"Hai... Aku Tasya. Aku Content Creator di sini. Salam kenal ya" ucap salah satu tim nya. "Oh ya, perkenalkan saya Gerald. Mohon bimbingan nya ya. Semoga kita bisa berkerjasama" jawab Gerald. Semua teman dalam tim nya menyambut Gerald. "Owh ya, gue ngerjain apa nih? bingung. Ada yang bisa gue bantu ga, guys?" tanya Gerald pada tim nya. "Lo bantuin Sinta atau hendri aja yang bentar lagi mau live. Soalnya mereka kadang suka kesulitan dalam ngatur cahaya dan barang-barang nya" jawab Edwin sebagai kepala tim. "Owh oke deh" ucap Gerald.
Tak lama kemudian telepon ruangan mereka berdering. "Halo, dengan Edwin" jawab Edwin. "Win, bisa minta tolong anak baru keruangan gue? Ada data yang harus dia isi" ucap Nelsia di sebrang sana. "Oke sia, gue suruh dia ke ruangan lo. Gue juga boleh ikut gak ke ruangan lo?" ucap Edwin kembali. "Eh ngapain lo ikutan, kerjain kerjaan belum kelar noh. Ntar di tanyain si bos aja lo" jawab Nelsia kesal sambil menutup telepon nya kasar. "Gerald, di panggil ke ruang HRD sekarang. Bawa data diri kamu ya" perintah Edwin pada Gerald.
Sementara di ruang HRD, "Kenapa lagi lo sia? Judes banget" ledek Desta. "Biasa noh si mata keranjang. Gue panggil anak baru, eh dia malah mau ikutan ke sini. mau ngapain coba?" ucap Nelsia sambil muka nya jutek. "Jangan gitu sia, ntar yang gak ada cowo yg naksir sama lo, loh" ledek Desta. "Ya tapi gak playboy kayak gitu juga x des.. Ogah banget gue" jawab Nelsia males. Tok... Tok... Tok... pintu ruangan HRD di ketuk. "Ya Masuk" jawab Nelsia. "Permisi bu. Tadi panggil saya ya?" tanya Gerald. "Owh iya, kamu bawa data diri?" tanya Nelsia. "Bawa bu. Untuk apa ya? Mau daftar ke KUA ya bu? Hehehehe" jawab Gerald sedikit bercanda. "Gak Bapak Gak Anak sama aja. Kamu udah di ajarin jadi Playboy ya sama Edwin?" ucap Nelsia jutek sambil menyerahkan formulir biodata yang harus diisi. "Maaf Bu. Saya cuma bercanda kok. Tapi kalau memang ibu mau ke KUA sama saya juga saya siap" jawab Gerald tegas sambil mengambil kertas dari Nelsia. "Au ah capek. Desta lo aja nih yang urus. Males gue" ucap Nelsia sedikit marah lalu pergi meninggalkan ruangan HRD.
"Maaf ya Gerald. Nelsia emang sedikit jutek. Tapi dia baik kok hati nya. Tenang aja" ucap Desta. "Iya gak apa-apa pak. Sebenarnya saya bercanda kok bilang seperti itu ke bu Nelsia" jawab Gerald sambil tersenyum. "Pak, saya sudah selesai isi biodata nya. Kalau begitu saya permisi kembali ke ruangan pak" ucap Gerald. "Oh ya baik. Silahkan. Kertas nya taruh saja di sana biar nanti Nelsia yang urus" jawab Desta sambil kembali sibuk pada komputer nya. Berjalan menuju ruangan Gerald melewati pantry dan dia melihat Nelsia sedang duduk sendiri dengan kopi di tangan nya. Sedikit penasaran Gerald pun masuk ke dalam pantry dan menegur Nelsia "Suka kopi bu?" tanya nya. Nelsia yang sedang kesal pergi begitu saja, tapi sebelum keluar pantry Gerald dengan cepat berkata "Maaf Bu. Tadi saya bercanda". Nelsia yang mendengar nya hanya sedikit menganggukkan kepala saja.
" Ternyata dia suka kopi. Tapi kira-kira kopi apa yang dia suka?" gumam Gerald terdengar oleh OB di sana. "Oh si mas nya suka sama Bu Nelsia ya? Dia suka Latte mas" jawab sang OB. "Eh ada bapak. Hahaha... jadi gak enak di denger sama Bapak" jawab Gerald malu. "Walah... gak apa-apa mas. Di sini memang banyak yang suka sama Bu Nelsia. Tapi Bu Nelsia itu pemilih mas. Dia gak suka cowo yang mata keranjang, berantakan penampilan nya" ucap sang OB lagi. "Oh gitu ya pak. Tapi Bu Nelsia sudah punya pendamping pak?" tanya Gerald lagi ke OB itu. "Saya dengar dulu sempat gagal nikah mas. Karna calon suami nya selingkuh dengan sahabat Bu Nelsia sendiri. Makanya dia jadi pemilih" jawab OB itu. "Ah si bapak ini. Tapi terimakasih info nya ya pak. Saya balik ke ruangan" ucap Gerald yang berlalu menuju ke ruangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments