DEMAM

"Lihat deh... indah kan?" tanya pada Gerald. "Hhmm.." gumam Gerald takjub. Ternyata ini yang mau di lihat oleh Nelsia. Selain pemandangan malam nya, di langit sana banyak bertebaran bintang. Mereka terus memandangi langit dan tiba-tiba Gerald mendengar suara lirih dari sebelah nya "Bu... kenapa ibu ninggalin Nelsia sih? Nelsia sekarang sedang sedih, Pikiran Nelsia sekarang sedang tidak tentu. Bu, Nelsia hampir saja menikah tapi pria yang Nelsia cintai malah selingkuh dengan sahabat Nelsia sendiri. Sama seperti bapak yang selingkuh dari ibu. Bu, apa Nelsia gak pantas untuk di cintai?? Belum lagi kak Angga yang maksa nelsia buat nikah terus. Nelsia belum siap bu. Nelsia takut sakit lagi bu. Kakak juga suruh Nelsia ikutin jejak nya dia. Nelsia gak mau bu. Nelsia hanya mau jadi orang biasa saja" lirih sekali Nelsia berucap.

Mendengar itu Gerald pun langsung tertegun. Dia merasa kasihan melihat Nelsia. Tapi ada satu hal yang membuat Gerald bingung dengan ucapan Nelsia yang bilang "ingin jadi orang biasa saja" maksudnya apa? Gerald mencoba dekat dengan tubuh Nelsia dan memberikan saputangan untuk nya. "Ambil ini, daritadi kamu hanya nangis saja" ucap nya. "Hhmm terimakasih" jawab Nelsia mengambil saputangan itu. "Dulu aku juga pernah merasakan seperti kamu. Ditinggalkan oleh orang yang aku sayang, tapi aku berusaha bangkit apalagi aku tahu orang tersebut memang sudah tak dapat kita miliki" ucap Gerald. "Jadi sekarang lebih baik kamu nangis sejadi-jadinya setelah itu kamu harus bangkit dari keterpurukan kamu ini. Gak semua nya buruk kok. Banyak hal indah di dunia ini, dan pasti akan ada seseorang yang mencintaimu dengan tulus" tambah Gerald.

Nelsia menatap Gerald dan berkata "Kamu mendengar kata-kata ku ya?" Gerald pun langsung membuang nafas nya "Astaga Nelsia. Aku duduk tepat di sebelah mu, lalu kamu bergumam sendiri. Jadi menurut mu aku bisa dengar atau tidak?" tanya Gerald mencubit pipi Nelsia. Nelsia kesal tapi ada rasa hangat di hati nya. Dia tak mau terburu-buru mencari tahu arti nya. "Ge... Ra.. ld... pipiku sakit. Kamu kira pipi ku ini bantal" seru Nelsia sedikit kesal. "Ssstt... jangan berisik. Nikmati saja pemandangan nya. Nanti kamu mengganggu yang lain" perintah Gerald dengan suara lembut. "Gerald... terimakasih ya sudah mau nemenin aku. Jujur aku bingung dengan perasaan ku sendiri. Kamu ingat pria yang tadi kita lihat dekat komplek rumah ku?" tanya Nelsia. "Iya aku ingat. Yang tadi seperti bertengkar bukan dengan kekasih nya?" Gerald pura-pura tidak mengetahui nya. "Hhhmm.. iya. Dia adalah... Dia... pernah menjadi seseorang yang spesial untuk ku. Tapi ketika kami mau menikah ternyata dia selingkuh dengan sahabatku sendiri. Sebenarnya sakit... Tapi... " ucap Nelsia terpotong. Dia merasa tidak sanggup menceritakan nya. Dia pun tertunduk dalam duduk nya.

Gerald menyadari bahwa Nelsia menangis lagi, dia segera megusap punggung wanita itu dengan pelan dan berkata "Sudah Nel. Tidak usah di lanjutkan bila kamu tidak kuat. Aku pun pernah merasakan hal yang sama kayak kamu. Dulu aku punya pacar. Kami sudah berpacaran dari SMA, tapi dia memutuskan ku karena kata orang tua nya aku tidak ada masa depan nya sebagai fotografer. Jadi ya sudah aku menerima semua nya itu meskipun berat tapi aku tetap jalanin". Seketika Nelsia mengangkat wajah nya melihat ke arah Gerald yang sedang menatap langit. "Gerald, kita kembali ke hotel saja yuk. Aku.. Aku capek mau tidur" ucap Nelsia. Gerald melihat Nelsia sudah pucat, dia segera memegang dahi wanita itu. "Demam. Nelsia kamu demam. Kita cari dokter sekitar sini saja ya" ucap Gerald dengan khawatir. "Aku butuh istirahat saja Gerald. Tolong bawa aku ke hotel saja" pintanya lemas.

Gerald lalu membantu Nelsia berjalan menuju parkiran mobil. Dia khawatir dengan kondisi nya. "Nel, bertahan ya sebentar lagi kita sampai ke mobil" ucap Gerald. Sesampainya di mobil Gerald segera membaringkan Nelsia pada kursi penumpang yang telah dia atur ketinggian nya. Dan Gerald pun memberi kabar pada kak Angga. "Halo kak, maaf ganggu karena sudah malam. Nelsia tiba-tiba demam. Apa boleh saya beri dia obat penurun panas biasa? atau Nelsia ada konsumsi obat lain?" tanya Gerald pada Angga dari sambungan telepon. "Sudah saya tebak pasti seperti ini. Nelsia memang seperti itu Gerald. Bila dia stress dan banyak pikiran pasti demam. Berikan dia obat penurun panas biasa saja Gerald, dan biarkan dia tertidur dulu. Semoga besok pagi sudah turun panas nya. Terimakasih ya dek. Maaf merepotkan kamu" ucap Kak Angga. "Gak apa-apa kak. Saya yang harusnya berterimakasih karena kakak sudah percayakan Nelsia pada saya. Dan kakak sudah memesankan saya kamar hotel" jawab Gerald lalu menutup panggilan telepon nya.

Sebelum ke hotel, Gerald mampir ke apotik 24 jam yang berada di sekitar sana. Dia membeli obat-obatan dan kompres untuk menurunkan demam Nelsia. Setiba di hotel, Gerald menggendong Nelsia menuju kamar. Karena sebelumnya dia sudah pergi ke resepsionis untuk menunjukkan voucher kamar hotel dan mengambil kunci kamar. Gerald membaringkan tubuh Nelsia dengan perlahan lalu menyelimutinya dan mengompres dahi nya. Gerald pun memaksa Nelsia membuka matanya untuk sebentar minum obat. Selesai semua Gerald pun merasa tidak tenang meninggalkan Nelsia sendirian di kamar. Akhir nya Gerald pun ikut tertidur di sofa kamar Nelsia.

Episodes
1 PERKENALAN
2 TEST FOTO
3 KOPI
4 HATI-HATI
5 BERAWAL DARI BENGKEL
6 BOCIL
7 SARAPAN
8 TUAN PUTRI
9 KAMU KENAL?
10 NANTI NAKSIR LOH
11 TELEPON MASUK
12 MENGUSIK PIKIRAN
13 BUKIT BINTANG
14 DEMAM
15 PULANG
16 CERITA TENTANG NYA
17 TERKEJUT
18 CCTV
19 CALON KAKAK IPAR
20 PENJELASAN STEFI
21 CEMBURU??
22 JANGAN DEKATI AKU LAGI
23 LEBIH BAIK DIAM
24 TOLONG PERCAYA
25 LO MAU NGAPAIN, WIN?
26 MUTASI KERJA
27 BINGUNG
28 RUANG UGD
29 TERIMAKASIH PERHATIANNYA
30 BERTEMU ARDI
31 KAMU MASIH PEDULI?
32 SENYUMAN CANDU
33 FOTO
34 ITU RIKA
35 GOSIP
36 AKU IKUT, KAK
37 MAU IKUT KE SEMARANG
38 DIA SEPUPUKU
39 JADI? KITA PACARAN?
40 MIMPI BURUK
41 PERKENALAN KELUARGA
42 TUNANGAN
43 HAI CALON KAKAK IPAR
44 KAKAK HAMIL... DAN...
45 AKU TIDAK BISA, KAMU PUN TIDAK AKAN BISA
46 KEMBAR
47 SILUET EDWIN
48 KRONOLOGI
49 SEBUTAN SAYANG
50 ELMIRA
51 GERALD KECELAKAAN
52 WO MILIK ELMIRA
53 PENJELASAN
54 PENJELASAN KE DESTA
55 HATI TERASA SESAK
56 JUJUR
57 JANGAN SAMPAI KAKAK MENYESAL
58 PERGI SENDIRI
59 Mencari
60 "Maafin aku Nel... "
61 RAGU
62 Hanya 1 Kamar
63 Pertama Kalinya
64 Ketakutan
65 Kunci Hubungan
66 Pilihan Yang Membingungkan
67 Satu Set Perhiasan
68 Design Cincin Pernikahan
69 Mencari Tahu Kebenaran
70 Tipu Daya Ardi
Episodes

Updated 70 Episodes

1
PERKENALAN
2
TEST FOTO
3
KOPI
4
HATI-HATI
5
BERAWAL DARI BENGKEL
6
BOCIL
7
SARAPAN
8
TUAN PUTRI
9
KAMU KENAL?
10
NANTI NAKSIR LOH
11
TELEPON MASUK
12
MENGUSIK PIKIRAN
13
BUKIT BINTANG
14
DEMAM
15
PULANG
16
CERITA TENTANG NYA
17
TERKEJUT
18
CCTV
19
CALON KAKAK IPAR
20
PENJELASAN STEFI
21
CEMBURU??
22
JANGAN DEKATI AKU LAGI
23
LEBIH BAIK DIAM
24
TOLONG PERCAYA
25
LO MAU NGAPAIN, WIN?
26
MUTASI KERJA
27
BINGUNG
28
RUANG UGD
29
TERIMAKASIH PERHATIANNYA
30
BERTEMU ARDI
31
KAMU MASIH PEDULI?
32
SENYUMAN CANDU
33
FOTO
34
ITU RIKA
35
GOSIP
36
AKU IKUT, KAK
37
MAU IKUT KE SEMARANG
38
DIA SEPUPUKU
39
JADI? KITA PACARAN?
40
MIMPI BURUK
41
PERKENALAN KELUARGA
42
TUNANGAN
43
HAI CALON KAKAK IPAR
44
KAKAK HAMIL... DAN...
45
AKU TIDAK BISA, KAMU PUN TIDAK AKAN BISA
46
KEMBAR
47
SILUET EDWIN
48
KRONOLOGI
49
SEBUTAN SAYANG
50
ELMIRA
51
GERALD KECELAKAAN
52
WO MILIK ELMIRA
53
PENJELASAN
54
PENJELASAN KE DESTA
55
HATI TERASA SESAK
56
JUJUR
57
JANGAN SAMPAI KAKAK MENYESAL
58
PERGI SENDIRI
59
Mencari
60
"Maafin aku Nel... "
61
RAGU
62
Hanya 1 Kamar
63
Pertama Kalinya
64
Ketakutan
65
Kunci Hubungan
66
Pilihan Yang Membingungkan
67
Satu Set Perhiasan
68
Design Cincin Pernikahan
69
Mencari Tahu Kebenaran
70
Tipu Daya Ardi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!