial yang emosinya kini sedang berenang di lautan cinta.
Mereka berdua ternyata melaju ke pangkalan militer TENTARA NEGARA INDONESIA ANGKATAN UDARA atau di singkat TNI AU.
Sesampainya di sana ternyata si polwan memiliki akses masuk dan bahkan di beri izin memakai fasilitas negara untuk urusan yang belum sempat untuk ia jelaskan. Fasilitas tersebut merupakan sebuah pesawat F 16 yang sudah lepas landas dan perlahan mulai menghilang di telan oleh sekumpulan awan mendung.
Begitu se-jam kemudian telah terdengar kabar bahwa pesawat tempur yang di kendari oleh Wulan dan si polwan telah terbakar di daratan sulawesi namun dari bangkai pesawat yang terbakar di hutan pulau sulawesi tersebut tak di temukan satupun mayat.
Tapi setelah se-jam kemudian di temukan dua buah parasut yang di daratan kalimantan dan anehnya setelah beberapa menit kabar baru tentang bangkai pesawat terbakar juga di temukan di daratan sumatra bahkan sehari kemudian di pulau jawa, lalu terakhir di pulau papua.
Jelas untuk beberapa tindakan seperti ini merupakan hal standar dan tak mengejutkan jika memang berurusan dengan si polwan yang sedang menjadi budak cintanya Wulan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments