"Kita pulang aja ke Jakarta, bagaimana?" pinta Gerald setelah Nelsia sedikit tenang. "Maaf ya" ucap Nelsia. Gerald meraih tangan Nelsia untuk membawa nya ke parkiran mobil. Nelsia tidak menolak. "Gak apa-apa. Lagipula mood kamu seperti nya bener-benar sedang kacau. Atau tetap di sini sambil menenangkan Pikiran mu?" tanya Gerald. "Boleh gak tinggalin aku sebentar saja sendirian? Aku perlu waktu untuk menenangkan Pikiran ku" ujar Nelsia. "Baiklah.Tapi kamu jangan pernah berpikir macam-macam ya. Aku mau ambil gambar dulu di sini. Bila sudah tenang kamu bisa panggil aku, karena aku tidak terlalu jauh" jawab Gerald dan melihat sedikit anggukan Nelsia.
Gerald meninggalkan Nelsia sendiri, dia memutuskan untuk menjauh sebentar untuk mengambil gambar pemandangan di sana. Gerald melangkah tidak terlalu jauh dari tempat Nelsia, karena dia takut Nelsia akan berbuat aneh-aneh atau bahkan kabur sendirian. Setelah Pikiran Nelsia tenang, dia bangkit dari duduknya dan mencari Gerald. Gerald tidak terlihat di mana-mana, Nelsia terus mencari dia berpikir kalau Gerald pergi meninggalkan Nelsia sendiri. Airmata Nelsia jatuh kembali, tapi tak lama Gerald menghampiri "Kok nangis lagi? Kenapa?" sambil mengusap air mata dari wajah Nelsia. "Aku kira kamu ninggalin aku sendirian di sini" jawab Nelsia sambil terisak. "Ya ampun Nelsia, mana mungkin aku tega ninggalin kamu. Tadi aku lagi betulin kamera" jawab Gerald sambil tersenyum.
Gerald membawa Nelsia kembali ke mobil. "Sudah selesai dengan Pikiran mu sendiri?" tanya Gerald. "Hhmm.. mungkin. Aku gak yakin" jawab Nelsia ragu. "Kalau kamu mau cerita, cerita saja. Aku akan menjadi pendengar yang baik" ucap Gerald. "Aku tak yakin" ledek Nelsia sambil tertawa kecil. "Ya sudah aku tidak memaksa buat kamu cerita. Jadi kita sekarang pulang? atau ada tempat yang mau kamu kunjungi?" tanya Gerald sebelum menjalankan mobil nya. "Sebenarnya aku ingin sekali ke bukit Bintang. Aku ingin melihat bintang -bintang. Tapi nanti kita pulang nya terlalu malam" jawab Nelsia. "Berikan aku nomor kak Angga. Aku akan meminta izin padanya" pinta Gerald. Nelsia pun menuruti permintaan Gerald untuk memberikan nomor ponsel kak Angga. Gerald langsung menghubungi kak Angga. Dia berkata mungkin akan telat balik ke Jakarta karena mau pergi ke bukit Bintang sesuai permintaan Nelsia. Dan yang mengejutkan ternyata Kak Angga mengizinkan mereka, kak Angga tahu kalau Gerald anak baik-baik.
"Aku sudah izin dengan kak Angga" ucap Gerald pada Nelsia. "Serius? Apa katanya? Pasti tidak di izinkan ya?" jawab Nelsia putus asa. "Hhmm.. kak Angga mengizinkan kok. Katanya malah itu tempat kamu saat sedang bosan ataupun jenuh" ucap Gerald berikut nya. "Hah? Kak Angga bicara seperti itu?" tanya Nelsia dan Gerald menjawab dengan anggukan kepala. "Jadi... kita pergi ke bukit Bintang ya? atau mau makan malam dulu? Biasanya cewe galau perlu makanan bergizi untuk melanjutkan galau nya" ledek Gerald. Nelsia tidak sengaja mencubit pinggang Gerald dan membuat Gerald sedikit merintih. "Aw... sakit Nelsia" ucapnya. "Ya kamu sih ngeledek aku aja" jawab Nelsia dengan bibir mengerucut. "Kamu lucu. Umur aja yang tua tapi sikap mu tidak jauh beda dengan anak kecil. Apalagi kalau lagu ngambek" ucap Gerald sambil tertawa. "Apa katamu?" ucap Nelsia dengan mengelitik pinggang Gerald. "Sudah... sudah... geli nelsia. hahahaha... geli nel" jawab Gerald lalu menarik tangan Nelsia sehingga tubuh Nelsia pun mendekat dengan tubuh Gerald. Muka Nelsia merah padam saat Gerald mencium kening nya. "Ma... Ma... Maaf kan aku Nelsia. Aku tidak sengaja" ucap Gerald meminta maaf padanya. "Ya udah kita jalan ya. Aku traktir kamu makan yang enak" tambah Gerald pada Nelsia yang daritadi hanya diam setelah kejadian itu.
Nelsia masih saja diam. Gerald jadi serba salah. Dia melihat ke arah maps letak restaurant yang dekat dengan Bukit Bintang. Setelah 40 menit perjalanan mereka sampai ke tempat makan. "Turun yuk Nel" ajak Gerald. "Kamu aja sendiri" ucap Nelsia sedikit jutek. "Nelsia... aku benar-benar minta maaf. Aku tidak sengaja melakukan itu. Aku menyesal Nel. Kamu jadi gini dong nel. Tolong maafin aku" pinta Gerald dengan rasa penyesalan. Nelsia yang melihat itu pun segera membuang nafas secara kasar dan berkata "Baik aku maafkan. Tapi janji kamu gak akan mengulangi lagi. Seperti yang tadi aku bilang, umur kamu dan aku cukup terpaut jauh. Aku gak mau nanti kamu menyesal dengan semuanya. Sekarang kita turun, tadi katanya kamu lapar". Perkataan Nelsia mengusik kembali Pikiran Gerald. Beberapa kali Nelsia selalu membahas jarak umur mereka, sedangkan Gerald menjadi sedikit bimbang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments