Pagi hari yang seperti biasanya Asmaul Husna terbangun melihat langit-langit kamarnya lalu kembali menutup matanya hingga empat sampai lima kedipan ia melakukan olahraga otot mata dengan melirik kekiri balas kekanan secara berulang, kemudian melirik ke atas balas ke bawah dengan jumlah yang sama, dilanjutkan memutar lirikan lalu dibalas kearah putaran sebaliknya.
Membuka selimut yang semalam menghangat tubuhnya lalu ia duduk beberapa detik di pinggir tempat tidur, berdiri,, berjalan ke kamar mandi sambil melakukan sedikit pemanasan tangan juga menggeleng gelengkan kepalanya, gosok gigi, cuci muka, tak mandi, kembali ke tempat tidur, merapikan tempat tidur, terus ke dapur membuat sarapan, makan, berjalan santai beberapa menit di halaman, menyiram tanaman sambil menghayal.
[bunyi bel]
Asmaul Husna yang tersentak langsung berteriak "IYA TUNGGU" berlari kecil kedalam rumah niat ingin memakai setelan niqab yang seperti biasa ia gunakan diluar ruangan tapi diruang tamu Wulan terjeda ketika sekilas melihat masker medis dan hoodie pink di meja kerjanya sebagai alternatif hijab terdekat dan tercepat.
[bunyi pintu pagar terbuka]
Ternyata seorang kurir pengantar paket, setelah membuka isi paket "rindunya mama" sebuah toples kue kering dengan sepotong kertas bertuliskan "sehat dan bahagia selalu ya cantik, mama harap kado spesial ini sampai tepat di hari spesial Wulan".
Wulan ke ruang tamu tepatnya meja kerjanya untuk mengambil gadget dan langsung melakukan vc tak menunggu lama panggilan pun di respon.
"hai cantik sudah terima kadonya?" mama Wulan yang sedang sarapan bersama papa Wulan di luar ruangan.
Di saat bersamaan Wulan juga merengek "haa, mama,, Wulan rindu besok pulang yah?" sambil membuka toples kue kering kesukaannya.
"lah siapa yang minta kerja diluar negeri? kan Wulan sendiri" mama Wulan yang fokus ke piring makanannya.
"tapi kan m'mmm,, Wulan m'mmm rindu jadi mau pulang liburan mm'mm,, sebentar" rengekan Wulan sambil mengunyah kue kering yang terus ia tambah walau hampir penuh di mulutnya karena belum terkunyah secara sempurna.
"Wulan ,,, dokter itu pekerjaan yang tidak boleh dilakukan seenaknya sendiri kamu harus profesional, selesaikan dulu kontrak kerja dulu baru mama kasih izin Wulan pulang, oke cantik?" jelas mama Wulan dengan wajah serius.
Wulan dengan nada cemberut "iyaa".
"paman sama bibi dimana?, dari tadi kamu bolak balik kok gak kelihatan!" tanya mama Wulan.
"ada keluar kota nanti malam kayaknya baru di rumah, ya mana berani juga Wulan berkeliaran di rumah paman tanpa hijab begini, Wulan ganti baju mau ke kantor sudah dulu ya mama" kata Wulan sembari menutup toples.
...
[suara keramaian di ruang lobi rumah sakit]
Asmaul Husna berjalan melewati lobi menuju ke ruang miliknya di perjalanan tepatnya setiap pasien ataupun pekerja rumah sakit tiba-tiba berubah jadi anjing pelacak aroma sedap yang terurai perlahan dari sepanjang lintasan jejak Afiyah Intan.
Di saat hendak membuka pintu ruangan miliknya seorang perawat menanyakan pertanyaan yang membuat jenuh "dokter,, bagilah merk parfum sabun ka? lotion atau apakah yang dok sering kenakan sehari hari ke rumah sakit".
Belum selesai perawat itu berbicara Wulan yang merasa jenuh membalas dengan nada dan tempo singkat "his kau ni,, kan dah berapa kali aku cakap, aku tak guna semua benda yang kau cakap tuh".
baru berapa detik Wulan duduk tak lama seorang anak laki-laki kurang lebih berusia 13 tahunan yang tampak berekspresi aneh membuka pintu ruangan Wulan lalu terdiam sejenak dan melihat ke sekeliling ruangan lalu meninggalkan senyum hangat sebelum keluar dan terdengar samar dari langkah kaki yang juga cukup aneh hingga menciptakan bising yang lumayan berkesan.
"lah itu anak kagak jelas?, nanya kek biar jelas"
Saat selesai kerja biasanya Wulan langsung pulang tapi karena teringat momen, ekspresi serta gerak gerik anak kecil tadi pagi Wulan memutuskan singgah sebentar di ruang pengawas cctv rumah sakit untuk memastikan kalau itu bukanlah kejadian ganjil yang tak di harapkan.
Dan cctv di lorong memang merekam kejadian adanya seorang anak bergerak dengan tempo yang langkah tapi setelah mengecek kamera cctv lainnya kemunculan anak itu hanya terekam di kamera terowongan depan ruangan Wulan dan tak ada satupun kamera lain yang merekam dari mana datangnya juga kemana perginya anak aneh tersebut.
Si pengawas cctv yang juga menyaksikan kejadian rekaman yang baru terjadi tadi pagi langsung menatap Wulan dan dengan sengaja memakai ekspresi wajah yang cukup lucu untuk meringankan suasana yang cukup menekan dengan menimbulkan banyak tanda tanya.
Wulan sendiri tak menyangkal kejadian aneh yang di alaminya hari ini tapi setelah memastikan di cctv bahwa yang dilihatnya memanglah peristiwa yang lumayan horor dan ini merupakan kali pertamanya selama Wulan hidup akibatnya sepanjang berbelanja hingga ketika di rumah sedang memasak tak berhenti terbayang.
Cukup tenang setelah beberapa aktivitas rumah selesai Wulan lakukan ia pun duduk bersantai di ruang tengah keheningan berlangsung sekitar 5 detikan membuat "AAAAAAAGH" Wulan berteriak karena pikirannya terus terfokus pada anak aneh tersebut.
Wulan mencoba menghubungi rekan kerjanya yang juga adalah teman dekatnya bernama Qwinnie yang kebetulan rumah tempat Qwinnie tinggal tak terlalu jauh dari rumah paman Wulan. Sekitar 8 panggilan tak terjawab tapi Wulan tak menyerah dan tetap memanggil walau belum juga di respon.
Suasana horor semakin bertambah akibat panggilan tak pernah di jawab seakan rumah pamannya benar-benar telah terisolasi dari dunia luar fantasi Wulan terus meliar ketika melihat keluar rumah tak tampak aktivitas kehidupan sama sekali sedikit mengintip ke langit ternyata sedang bulan purnama.
Wulan tak mendengar sumber bunyi selain dari dirinya dan kini mengharapkan keheningan itu segera berakhir bahkan jika suara lolongan anjing.
"ayolah suara anjing pun tak masalah" cakap Wulan.
[GUK, GUUUK, AAAUUUUNG]
"masa bisa gitu?! ya huuuft kan tambah aneh" ucap Wulan.
Wulan kini berjalan cepat menuju kamarnya mengunci pintu membuka selimut berbaring menutup seluruh badan dan kembali temannya.
"paman sama bibi juga lama datangnya terus Qwinnie seharusnya jam segini itu belum tidur, mama Wulan pengen pulang" celoteh ketakutan Wulan yang kembali mengingat mamanya.
...
[bunyi klakson mobil 2 kali]
Sempat kaget namun Wulan langsung lega karena mendengar bunyi yang akrab yakni klakson khas dari mobil antik pamannya.
[bunyi klakson ke 3] di tekan berkelanjutan selama 2 detikan.
pada malam hari paman dan bibi Wulan telah kembali dari urusan bisnis luar kota seperti biasa Wulan membuka pintu gerbang dengan setelan tertutup walaupun yang datang adalah saudari atau tepatnya adik kandung dari ayah Wulan sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments