Gerald dan Stefi sedang memilih buah yang segar untuk di berikan ke Nelsia. Tiba-tiba Gerald melihat dari kejauhan seperti Ardi. Ya laki-laki baji****n yang di benci oleh Nelsia. Tapi Stefi saat melihat Ardi terlihat marah. Karena pria yang di maksud Stefi sedang PDKT dengan nya ialah Ardi. "Kak, ayuk kita pulang. Males aku lama-lama di sini" ajak Stefi kesal. Melihat perubahan sikap Stefi, Gerald pun bingung dan bertanya "Kenapa kamu dek? Kamu melihat siapa? Mendadak jadi kesal kayak gini".
Mata Stefi tertuju pada laki-laki yang kakak nya pun kenal yaitu Ardi. "Dek, kamu kenal pria itu?" selidik Gerald. Stefi pun menganggukkan kepala pelan. "****. Kenapa harus dia yang kamu kenal dek?" omel Gerald. "Maksud kakak? Kakak kenal sama Ardi? Kapan? Dimana?" tanya Stefi serius. "Kita pulang dek. Nanti gue ceritain di jalan" jawab Gerald sambil menarik Stefi cepat-cepat menuju kasir dan membayarnya.
Dalam perjalanan menuju rumah Nelsia, Stefi bertanya kembali pada kakak nya "Kak, kakak kenal di mana sama Ardi?". " Hhmmm... dia... dia... " ucap Gerald terbata-bata. Dia tidak tahu harus mulai dari mana untuk memberitahu Stefi. "Dia apa sih kak? yang jelas kenapa kalau ngomong" Stefi sedikit emosi. "Dia itu tidak baik untuk lo dek. Dia itu suka mainin cewe. Dia mantan nya cewe yang kakak suka. Dia selingkuh saat sudah bertunangan. Dan parah nya lagi dia selingkuh dengan sahabat cewe yang kakak suka ini hanya demi kepuasaan birahi nya" jelas Gerald pada Stefi. "Jadi kakak mohon sama kamu, jauhi dia. Dia bukan laki-laki yang pantas untuk adik ku. Dan satu lagi dia pernah menonjok kakak saat sedang mabuk" tambah Gerald berikutnya.
Stefi yang mendengar penjelasan sang Kakak langsung terdiam dan air matanya pun tak terbendung lagi. "Maaf kak, aku gak jujur sama kakak. Aku kira dia pria baik-baik tapi ternyata... " hhhuuuaaa.... Stefi pun menangis sejadi-jadinya. "De... kamu ini kenapa? nangis seperti itu? kamu belum di apa-apain kan sama dia?" tanya Gerald penuh selidik. "Kak... aku waktu itu... waktu itu... " hiks... hiks... hiks... Stefi tidak bisa berkata-kata lidah nya keluh. Gerald langsung meminggirkan mobil nya dan berhenti. Dia mengelus kepala adik nya dan bertanya lembut "waktu itu kenapa dek? kamu bilang sama kakak. biar kakak yang buat perhitungan padanya".
Srefi melihat kemarahan di sorot mata kakak nya hanya bisa diam. " Dek, jawab kakak! " ucap Gerald kesal. "Waktu itu aku pernah di ajak ke hotel kak. Tapi untung nya saat itu aku juga sedang datang tamu bulanan jadi dia tidak bisa berbuat apa-apa" jawab Stefi pelan. Gerald membuang nafasnya kasar. "Beruntung adik ku tidak kenapa-kenapa. Kalau tidak akan aku habisi dia" gumam Gerald dalam hati. "Kakak minta sekarang tolong kamu hapus atau kamu blokir nomornya. Kakak gak mau kamu berhubungan lagi dengan dia. Masih banyak laki-laki yang mau sama kamu de. Ingat itu" ucap Gerald pelan sambil mengelus kepala adik nya.
Selesai dia bicara, Stefi pun terdiam. Dia sudah tidak menangis lagi. Gerald pun melajukan mobil nya kembali menuju rumah Nelsia. Perjalanan di tempuh hampir 45 menit. Setelah sampai di gerbang rumah Nelsia, security pun membukakan pintu untuk mobil Gerald. "Terimakasih pak" ucap nya pada security. Security itu hanya senyum dan menganggukkan kepala. "Dek, turun yuk. nanti kakak kenalkan dengan wanita yang kakak maksud" ucap Gerald pada Stefi. Mereka berdua menuju ke pintu masuk rumah Nelsia dan mengetuk. Tak lama Kak Gita membukakan pintu nya "Eh Gerald. Ada apa?" ucap Kak Gita. "Mau mampir sekalian jenguk Nelsia kak. Gimana keadaan Nelsia? dia sudah membaik belum kak?" tanya Gerald sambil menyerahkan sedikit buah-buahan yang tadi dia beli bersama Stefi. "Nelsia masih di kamar ger. Kemarin sudah di periksa ke dokter dan sudah baik-baik saja. Hhmm.. ini siapa Ger?" ucap Kak Gita sambil bertanya pada wanita di sebelah Gerald.
"Ya ampun sampai lupa. Kenalin kak, ini Stefi adik saya" ucap Gerald. Stefi memperkenalkan diri nya dengan sopan pada Kak Gita. "Sebentar kakak panggilkan kak Angga dan Nelsia ya. Kamu duduk dulu" ucap kak Gita pada Gerald. "Terimakasih kak" jawab Gerald. Stefi dan Gerald pun melangkah menuju kursi di ruang tamu. Stefi mengedarkan pandangan nya ke sekeliling rumah itu. Rumah yang rapi dan klasik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments