Dalam perjalanan Nelsia hanya diam setelah memberitahu alamat rumah nya. "Bu, saya mau tanya boleh?" ucap Gerald. "Ya silahkan saja" jawab Nelsia. "Boleh saya panggil nama saja bila di luar? Karena merasa canggung bila panggil dengan sebutan Bu" pinta Gerald. "Oh ya, silahkan aja. Gak ada masalah" jelas Nelsia. "Serius nih?" ucap Gerald tak percaya. "Ya, tapi hanya jika kita sedang di luar kantor. Karena saya gak mau jadi bahan gosip anak-anak kantor. Apalagi sampai bawa-bawa umur" jawab Nelsia cepat.
Mereka berdua terdiam. Gerald berpikir "memang berapa usia Nelsia. Jika aku tanya yang ada nanti malah tersinggung. Besok aku coba tanya pak OB saja deh. Pasti dia tahu". Gerald pun sampai di depan rumah Nelsia. " i.. ini rumah nya bu?" tanya Gerald tidak percaya bahwa rumah Nelsia itu mewah. Ya sebenarnya tidak kalah mewah dengan rumah nya. Tapi Gerald hanya tidak percaya saja. "Rumah orangtua. Rumah saya jauh tidak di daerah Jakarta" jawab Nelsia. "Terimakasih Gerald. Maaf sudah merepotkan" ucap Nelsia kembali. "Tidak kok bu, eh Nel. Aku senang bisa nganterin kamu" jawab Gerald. "Besok aku jemput ya. Kan motor kamu di bengkel" tambahnya. "Tidak perlu. Besok aku pesan ojek aja. Atau biasa pakai ojek langganan" ucap Nelsia. "Gak apa-apa Nel. Aku senang jemput kamu kok" jawab Gerald malu-malu. "Hhmm... baiklah. Terserah kamu saja. Terimakasih ya" jawab Nelsia lalu beranjak pergi menuju pagar.
"Nelsia tunggu" teriak Gerald. "Kenapa?" tanya Nelsia. "Hhmm... nomor yang kemarin kamu hubungi aku itu nomor kamu bukan?" selidik Gerald. "Yang hubungi kamu untuk ke kantor lagi?" tanya Nelsia curiga. "Iya. itu nomor kamu kan? Aku boleh kan mengirim pesan ke kamu di nomor itu?" jawab Gerald dengan cepat. "Hhmm.. " ucap Nelsia malas. "Beneran? Serius? Makasih ya" jawab Gerald senang.
Nelsia lalu masuk ke dalam rumah dengan senyum tipis setelah mendengar ucapan Gerald. Tiba-tiba di ruang tamu ada kakak nya sedang duduk "Cie... Pulang sama gebetan baru nih? " ucap sang kakak. "Kak, kapan kamu balik ke jakarta? Aku kangen" jawab Nelsia langsung memeluk sang kakak. Nelsia tanpa segan memeluk kakak laki-laki nya ini. Walaupun umur mereka terpaut jauh tapi Nelsia tetap mau di manja seperti dulu saat masih kecil. "kamu ini dek... dek... kapan berubah nya sih? kalau kamu gini terus kapan kamu mandiri nya?" jawab sang kakak. "Kak, sama siapa ke sini?" ucap Nelsia. Lalu dari belakang ada suara kakak ipar nya "hhmm... hhmm.. kakak mu aja yang di peluk? aku gak nih?" imbuh nya. "Wah... kakak ipar ku makin cantik aja" jawab Nelsia lalu memeluk kakak iparnya. "Kamu juga Nelsia makin tambah ngegemesin aja" ucap kakak ipar sambil mengacak rambut Nelsia.
"Dek... kamu belum jawab loh pertanyaan kakak. Tadi kamu sama gebetan baru kamu?" tanya kakak sekali lagi. "Mas, kamu ini ya adek kamu baru pulang kerja malah di ledekin kayak gitu" ucap kakak ipar Nelsia. "Bukan lah kak. Tadi motor ku mogok dia bantuin aku dan nganter pulang. Dia anak baru di kantor bagian fotografer. Lagian juga masih bocil" terang Nelsia pada sang kakak. "Bocil? emang kamu udah dewasa?" ucap kakak nya kembali. "Kakak..." rengek Nelsia membuat kakak dan kakak ipar nya tertawa.
Kakak Nelsia adalah pemilik sebagian saham di perusahaan Nelsia bekerja. Dia berusia 41 Tahun dan bernama Angga Pratama Cahyo. Sedangkan kakak ipar nya berusia 38 Tahun bernama Gita Handayani. Mereka sudah lama menikah tetapi belum juga di karuniai anak. Tapi pernikahan mereka tetap bahagia. Mereka tidak mempersalahkan itu. Bagi mereka anak adalah anugerah dan titipan dari Kuasa. Kalau sang Pencipta belum memberikan ya apa mau di kata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments