Gerald sedang serius melakukan pemotretan untuk produk-produk yang di berikan, tiba-tiba Tasya memeluk nya dari belakang. "Kita kencan yuk. Kamu mau kan? Aku yakin kamu gak akan kecewa denganku" ucap Tasya manja. Gerald mematung dan berkata dalam hati "Astaga godaan macam apa ini". " Pulang kerja kita kencan ya Gerald sayang" ucap Tasya kembali. "Hhhmm.. Maafin aku Tasya. Hari ini aku mau pulang cepat. Ngantuk dan lelah sekali rasanya" tolak Gerald halus. "Nanti kamu aku ninabobokan gimana? aku jamin kamu langsung " pulas" tidurnya" goda Tasya lagi. "Ma... ma... maaf Tasya. Kamu cantik, kamu bisa mencari pria tampan lain. Karena aku sudah memiliki calon istri" jawab Gerald menolak. "Ah.. baru calon kan. Yang sudah menikah saja banyak yang selingkuh. Aku mau nya sama kamu. Gimana dong?" Tasya terus menggoda dan mencium bibir Gerald.
Gerald reflek menarik diri nya. Dia tidak mau terhanyut oleh ciuman Tasya. "Tasya, ini kantor. Gak enak dilihat oleh yang lain. Apalagi ada CCTV di ruangan ini" ucap Gerald. "Tenang saja. Kata OB CCTV di sini rusak. Belum di benerin. Jadi gimana malam ini kita kencan? Aku akan memberikan service yang mantap untuk mu" goda Tasya kembali. Mereka tidak tahu kalau ternyata CCTV semua kantor berfungsi dengan baik dan para petinggi terhubung dengan CCTV itu termasuk.. Nelsia.
Ya.. Nelsia melihat semua kejadian itu. Saat itu hati Nelsia terasa perih. Tapi dia masih saja menolak perasaan itu. Dia pikir semua "Laki-laki" itu sama, hidung belang. Ibarat kucing kalau di kasih ikan asin langsung di sambar. Nelsia pun mematikan saluran CCTV nya tepat setelah dia melihat Tasya mencium Gerald. "Ah... dasar laki-laki. Semua sama saja tidak bisa di percaya" gumam nya sedikit kesal.
Selesai foto produk, Gerald memberikan laporan pada Edwin. Dia mengecek ponsel nya tetapi pesan yang dia kirim ke nelsia belum juga mendapat balasan. Dia tidak tahu bahwa nelsia sudah melihat kelakuan yang dilakukan nya pada Tasya.
Ttrriinng... Ttrriinng...
Gerald langsung mengecek ponsel nya dan berharap Nelsia yang membalas pesan nya. Tapi ternyata bukan Nelsia yang membalas pesan, melainkan Tasya mengirimkan pesan padanya. "Jadi kan?" tanya nya pada Gerald dalam pesan itu. Tanpa berpikir panjang Gerald jawab "Maaf aku tidak bisa. Ada hati yang aku jaga". Tasya yang melihat jawaban dari Gerald secara tidak langsung menggebrak meja nya dan menggerutu " berani sekali dia menolak ku". Tasya membalas "Kamu anak baru. Akan ku buat kamu menyesal telah menolak aku" dengan sedikit ancaman di dalam pesan itu, Gerald tidak mengambil pusing.
Gerald mencoba hubungi Nelsia tetapi ponsel nya tidak aktif. Beberapa kali mengirim pesan hanya centang satu. Dia semakin khawatir akan kondisi Nelsia. Dan berniat pulang kerja ingin ke tempat Nelsia, tetapi Edwin menyuruh nya untuk lembur. Karena lusa akan ada pameran produk-produk jadi dia harus segera menyelesaikan laporan untuk foto-foto tersebut.
Pukul 9 malam Gerald baru selesai mengerjakan kerjaan nya. Dia membuka ponsel kembali tetapi tidak ada satupun pesan dari Nelsia, dan masih centang satu. Dia merapikan meja, mematikan laptop nya setelah mengirimkan laporan pada Edwin lalu mengambil tas nya beserta kamera nya dan pulang. Dia merasa mungkin besok pagi saja ke rumah Nelsia, untuk sekarang biarkan Nelsia beristirahat. Dan dia pun memerlukan istirahat. Gerald pun memutuskan untuk pulang ke rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments